168 research outputs found

    BAHASA, SASTRA, DAN PERANANNYA DALAM PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSI PADA ANAK (Studi Kasus Kelas Sastra Anak dan Sastra Madya di Lembaga Pendidikan “Bintang Indonesia” Kabupaten Pacitan)

    Get PDF
    Bahasa dan sastra merupakan sarana untuk menyampaikan budaya dan keyakinan budaya dari anggota masyarakat yang satu kepada anggota masyarakat yang lain serta untuk mewariskannya dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Bahasa sebagai alat primer dalam kehidupan manusia untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mengembangkan diri, mengungkapkan perasaan, mempelajari ilmu pengetahuan dan lain sebaginya. Sedangkan, sastra merupakan potret kehidupan yang diangkat pengarang dalam dunia imajinasi dan dengan kreativitasnya mampu disuguhkan layaknya realitas kehidupan. Sastra lahir bukan atas kekosongan jiwa. Ada makna tersurat dan tersirat yang perlu diilhami serta dipetik yang tentu saja sangat bermanfaat untuk proses kehidupan manusia. Setiap manusia mempunyai peluang untuk cerdas. Kecerdasan manusia ditentukan bagaimana ia mampu melakukan optimalisasi otaknya. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini telah diberi piranti oleh Tuhan untuk mampu berbahasa yang disebut sebagai Language Aquisition Device (LAD). Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mampu berbahasa apa pun. Seorang anak yang baru lahir adalah ibarat sehelai kertas putih. Kertas ini pada hari kemudian akan ditulisi apa, dilukis apa, serta dipersiapkan untuk apa adalah menjadi tugas para orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk membuatnya menjadi sesuatu yang indah, menyenangkan, beretika, dan bertanggung jawab. Menghadapi fenomena saat ini, yang mengedepankan pentingnya nilai akademik, kecerdasan otak atau IQ dan jarang sekali ditemukan pendidikan tentang kecerdasan emosi yang mengajarkan tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreatifitas, katahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri, atau sinergi. Kita akui atau tidak hal itulah sebenarnya yang penting dalam rangka membentuk manusia-manusia Indonesia yang berkualitas di kemudian hari. Pembentukan karakter anakanak sering terabaikan. Kita juga belum bisa merasakan dan melihat hasil dari pencanangan kurikulum berbasis karakter. Kita dihadapkan pada suatu persoalan semakin hilangnya rasa kemanusiaan di dalam diri manusia sehingga yang tercipta sekarang ini adalah sebuah ras yang nonmanusiawi. Bahkan yang sangat menyedihkan adalah tentang hasil survei bahwa anak-anak generasi sekarang lebih sering mengalami masalah emosi daripada generasi terdahulunya. Secara pukul rata, anak-anak sekarang tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah marah, dan lebih sulit diatur, lebih gugup, cenderung cemas, cenderung impulsif dan agresif. Sastra dan bahasa telah diterapkan di Lembaga Pendidikan Bintang Indonesia Pacitan sebagai sarana untuk mengembalikan kepercayaan diri anak-anak untuk lebih berani, lebih peka terhadap lingkungannya, mengedepankan kejujuran, dan lain-lain. Sastra dan bahasa diolah sedemikian rupa hingga anak didik memegang teguh hati nurani untuk mempersiapkannya menghadapi tantangan hidup yang demikian cepat dan dinamis dewasa ini

    Forms of Linguistic Deviations Found in Latah Coprolalia Behavior in Jombang, East Java, Indonesia

    Get PDF
    Latah is a psychogenic language disorder in Malay and Indonesian society stemming from cultural pressure, mimicry, and the like. It is expressed as a verbal or nonverbal response to surprise or shock. The focus of this research was the form of linguistic deviation in individuals in Jombang, East Java, with latah coprolalia behavior, specifically latah behavior by expressing lingual forms that refer to the male or female genitalia. Data collection comprised observations and interviews, while data analysis used Spardley’s ethnographic approach with four advanced paths: (1) domain analysis, (2) taxonomy analysis, (3) componential analysis, and (4) culture values analysis. The findings showed that latah coprolalia behavior occurs in men with both low and high education levels, and women with low education levels, but is not found in women with high education levels. Patting and verbal stimuli give rise to syntagmatic errors in the form of single words and sentences in men with high education, while in men with low education, syntagmatic errors happen in single sentences and multiple sentences. Meanwhile, women with low educational backgrounds displaying latah coprolalia behavior were identified as committing syntagmatic errors in the form of single words and sentences

