7 research outputs found

    STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH (Oriza sativa L) DI DESA BELANTI SIAM KECAMATAN PANDIH BATU KABUPATEN PULANG PISAU

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan usahatani padi sawah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam pengembangan usahatani padi sawah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau dan merumuskan alternatif strategi peningkatan usahatani padi sawah di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau yang merupakan sentra atau pusat produksi usahatani padi di Kabupaten Pulang Pisau dan sebagian besar masyarakatnya melakukan usahatani untuk pemenuhan kebutuhannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode proportional sampling atau sampel berimbang, yaitu dalam penentuan sampel penelitian mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok tani yang ada dalam populasi yang jumlahnya sudah disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada dalam masing-masing kelompok tersebut. Pengambilan sempel ini meliputi kelompok tani yang ada di Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usahatani padi sawah yaitu hasil skoring yang berupa fakor internal kekuatan 1,86 dan kelemahannya 0,85. Kemudian dikurangi dengan kriteria kekuatan dan kelemahan sehingga mendapatkan hasil koordinat 1,01 pada garis horizontal dan positif kekuatan lebih besar dari pada kelemahan. Sedangkan hasil skoring berupa eksternal didapat peluang sebesar 1,91 dan ancamannya 1,05 kemudian dikurangi kriteria peluang dan ancaman sehingga didapat hasil koordinat 0,86 pada garis vertikan dan positif, peluang lebih besar dari pada ancaman. Berdasarkan rumusan alternatif strategi pengembangan usahatani padi sawah dengan menggunakan analisis SWOT strategi yang dapat diterapkan adalah strategi SO yaitu (a) mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan petani dengan pemanfaatan sumberdaya alam yang tersedia untuk meningkatkan skala usaha pertanian lebih maju; (b) meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan lahan yang tersedia dengan bantuan dan dukungan pemerintah pusat dan daerah. ABSTRACT The purpose of this study was to determine the management of lowland rice farming in Belanti Siam Village, Pandih Batu District, Pulang Pisau Regency and to formulate alternative strategies for improvement lowland rice farming in Belanti Siam Village, Pandih Batu District, Pulang Pisau Regency which is the center or center of rice farming production. in Pulang Pisau Regency and most of the people do farming to fulfill their needs. Sampling in this study was carried out using the proportional sampling method or balanced sample, namely in determining the research sample taking representatives from each farmer group in the population whose number has been adjusted to the number of subject members in each group. . This sampling includes farmer groups in Belanti Siam Village, Pandih Batu District, Pulang Pisau Regency. The results showed that the internal and external factors that influenced the development of lowland rice farming were the results of the scoring in the form of an internal factor of 1,86 strengths and 0,85 weaknesses. Then it is reduced by the criteria of strengths and weaknesses so as to get the coordinates of 1,01 on the horizontal and positive lines, the strength is greater than the weakness. While the results of scoring in the form of external obtained opportunities of 1,91 and threats of 1,05 then reduced the criteria for opportunities and threats so that the coordinates of 0.86 on the vertical and positive lines are obtained, opportunities are greater than threats. Based onformulation of alternative strategies for developing lowland rice farmingby using SWOT analysis the strategy that can be applied is the SO strategy, namely (a) developing and optimizing the ability of farmers through extension programs, this aims to increase farmers' knowledge and insight; (b) Increase productivity by utilizing land, using regular irrigation/irrigation, selecting superior seeds, fertilizing on time, controlling pests and diseases in an integrated manner, post-harvest handling

    SIKAP DAN MINAT MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA TERHADAP PROFESI WIRAUSAHA DI BIDANG PERTANIAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan dan mengetahui Sikap dan MinatMahasiswa terhadap Profesi Wirausaha Di bidang Pertanian, dan Menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi Sikap dan Minat Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Palangka Rayaterhadap Profesi Wirausaha Di Bidang Pertanian. Pengambilan data menggunakan metodeProporsional random sampling dengan responden mahasiswa aktif angkatan 2018-2019 sebanyak86 orang. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu melalui wawancara dalambentuk kuesioner lalu diuji menggunakan Skala Likert. Metode untuk menjawab tujuan kedua yaitumenggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square(PLS) dan menggunakan software Smart-PLS 3.0 untuk menganalisa data. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Sikap dan Minat Mahasiswa Fakultas Pertanian Terhadap Profesi WirausahaDi Bidang Pertanian dikategorikan “Setuju”. Dan hasil analisis jalur (Path Analysis) uji pengaruhlangsung menyimpulkan bahwa variabel Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku Persepsi,terhadap Minat berpengaruh “signifikan” sebaliknya pengaruh terhadap Profesi Wirausaha DiBidang Pertanian tidak berpengaruh. Pengaruh tidak langsung Sikap, Norma Subjektif melaluiMinat terhadap Profesi Wirausaha Di Bidang Pertanian berpengaruh “signifikan” pada KontrolPerilaku Persepsi tidak berpengaruh. Pengaruh efek Minat memoderasi Sikap, Norma Subjektif,dan Kontrol Perilaku Persepsi terhadap Profesi Wirausaha Di Bidang Pertanian dikategorikan“moderasi kuat”

