8 research outputs found

    Literasi Web: Definisi, Keterampilan dan Konteksnya di Indonesia

    Get PDF
    Literasi yang dikenal pada abad XXI berbeda dengan apa yang dipahami dan dilakukan oleh orang tua atau generasi masa lalu. Literasi abad ini merefleksikan keterampilan memberdayakan teknologi untuk membaca, menulis dan berpartisipasi secara aktif di dalamnya. Sebagai bagian dari literasi, literasi web terdiri dari keterampilan pencarian web, membaca, dan mengevaluasi. Literasi web menggambarkan keterampilan serupa literasi yang diperlukan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi 1) definisi literasi web; 2) keterampilan apa saja yang diperlukan untuk melek literasi web; 3) literasi web dalam konteks Indonesia. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan mengkaji literatur secara mendalam. Beberapa referensi yang ditemukan dari Google Scholar dan beberapa sumber web diseleksi, serta dipilih sebagai bahan kajian. Temuan menunjukan bahwa memahami literasi web membutuhkan pemahaman yang kompleks mengenai web, yang terkadang tumpang tindih dengan literasi informasi, literasi internet, literasi kritis, literasi media dan literasi digital. Literasi web berfokus pada keterampilan membaca, menulis dan berpartisipasi dalam web. Literasi web dalam konteks Indonesia kurang familiar, lebih dikenal sebagai bagian literasi media dan literasi digital. Akhirnya, penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan. Peneliti menyadari banyak hal yang belum di eksplorasi dalam literasi web, seperti metode pengajaran, dan pengukuran literasi web. Peneliti masa depan perlu mempertimbangkan bagian tersebut untuk digali, utamanya dalam menjalankan risetnya di Indonesia. Sedikit sekali dan bahkan jarang ditemui penelitian sejenis sesuai konteks tersebut

    Evaluasi Perangkat Lunak Electronic Record Management System (ERMS) ARTERI Menggunakan ISO 16175-2:2011

    Get PDF
    The aim of the study is to evaluate ERMS software of ARTERI that used the functional requirements of ISO 16175-2: 2011. The researcher chose aspects of search, retrieval, and rendering (disseminate) to evaluate its systems. The study uses a qualitative approach with a review of literature studies. Data were collected by observation and documentation. The findings show ARTERI only meets 10 of 49 functional requirements. Fullfilled functional requirement of ARTERI, includes: 1) Provide a flexible range of functions for locating, accessing, and retrieving records and/or metadata; 2) Allow all records in each level to be searchable; 3) Allow the user to set up a single search request; 4) Never allow a search function to reveal to a user any information; 5) Have integrated search facilities for all levels; 6) Allows users to save and re-use queries; 7) Allows users who are viewing or working with a record; 8) Allows record metadata to be searched; 9) Allows administrators to take a copy of records and reaction; and 10) Store in the metadata any change made. ARTERI needs to be developed, for instance, adding features in any field of content search, automatic search, boolean operators, and improving the user interface for search. Furthermore, the rendering, downloading, and printing features also need to be improved. Finally, the study is limited to certain functional requirements, standards, and applications. Future study needs to consider aspects that have not been discussed or comparisons with certain standards or application

    Interoperabilitas Skema Metadata Perangkat Lunak Repositori Institusi Perpustakaan Perguruan Tinggi di Kota Malang (Studi kasus pada Perpustakaan Universitas Brawijaya, Perpustakaan Universitas Negeri Malang dan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang)

