18 research outputs found

    Menelaah Faktor-Faktor Pada Influencer Dalam Perilaku Donasi Di Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada tahun 2020 adalah adanya pandemi Covid-19. Tenaga medis sebagai garda terdepan saat ini memiliki peran penting dalam menangani Covid-19. Namun, kesiapsiagaan pemerintah di awal pandemi dalam penanganan protokoler kesehatan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis belum mencukupi. Di tengah kurangnya APD untuk mencegah penyebaran Covid-19 pada tenaga medis, muncul gerakan sosial berupa kampanye penggalangan dana #BersamaLawanCorona yang diinisiasi oleh para influencer melalui platform crowdfunding. Studi ini merupakan sebuah conceptual paper dengan metode kualitatif literature review yang berusaha menjelaskan bagaimana kredibilitas influencer memengaruhi perilaku individu dalam berdonasi di masa pandemi Covid-19. Hasil studi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan positif bagi individu yang akan melakukan donasi agar lebih memerhatikan kredibilitas yang dimiliki influencer dan platform crowdfunding yang digunakannya. Serta bagaimana individu dapat memanfaatkan kredibilitas dirinya dalam konteks perilaku berdonasi

    FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI SESEORANG BERPERILAKU FOOD WASTE DI PESTA PERNIKAHAN ?

    Get PDF
    Makanan yang sengaja dibuang atau tidak sengaja dibuang (food waste) memiliki implikasi terhadap lingkungan, ekonomi maupun sosial. Salah satu potensi besar terjadinya perilaku food waste dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada acara pesta pernikahan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang berperilaku food waste di pesta pernikahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis interpretatif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur pada 9 partisipan di 4 pesta pernikahan di Jakarta, Indonesia. Wawancara menggunakan konstruk theory of planned behaviour dan dilakukan selama bulan Agustus hingga September 2018. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh beberapa kategorisasi tema yang selanjutnya dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi individu berperilaku food waste di pesta pernikahan ialah faktor sikap terhadap perilaku food waste, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan. Adanya hasil deskriptif dari studi ini menunjukan bahwa terdapat faktor internal dan eksternal dari individu terhadap perilaku food waste saat berada di pesta pernikahan. Mesikpun studi ini memiliki limitasi pada area generalisasi, tetapi hasil ini dapat menjadi studi baseline dalam pembuatan program intervensi pencegahan perilaku food waste di acara pesta pernikahan

    PENGASUHAN ORANGTUA TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS ANAK YANG DITINGGALKAN DALAM KELUARGA MIGRAN : SEBUAH STUDI LITERATUR

    Get PDF
    Fenomena orangtua yang bermigrasi ke luar negeri membawa dampak positif dan negatif bagi keluarga, tak terkecuali pada anak-anak yang ditinggalkan di rumah. Meskipun migrasi memberikan keuntungan bagi pertumbuhan ekonomi keluarga, tetapi dampak psikologis pada anak-anak yang ditinggalkan pun perlu diperhatikan demi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia tumbuh kembang anak di masa depan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi literatur dari berbagai sumber artikel ilmiah yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa betapa pentingnya pengasuhan ibu dibandingkan ayah pada keluarga yang memiliki orangtua yang bermigrasi ke luar negeri

    DAILY COPING BEHAVIOR PADA KELOMPOK MAHASISWA PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DALAM PRAKTEK MANAJEMEN SUMBERDAYA KELUARGA