    A medium-term multi-sectoral dynamic simulation model of the Indonesian economy

    Get PDF
    This thesis represents an attempt to build a medium-term simulation model of the Indonesian economy within a comparatively disaggregated general equilibrium frame. This model has been constructed in order to study the overall development performance of the economy between 1966 and 1985, based on annual data available between 1966 and 1980. The Indonesian model of the economy is directed to explore the growth potential of the economy as well as the effect on income distribution, employment, and poverty during the period indicated above;The model consists of a model of economic growth and a policy model so that the process of growth can be analyzed and explained by means of quantitative variables, and at the same time may be favorably influenced by a set of policy variables. The model has several functions of relations, namely production, investment, international trade, public finance, monetary, price, employment, saving-consumption, and income distribution. Eight sectors of economic activities are considered in this model. These sectors are identical with the GDP originating sectors used in the national income account. Four income classes are selected to arrive at the income distribution function, the determination of which is based on the sectoral income of the economic activities;The relationships between functions are formulated in a set of non-linear equations, each of them simulating activity from year to year. The set of equations of the model is solved simultaneously and dynamically from the years 1966 to 1985. The whole system of the model is exercised in several alternative simulation runs including the basic run;It was found that the model simulates reasonably well the historical path of the Indonesian economy of 1966-1980, based on the performance of some selected endogenous macroeconomic variables. It is also discovered that the Indonesian economy is still in its early stage of development. Inequality in income distribution has increased since the beginning of the Five Year Development Plans;From the several alternative runs, the simulation has given useful insight into the system, not only what the economy will do, but to know as well, why it behaves as it does. In this thesis, outputs of the simulation runs, as well as the historical data on the Indonesian economy, are clearly tabulated in an extensive way

    TRADISI REBO WEKASAN (TRADISI TOLAK BALAK) (Studi Kasus Pemertahanan Bahasa dan Budaya Jawa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, dengan Para Kyaisebagai informan kunci dan ustad/ustazah serta para santri/santriwati sebagai informan. Terlepas dari kontroversi yang ada karya ilmiah ini diangkat sebagai sebuah upaya bahwatradisi yang ada di Pondok Pesantren mampu merefleksikan kualitas hubungan antara manusia dengan manusia maupun manusia dengan Tuhannya. Kebersamaan, keyakinan, dan sandarantunggal pada Tuhan mampu menyadarkan manusia dan mengembalikannya pada jati diri yangsebenarnya. Tradisi Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang berkembang di pondok-pondokpesantren salafiah. Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun yang biasanya dilaksanakanpada hari Rabu, minggu keempat Bulan Safar untuk meminta perlindungan kepada Allah karena diyakini bahwa pada hari itu Allah menurunkan balak. Hal yang lebih dalam dari makna Rebo Wekasan sebenarnya adalah untuk mengingatkanmanusia bahwa Tuhan adalah pemilik segala, sehingga ketika Tuhan berkendak maka tidakseorang pun mampu mencegahnya. Aliran doa yang terus dilakukan merupakan sebuah fasepenyadaran bahwa hanya pada Tuhan selayaknya kita sandarkan setiap detail kehidupan kita. Fase berikutnya adalah dengan memasukkan rajah berupa tulisan berbahasa Arab yangmengandung doa-doa ke dalam air kehidupan (sumur) karena diyakini dengan doa-doa yangbaik maka dalam diri manusia akan tumbuh kristal yang indah demikian sebaliknya. Dalam haldemikian kekuatan bahasa berbicara karena bahasa yang bermakna baik dan diucapkandengan baik akan memberikan efek pada kualitas manusia. Dalam hal demikian, kekuatanbahasa menjadi titik fokus bagaimana mental-mental berkualitas tumbuh di pondok pesantren sebagai salah satu “lembaga penyelamat bahasa” dan “lembaga pemelihara tradisi”

    PERILAKU LATAH COPROLALIA PADA LAKI-LAKI BERPERILAKU LATAH DI KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR (Ancangan Psikolonguistik Terhadap Perilaku Berbahasa yang Menyimpang)

