6 research outputs found

    PEMBELAJARAN BERDASARKAN TAHAP BELAJAR VAN HIELE UNTUK MEMBANTU PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM KONSEP GEOMETRI BANGUN DATAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Sukahening Tasikmalaya

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan pemahaman siswa di Sekolah Dasar Negeri Sukahening Tasikmalaya terhadap konsep geometri bangun datar segitiga dan segiempat yang memprihatinkan. Ini terjadi akibat geometri sangat banyak memuat aturan-aturan yang harus dipahami dan dihapal, dan ditunjang dengan keterampilan melukis bangun-bangun geometri yang dipelajari. Pada tahap awal pengenalan konsep geometri alat bantu/alat peraga yang dapat membantu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman konsep dasar bagi siswa SD jarang digunakan, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran tentang konsep geometri bangun datar segitiga dan segiempat siswa hanya mendapat penjelasan singkat paling dibantu dengan gambar di papan tulis. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pembelajaran yang didasarkan pada tahapan belajar Van Hiele, untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep geometri bangun datar segitiga dan segiempat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sukahening Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus tindakan, yaitu Siklus I untuk membahas konsep bangun datar segitiga dan jenis-jenisnya. Sedangkan Siklus II membahas konsep bangun datar segiempat yang terdiri dari persegi, persegi panjang, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. Siklus I dilakukan dalam satu kali tindakan karena siswa sudah dapat mencapai ketuntasan belajar, dengan pencapaian nilai rata-rata kelas 7,3 atau daya serap mencapai 73%, nilai yang didapat siswa terendah 6tertinggi 10 sedangkan Siklus II dilakukan dalam dua kali tindakan, karena materi yang dipelajari oleh siswa dianggap lebih sulit dari pada materi yang dipelajari pada Siklus I, diakhir kegiatan Siklus II siswa dapat mencapai ketuntasan belajar dengan pencapaian nilai rata-rata kelas 7,8 dan daya serap 78%. Nilai yang didapat siswa terendah 6 tertinggi 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran tentang geometri dengan berdasarkan tahap belajar Van Hiele dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep geometri bangun datar segitiga dan segiempat. Selama proses kegiatan pembelajaran siswa nampak antusias dan aktif. Yang menjadi hambatan adalah kesulitan siswa untuk menyampaikan temuannya dengan kalimat sendiri, ketika mereka diminta melaporkan hasil kerjanya. Karena itu model pembelajaran ini dapat diajarkan sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam memahami konsep bangun-bangun geometri segitiga dan segiempat di Sekolah Dasar

    DESAIN DIDAKTIS PENGENALAN KONSEP PECAHAN SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya hambatan belajar (learning obstacle) siswa tentang pengenalan konsep pecahan sederhana. Beberapa siswa terlihat kebingungan ketika dihadapkan dengan soal yang tidak biasa diberikan oleh guru. Seharusnya guru merencanakan suatu pengembangan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan respon siswa. Desain didaktis ini dapat membantu peran guru dalam mengarahkan siswa pada pembentukan pemahaman siswa secara utuh, tidak hanya terbatas pada satu konteks saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain didaktis pengenalan konsep pecahan sederhana di Kelas III Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitan desain didaktis (Didactical Design Research). Penelitian ini melibatkan subjek penelitian sebanyak lima Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, tes dan angket. Data tersebut dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui learning obstacle, kemudian peneliti pun menyusun antisipasi didaktis pedagogis berdasarkan learning obstacle yang telah teridentifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah suatu model desain didaktis pengenalan konsep pecahan sederhana. Kata kunci: desain didaktis, pecahan sederhana, learning obstacl

    THE ENHANCEMENT ABILITY OF MATHEMATICAL CONNECTION IN PARALELLOGRAM MATERIAL THROUGH LEARNING BASED ON VAN HIELE THEORY IN CLASS V SDN 1 CIBATUIRENG

    Get PDF
    The ability of mathematical connection gets less teacher’s attention, especially in elementary school. But mathematical connection ability is a math skill must be had by students well. The purpose of the research is to test the superiority learning based on Van Hiele theory to improve student’s mathematical connection ability. Location of the research is SDN 1 Cibatuireng Karangnunggal district, Tasikmlaya regency. The method used is pre-experiment by collecting data technique those are test and non test. The results of the test are : 1). Increasing the student’s mathematic connection ability; 2) the implementation learning based on Van Hiele theory through some stages (information, direct orientation, explanation, free orientation, integration); 3) the student’s mathematical connection ability increased after using learning based on Van Hiele theory. Key words: mathematical connection, learning based on Van Hiele theor

