12 research outputs found

    PENGARUH MEROKOK TERHADAP VISKOSITAS DARAH MELALUI PEMERIKSAAN HEMATOKRIT PADA MAHASISWA PEROKOK ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

    Get PDF
    Latar Belakang : Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok tapi juga bagi sekitarnya. Merokokmenggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita hindari. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok biasanya memiliki hematokrit yang tinggi dibandingkan yang bukanperokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernapas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. Hematokrit yang lebihbanyak mengakibatkan kekentalan lebih besarTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merokok dapat mempengaruhi viskositas darah melaluipemeriksaan Hematokrit pada mahasiswa perokok angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik. Rancangan penelitian menggunakan crosssectional dengan populasi adalah mahasiswa perokok dengan usia 18-25 tahun di Universitas Malahayati Bandar Lampungsebanyak 30 orang perokok dan 30 orang bukan perokok. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat ukur stres yangdigunakan yaitu Kuesioner. Hematokrit diambil dari pemeriksaan laboratorium. Analisa bivariat menggunakan Uji ChiSquare.Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden sebanyak 80% mempunyai kadar hematokrit normal dan20% memiliki kadar hematokrit yang tinggi. Dari hasil analisa bivariat p-value = 0,024 dan Odds Ratio (OR) = 7,0.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap viskositas darah melaluipemeriksaan hematokrit pada Mahasiswa perokok Angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Kesimpulan : Diketahui distribusi frekuensi sebagian besar memiliki kadar hematokrit normal (40 - 48 %), yaitusebanyak 48 orang (80%). Sedangkan sebagian kecil memiliki kadar hematokrit tinggi (> 48%), yaitu sebanyak 12 orang(20%)

    GAMBARAN KEPATUHAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG 2022

    Get PDF
    Hipertensi merupakan salah satu penyaki tidak menular (PTM) yang sangat berbahaya (Silent Killer) penyakit ini juga disebut sebagai suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah sistolik mencapai angka di atas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas sama dengan 90 mmHg. Penurunan kualitas hidup penderita, manajemenhipertensi yang sangat mahal merupakan faktor yang memaksa indonesia mengadopsi sistem seperti di Amerika dan Inggris. Sistem tersebut adalah BPLB (Blood Pressure Leadership Board) guna memberikan pelayanan khusus pada pasien hipertensi pada pelayanan kesehatan primer. Program nasional di Indonesia diberi nama program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) yang berada di bawah naungan BPJS Kesehatan. Keberhasilan suatu pelaksanaan program dipengaruhi oleh kepatuhan penderita hipertensi dalam melaksanakan terapi. Kepatuhan merupakan kemampuan seseorang untuk tetap melaksanakan tindakan terapi yang telah diberikan oleh penyedia pelayanan kesehatan. Melakukan gambaran kepatuhan pelaksanaan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) BPJS kesehatan pada pasien hipertensi di uptd puskesmas kedaton kota bandar lampung 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan menjelaskan situasi karakteristik responden. Data yang diambil adalah data kuesioner. Didapatkan sampel penelitian sejumlah 73 responden. Karakteristik pasien hipertensi yaitu usia pasien hipertensi terbanyak adalah sebanyak 45 orang (62%), jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 56 orang (77%),dan status pasien hipertensi adalah hipertensi tidak terkontrol sebanyak 43 orang (59%). Untuk tingkat kepatuhan paling banyak adalah tingkat patuh sebanyak 44  orang (60%).   Kata Kunci      : Kepatuhan,Prolanis,Hipertensi Â

    ANALISIS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) BPJS KESEHATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI UPTD PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG 2021

