23 research outputs found

    Analisis Interpretasi Tugu Parameswara di Bundaran Jakabaring - Palembang

    Get PDF
    Tugu Parameswara ini merupakan karya seni patung yang dibuat untuk menyambut  PON 2004 yang lalu. Analisis karya ini  nantinya menggunakan pendekatan estetika, di samping bentuknya yang monumental karya ini juga erat kaitannya dengan sejarah kota Palembang sebagai pusat peradaban kerajaan terbesar di bumi Nusantara yakni kerajaan Sriwijaya. Sebagai salah satu kerajaan besar tentu kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di bumi Nusantara. Hal ini terbukti sampai saat sekarang dari jejak-jejak yang ditinggalkannya. Begitu juga dengan karya seni patung Parameswara merupakan karya seni patung abstraksi simbolik yang diciptakan oleh Rita Widagdo. Rita Widagdo merupakansalah satu seniman yang hidup dizaman modren, hal ini tentu sangat berpengaruh dalam penciptaan karya seni patung ini. Kehadiran karya seni patung ini turut memberikan interpretasi atas perkembangan zaman. Karya patung Parameswara bukan sekedar manifestasi alam yang indah melaikan simplifikasi alam dengan hanya menangkap hakikat dari sebuah objek yang di amatinya, objek tersebut merupakan rangsang cipta sehingga karya yang dihasilkan merupakan abstraksi dari realitas. Dalam perwujudannya Rita Widagdo cendrung menggunakan garis cekung dan cembung dengan tegas sehingga memberikan kesan suatu keberanian dan kekuatan yang merupakan hasil dari interpretasi terhadap tokoh Parameswara. Patung Parameswara merupakan simbol pemersatu rumpun Melayu di Nusantara. Pasalnya, hampir  semua orang Melayu yang ada di Nusantara, khususnya di Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan Brunei berasal dari Palembang. Mereka semua keturunan dari Parameswara dan pengikutnya, seorang panglima dari Palembang Setelah jatuhnya Sriwijaya, Iskandar Shah atau Parameswara melarikan diri ke utara untuk menemukan sebuah pemukiman baru

    Kajian Strukturalisme dalam Melahirkan Sebuah Karya Seni

    Get PDF
    Structuralism for its adherents assumes that in humans there is a basic ability inherited genetically, so that this ability exists in all normal humans, namely the ability to structure, to structure, construct a structure, or attach a certain structure to the symptoms that it faces . The above statement assumes that every human being has the ability to create works of art from existing phenomena and is able to analyze the phenomena or phenomena with a structured method. Structural theory of language above that makes Levi-Strauss managed to see something behind the manifestation of human work. A work of art is a representation of students seeing phenomena or issues in their environment. This phenomenon makes artists feel touched and arouse and tickle their feelings to express it through the medium of art. Behind the manifestation of human work in it contains the value and meaning to be conveyed. These values and meanings have unconsciously shaped someone's ideas or thoughts. Thus it can be said that anything in this world according to Levi-Satruss's view is a system that has structures that govern it. In Structuralism the signifiant order or marker precedes meaning, in other words that talking about the existence of humans is actually not as a subject, on the contrary the existence and structure itself speaks of itself through human speech about existence