    Get PDF
    The Family Resources Management Program is one of the compulsory subjects for specialization in family science in the study program of Family Welfare Vocational Education, Jakarta State University. MSDK courses apply a high level of discipline and professionalism. The group of students in charge is required to comply with all the rules of the MSDK Laboratorium. The group of students participating in MSDK requires good management of stress and problem solving. It is necessary because every day they will find sources of stress ranging from differences in personality of one group, interpersonal relationships between MSDK members to differences in habits that are often displayed in their homes. Therefore, coping behavior will assist students in managing stress resources while at the MSDK Laboratorium. The purpose of this study was to find out and analyze coping strategies of students of PVKK UNJ who were taking the MSDK program. The results show that they were more use relaxation and catharsis coping strategies to reduce the source of stress during the MSDK program. Meanwhile, limitation and recommendations will be discussed further in this study. Abstrak: Program Manajemen Sumber Daya Keluarga merupakan salah satu mata kuliah wajib peminatan ilmu keluarga di program studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Jakarta. Mata kuliah MSDK menerapkan tingkat kedisiplinan serta profesionalitas yang tinggi. Kelompok mahasiswa yang bertugas diwajibkan mematuhi segala peraturan Lab MSDK. Kelompok mahasiswa yang mengikuti MSDK memerlukan pengelolaan stress dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut diperlukan karena setiap harinya mereka akan menemukan sumber-sumber stres mulai dari perbedaan kepribadian teman satu kelompoknya, hubungan interpersonal antar anggota MSDK hingga perbedaan kebiasaan yang sering ditampilkan didalam rumah masing-masing. Oleh karena itu, perilaku coping akan membantu para mahasiswa dalam mengelola sumber stress selama berada di Lab MSDK. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis strategi koping para mahasiswa PVKK UNJ yang sedang mengikuti program MSDK. Adapun hasil menunjukan bahwa mahasiswa lebih banyak menggunakan strategi koping relaksasi dan katarsis untuk mengurangi adanya sumber stress selama program MSDK. Sementara itu, limitasi dan rekomendasi akan dibahas lebih lanjut dalam studi ini

    MEDIA SOSIAL TELEGRAM PADA LAYANAN STREAMING FILM

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “MEDIA SOSIAL TELEGRAM PADA LAYANAN STREAMING FILM”. Tujuan dan kegunaan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendapat, tujuan dan respon terhadap pengguna aplikasi Telegram saat pandemi Covid-19 bagi mahasiswa dan pekerja. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Fenomenologi dari Alfred Schutz. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, studi lapangan, observasi dan wawancara mendalam. Dalam wawancara mendalam, peneliti melakukan wawancara dengan obrolan secara langsung atau obrolan video menggunakan aplikasi WhatsApp Messenger dan Instagram. Hasil dari penelitian ini di peroleh gambaran bahwa mahasiswa dan pekerja menggunakan Telegram saat pandemi Covid-19 ini untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan dan juga untuk mengetahui keseharian menggunakan Telegram untuk pribadi. Saran yang ingin peneliti sampaikan adalah bahwa aplikasi Telegram sebenarnya untuk media sosial berbasis chatting bukan untuk menonton Film/Drama/Series secara ilegal. Pengguna Telegram bisa menonton menggunakan platform resmi yang sudah di sediakan. Agar tidak merusak atau menyinggung lisensi perundang – undangan yang di tetapkan. Kata Kunci: Fenomenologi, Telegram, Pesan Rahasia, Film, Drama, Pandemi, Covid-1

    Urgensi Pembentukan Tim Relawan Desa Tanggap Covid-19

    Get PDF
    Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah jenis penyakit baru yang menyerang sistem pernafasan dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Saat ini Indonesia menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang tidak melakukan jarak fisik dan mengabaikan protokol kesehatan. Oleh karena itu, pemesanan pesanan. Tim Relawan Desa Tanggap Covid-19 untuk membantu masyarakat pedesaan agar memiliki upaya untuk terhindar dari penularan Covid-19. Hal ini dipergunakan dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dari surat edaran tersebut, terdapat beberapa protokol yang harus dijalankan di desa, yaitu membentuk Tim Relawan Desa Tanggap Covid-19. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi litelatur dari berbagai sumber artikel ilmiah yang berkaitan dengan masalah ini. Adapun hasil laporan menunjukkan bahwa Pemesanan Tim Relawan Desa Tanggap Covid-19 merupakan hal yang penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pembentukan Tim Relawan Desa Tanggap Covid-19, diharapkan dapat membantu masyarakat desa memahami praktik pencegahan penyebaran Covid-19, sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19. Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a new type of disease that attacks the respiratory system and has never been previously identified in humans. Currently, Indonesia is the Southeast Asian country that has the highest Covid-19 cases compared to other Southeast Asian countries. This condition is exacerbated by many people who do not do physical distancing and ignore health protocols. Therefore, it is necessary to form a Covid-19 Response Village Volunteer Team to help rural communities to have efforts to avoid Covid-19 transmission. This is stated in a circular issued by the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Areas and Transmigration. From this circular, there are several protocols that must be implemented in the village, namely forming a Covid-19 Village Volunteer Team. The method used in this paper is a qualitative approach using literature studies from various sources of scientific articles related to this issue. The results of the writing show that the formation of the Covid-19 Response Village Volunteer Team is important to prevent the spread of Covid-19. The formation of the Covid-19 Response Village Volunteer Team is expected to help village communities understand the practice of preventing the spread of Covid-19, so as to minimize the spread of Covid-19

    PENGGUNAAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DALAM MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI FOOD WASTE BEHAVIOR PADA DOSEN

    Get PDF
    Salah satu lingkungan yang turut berkontribusi menghasilkan sampah makanan ialah lingkungan institusi perguruan tinggi. Studi ini bertujuan menganalisis perilaku membuang makanan pada dosen dan faktor-faktor yang memengaruhinya dengan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB). Studi 1 dilakukan dengan mewawancari empat dosen yang mengikuti pelatihan dosen. Studi 2 dilakukan untuk menguji faktor yang memengaruhi perilaku membuang makanan dengan kerangka TPB secara kuantitatif. Survei daring dilakukan kepada 99 dosen dari 11 fakultas. Hasil analisis tematik secara kualitatif menemukan bahwa makanan yang terbuang sia-sia dianggap dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk bagi kampus (behavioral belief). Rekan sejawat menjadi kelompok yang dapat mendorong atau menghambat perilaku membuang makanan dalam pelatihan (normative belief). Para dosen pun sepakat bahwa makanan dapat dibuang jika mengandung gizi yang berlebihan (control belief). Temuan tersebut kemudian dikonfirmasi dengan analisis regresi ganda yang menemukan bahwa hanya atittude dan subjective norm yang mampu memprediksi intensi secara signifikan. Selain itu, Perceived Behavioral Control (PBC) dan intensi secara terpisah mampu memprediksi perilaku membuang makanan secara signifikan. Identifikasi belief-belief sebagai anteseden variabel prediktor dalam kerangka TPB memudahkan peneliti untuk menangkap gambaran perilaku food waste secara spesifik. Hasil studi ini juga dapat menjadi acuan intervensi untuk mengurangi perilaku membuang makanan pada dosen di kegiatan pelatihan.Salah satu lingkungan yang turut berkontribusi menghasilkan sampah makanan ialah lingkungan institusi perguruan tinggi. Studi ini bertujuan menganalisis perilaku membuang makanan pada dosen dan faktor-faktor yang memengaruhinya dengan menggunakan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB). Studi 1 dilakukan dengan mewawancari empat dosen yang mengikuti pelatihan dosen. Studi 2 dilakukan untuk menguji faktor yang memengaruhi perilaku membuang makanan dengan kerangka TPB secara kuantitatif. Survei daring dilakukan kepada 99 dosen dari 11 fakultas. Hasil analisis tematik secara kualitatif menemukan bahwa makanan yang terbuang sia-sia dianggap dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk bagi kampus (behavioral belief). Rekan sejawat menjadi kelompok yang dapat mendorong atau menghambat perilaku membuang makanan dalam pelatihan (normative belief). Para dosen pun sepakat bahwa makanan dapat dibuang jika mengandung gizi yang berlebihan (control belief). Temuan tersebut kemudian dikonfirmasi dengan analisis regresi ganda yang menemukan bahwa hanya atittude dan subjective norm yang mampu memprediksi intensi secara signifikan. Selain itu, Perceived Behavioral Control (PBC) dan intensi secara terpisah mampu memprediksi perilaku membuang makanan secara signifikan. Identifikasi belief-belief sebagai anteseden variabel prediktor dalam kerangka TPB memudahkan peneliti untuk menangkap gambaran perilaku food waste secara spesifik. Hasil studi ini juga dapat menjadi acuan intervensi untuk mengurangi perilaku membuang makanan pada dosen di kegiatan pelatihan