    Get PDF
    Latah dikategorikan sebagai ekpresi bahasa yang menyimpang karena perilaku ini muncul ketika seseorang dikejutkan, jatuhnya sebuah objek, atau dalam sebuah kebisingan. Ekspresi yang ditunjukkan karena stimulus tersebut di atas adalah berupa ekspresi verbal dan nonverbal. Laki-laki latah merupakan fenomena menarik karena pada penelitian sebelumnya latah hanya terjadi pada perempuan, berpendidikan rendah, dan berkelas ekonomi rendah. Namun demikian, saat ini sudah mulai merambah pada laki-laki, tidak hanya yang berpendidikan rendah dan berkelas ekonomi rendah namun juga terjadi pada laki-laki yang berpendidikan tinggi dan berkelas ekonomi tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan teknik analisis Spradley yang meliputi analisis domain, analisis taxonomi, analisis komponen dan analisis tema budaya. Capaian penelitian ini adalah ditemukannya perilaku latah coprolalia (spontan menyebut alat kelamin ketika keasadarnnya menurun). Hal ini menjadi fakta menarik karena laki-laki yang dianggap sebagai tokoh superior juga mengalami hal yang sama dengan perempuan. Hal ini tentu kembali pada pribadi masing-masing, mengingat orientasi latah yang ditemukan di lapangan pun juga mengalami pergeseran dari bentuk ekspresi diri (luapan tekanan batin), menjadi strategi untuk mendapatkan perhatian dari khalayak

    PERSINGGUNGAN ANTARBAHASA MASYARAKAT NELAYAN DI PESISIR PANTAI SELATAN PACITAN (Kajian Sosiolinguistik Terhadap Campur Kode/Code Mixing)

    Get PDF
    Contact between languages in bilingual or multilingual society, including people of Indonesia, causing interlanguage interaction cannot be avoided. Language assimilation brought by the speakers causes language events, one of which is a mixed-language code in the life of a society, as happened in the south coast of Pacitan. Pacitan is a remarkable fish producer. Economic, livelihood, and the existence become the reason for the fishermen from outside of Pacitan to move to Pacitan, East Java, either to settle temporarily or to be a native (live forever). This study is focused on the use of language in both local fishermen communities and those who come from outside of Pacitan (Bugis Makassar fishermen) that interact in a fishing communities. The aim of this research is to identify and explain the occurrence of code-mixing in Pacitan fishermen communities, both in terms of the role, diversity and the desire of speakers and interpret the kinds of mixed codes that appear in the interaction. The result of this study indicates that the code-mixing that occurs in fishermen communities in Teleng Ria Beach Pacitan laid on social grounds, registrar, and educational reasons. The types of code mixing which are found in the fishermen communities are (1) inner code-mixing); (2) outer code-mixing. The language assimilation made by the speakers of the language and cultural backgrounds lead to codemixing in the language that is used by themselves. Makassar Bugis fishermen often interact with mixing Javanese, Bugis Makassar, and Indonesian. And the local Javanese fishermen also do the mixing of language use, although the use of Bugis Makassar is in smaller percentage. The reason for the existence, being easy to socialize, and in order to be accepted by the local people become Bugis Makassar fishermen’s reason to mix languages. While respecting the Bugis Makassar fishermen is the reason of the Pacitan local fishermen which are also found use the language of the Bugis Makassar in small in quantities. Thus, it is real that language cannot be separated from the surrounding culture. Language has been able to glue the kinship between speakers of differ rent tribes, customs, and language. Language that is spoken kindly will bring positive effects to the surrounding environment, including migrants, so that a culture of mutual respect towards each role can be maintained by the power of language

    Proses Branding Produk Batik (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Proses Branding Ethnic Batik)