    Analisis Prinsip Desain Logo PAL TV Dalam Perspektif Budaya Digital

    Get PDF
    Palembang Television (PALTV) is one of the first television stations in the city of Palembang and South Sumatra. PALTV has been established for approximately 18 years, to be precise on September 9 2005. According to the sources the author reviewed, so far there has been no change to the PALTV logo, starting from its inception in 2005 until now it still uses the same logo. Therefore, PALTV as the first television station in South Sumatra and Palembang City should carry out rebranding so that it can position itself with the needs and developments of the times, especially in aspects of current digital culture. The main problem discussed in this research is how to analyze the PAL TV logo design based on the principles of simple, timeless, proportional and relevant logo design. The results of this research can be seen that visually the PALTV logo does not fully represent digital culture with the development of information and communication technology. Therefore, a rebranding effort is needed to apply the principles of logo design that is simple, timeless, proportional and relevant, so that it has an impact on a visual image that is able to create suggestions and impress the audience, and is relevant to the conditions and culture of the people.Palembang Televisi (PALTV) merupakan salah satu stasiun televisi pertama yang ada di kota Palembang dan Sumatera Selatan. PALTV sudah berdiri selama kurang lebih 18 tahun, tepatnya pada tanggal 9 September 2005. Menurut sumber-sumber yang penulis tinjau, sejauh ini belum ada perubahan dari logo PALTV, mulai dari awal berdirinya pada tahun 2005 hingga saat ini masih menggunakan logo yang sama. Maka dari itu, PALTV sebagai stasiun televisi pertama di Sumatera Selatan dan Kota Palembang sudah seharusnya melakukan rebranding agar bisa memposisikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, terutama pada aspek budaya digital saat ini. Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis desain logo PAL TV berdasarkan prinsip-prinsip desain logo yang sederhana atau simple, timeless, proporsional dan relevan. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa secara visual logo PALTV belum sepenuhnya merepresentasikan budaya digital dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Maka dari itu diperlukan suatu upaya rebranding untuk menerapkan prinsip-prinsip desain logo yang sederhana atau simple, timeless, proporsional dan relevan, sehingga berdampak pada citra visual yang mampu menimbulkan sugesti dan berkesan bagi para pemirsanya, serta relevan dengan kondisi dan budaya masyarakatnya

    EKSPRESI DALAM SENI PATUNG KARYA GIUSEPPE PONGOLINI

    Get PDF
    Wujud karya seni merupakan pengejawantahan terhadap suatu realitas atau peristiwa yang dialami siseniman, kemudian diungkapkan melalui wujud visual karya seni yang di dalamnya mengandung pesan, tanda dan makna yang hendak disampaikan kepada masyarakat sebagai penikmat seni. Penciptaan sebuah karya seni khususnya seni patung dapat dikatakan sebagai proses ilmiah, apabila penciptaannya didasari atau berlandaskan kepada teori-teori para ahli yang telah teruji keabsahannya. Teori-teori yang dirujuk disesuaikan kapasitasnya dalam kerangka perwujudan karya yang akan diciptakan, sehingga karya yang akan dilahirkan mempunyai landasan berpijak yang memperkokoh isi dan makna dari sebuah karya tersebut. Di samping itu dalam berolah seni, seniman juga dituntut untuk lebih kreatif. Dalam penelitian ini penulis mencoba meninjau wujud ekspresi dalam karya seni patung Gioseppe Pongolini. Karya seni fine art, khususnya karya seni patung selalu mengedepankan nilai ekspresi pribadi dari pada nilai fungsi karya seni itu sendiri. Di samping itu, Dalam wujud karya seni yang dihadirkan siseniman juga terkandung pesan simbolik yang ingin disampaikan siseniman ke dalam karya seninya. Ekspresi simbolik yang ingin disampaikan Giuseppe Pongolini ingin menyampaikan realitas melalui media besi yang merupakan ikon dari kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi dilingkungannya. Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengatahuan dalam proses terwujudnya suatu karya seni patung. Di samping itu, tinjauan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menganalisis suatu karya seni dan mengetahui wujud ekspresi estetis dalam karya seni patung.

