148 research outputs found

    ASPEK KEKERASAN BERUPA PELANGGARAN HAM DI EKS-TIMOR TIMUR DALAM KARYA SASTRA INDONESIA SEBAGAI REFLEKSI KONDISI SOSIAL POLITIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aspek-aspek kekerasan yang terdapat dalam cerpen-cerpen pada Antologi Saksi Mata; (2) aspek-aspek kekerasan yang terdapat dalam novel Jazz, Parfum dan Insiden; (3) kondisi sosial politik yang menjadi latar belakang aspek kekerasan di Eks-Timor Timur dalam kedua karya fiksi tersebut; (4) mendeskripsikan kemungkinan karya-karya fiksi tersebut dapat melakukan formasi terhadap masyarakat. Subjek penelitian ini yaitu antologi cerpen Saksi Mata dan novel Jazz, Parfum dan Insiden. Kedua karya fiksi tersebut merupakan karya Seno Gumira Ajidarma. Saksi Mata diterbitkan pertama kali pada 1994 oleh Penerbit Bentang, Yogyakarta; sementara Jazz, Parfum dan Insiden pertama kali diterbitkan pada 1996 juga oleh Penerbit Bentang. Antologi cerpen Saksi Mata terdiri atas 13 cerpen (yang kemudian ditambah dengan tiga cerpen pada edisi ke-2 tahun 2002). Penelitian ini mempergunakan buku Saksi Mata terbitan 2002 dan Jazz, Parfum dan Insiden terbitan 2004. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Sementara analisis yang dipakai yaitu berupa kajian isi atau analysis content. Untuk keabsahan data dalam penelitian ini dipergunakan teknik validitas semantis. Untuk tingkat reliabilitasnya dipergunakan teknik reliabilitas intra-rater. Berdasarkan uraian pembahasan dapat disimpulkan sejumlah hal berikut: (1) aspek-aspek kekerasan yang dijadikan tema utama dalam cerpen-cerpen Saksi Mata antara lain yaitu: pembunuhan, penyiksaan, penculikan, pemerkosaan dan sejumlah kekerasan lain yang terjadi akibat peperangan atau daerah konflik; (2) aspek-aspek kekerasan yang terdapat dalam novel Jazz, Parfum dan Insiden antara lain itu pembunuhan, penyiksaan, penculikan, pemerkosaan dan sejumlah kekerasan lain yang terjadi akibat peperangan atau daerah konflik; (3) kondisi sosial politik yang menjadi latar belakang aspek kekerasan berupa berupa pelanggaran hak asasi manusia dari antologi cerpen Saksi Mata dan roman Jazz Parfum & Isiden yaitu Insdien Dili 12 November 1991 di kuburan Santa Cruz dan kondisi pendudukan Timor Timur secara umum; (4) kedua karya fiksi Seno Gumira Ajidarma tersebut telah berperan secara formatif terhadap kesadaran pembaca akan sejumlah tindak kekerasan aparat negara atas pendudukan Timor Timur oleh pemerintahan Orde Baru yang cenderung otoriter militeristik sehingga kedua karya ini secara tidak langsung turut memberikan andil atas kejatuhan pemerintahan Orde Baru dan kemerdekaan Timor Leste. Kata-kata kunci: kekerasan, Timor Timur, peran formatif karya sastra FBS, 2007 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    ANALISIS MODEL TULISAN RECOUNT (PENCERITAAN KEMBALI) DALAM RUBRIK-RUBRIK SURAT KABAR NASIONAL

    Get PDF
    Recount sebagai salah satu bentuk tulisan faktual yang paĀ¬ling sederhana belum banyak dikenal, dicermati, dan dikaji. PadaĀ¬hal, bentuk tulisan-tulisan faktual (termasuk recount) sudah mulai diĀ¬beĀ¬lajarĀ¬kan pada siswa sejak jenjang sekolah dasar sampai perĀ¬guruĀ¬an tinggi. Recount sebagai salah satu genre tulisan faktual, terĀ¬nyata banyak digunakan dalam model tulisan di surat kabar nasiĀ¬onal. Hanya saja belum ada deskripsi yang lebih jelas mengenai moĀ¬del tulisan yang disajikan oleh beberapa media massa nasional tersebut. Padahal, ini akan menjadi aset penting dalam ranah keĀ¬ilmuĀ¬an tulisan faktual berbasis budaya nasional. Oleh karena itulah, muncul penelitian analisis model tulisan recount dalam media massa ini. Penelitian ini adalah penelitian analisis konten. Sumber data yang digunakan adalah surat kabar berskala nasional. Sampel yang dipilih adalah Kompas, Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, dan Seputar lndonesia, khusus edisi Minggu selama rentang waktu 3 bulan, yaitu Mei, Juni, dan Juli 2007. Wilayah kajian dalam penelitian ini mencakup berbagai model tulisan recount yang digolongkan berdasarkan tujuan penulisan dan cakupan isi yang dimuat dalam tulisan. Fokus kajian yang lain adalah pada struktur skematik model recount yang ditemukan dan fitur bahasanya. Lebih jauh, masalah yang diikupas mengenai implikasi model recount dalam pembelajaran menulis di