    Get PDF
    Setiap produk penting melakukan branding untuk dapat mencapai ekuitas dari produknya. Hal tersebut yang juga dilakukan oleh Ethnic Batik. Ethnic Batik, merupakan salah satu produk batik Indonesia yang mempunyai motif, desain, warna yang berbeda dengan menggabungkan unsur kontemporer dan merupakan produk handmade. Penelitian ini menggunakan teori Duane E. Knapp yang disebut Doktrin Brand Strategy, adalah lima langkah pedoman tindakan merek tertulis untuk menciptakan perubahan paradigma merek dan mendapatkan keunggulan kompetitif yang terus menerus. Teori kedua yaitu Elaboration Likelihood Model untuk melihat bagaimana proses komunikasi yang dilakukan oleh Ethnic Batik terkait persuasi kepada khalayak atau konsumen. Menggunakan central route atau melalui peripheral route yang memungkinkan terjadi elaborasi secara rendah. Hasil penelitian ini pada tahap brand assessment di mana penerimaan dari pihak eksekutif sebagai produk yang unik, berkonsep kontemporer, warna, motif yang berbeda, di tahap brand blueprint yaitu kelengkapan yang dimiliki Ethnic mula dari logo, tagline hingga sejarah merek. Tahap ketiga yaitu brand promise yang merupakan janji atau komitmen Ethnic kepada stake holder yang tertuang dalam visi misi perusahaan. Tahap Brand culturalization lebih kepada strategi Ethnic untuk membangun internal branding yang salah satunya pembuatan SOP yang hingga sekarang belum dimiliki, dan eksternal branding yang merupakan komunikasi ke luar yang dilakukan melalui sapaan kepada konsumen dan melalui media promosi yang digunakan. Tahap yang terkahir yaitu brand advantage yang merupakan cara dari Ethnic untuk berinovasi guna mempertahankan kelangsungan hidup merek, diantaranya dengan cara menciptakan brand baru namun masih di bawah Ethnic yaitu Emoz, d’Amour selain itu menerapkan sistem kemitraan dalam upaya penambahan cabang galery Ethnic Batik. Hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen Ethnic Batik menyadari pentingya strategi komunikasi pemasaran, namun implementasi di lapangan masih belum maksimal. Saran yang dapat diberikan untuk manajemen Ethnic Batik adalah perlunya membuat tim yang menangani khusus branding Ethnic baik dari sisi online dan offline, sehingga keduanya dapat terintegrasi untuk tujuan kemajuan dan berkembangnya Ethnic Batik

    ANALISIS PENGUKURAN KERJA DALAM MENENTUKAN WAKTU STANDAR PADA OPERATOR MESIN CNC DI PT TEAM METAL INDONESIA

    Get PDF
    PT Team Metal Indonesia is a company located in Bintang Industrial Park II Area, Tanjung Uncang, Batam City. Many targets cannot be met by operators and a lot of idle time is caused by the absence of time standards set by the company. This study aims to determine the standard time needed by CNC machine operators to complete each job and to determine the productivity of CNC machine operators. The data collection method in this study is primary data obtained directly from measurements carried out at the production site using stopwacth. While the data analysis method uses the stopwach time study method. The results of the study calculated the raw time of making 1 pcs is 1470,325 seconds. The standard time per work element for Material Installation is 150.7037 seconds, the Chip Cleaning and Tool checking process produces a standard time of 19.05648 seconds and Material Opening is 128.5649 seconds, and for the output produced by the operator in one shift can be produced as much as 14-16 pcs in one shift before the standard time is determined, and can be produced as many as 17 pcs in one shift after the standard time is set

    MODELLING THE TENSILE BEHAVIOR OF PLAIN CONCRETE UNDER FLEXURAL LOADING

    Get PDF
    The tensile behavior of plain concrete is customary assumed to be linear, and the stiffness modulus is approached by the value of the initial tangent stiffness modulus in compression. However, even two decades ago the contrary was proven by the experimental results on plain concrete in direct tension. The stress-strain behavior of concrete in tension was demonstrated to be highly non-linear, even at very low stress levels. One of the major difficulties in obtaining an accurate tensile stiffness response is to achieve a uniform tensile stress in the section, without creating stress concentrations at any point along the section. These stress disparities will lead to micro crack initiation and falsely recorded responses. A non-linear Finite Element Model (FEM) based on the anisotropic material approach, was developed to produce the load-displacement response of a concrete beam loaded with a two point loading system. The load-displacement curves and stress-strain curves were validated to laboratory tested specimens having identical material properties. It was shown that the stiffness behavior of plain concrete in flexure is non-linear, and follows a quadratic function. The research work also covered the evaluation of two failure criteria
    • …
    corecore