4 research outputs found

    Keterampilan Mengajar Ditinjau Dari Profesionalisme dan Pendidikan Guru Di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh profesionalisme guru terhadap keterampilan mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012; 2) Pengaruh pendidikan guru terhadap keterampilan mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012; 3) Pengaruh profesionalisme dan pendidikan guru terhadap keterampilan mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. Sampel diambil sebanyak 47 guru. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan wawancara. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 16,319 + 0,386X1 + 0,144X2. Persamaan menunjukkan bahwa keterampilan mengajar dipengaruhi oleh profesionalisme guru dan pendidikan guru. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Profesionalisme guru berpengaruh signifikan terhadap keterampilan mengajar guru di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 8,486 > 2,015 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 60,528%; 2) Pendidikan guru berpengaruh signifikan terhadap keterampilan mengajar guru di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,053 > 2,015 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,046, dengan sumbangan efektif sebesar 1,872%; 3) Profesionalisme guru dan pendidikan guru berpengaruh signifikan terhadap keterampilan mengajar guru di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 36,548 > 3,209 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,624 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh profesionalisme guru dan pendidikan guru terhadap keterampilan mengajar guru di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, adalah sebesar 62,4% sedangkan 37,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TREMBESI (SAMANEA SAMAN) SEBAGAI LARVASIDA PADA LARVA AEDES AEGYPTI

    Get PDF
    Pemberantasan larva merupakan salah satu pengendalian vektor Aedes aegypti. Salah satu alternatif cara untuk memberantas larva adalah dengan penggunaan insektisida nabati (WHO, 1997 dalam Basri dan Farasda, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun trembesi (Samanea saman) sebagai larvasida pada larva Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental di laboratorium dengan daun trembesi yang di ekstraksi menggunakan metode maserasi selama 4 hari (96 Jam) menggunakan pelarut Etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,1%, 0,5%, 1%, 5%, dan 10%. Setiap perlakuan masing-masing berisi 20 larva nyamuk Aedes aegypti dan di amati setiap 24 jam dan 48 jam. Berdasarkan hasil uji eksplorasi efektivitas daun trembesi (Samanea saman) terhadap larva Aedes aegypti dengan konsetrasi 0,1%, 0,5%, 1%, 5%, dan 10% yang di amati selama 24 jam dan 48 jam, didapatkan hasil bahwa pada ekstrak daun trembesi (Samanea saman) dengan konsetrasi 5% dan 10% dapat mematikan semua daripada populasi larva dalam waktu 24 jam, sedangkan pada konsentrasi 0,5% dan 0,1% dapat mematikan semua larva dalam waktu 48 jam. Efektivitas Ekstrak Daun Trembesi (Samanea saman) yang berpengaruh pada faktor konsentrasi dengan konsentrasi paling efektif pada konsentrasi 5% yang dapat membunuh 100% larva Aedes aegypti dalam waktu 24 jam.Eradicating the larvae is one of the vector controls for Aedes aegypti. One alternative way to eradicate the larvae is by using vegetable insecticides (WHO, 1997 in Basri and Farasda, 2019). This study aims to determine the effectiveness of trembesi leaf extract (Samanea saman) as a larvicide on Aedes aegypti larvae. This study used an experimental design in the laboratory with trembesi leaves which were extracted using the maceration method for 4 days (96 hours) using a 96% ethanol solvent. The extract concentrations used were 0.1%, 0.5%, 1%, 5% and 10%. Each treatment contained 20 Aedes aegypti mosquito larvae and was observed every 24&nbsp;hours and 48 hours. Based on the results of the exploratory test on the effectiveness of trembesi leaves (Samanea saman) against Aedes aegypti larvae with concentrations of 0.1%, 0.5%, 1%, 5%, and 10% which were observed for 24 hours and 48 hours, the results showed that the extract trembesi leaves (Samanea saman) with concentrations of 5% and 10% could kill all larvae populations within 24 hours, while concentrations of 0.5% and 0.1% could kill all larvae within 48 hours. Effectiveness of Trembesi Leaf Extract (Samanea saman) which affects the concentration factor with the most effective concentration at a concentration of 5% which can kill 100% of Aedes aegypti larvae within 24 hours

    Erythrocyte Sedimentation Rate and Hemoglobin Levels in Pesticide Poisoning-Farmers

    Get PDF
    Pesticides are chemicals used to control insects, fungi, weeds, and others. Unrestrained use of pesticides leads to poisoning that has an impact on inflammation and anemia. To provide evidence for this notion, acetylcholinesterase enzyme levels, blood sedimentation rates, and blood hemoglobin levels of farmers exposed to pesticides have been studied. The study design was quantitative in a cross-sectional manner. The participants of the study were all members of the Kurnia Makmur farmer group in Landasan Ulin Utara District, Banjarbaru with a total sample of 60 people. An examination of acetylcholinesterase, erythrocyte sedimentation rate (ESR), and hemoglobin enzyme levels was carried out at the Banjar Regency Health Lab. The blood sample was withdrawn from the cubital vein. Spectrophotometry was used to determine acetylcholinesterase enzyme levels, while ESR was determined by the automatic method. Hemoglobin levels are measured by the cyanmethemoglobin method. T-tests were used to compare acetylcholinesterase, ESR, and hemoglobin levels in the normal group and the poisoning group. The study concluded that exposure to a pesticide in farmers' pesticide poisoning may cause inflammation characterized by an increase in ERS. However, there was no decrease in hemoglobin levels

    Gambaran Pengetahuan dan Kebiasaan Cara Memelihara Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa Kelas V SD

    Get PDF
    Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun perawat gigi. Hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut berada pada sepuluh besar penyakit terbanyak yang tersebar diberbagai wilayah. Pada saat wawancara dengan beberapa siswa kelas V SD Negeri 1 Belawa menunjukan pengetahuan dan kebiasaan menyikat gigi belum tepat. Tujuan Penelitian: Diketahuinya gambaran pengetahuan dan kebiasaan cara memelihara kebersihan gigi dan mulut pada siswa kelas V SD Negeri 1 Belawa, Desa Cikuya Belawa Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Cirebon. Metode Penelitian: Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan rancangan survey cross sectional. Cara pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Jumlah sampel 35 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran baik, cukup, kurang dengan menggunakan 30 butir checklist. Cara pengolahan data menggunakan metode tabulasi silang. Hasil: Variabel pengetahuan didapatkan bahwa 19 responden (54,3%) memiliki kriteria cukup, kriteria kurang 10 responden (28,6%) dan kriteria baik 6 responden (17,1%). Untuk variabel kebiasaan didapatkan 23 responden (65,7%) memiliki kriteria kurang, kriteria cukup 11 responden (31,4%) dan kriteria baik 1 responden (2,9%). Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan jenis kelamin sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dengan jenis kelamin perempuan 8 responden (22,9) sedangkan hasil tabulasi silang antara kebiasaan dengan jenis kelamin diketahui bahwa sebagian besar laki-laki memiliki kebiasaan cara memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan kriteria kurang 16 responden (45,7) Kesimpulan: Pengetahuan cara memelihara kebersihan gigi dan mulut terbanyak berada dalam kriteria cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%), dan kebiasaan cara memelihara kebersihan gigi dan mulut terbanyak berada dalam kriteria kurang sebanyak 23 responden (65,7%) Kata Kunci: Pengetahuan Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gig
    corecore