543 research outputs found

    Influence of Chinese Culture on the Development of Mosques in Indonesia

    Get PDF
    Islam in Indonesia is experiencing a history and cultural development that is quite unique. Where in the history of the spread of Islam in Indonesia began in 1389. During the era  of the leadership of the Kingdom of  Majapahit, many majapahit areas were released, so Majapahit owed the Ming Dynasty from China, because at that time many kingdoms were controlled by China. It was at this time that  Admiral  Cheng Ho  sailed to the archipelago and performed Islamic shiar in Java. Ethnic  Cina is an ethnicity that is able to maintain its existence. Seen from the ornaments they use on the buildings they build, ranging from colors and ornaments of typical Chinese shapes. This is as a form of their identity and as a sign of the territorythey live in to influence  the  existence of mosque architecture. Until now Arsitektur  Cina is still seen invariousmosques in Indonesia, asa form of respect for the ancestors of branda who have spread shiar  Islam or asa beto unite the communityantara  Muslim Chinese

    TINJAUAN YURIDIS TINDAK PIDANA PENELANTARAN RUMAH TANGGA

    Get PDF
    ABSTRACT This study aims to determine the law enforcement of neglected household defendants who have paid mut'ah and iddah livelihoods so as to identify legal certainty for the defendant. As for the background of this writing because there is no legal regulation concerning living that leads to neglect of the household so that legal certainty has not been created in the case of a crime of neglect of the household. This research is analytical descriptive research, and uses a normative juridical approach. The type of data used is secondary data, the source of the data obtained through literature study, legislation, the decision of the Judge of the Cianjur District Court and the Bandung High Court. Data collection techniques used are primary data in the form of documentation and secondary data which is library research. Based on this research, the results are obtained that, mut'ah and iddah are part of "abandonment" so that it is necessary to reconsider what law should be used as a reference for managing lex specialis derogate legi generalis. Evidence of livelihood payments submitted by the defendant in the trial process is not used as a consideration of judges in deciding cases, so the practice of mut'ah payment of livelihood and iddah livelihood after divorce by the defendant has no effect on the criminal justice process regarding the case of neglect of the household they live in.   Key words : Livelihood, Abandonment of Households, Sense of law   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum terhadap terdakwa penelantaran rumah tangga yang  telah membayar  nafkah mut’ah dan  nafkah iddah sehingga dapat  mengidentifikasi kepastian hukum bagi terdakwa. Adapun yang  menjadi latar belakang penulisan ini karena belum adanya pengaturan hukum mengenai nafkah yang menjurus kepada penelantaran rumah tangga sehingga belum terciptanya kepastian hukum kasus tindak pidana penelantaran rumah tangga.  Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis, dan dan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Lokasi Penelitian ini bertempat di Pengadilan Negeri Cianjur dan Pengadilan Tinggi Bandung. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan   adalah  data primer yang berupa dokumentasi dan data sekunder yang merupakan penelitian kepustakaan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa, mut’ah dan iddah merupakan bagian daripada “nafkah†sehingga perlu dipertimbangkan kembali hukum apa yang harus dijadikan sebagai acuan menurus asa lex specialis derogate legi generalis. Bukti pembayaran nafkah yang diajukan oleh terdakwa dalam proses persidangan tidak dijadikan sebagai pertimbangan hakim dalam memutus perkara, sehingga praktik pembayaran nafkah mut’ah dan nafkah iddah setelah perceraian oleh terdakwa tidak memberikan pengaruh terhadap proses peradilan pidana mengenai kasus penelantaran rumah tangga yang dijalaninya.   Kata kunci : Nafkah, Penelantaran Rumah Tangga, Kepastian Huku

    Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet

    Get PDF
    Pengambangan karet di sekitar hulu dan hilir sekaligus di hadapkan pada maslaah kelangkaan tenaga kerja, terutama penyadap  dimana aktivitas nya menyerap  45-50% dari biaya produksi. Halini semakin berat pada perkebunan yang jauh dari pusat kota, dimana sarana dan prasarana akses terhadap pelayanan umum terbatas.Tujuan penilitian adalah untuk mendapatkan suatu modul strategi penanggulangan terhadap kelangkaan penyadap di perkebunan karet. Penilitian di lakukan di Sikijang,Riau. Data diperoleh dengan menggunakan insrumen kuisioner pada 58 orang responden terpilih yan data nya di olah dengan Microsoft excel .Data sekunder di dapatkan dari BPS (badan pusat statistic), Dinas dirjen perkebunan, Deperindak, Depnaker,dan browsing website terkait. Variable yang di ukur  dikelompokkan dalam faktor faktor strategis internal dan eksternal yang di analisis melalui pendekatan SWOT, berdasarkan penilaian aspek kesejahteraan tenaga penyadap, ketersedian tenaga kerja, persaingan antar kebun/ industri, dan prefensi tenaga kerja yang menghasilakan tujuh alternative kebijakan strategis untuk meningkatkan daya tarik menjadi penyadap Â

    Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton Dengan Variasi Kuat Tekan Beton

    Get PDF
    Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk massa padat. Beton polos memiliki kekuatan tekan yang tinggi dibandingkan dengan kekuatan tariknya. Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tarik beton biasanya 8%-15% dari kuat tekan beton. Kuat tarik adalah suatu sifat yang penting yang mempengaruhi perambatan dan ukuran dari retak di dalam struktur. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, oleh sebab itu timbul momen-momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok tersebut terhadap beban luar. Kuat tarik lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda uji patah dan dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah, membandingkan hubungan antara kuat tarik lentur beton dan kuat tekan beton. Pada penelitian dilakukan perawatan selama 28 hari dengan benda uji yang digunakan adalah balok 100x100x400 mm sebanyak 32 buah untuk pengujian kuat tarik lentur dan silinder 10/20 mm sebanyak 20 buah untuk pengujian kuat tekan. Variasi kuat tekan yang digunakan yaitu 20,25,30 dan 35 MPa. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai kuat tarik lentur pada beton mengalami kenaikan yaitu semakin besar nilai kuat tekan maka nilai kuat tarik lentur yang dihasilkan semakin besar pula. Pada penelitian ini nilai fr/ berkisar 0,81 sampai 0,83

    On the Development of a Nomogram for Alkali Activated Fly Ash Material (AAFAM) Mixtures

    Get PDF
    Alkali activated fly ash material (AAFAM) has become the most promising material to substitute materials based on ordinary Portland cement (OPC). However, there is no available nomogram for AAFAM mixtures. In contrast, there are many rational methods available in the literature to make paste, mortar and concrete with OPC based materials, such as Monteiro-Helene's nomogram, which uses Abram's law, Lyse's law and Molinari's law. This paper presents a study to construct such a nomogram for AAFAM mixtures by first conducting experiments on the  paste and mortar phases. The procedure of Monteiro-Helene's nomogram was adopted in this formulation. The first step in this direction was to find a close relationship between the strength and paste composition of the material that can be used as a substitute for Abram's law. The second step  was  to construct the equivalent  of  Lyse's and Molinari's relationships by varying the sand and fly ash contents. The results show that it is possible to make a nomogram for AAFAM mixtures such as the one for OPC based materials. Class F fly ash and its mortar phase were used to construct the nomogram. In addition, the  mortar  samples  that were  used to build the nomogram had similar solidification products according to their microscopic characteristics
    • …
    corecore