    Get PDF
    Penyakit diabetes merupakan salah satu PTM dimana terjadinya peningkatan kadar glukosa di dalam darah yang menyebabkan hiperglikemi. Diabetes dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat ataupun mempunyai riwayat genetik dari orang tua yang menderita diabetes melitus (DM). Diabetes perlu menjadi perhatian bagi dunia yang memiliki angka DM yang relatif tinggi karena dapat memicu timbulnya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, ulkus diabetikum, dan stroke yang menyebabkan kematian. Puskesmas Kedaton Bandar Lampung kejadian Diabetes Melitus pada tahun 2021 berjumlah 949 pasien kasus lama dan baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) BPJS kesehatan pada pasien penderita DM (diabetes melitus) di UPTD Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Populasi pada penelitian ini yaitu penanggung jawab pada program PROLANIS serta peserta PROLANIS, dan sampel pada penelitian ini adalah Kepala Puskesmas, Penanggung jawab PROLANIS, Penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM, Masyarakat (penderita diabetes melitus anggota prolanis). Puskesmas kedaton bandar lampung di dapatkan pasien diabetes melitus terbanyak pada bulan desember yaitu sebanyak 122 orang, dan pada pasien diabetes melitus terendah pada bulan mei yaitu sebanyak 53 orang. Jumlah keseluruhan pasien diabetes melitus di UPTD puskesmas kedaton bandar lampung 2021 sebanyak 949 orang. Pelaksanaan PROLANIS masih belum maksimal, ditandai dengan masih kurangnya kehadiran peserta untuk mengikuti kegiatan PROLANIS dikarenakan waktu pelaksanaan dipagi hari.   Kata Kunci     : Diabetes Melitus, Prolanis, BPJS Kesehatan, Puskesmas

    ANALISA KUALITATIF KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018

    Get PDF
    Latar Belakang : Rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam membantu pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit. Hal ini berkaitan dengan isi rekam medis yang mencerminkan segala informasi menyangkut pasien sebagai dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lain.Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kelengkapan pengisian rekam medis di rumah sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar LampungMetode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analitik sampel dan informan penelitian ini adalah Direktur rumah sakit, Kepala bagian dan staf di bagian unit Rekam Medis Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dengan tahapan orientasi, eksplorasi, observasi dan alternatif pemecahan masalah.Hasil Penelitian : Hasil penelitian secara umum menunjukkan dokumen rekam medis periode bulan Januari 2018, diperoleh dokumen rekam medis IGD, rawat inap dan rawat jalan. Rekam medis IGD diperoleh 138 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap sebanyak 25 (18%) dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 113 (82%). Rekam medis rawat jalan diperoleh 185 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap sebanyak 15 (8%) dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 170 (92%). Rekam medis rawat inap diperoleh sebanyak 224 rekam medis terdiri dari rekam medis lengkap sebanyak 16 (7%) dan rekam medis tidak lengkap sebanyak 208 (93%). Ketidaklengkapan pengisisan rekam medis disebabkan karena masih kurangnya SDM, pelatihan dan sarana prasarana dalam mendukung kerja petugas pengelolaan rekam medis di RSUD Dr. A. Dadi Ttjokrodipo Bandar Lampung.Kesimpulan : Saran dalam penelitian ini adalah pengelolaan rekam medis harus di atur sesuai dengan semestinya, sehingga akan menghasilkan suatu hasil dimana rekam medis tersebut dapat digunakan sebagai informasi yang bermutu.

    FAKTOR PENDERITA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI WILAYAH KERJA DI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018

    Get PDF
    Tuberculosis (TB) masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di banyak negara. Penyebaran kasus baru BTA (+) di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017 yang tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Natar sebanyak 113 kasus. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB Paru salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor kesembuhan penderita TB. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor penderita yang berhubungan dengan kesembuhan pengobatan TB paru pada pasien yang berobat di Wilayah Kerja  Kecamatan Natar, Lampung Selatan Tahun 2018. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dilakukan selama September 2018. Responden berjumlah 66 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan non random sampling. Data dianalisis dengan univariat, bivariat (Chi-Square) dan multivariat (Regresi Logistik). Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden yang beragam dan tingkat kesembuhan pengobatan TB (75,8%). Terdapat hubungan antara status gizi, kepatuhan berobat, komplikasi penyakit lain, pengetahuan, dan sikap dengan kesembuhan penderita TB (p>0,05). Pengetahuan merupakan variabel paling dominan terkait dengan kesembuhan pengobatan pada penderita TB. 

    HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GAGA L JANTUNG KONGESTIF DI R UMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN PR OVINSI LAMPUNG

    Get PDF
    Latar  Belakang:  Congestive  Heart Failure (CHF) adalah  penghentian  sirkulasi normal  darah  dikarenakan  kegagalan  dari ventrikel  jantung  untuk  berkontraksi  secara efektif  pada  saat systole.  Akibat  kekurangan penyediaan darah menyebabkan kematian sel dan  kekurangan  oksigen  ke  otak  sehingga korban  kehilangan  kesadaran  dan  berhenti nafas dengan tiba-tiba.    Tujuan   Penelitian:    Untuk    mengetahui hubungan  hipertensi  dengan  kejadian  gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung tahun 2015.  Metode  Penelitian:  Desain  penelitian  yang digunakan  dalam  metode  ini  adalah  analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  studi rekam medik semua pasien CHF yang dirawat di  Rumah  Sakit  Pertamina  Bintang  Amin Bandar  Lampung  periode Januari-Desember 2015  sebanyak  70  orang,  sampel  diambil sebanyak   70   orang.   Analisis   data   yang digunakan adalah uji Chi Square.  Hasil  Penelitian:  Kejadian  gagal  jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin  sebanyak  49  orang  (70,0%).Kejadian hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin  sebanyak  43  orang  (61,4%).  Ada hubungan  hipertensi  dengan  kejadian  gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dengan p-value = 0,000 dan OR = 6,575.  Kesimpulan:  Ada  hubungan  hipertensi dengan  kejadian  gagal  jantung  kongestif  di Rumah Sakit Pertamina Bintang Ami

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PADA BALITA D I WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR AMBON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

    Get PDF
    Angka kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang memiliki usia-usia ekstrim yaitu 35ISPA merupakan penyakit saluran pernafasan yang banyak diderita. Berdasarkan data SP2TPPuskesmas Pasar Ambon tahun 2015, ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbesar yaitu15.561 kasus dialami oleh balita. Tujuan penelitian ini mengetahui adanya hubungan tingkatpengetahuan ibu tentang ISPA dengan perilaku pencegahan pada balita di wilayah kerja PuskesmasPasar Ambon Bandar Lampung Tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasipenelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita yang tinggal Di Wilayah kerja PuskesmasPasar Ambon 2016 sebanyak 373 orang, sampel diambil menggunakan teknik Purposive samplingsampel sebanyak 79 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan Chisquare.Hasil penelitian Diketahui bahwa bahwa pengetahuan ibu tentang penyakit ISPA sebagian besarmemiliki pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 44 responden (55,7%), memiliki perilaku pencegahanyang kurang baik yaitu sebanyak 49 responden. (62,0%). Ada hubungan tingkat pengetahuan ibutentang ISPA dengan perilaku pencegahan pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar AmbonBandar Lampung Tahun 2015 (p=0,004

    Konsumsi Ikan Asin dan Daging Asap dengan Kejadian Karsinoma Nasofaring

    Get PDF
    Background: The dominant factor in the onset of nasopharyngeal carcinoma is that of the Mongoloid race with the habit of consuming salty fish and food preserved by one of the bacon. Purpose: To know the relationship between the consumption of salted fish and smoked meats with the incidence of nasopharyngeal carcinoma. Methode: This research method is observational analytic and uses a cross-sectional approach. The samples in this study were all patients diagnosed with nasopharyngeal carcinoma recorded which corresponds to the inclusion Criteria amounting to 52 persons. The sampling techniques in this study used the total sampling technique. Analysis of data using univariate analysis and bivariate analysis using the chi-square test. Results: frequency distribution characteristic of the nasopharyngeal carcinoma patient majority of male gender at 64.4%, the highest majority in the age group 46-55 years by 32.7%, the most work is farmers Of 32.7%. There is a significant connection between the consumption of salted fish and the occurrence of nasopharyngeal carcinoma (p:0.003) and there is a significant link between the consumption of smoked meats and the incidence of nasopharyngeal carcinoma (p:0.003). Conclusion: There is a significant link between the consumption of fish and smoked meats with the incidence of nasopharyngeal carcinoma.Latar Belakang: Faktor dominan timbulnya karsinoma nasofaring adalah dari Ras Mongoloid dengan kebiasaan mengkonsumsi ikan asin dan makanan yang diawetkan salah satunya daging asap. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi ikan asin dan daging asap dengan kejadian karsinoma nasofaring. Metode : Penelitian ini metode observasional analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis karsinoma nasofaring yang tercatat dalam Rekam yang sesuai kriteria inklusi berjumlah 52 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil : dari 52 responden diketahui distribusi frekuensi karakteristik pasien karsinoma nasofaring mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebesar 64,4%, mayoritas tertinggi pada kelompok usia 46-55 tahun sebesar 32,7%, pekerjaan terbanyak adalah petani sebesar 32,7%. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan asin dengan kejadian karsinoma nasofaring (p:0,003) dan terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi daging asap dengan kejadian karsinoma nasofaring (p:0,002). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan dan konsumsi daging asap dengan kejadian karsinoma nasofarin