    AESTHETIC SPACE IN SYNTHETIC CUBISM, INTERPRETATION ANALYSIS OF ARMEN NAZARUDDIN'S PAINTINGS

    Get PDF
    This study aims to see the aesthetic spaces in synthetic cubism by Armen Nazaruddin. When mastering the techniques, tools and materials that are mastered, the next problem that arises is the application of aesthetic values in the form of works of art. Therefore, describing an experience of having a sense and being intellectual in giving birth to his work of art. This is what the author did to conduct an object study of Armen Nazaruddin's painting, which later could be used as a reference and reference in the development of painting in Indonesia, especially in West Sumatra. This painting really considers the principles of making principles in detail and meticulously as well as the stars of the message and meaning in it. Artists experiment with how to make use of objects around them that have no value to become more appropriate in accordance with the Minang Kabau philosophy, namely, "Nature Takambang Becomes a Teacher". Keywords: Aesthetics, Painting, Synthetic Cubism, ExperimentRuang Estetika Dalam Kubisme Sintetik, Analisis Interpretasi Terhadap Lukisan Armen NazaruddinAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat ruang-ruang estetis dalam kubisme sintetik karya Armen Nazaruddin. Ketika penguasaan teknik, alat dan bahan sudah dikuasai, persoalan selanjutnya yang muncul adalah terapan nilai estetika dalam wujud karya seni. Oleh karena itu, seniman dituntut memiliki suatu kepekaan rasa dan intelektual dalam melahirkan karya seninya. Hal inilah yang mendasari penulis melakukan objek kajian terhadap karya seni lukis Armen Nazaruddin, yang nantinya bisa dijadikan acuan serta referensi dalam perkembangan seni lukis di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Lukisan ini sangat mempertimbangkan prinsip-prinsip penyusunan secara detail dan teliti dan juga tersirat pesan dan makna di dalamnya. Seniman senantiasa bereksperimentasi dengan cara memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya yang tidak memiliki nilai menjadi lebih bernilai sesuai dengan falsafah minang kabau yakni “alam takambang jadi guru”. Kata kunci :  Estetika, Seni Lukis, Kubisme Sintetik, Eksperimentas

    PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE PEMANFAATAN POT SABUT KELAPA SEBAGAI PENGGANTI POLYBAG DI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    Polybag adalah wadah yang terbuat dari plastik sintetis yang di gunakan sebagai wadah untuk persemaian yaitu pembiakan tanaman baik secara vegetative maupun generatif sampai tanaman di nyatakan siap tanam, kemudian di pindahkan ke lahan. Oleh karena itu polybag yang ada saat ini tidak terbarukan sehingga ketersediaanya terbatas. Selain itu penggunaan polybag berbahan sintetis seringkali menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah berkurang nya unsur hara dalam tanah hal ini di karenakan sifat polybag yang sulit terurai karena terbuat dari bahan sintetis. Selain itu seringkali limbah polybag yang telah tidak terpakai mencemari lingkungan. Kajian utama penelitian ini di titik beratkan pada identifikasi, analisa dan perancangan pada karya video iklan layanan masyarakat dan media pendukung lainnya. Perancangan ini menggunakan metode perencanaan design thinking meliputi premedia, main media dan follow up media. Data di kumpulkan melalui, observasi, wawancara, literatur dan website. Data tersebut kemudian di identifikasi, di klasifikasi, diseleksi, selanjutnya dianalisis menggunakan metode 5W+1H, SWOT dan di interpretasikan sesuai teks dan konteksnya. Perancangan komunikasi visual pemanfaatan pot sabut kelapa sebagai pengganti polybag di Kota Palembang sebagai media komunikasi visual yang merupakan bagian dalam pembahasan perancangan ini. Perancangan ini bertujuan mengajak masyarakat Kota Palembang khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk beralih menggunakan pot sabut kelapa atau cocopot