    PATUH KEPADA TUHAN ATAU PEMERINTAH? CULTURE SHOCK MASYARAKAT MUSLIM INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    AbstrakPandemi Covid-19 memaksa orang-orang untuk menjaga jarak sosial dan fisik. Adanya peraturan jaga jarak tersebut dikukuhkan dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah kota Indonesia. Penerapan PSBB turut berimplikasi pada kegiatan masyarakat muslim di ruang publik. Masyarakat muslim yang biasanya beribadah di masjid secara berjemaah, dituntut untuk dapat beribadah dari rumah. Namun, kebijakan tersebut tidak sepenuhnya dipatuhi karena adanya keyakinan individu dalam mematuhi aturan agama. Fenomena ketidakpatuhan masyarakat muslim terhadap PSBB karena keyakinan ajaran agama diduga sebagai sebuah bentuk culture shock. Studi ini menggunakan tinjauan literatur untuk mencoba menjelaskan konsep culture shock yang terjadi pada masyarakat muslim selama penerapan PSBB di beberapa wilayah di Indonesia. Analisis dilakukan dengan berdasarkan fakta yang diperoleh dari artikel jurnal ilmiah, media massa dan buku yang relevan. Penulis fokus pada respons masyarakat terkait kegiatan keagamaan yang digambarkan dengan konsep culture shock yakni keresahan ketika dihadapkan pada kondisi, lingkungan dan budaya yang beda dari biasanya dan mengharuskan mereka melakukan adaptasi kegiatan keagamaan dari ruang publik ke rumah masing-masing. Pada akhir penulisan, masyarakat muslim masih bisa menjalankan ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan dengan mematuhi peraturan PSBB, pemerintahan Indonesia.Kata kunci: Covid-19; Culture Shock; Muslim; PSBB; Ritual Keagamaan AbstractPandemic of coronavirus disease 2019 (Covid-19) force people to maintain social and physical distance. The presence of such mileage regulations is firmly established in large-scale social restrictions (PSBB) policies in a number of Indonesian cities. The application of PSBB can impair the activities of muslim people in public spaces. Muslim communities that normally worship in mosques are required to worship from home. However, such policies are not fully enforced because of individual confidence in obeying rules in religion. The phenomenon of muslim civil disobedience in PSBB because of faith in religious teachings is suspected to be a form of culture shock. The study uses a review of literature to try to explain the concept of culture shock that occurred to muslim communities during the implementation of PSBB in parts of Indonesia. Analysis is based on facts obtained from scientific journal articles, mass media and books. The authors focus on the response of the people to the religious activity depicted by the concept of culture shock of anxiety when exposed to different conditions, environments and cultures and require them to adapt to religious activities from public to home. At the end of the writing, muslim societies should still be able to observe worship as a form of obedience to god by abiding by the rule of the Indonesian government's PSBB.Keywords: Covid-19; Culture Shock; Muslim; Policy; Religious Rituals

    “AKU MASIH CINTA INDONESIA”: STUDI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DALAM KELUARGA PADA ANAK-ANAK BURUH MIGRAN INDONESIA DI MALAYSIA