    Get PDF
    Beragamnya perangkat lunak dan skema metadata repositori institusi pada dasarnya dapat saling ditelusur, bertukar, ditransfer, digunakan dan dipahami oleh institusi untuk tujuan yang berbeda dengan cara mewujudkan interoperabilitas skema metadata. Beberapa institusi yang menggunakan perangkat lunak dan skema metadata repositori institusi yang beragam di Kota Malang yaitu Perpustakaan UB, Perpustakaan UM dan Perpustakaan UMM. Masing-masing perpustakaan telah berupaya melakukan interoperabilitas skema metadata perangkat lunak repositori institusi dalam lingkup internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis interoperabilitas skema metadata perangkat lunak repositori institusi serta faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat interoperabilitas skema metadata perangkat lunak repositori institusi Perpustakaan UB, Perpustakaan UM dan Perpustakaan UMM sebagai situs penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data milik Creswell (2016). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interoperabilitas skema metadata perangkat lunak repositori institusi Perpustakaan UB, Perpustakaan UM dan Perpustakaan UMM dapat diterapkan dengan menggunakan metadata crosswalks. Hasil yang diperoleh dari metadata crosswalks adalah pemilihan, fitur, skema metadata dan interoperabilitas skema metadata perangkat lunak repositori institusi BKG, Eprints UB, Mulok, GDL dan Eprints UMM. Metadata crosswalks diterapkan dengan memetakan skema metadata sumber (skema metadata adaptasi Dublin Core) ke skema metadata target (Dublin Core) sehingga dihasilkan pemetaan skema metadata yang sesuai tanpa menghilangkan elemen skema metadata yang sudah ada serta menunjukkan spesifikasi teknis penggunaan metadata standar dan fitur OAI-PMH yang dapat digunakan untuk interoperabilitas skema metadata di union catalog seperti Indonesia Onesearch. Adapun faktor pendukung yaitu metadata standar dan protokol standar untuk interoperabilitas, sedangkan faktor penghambat yaitu terbatasnya sumber daya manusia memiliki kemampuan interoperabilitas skema metadata dan kebijakan open access yang belum diterapkan masing-masing perpustakan. Perpustakaan perlu menetapkan staf dan membentuk tim kajian webometric repositori institusi, membuat panduan pengolahan karya ilmiah untuk menyeragamkan isi konten metadata, menerapkan kebijakan open access serta melakukan interoperabilitas skema metadata ke union catalog untuk meningkatkan visibilitas karya ilmiah

    Preservasi Digital pada Repositori Institusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi: Sebuah Kajian Literatur

    Get PDF
    Perpustakaan perguruan tinggi berbondong-bondong untuk mengembangkan repositori institusi, namun belum melaksanakan preservasi digital jangka panjang. Backup dinilai sebagai aktivitas preservasi nyatanya merupakan bagian dari metode preservasi digital jangka pendek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkaji literatur secara mendalam mengenai preservasi digital pada repositori institusi di perpustakaan perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan beragam metode preservasi digital, kebijakan, tantangan hingga peran pustakawan dalam preservasi digital. Metode preservasi digital seperti preservasi teknologi, emulation, migration, encapsulation, copying atau refreshing dapat diterapkan. Penggunaan Dspace, Eprints, FEDORA dan MyCore serta perangkat lunak penunjang seperti LOCKSS, PLN, Portico, Archivematica, dan Rosetta akan memudahkan proses preservasi digital. Kebijakan preservasi digital digunakan sebagai landasan untuk melaksanakan preservasi digital. Kurangnya kesadaran pustakawan, dan format digital yang rentan rusak menjadi tantangan bagi para pustakawan dalam menjalankan aktivitas preservasi digital, sehingga peningkatan keahliandan kapasitas menjadi suatu keharusan bagi seorang pustakawan

    PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK REPOSITORI INSTITUSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA MALANG (STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA, PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG, DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)

    Get PDF
    The purposes of this research are to know, describe, and analyze institutional repository softwares selection in Universitas Brawijaya (UB) Library, State University of Malang (UM) Library, and University of Muhammadiyah Malang (UMM) Library, also comparing software features of institutional repository.This research is using multi-site case study method with qualitative approach. Data was collected  by observation, interviews, use of documents and audio-visual material. The results of this research indicate that the selection of software in academic library needs to pay attention to four aspects of software selection: (1) as needed; (2) have a licence; (3) technical support, training, relevant documentation and maintenance; (4) staff responsible for the selection and evaluation of digital collection software and related services to meet user or community needs. The selection of institutional repository software is not appropriate, resulting in the UB Library to migrate data from BKG to Eprints and UMM Library to migrate manually from GDL to Eprints. Academic library needs to pay attention to right aspects of software selection in building and developing institutional repositories and features