    COMMUNICATION SIGNS BEHIND AJI WINDU VIATRA'S POSTER: A SAUSSURE SEMIOTIC STUDY

    Get PDF
     AbstrakPoster hadir di tengah masyarakat memiliki arti khusus dalam menginformasikan suatu pesan (message). Poster hanyalah sebatas media, hal paling penting dalam sebuah poster adalah pesan (message) yang diinformasikan melalui tanda verbal dan visual.  Tulisan ini berusaha mengungkapkan sistem penandaan yang disajikan  dalam sebuah poster iklan layanan masyarakat ‘smoke rise_asapa’ karya Aji Windu Viatra. Tanda-tanda yang dihadirkan dalam poster ini merupakan representasi dari kejenuhan dan dampak buruk yang diakibatkan dari bencana asap yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia khususnya di kota Palembang yang merupakan salah satu kota terkena dampak sangat parah dari bencana ini. Tanda verbal ataupun tanda visual dalam karya poster ini cukup menarik untuk dibedah dan dianalisis dengan pendekatan semiotika komunikasi ala Ferdinand De Saussure. Sebagai sebuah disiplin ilmu, semiotika tidak hanya sekedar sebagai metode kajian (decoding), akan tetapi juga sebagai metode penciptaan (encoding). Sebagai metode penciptaan (encoding) semiotika memiliki pengaruh yang kuat dalam bidang-bidang seni rupa salah satunya adalah desain komunikasi visual. Secara representatif sebuah tanda yang disajikan memiliki  aturan dan prosedur  tertentu yang harus dipatuhi, sehingga tanda tersebut mampu berkomunikasi dan mudah dimengerti.AbstractPosters present in the community have a special meaning in informing a message. However, posters are only limited to media. The essential thing in a poster is the message that is reported through verbal and visual signs. This paper attempts to reveal the marking system presented in a public service advertisement poster 'smoke rise_asapa' by Aji Windu Viatra. The characters shown in this poster represent the saturation and adverse effects caused by the haze disaster that occurs every year in Indonesia, especially in the city of Palembang, one of the cities most severely affected by this disaster. In this poster work, verbal signs or visual signs are pretty interesting to be dissected and analyzed with the semiotic communication approach in Ferdinand De Saussure's style. As a scientific discipline, semiotics is a method of study (decoding) and creation (encoding). As a method of creating (encoding), semiotics has a strong influence on art, one of which is visual communication design. Representatively a sign presented has specific rules and procedures that must be obeyed so that the character can communicate and is easy to understand.

    KEGIATAN LOMBA MENDONGENG SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA PALEMBANG

    Get PDF
    ABSTRAKPesatnya kemajuan teknologi informasi dengan segala kemudahannya dalam menggali informasi-informasi tidak diimbangi dengan penanaman etika dan moral sebagai pembentukan karakter seorang anak. Kemampuan anak dalam menyaring informasi yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan karakter kepada anak sedini mungkin, salah satunya adalah melalui kegiatan mendongeng. Kegiatan mendongeng atau bercerita bertujuan sebagai media untuk menanamkan etika dan moral kepada anak. Melalui dongeng anak mendapatkan suatu pelajaran berupa hikmah, kesimpulan dan pesan moral yang berbudi luhur tanpa merasa digurui. Di samping itu, sebuah cerita yang disampaikan lebih berkesan dari pada sebuah nasehat murni atau tutur kata yang diucapkan secara langsung. Pentingnya kegiatan mendongeng sebagai sarana pembentukan karakter anak, maka penulis bersedia menjadi juri pada kegiatan lomba mendongeng yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan (Forum Das Sumsel) dalam rangka memperingati hari penanggulangan degradasi lahan dan kekeringan tahun 2020 dan hari lingkungan hidup tahun 2020 di objek wisata alam Punti Kayu Kota Palembang. Di samping sebagai juri, penulis juga diberi kesempatan untuk memaparkan materi pelaksanaan dan capaian yang diperoleh dari kegiatan ini. Kegiatan lomba mendongeng ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan perwakilan dari Sekolah Dasar yang tersebar di Kota Palembang. Capaian yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menciptakan kepekaan anak terhadap lingkungan mereka, menanamkan nilai kebaikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kata kunci: Pendidikan karakter; dongeng; edukatif; etika dan moral. ABSTRACTThe rapid advancement of information technology with all its convenience in digging up information is not balanced with the cultivation of ethics and morals as the formation of a child's character. The ability of children to filter the information obtained can be done by providing character education to children as early as possible, one of which is through storytelling activities. Storytelling or storytelling activities aim as a medium to instill ethics and morals in children. Through fairy tales, children get a lesson in the form of wisdom, conclusions and virtuous moral messages without feeling being taught. In addition, a story told is more memorable than a pure advice or spoken words directly. The importance of storytelling activities as a means of building children's character, the author is willing to be a jury in storytelling competitions organized by the South Sumatra River Basin Management Coordination Forum (Forum Das Sumsel) in commemoration of the day to overcome land degradation and drought in 2020 and the environmental day in 2020. 2020 at the Punti Kayu natural tourist attraction, Palembang City. In addition to being a judge, the author was also given the opportunity to explain the implementation material and the achievements obtained from this activity. This storytelling competition was attended by 20 participants who were representatives from elementary schools spread across the city of Palembang. The achievement obtained from this activity is to create children's sensitivity to their environment, to instill the value of goodness in their daily lives. Keywords: Character education; fairy tales; educational; ethics and morals