    Rancangan Multimedia Tari Kreasi Anak “Oray-orayan” Untuk Pembelajaran SBdP di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Penelitian yang dilakukan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya rancangan multimedia tari pada pembelajaran SBdP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil dan bentuk rencana multimedia tari kreasi anak “oray-orayan” untuk pembelajaran SBdP di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran SBdP, media pembelajaran yang digunakan berupa video dari internet. Video tersebut masih sederhana didalamnya hanya berupa gerakan tari, tidak terdapat animasi gerak tari dengan menggunakan tokoh kartun, tidak ada langkah-langkah menari serta tidak terdapat gambar dan teks sebagai materi pendukung. Media pembelajaran ini termasuk hal penting dalam proses pembelajaran, karena sebagai alat perantara dalam proses pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran antara guru terhadap peserta didik dalam menyampaikan informasi. Diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dengan pengembangan yang dilakukan terhadap salah satu media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis data secara deskriptif dengan menggunakan data hasil FGD (Focus Group Discuss). berdasarkan data FGD yang di dapatkan, rancangan Multimedia Tari Kreasi Anak “Oray-orayan” mendapatkan kelayakan dan memenuhi kriteria yang diinginkan untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran SBDP di SD. ABSTRACT This Research is backed the importance of multimedia design dance on SBdP learning. This research aims to describe the results and form of multimedia plan of childern Dance Creations “Oray-orayan” for learning SBdP in elemntary school. In SBdP learning, the learning media used is video from the Internet. The Video is still simple in the form of dance movement, there is no animation of dance motion using cartoon characters, there are no dance steps and there are no pictures and texts as supporting material. This learning Media is important in the learning process, because as an intermediate tool in the learning process used to convey information in the learning process between teachers and students in conveying information. It is hoped that you can create more meaningful learning with the development done with one of the learning media. This research uses qualitative methods with descriptive data analysis using FGD (Focus Group Discuss)result data. Based on the FGD data obtained, the Multimedia design of the children's Dance creations "OrayOrayan" is qualified and fulfills criteria which is desirable to serve as a learning medium that can be used to study SBdP in SD

    STUDI LITERATUR: TANGRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOMETRI

    Get PDF
    Tangram adalah suatu permainan dari China berbentuk puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar yang diantaranya terdapat lima buah segitiga, satu buah persegi, dan satu buah jajar genjang. Ketujuh kepingan tersebut disusun dan ditempel sehingga dapat membentuk berbagai pola seperti gambar kucing, ikan, rumah, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dari permainan Tangram ketika digunakan sebagai media pembelajaran geometri. Metode dari penelitian ini adalah melalui studi literatur. Data yang diperoleh dikompulasi, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan dari beberapa penelitian terdahulu untuk menjawab bagaimana efek atau manfaat dari permainan Tangram ketika digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa permainan Tangram memiliki beberapa manfaat ketika digunakan dalam pembelajaran geometri, yakni: 1) Meningkatkan kreativitas siswa; 2) Meningkatkan pemahaman konsep geometri pada siswa; 3) Menjadi media visualisasi bangun datar yang konkret untuk siswa; 4) Meningkatkan minat belajar siswa pada proses pembelajaran bangun datar; 5) Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan berbagai manfaat tersebut, permainan Tangram dapat digunakan sebagai media pembelajaran geometri khususnya materi bangun datar. Oleh karena itu, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan permainan Tangram untuk pembelajaran geometri di sekolah

    PENGGUNAAN TEORI VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan mengenai hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis yang tergolong masih rendah. Dalam hal ini, diperlukan strategi/model pembelajaran yang relevan dengan masalah tersebut yaitu dengan menggunakan teori Van Hiele. Teori Van Hiele adalah teori yang khusus digunakan dalam bidang geometri yang memiliki 5 tahapan pembelajaran yaitu tahap informasi, tahap orientasi terarah, tahap eksplisitasi, tahap orientasi bebas, dan tahap integrasi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana RPP, pelaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan teori Van Hiele di kelas V SD Negeri 4 Karangpawitan, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui pengganaan teori Van Hiele , hasil belajar siswa pada materi jaring-jaring kubus dan balok meningkat. Hal ini terbukti dari peningkatan dalam hasil belajar pada siklus I mencapai 38,09%, pada siklus II mencapai 80,95%, dan pada siklus III mencapai 95,23%
    corecore