    Literasi Media Sosial Instagram Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro dalam Menentukan Informasi yang dipercaya

    Get PDF
    Era globalisasi telah menciptakan dunia yang tidak terbatas termasuk dalam bidang informasi yang memudahkan akses dari berbagai media. Perkembangan teknologi informasi juga telah memberi dampak dalam perkembangan media sosial yang semakin pesat salah satunya di media sosial instagram. Kemudahan akses informasi di instagram tidak jarang membuat beredarnya hoax, fake news, dan sebagainya. Keadaan ini harus diimbangi dengan kemampuan literasi media. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi media mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro dalam menentukan informasi yang mereka percaya di instagram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik rekrutmen informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sedangkan untuk teknik analisis data, penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menyadari bahwa informasi yang ada di media sosial instagram tidak sepenuhnya valid. Dalam menghadapi hal tersebut, mahasiswa mampu menerapkan keterampilan literasi media. Saat menerima informasi dari instagram mahasiswa membaca dan mengamati secara detail isi pesan, melakukan pengecekan ulang pada trustor, serta melakukan pengecekan pada sumber informasi yang dilampirkan pada pesan di instagram. Mahasiswa juga melakukan perbandingan terhadap informasi di instagram dengan informasi di platform lain dengan tujuan untuk mendapatkan validasi dari informasi yang ia terima. Dalam penelitian ini juga membahas faktor-faktor antara trustor, trustee, dan produk yang mempengaruhi kepercayaan mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro terhadap informasi yang beredar di instagram

    Penerapan EPrint sebagai Repositori Institusi pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan perangkat lunak repositori intitusi eprint di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (Perpustakaan UMM) serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi pasif, wawancara dan dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan UMM menggunakan dua repositori intitusi yaitu ganesha digital library (GDL) dan Eprint. GDL berisi lokal konten UMM dapat diakses secara fullteks di jaringan lokal perpustakaan, namun tidak masuk pemeringkatan webometric repositori.Sedangkan Eprint digunakan untuk menunjang dan mendongkrak pemeringkatan repository webometric UMM dan hanya berisi deskripsi bibliografi, abstrak dan BAB 1 -3.ABSTRACTThis study aims to find out how the application of intensive repository perangkat lunak  in the Library University of Muhammadiyah Malang (UMM Library) and to know the supporting and inhibiting factors in its application. This research is done by using case study method with qualitative approach. Data collection is done by passive participation observation, interview and document. This research shows that UMM Library uses two intitusional repositories ganesha digital library (GDL) and Eprint. GDL contains local content of UMM can be accessed fulltext in the local network of libraries, but not in webometric repository ranking. While Eprint is used to support and boost the UMM webometric rating repository and contains only bibliographic, abstract and CHAPTER 1 -3 descriptions

    PENYEBERANGAN METADATA (METADATA CROSSWALKS): ISAD (G), PERKA ANRI 21/2011, ISO 23801, RiC DAN DUBLIN CORE DI PERSIMPANGAN

    No full text
    The aims of this study are to identify and describe crosswalks that perform and develop in SIKN and JIKN at National Archives of the Republic of Indonesia. This study uses a qualitative approach with a case study. Data was collected by online interviews on June-August 2021 and collecting documents. The results show that implementation and metadata development is related to international communities such as ICA and ISO. Analysis of metadata properties shows that metadata and description elements have similarity and different meanings, optional and mandatory elements, multilevel description, application profile that contains 4 ICA standards, inconsistencies metadata value, and did not use subject vocabularies and thesaurus. The metadata obstacle is the lack of archival information from SIKN, harvested archives is just an item, a method for metadata import/export performed manually thus metadata is not up to date in JIKN. Metadata crosswalks produce table of metadata mapping from ISAD (G), Regulatory chief of ANRI 21/2011, ISO 23801, and RiC to Dublin Core. They show the the similarities and differences metadata elements and description that was developing in archival tradition. The study suggests that ANRI adopt Indonesia Onesearch to develop metadata harvesting for SIKN and JIKN. Moreover, ANRI needs to create controlled vocabulary and perform certification for designing SIKN and operating JIK
    corecore