    Buku Ensiklopedia Tentang Kidal Sebagai Media Komunikasi Visual Untuk Anak-Anak

    Get PDF
    AbstrakKidal merupakan kondisi di mana seseorang menggunakan tangan kirinya dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tangan kanannya, sehingga tangan kirinya lebih terampil dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari, bahkan sampai sesuatu yang detail. Faktor yang menyebabkan seseorang bisa menjadi kidal yaitu faktor genetik dan kebiasaan. Bagi sebagian masyarakat orang kidal masih menjadi objek yang sering dianggap salah atau tidak baik, sehingga orang kidal sering mendapat hal-hal tidak menguntungkan atau perlakuan yang kurang adil. Hal itu diakibatkan minimnya referensi atau media yang memberi informasi, wawasan, dan pengetahuan mengenai kidal. Tujuan dari media buku Ensiklopedia Kidal ini adalah menambah referensi atau media yang memberi informasi, wawasan, dan pengetahuan mengenai kidal, terutama untuk anak-anak kidal dan orang tua yang mempunyai anak yang kidal supaya mengetahui tentang potensi dan kelebihan yang orang kidal miliki. Metode yang digunakan pada perancangan ini yaitu Design Thinking yang terdiri dari 5 tahapan yakni Empathize (memahami masalah), Define (menganalisis data), Ideate (menghasilkan ide atau konsep), Prototype (memvisualisasikan ide), Test (penerapan hasil ke masyaraakat). Selain buku Ensiklopedia Kidal yang menjadi media utama, perancangan Tugas Akhir ini juga membuat media pendukung lainnya berupa poster, xbanner, pembatas buku, gantungan kunci, kotak pensil, stiker, tshirt, totebag, dan tumbler. Perancangan Tugas Akhir ini juga melakukan sebuah pameran yang diselenggarakan di mall Palembang Trade Center yang berlangsung selama dua hari pada tanggal 28 dan 29 Juli 2023

    PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL SATWA LIAR YANG TERANCAM PUNAH DI SUMATERA SELATAN

    Get PDF
    Satwa-satwa pada saat ini sudah sangat sulit dijumpai di habitat aslinya. Habitat dari satwa liar tersebut selama ini banyak yang telah rusak ataupun sengaja dirusak oleh berbagi ulah sekelompok manusia yang tidak bertanggung jawab. Ancaman terbesar terhadap kelestarian satwa-satwa tersebut adalah aktivitas manusia, terutama konversi kawasan hutan untuk tujuan pembangunan seperti perkebunan, pertambangan,perluasan pemukiman, transmigrasi dan pembangunan infrastruktur lainnya serta maraknya perburuan terhadap satwa liar. Jika perburuan satwa liar dan konversi kawasan hutan ini terus-menerus terjadi maka dapat dipastikan kepunahan yang menjadi ancaman selama ini akan benar-benar terjadi. Dengan demikian diperlukan sebuah Solusi yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mengatasi persolan tersebut secara mudah serta cepat dalam menginformasikan tentang satwa liar yang di lindungi di Sumatera Selatan. Informasi ini yang bisa menjangkau usia muda dimana anak usia muda terbiasa dan dekat dengan teknologi. Dalam menyelesaikan masalah terkait satwa liar dibutuhkan sebuah informasi yang dapat sampai kepada target audiens. Informasi yang diberikan berupa  animasi tentang satwa liar terancam punah dengan dibuatnya poster tentang satwa liar yang dilindungi dan juga dibuat poster penyebab terancam punahnya satwa liar. Dengan dirancangnya sebuah sebuah kampanye sosial melalui Augmented Reality yang telah diranang diharapkan membangkitkan jiwa kepedulian anak muda dengan ikut menjaga hutan dan tidak melakukan perburuan terhadap satwa liar, serta dengan cepat bisa menjangkau penyebaran informasi kepada anak muda
    corecore