    Get PDF
    Fenomena migrasi yang dilakukan oleh para buruh migran Indonesia di Malaysia menyisakan cerita terutama bagi anak-anak yang lahir dan ikut bersama orangtuanya bermigrasi. Orangtua yang memiliki fungsi pendidikan dalam keluarga dituntut mampu memberikan pendidikan informal kepada anak-anak mereka untuk selalu mencintai dan menanamkan jiwa nasionalisme dalam diri mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga terhadap karakter nasionalisme pada anak-anak buruh migran Indonesia di Malaysia. Studi ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan kepada 30 anak-anak di PKBM X Estate, Bintulu, Serawak, Malaysia. Hasil menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga terhadap karakter nasionalisme anak. Koefisien determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 25,50% yang menunjukkan bahwa besarnya karakter nasionalisme anak yang dipengaruhi oleh pendidikan karakter nasionalisme dalam keluarga. Hal tersebut menunjukan bahwa keluarga terutama orangtua memiliki peran yang penting dalam menciptakan dan mengembangkan karakter nasionalisme anak meskipun sedang berada dan tinggal di luar Indonesia. Kata Kunci: anak buruh migran, fungsi keluarga, karakter nasionalisme, pendidikan karakter    "I Still Love Indonesia": Study of Nationalism Character Education in Families in Indonesian Migrant Worker in Malaysia Abstract The migration phenomenon conducted by Indonesian migrant workers in Malaysia leaves stories especially for children born and who are with their parents migrating. Parents who have the function of education in the family are required to provide informal education to their children to always love and instill the soul of nationalism within them. This study aims to determine and analyze the influence of character education of nationalism in the family against the character of nationalism on the children of Indonesian migrant workers in Malaysia. This is a correlational study conducted to 30 children in Community Learing Center (CLC) X Estate, Bintulu, Sarawak, Malaysia. The result shows that there was a positive correlation between character education of nationalism in the family and nationalism character of migrant labor children. It shows that family especially parents have important  role to create and develop child nationalism whether they live in out of Indonesia. Keywords: character education, child labor migran, family function, nationalism characte

    WHAT WILL YOU DO AFTER GRADUATED FROM UNIVERSITY? INCREASING CAREER DECISION SELF-EFFICACY THROUGH CAREER COUNSELING

    Get PDF
    One of the biggest challenges that have to be faced by students of university is deciding on a specific career after graduating from university. The aims of this study are for knowing what students needed (study 1) and for testing whether career counseling can increase CDSE students of the university (study 2). In study 1, we use qualitative and quantitative approaches. On the other side, study 2 uses Quasi-Experimental within-subject pre and post-tests designed to monitor the role of career counseling on students. Study 2 involves (N=15) students CDMSES-SF is adopted in Bahasa and Culture. Using the Wilcoxon test on SPSS 24, we intend to know the significance of changes in students' CDSE. The results from study 1 are what needed on career counseling is materials concerning on grooming and writing curriculum (54.8% of 31 students), planning for facing the environment where they work (51.6% of 31 students), and tips and strategies to obtain a scholarship for the master program (54.8% of 31 students). Then, results of study 2 indicate there is a significant change of gathering occupational information (Z=–2.194; p<.05) and making plans for the future (Z=–2.204; p<.05) after career counseling. From this research, future career counseling concerns gathering occupational information and making plans for the future. Keywords: career counseling, CDSE, graduation, university students   Apa yang Akan Anda Lakukan Setelah Lulus dari Universitas? Meningkatkan Career Decision Self-Efficacy Melalui Konseling Karier Abstrak Salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh mahasiswa adalah membuat keputusan tentang karier tertentu setelah lulus dari universitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan siswa (studi 1) dan untuk menguji apakah konseling karier dapat meningkatkan siswa CDSE dari universitas (studi 2). Dalam studi 1, kami menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Di sisi lain, Studi 2 menggunakan Kuasi-Eksperimental dengan pra dan pasca tes subjek yang dirancang untuk memantau peran konseling karier pada siswa. Studi 2 melibatkan (N=15) siswa CDMSES-SF diadopsi dalam Bahasa dan Budaya. Menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS 24, kami bermaksud untuk mengetahui pentingnya perubahan pada CDSE siswa. Hasil dari studi 1 adalah apa yang diperlukan pada konseling karier adalah materi mengenai kurikulum perawatan dan menulis (54,8% dari 31 siswa), perencanaan untuk menghadapi lingkungan tempat mereka bekerja (51,6% dari 31 siswa), dan tips serta strategi untuk memperoleh beasiswa untuk program master (54,8% dari 31 siswa). Kemudian, hasil penelitian 2 menunjukkan ada perubahan yang signifikan dalam mengumpulkan informasi pekerjaan (Z=–2,194; p<0,05) dan membuat rencana untuk masa depan (Z=–2,204; p<0,05) setelah konseling karier. Dari penelitian ini, konseling karier masa depan berkaitan dengan gathering occupational information and making plans for the future. Kata kunci: CDSE, konseling karier, mahasiswa, wisud
    corecore