sekolah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik pembacaan intensif dan pencatatan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang sesuai dengan alur kerja kajian analisis konten berupa rangkaian kegiatan penyajian data, kategorisasi dan pembandingan, tabulasi, dan inferensi. Validitas data dilakukan melalui validitas isi (konstruk) dan validitas semantis, sedangkan reliabilitas dilakukan melalui teknik intraratter dan interrater. Dari 214 data yang ditemukan hasil sebagai berikut. BerĀ¬dasarkan tujuan penulisannya ada 6 model tulisan recount, yaitu model informatif (paling dominan), apresiasi pelayanan publik, konsultatif, kisah argumentatif, kisah inspiratif, dan anekdot. BerĀ¬daĀ¬sarĀ¬kan cakupan isinya ada 7 model tulisan recount, yaitu anekĀ¬dot, kisah kekecewaan, berita (paling dominan), konsultatif, kisah nostalgia, kisah tragis, dan kisah inspiratif. Dalam berbagai model tulisan recount di surat kabar nasional dijumpai 3 bagian struktur tulisan recount yaitu orientasi, rentetan peristiwa, dan re-orientasi. Orientasi selalu muncul dalam setiap model tulisan recount hanya berbeda-beda wujudnya. Peristiwa tersaji secara runtut, jelas, tunĀ¬tas. Re-orientasi kadang muncul kadang tidak. Wujudnya juga berĀ¬variasi sesuai dengan modelnya. Berdasar analisis yang ada beberaĀ¬pa fitur bahasa yang dapat dinyatakan dari berbagai tulisan recount antara lain sudut pandang penulis dalam tulisan, kata/frase penunĀ¬jukĀ¬kan waktu kelampauan, kata/frase transisi dalam rentetan peris-tiĀ¬wa, dan penunjukkan tindakan dalam tiap tulisan. Implikasi hasil temuĀ¬an model ini dapat diterapkan dalam pembelajaran keteramĀ¬pilan menulis sebagai bahan pembelajaran yang lebih variatif. FBS, 2007 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    WORKSHOP MENULIS DAN MEDIA KONTEKSTUAL; MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Di jenjang sekolah dasar, siswa diharapkan sudah memiliki kemahiran dalam berbahasa Indonesia, termasuk menulis, sesuai tuntutĀ¬an perkembangan zaman yang semakin pesat. Kenyataan di lapangĀ¬an menunjukan sebuah fenomena bahwa keterampilan berĀ¬bahasa siswa, khususnya menulis, dirasakan rendah dari sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Jika keterampilan menulis diajarkan secara serius sejak di sekolah dasar, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika keterampilan menulis di jenjang pendidikan selanjutnya akan lebih baik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan yang mengambil setting di SD Muh. Miliran Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa di kelas V, yang dominan perem-puan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tindakan workshop menulis dan media kontekstual secara serentank dalam kedua siklus tersebut. Pengumpulan data, instrumen pengumpul data, analisis data, serta validitas dan reliabilitas data dilakukan sesuai prinsip dan prosedur penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model workshop meĀ¬nulis dan media kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di sekolah dasar, baik secara proses dan hasil. Pembelajaran menulis secara proses dapat meningkat dengan penerapan model workshop menulis dan media kontekstual. Guru dapat melakukan model belajar dan menggunakan media secara baik. Siswa juga dapat menikmati belajar menulis, merasa senang, tertarik, tidak bosan, belajar menulis. Sementara itu, secara hasil tulisan siswa juga memiliki kenaikan skor dan nilai secara cukup memuaskan. Peningkatan yang sangat tampak dari tulisan siswa adalah dari sisi isi dan pengembangannya. Model workshop meĀ¬nulis dan media kontekstual memacu kreativitas dan imajinasi mereka dapat berkembang. Kata kunci: keterampilan menulis, workshop menulis, media kontekstual FBS, 2006 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN ANAK-KANAK

    Get PDF