    PERUBAHAN SOSIAL BIDANG PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF MATERIALISTIS DAN IDEALIS (Social Change In Agriculture In A Materialistic And Idealistic Perspective)

    Get PDF
    Dalam konteks perubahan sosial menarik untuk membahas tentang unsur penyebab perubahan itu sendiri. Perubahan sosial dalam suatu komunitas, yang melatarbelakangi terjadinya perubahan sebab-sebabnya urgen untuk diketahui. Suatu perubahan pada masyarakat apabila ditelisik lebih mendalam penyebab terjadinya, karena adanya elemen yang dirasakan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat. Ada dua perspektif pandangan perubahan secara general dalam suatu komunitas kelompok yang menjadi unsur penyebab perubahan, yaitu  materialistis serta idealis. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memaparkan perubahan sosial bidang pertanian dari perspektif materialistis dan perspektif idealis. Dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif bertujuan untuk menguraikan serta mendeskripsikan konsep-konsep yang berhubungan dengan pengertian secrara komprehensif mendalam mengenai suatu gejala-gejala atau fenomena, objektif dan realitas yang melatarbelakang serta tujuannya. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Perubahan sosial dalam perspektif materialistis antara lain teknologi baru (moda produksi) yang terdiri dari produksi subsisten, yaitu; kekuatan produksi mencakup lahan, produksi komersial, yaitu kemampuan produksi meliputi lahan dan non lahan  merupakan sarana berproduksi, dan produksi kapitalis, yaitu; kekuatan produksi mencakup modal sebagai alat produksinya. Sedangkan perubahan sosial  dalam perspektif idealis adalah faktor non material berupa gagasan atau ide, etik dan gagasan. Gagasan diharapkan bisa menimbulkan perubahan minimal dengan melewati 3 (tiga) kaidah yaitu gagasan dapat menjustifikasi kehendak dalam melaksanakan perubahan-perubahan, gagasan dapat membuat fundamental kesetiakawanan sosial yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan, dan gagasan dapat membawa dampak perubahan melewati problematika dan perbedaan yang eksis dalam suatu kelompok masyarakat.Abstrak       Dalam konteks perubahan sosial menarik untuk membahas tentang faktor yang menyebabkan perubahan itu terjadi. Perubahan sosial pada masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya perubahan. Apabila dikaji lebih mendalam sebab terjadinya suatu perubahan pada masyarakat, karena adanya faktor yang dianggap sudah tidak dapat lagi memenuhi dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Secara garis besar faktor penyebab perubahan dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu  materialistis dan idealis. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memaparkan perubahan sosial bidang pertanian dari perspektif materialistis dan perspektif idealis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Tujuan penggunan metode kualitatif  berupa uraian-uraian dalam menjelaskan beberapa konsep terkait dengan pemahaman tentang pengertian, latar belakang dan tujuan yang mendalam tentang suatu fenomena, fakta dan realitas. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Perubahan sosial dalam perspektif materialistis antara lain teknologi baru (moda produksi) yang terdiri dari produksi subsisten, yaitu; kekuatan produksi mencakup lahan, produksi komersialis, yaitu kekuatan produksi mencakup tanah atau non tanah sebagai alat produksi, dan produksi kapitalis, yaitu; kekuatan produksi mencakup modal sebagai alat produksinya. Sedangkan perubahan sosial  dalam perspektif idealis adalah faktor non material berupa gagasan atau ide, nilai dan ideologi. Ideologi mampu menyebabkan perubahan paling tidak melalui tiga cara yaitu ideologi dapat melegitimasi keinginan untuk melakukan perubahan, ideologi mampu menjadi dasar solidaritas sosial yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan, dan ideologi dapat menyebabkan perubahan melalui perbedaan dan permasalahan yang ada pada masyarakat.Kata kunci: perubahan sosial, pertanian, perspektif ,materiaslistis, idealis  Abstract        In the context of social change it is interesting to discuss about the factors that cause that change to occur. Social change in society, it is necessary to know the reasons behind the occurrence of change. If examined more deeply because of the occurrence of a change in society, because there are factors that are considered no longer able to meet and satisfy the needs of the community. Broadly speaking, the causative factors of change are grouped in two perspectives, namely materialistic and idealistic. Therefore this article aims to expose the social changes of agriculture from a materialistic and idealistic perspective. The method used in this study is qualitative. The purpose of using qualitative methods in the form of descriptions in explaining several concepts related to an understanding, background and deep purpose about a phenomenon, facts and reality. Data collection method is library study. Social changes in the materialistic perspective include new technologies (innovation)  consisting of subsistence production, namely; the power of production includes land, commercialist production, i.e. the power of production includes land or non-land as a means of production, and capitalist production, i.e.; The power of production includes capital as a means of production. While social change in the idealist perspective is a non-material factor in the form of ideas or ideas, values and ideologies. Ideology is able to cause change in at least three ways: ideology can legitimize the desire to change, ideology can be the basis of social solidarity needed to make change, and ideology can cause change through differences and problems that exist in society.Keywords: social change, agriculture, perspectives ,materialistic, idealisti

    Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengembangan Pertanian Tanaman Padi pada Kawasan Perdesaan di Kabupaten Katingan

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisis proses perencanaan pengentasan kemiskinan melalui pengembangan tanaman padi sesuai prinsip pertanian berkelanjutan di wilayah pedesaan kabupaten Katingan. Menganalisis ketersediaan lahan, tingkat kesejahteraan petani, dan faktor-faktor yang dapat dikembangkan untuk mengurangi kemiskinan dengan mengoptimalkan penggunaan input untuk meningkatkan produktivitas dengan model budidaya padi. Penelitian ini menggunakan pendekatan naratif untuk menjelaskan hasil analisis kuantitatif yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di 5 (lima) desa dan 2 (dua) kecamatan, yaitu Kecamatan Tewang Sanggalang Garing (Desa Tumbang Tarusan, Desa Tewang Rangkang dan Desa Tewang Manyangen) dan Kecamatan Pulau Malan (Desa Tewang Derayu dan Desa Tewang Rangkang). Desa Tewang Papari yang akan dikembangkan menjadi kawasan pedesaan dengan komoditas utama padi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas fisik lahan ditinjau dari faktor pendukung pertumbuhan tanaman dan faktor pembatas, serta tingkat akses pemanfaatan yang legal, dapat dilakukan untuk pengembangan komoditas beras di daerah ini. Berdasarkan analisis skenario untuk meningkatkan nilai tambah produk beras dan model pemasarannya, produk beras dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani yang jika dioptimalkan dapat menjadi pilihan dalam memerangi kemiskinan di daerah. Strategi dan arah kebijakan yang direkomendasikan dapat menjadi stimulus bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan produktivitas padi di wilayah pedesaan Katingan

    PERANAN KEAMANAN PESTISIDA DI BIDANG PERTANIAN BAGI PETANI DAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik (mikroba) dan virus yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil pertanian. Pestisida bersifat racun dan kurang persisten di alam, oleh karenanya penggunaan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan petani dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis berbagai literatur yang membahas mengenai peran keamanan pestisida di bidang pertanian bagi petani dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan sumber data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari database google scholar, researchgate dan sciencedirect dengan rentang waktu 10 tahun. Dari data base tersebut ditemukan 20 artikel ilmiah yang dapat dianalisis. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar petani melakukan pengendalian hama pada tanaman dengan menggunakan pestisida. Penggunaan berlebihan dan tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) dapat memicu terjadinya paparan pestisida pada petani dan lingkungan. Paparan pestisida menimbulkan berbagai gangguan kesehatan pada petani seperti anemia, hipertensi, gangguan pada sistem saraf, gangguan kesehatan pada wanita seperti hipotiroid dan gangguan reproduksi, gangguan kesehatan pada pria seperti gangguan kesuburan, iritasi kulit, pusing mual, batuk, sakit kepala, serta sesak napas. Selain itu, pestisida juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti menurunnya kualitas udara, berkontribusi terhadap perubahan iklim, residu dari pestisida di air, akumulasi residu beracun ini dengan pH alkali dan logam berat, mengurangi kandungan oksigen bagi kehidupan perairan, terjadinya pencucian air tanah, mengganggu tumbuhan alami tanah serta mengurangi kesuburan tanah. Dampak negatif penggunaan pestisida dapat diminimalisir dan dikurangi dengan peranan keamanan pestisida baik bagi petani maupun lingkungan.Kata kunci:  Pesticides are all chemicals and other materials as well as trace bodies and viruses used to eradicate or prevent pests and diseases that damage crops, plant parts or agricultural products. Pesticides are toxic and less persistent in nature, so overuse can harm farmers' health and the environment. This research aims to review and analyze various literature that discusses the role of pesticide safety in agriculture for farmers and the environment. Method of this study is desk study with data sources form of secondary data obtained from google scholar database, researchgate, and sciencedirect with a span of 10 years. From the data base found 20 scientific articles that can be analyzed. The result indicated that most farmers perform pest control on crops used pesticides. Overuse and without of personal protective equipment can trigger exposure to pesticides for farmers and the environment. Exposure to pesticides cause various health problems in farmers such as anemia, hypertension, nervous system disorders, health problems in women such as hypothyroidism and reproductive disorders, health problems in men such as fertility disorders, skin irritation, dizziness, cough, headache, and shortness of breath. In addition, pesticides can also cause environmental pollution such as lowering air quality, contributing to climate change, residues from pesticides in water, accumulation of these toxic residues with alkaline pH and heavy metals, reducing oxygen content for aquatic life, the occurrence of groundwater washing, disrupting natural soil plants and reducing soil fertility. The negative impact of pesticide use can be minimized and reduced by the role of pesticide safety both for farmers and for the environment
    corecore