    Hubungan Konsep Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Paisen Skizofrenia

    Get PDF
    Background: Schizophrenia is a mental disorder that will cause deep suffering for individuals and a heavy burden on the family. Family support can function for a variety of intelligence, reason to improve health and family adaptation in life. Objective: to find out whether there is a relationship between family support and relapse in schizophrenia patients in Lampung Province Mental Hospital. Method: This research is a quantitative analytic that uses a cross-sectional research design. The sample in this study is all data of patients suffering from Schizophrenia mental disorders who were treated at the Mental Hospital of Lampung Province in January - May 2020. The sampling technique in this study used a total sampling technique. Data analysis uses univariate analysis to determine the frequency distribution and bivaraite analysis uses chi-squar and fisher's test. Results: It is known that the frequency distribution of emotional support in the majority of schizophrenia patients received 52.6% less emotional support, informational support in the majority of schizophrenia patients received good information support as much as 63.2%, real support in the majority of schizophrenia patients received significant good support as much as 68 , 4%, hope support in schizophrenia patients the majority get good hope support as much as 73.7%, there is a relationship of emotional support with recurrence in schizophrenia patients, there is a relationship of informational support with recurrence in schizophrenia patients, there is a relationship of real support with relapse in schizophrenia patients, there is a relationship between expectation support and recurrence in schizophrenic patients (p-value: 0.001; 0.020; 0.000; 0.004). Conclusion: there is a significant relationship between family support as seen from emotional support, information, real and expectations with relapse in patients with schizophrenia.Latar Belakang: Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan beban yang berat bagi keluarga. Dukungan keluarga mampu berfungsi untuk berbagai kepandaian, akal untuk meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga dalam kehidupan. Tujuan: untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Metode: Penelitian ini merupakan analitik kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Cross Secctional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data pasien yang mengalami gangguan jiwa Skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung pada bulan Januari - Mei tahun 2020. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menetukan distribusi frekuensi dan analisis bivarait menggunakan chi-squar dan fisher’s test. Hasil : Diketahui distribusi frekuensi dukungan emosional pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan emosi kurang baik sebanyak 52,6%, dukungan informasional pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan informasi baik sebanyak 63,2%, dukungan nyata pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan nyata baik sebanyak 68,4%, dukungan pengharapan pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan pengharapan baik sebanyak 73,7%, terdapat hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan informasional dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan nyata dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan pengharapan dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia (p-value : 0,001 ; 0,020; 0,000 ; 0,004). Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dilihat dari dukungan emosional, informasi, nyata dan pengharapan dengan kekambuhan pada pasien skizofreni

    HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

    No full text
    Abstrak : Kecemasan merupakan hal yang berhubungan erat dengan menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan dapat terjadi saat akan melaksanakan berbagai macam ujian, seperti pada ujian OSCE yang dilaksanakan oleh mahasiswa kedokteran. Sebagai Mahasiswa yang akan melakukan suatu ujian, ada di suatu lingkup sosial seperti keluarga, masyarakat, dan lingkungan pertemanan. Pada lingkup ini seseorang akan mendapat dukungan sosial yang dapat membantu penyelesaain masalah yang sedang dihadapinya dan dapat memberinya dampak positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa kedokteran fakultas umum universitas malahayati angkatan 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah  analitik observasional retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran malahayati angkatan 2019 yang mengikuti OSCE saat penelitian berlangsung dan memenuhi kriteria insklusi. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji kolerasi Rank Spearman. Hasil yang didapat pada penelitian ini, yaitu didapatkan sebanyak 96 responden dengan distribusi frekuensi usia responden paling banyak berusia 21 tahun sebanyak 49 responden (60,5%) dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 44 respoden (57,9%) dan laki – laki sebanyak 38 (39,5%). Diketahui distribusi frekuensi dukungan sosial yang baik sebanyak 70 responden (72,9%). Diketahui distribusi tingkat kecemasan paling banyak adalah kecemasan ringan yaitu 78 responden (81,2%) Berdasarkan hasil uji kolerasi spearman menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat kecemasan, dengan p atau p-value sebesar 0,00
    corecore