    Target akhir penelitian adalah terwujudnya suatu model pengenalan bahasa tulis untuk anak KB dan TK. Penelitian diĀ¬lakukan selama tiga tahun. Penelitian tahun pertama ini bertujuan untuk menggali permasalahan di lapangan terkait dengan bentuk dan proses pengenalan bahasa tulis yang terjadi saat ini, wujud capaian tahap perkembangan berbahasa tulis ekspresif dan reseptif anak, dan masalah yang terjadi dalam proses pengenalan bahasa tulis di KB dan TK. Desain penelitian ini adalah research and development Borg And Gall (2003) dengan beberapa penyesuaian. Subjek utama adalah 171 pendidik di KB dan TK di DIY dan Jawa Tengah di wilayah pedesaan, pinggiran, dan perkotaan. Subjek lain adalah adalah 233 anak KB dan TK di DIY dan Jawa Tengah. Data diperoleh dengan berbagai metode, yakni observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Dilakukan juga studi literatur. Data wawancara ditranskrip secara ortografis, data audio visual disatukan dengan data catatan lapangan, data hasil ekspresi tulis anak didokumentasikan melalui scan. Validitas data diperoleh dengan intrarater dan interrater. Hasil penelitian menunjukkan hasil berikut. Pertama, bentuk pengenalan bahasa tulis reseptif yang dilakukan pendidik meliputi hafalan huruf, identifikasi bentuk huruf, pembacaan cerita, latihan mengeja, instruksi membaca buku, pemajangan media di kelas, pemanfaatan pajanan, dan permainan membaca; bentuk pengenalan bahasa tulis ekspresif dilakukan dengan pengenalan huruf demi huruf dengan berbagai cara, pengenalan kata dan silabel, serta pelibatan anak. Pada saat pengenalan bahasa tulis, anak mengalami berbagai hambatan. Kedua, wujud capaian bahasa tulis reseptif anak KB adalah tahap self concept, bridging reader stage, dan sebagian kecil mencapai take-off reader, Sebagian besar anak TK A mencapai tahap bridging reader stage dan take off reader, dan sebagian masih berada pada tahap self concept. Anak TK B mencapai tahap bridging reader stage dan take off reader, dan sebagian kecil telah mencapai tahap independen reader stage. Wujud capaian bahasa tulis ekspresif anak KB adalah huruf acak, dan sebagian kecil masih pada tahap cakar ayam, sebagian kecil lain sudah mencapai tahap menulis fonetik, dan tahap ejaan awal; Anak TK A sebagian besar mencapai tahap huruf acak, tahap menulis fonetik, dan sebagian kecil telah mencapai tahap ejaan awal dan ejaan transisi; Anak TK B umumnya berada pada tahap menulis fonetik, ejaan awal, dan ejaan transisi, serta sebagian kecil baru pada tahap huruf acak. Ketiga, masalah pengenalan bahasa tulis di KB dan TK disebabkan oleh faktor (1) latar belakang pengetahuan guru tentang pendidikan AUD meliputi pengetahuan tentang makna bahasa tulis, prinsip perkembangan AUD, penguasaan dan penerapan metode, (2) orientasi pengenalan bahasa tulis yang cenderung akademik, berorientasi hasil, dan defisit perspektif, (3) kemampuan guru dalam mengidentifikasi dan menganalisis kasus yang ditemui, dan (4) kemampuan guru dalam memecahkan kasus metodik meliputi : langkah mengatasi kesulitan berbahasa tulis anak, upaya pengembangan kemampuan berbahasa tulis anak, upaya mengatasi penolakan anak belajar bahasa tulis, dan cara memperkenalkan bahasa tulis pada anak. FBS, 2006 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    PENGEMBANGAN MODEL PENGENALAN BAHASA TULIS UNTUK ANAK KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK

    Get PDF
    Permasalahan utama pengenalan baca-tulis di KB dan TK menyangkut tiga hal pokok. Pertama, permasalahan metode atau model baca-tulis yang dipilih oleh guru. Kedua, permasalahan pendekatan pembelajaran baca tulis, dan ketiga, permasalahan media dan sumber yang digunakan. Ketidaktepatan pemilihan ketiga hal tersebut, berakibat pada perkembangan anak secara keseluruhan termasuk perkembangan minat membaca dan menulis anak. Oleh karena itu, perlu dibuat model pengenalan bahasa tulis yang mengakomodasi ketiga hal tersebut. Target akhir penelitian adalah terwujudnya suatu model pengenalan bahasa tulis untuk anak KB dan TK yang telah digali melalui riset lapangan dan melalui proses validasi ahli-pengguna, uji lapangan, dan uji produk. Penelitian dilakukan selama tiga tahun. Penelitian tahun kedua ini bertujuan mengembangkan dan finalisasi model dan petunjuk penerapan model melalui (1) uji validasi dari ahli dan pengguna, (2) uji coba lapangan terbatas, dan (3) uji coba lapangan luas. Penelitian tahun kedua ini dikembangkan dari hasil penelitian tahun pertama tentang permasalahan pengenalan bahasa tulis di KB dan TK. Penelitian tahun kedua ini akan dilanjutkan dengan penelitian tahun ketiga yakni uji keampuhan produk dan desiminasi di lingkungan pendidik KB-TK, serta pengambil kebijakan di DIY dan Jawa Tengah. Desain penelitian ini adalah research and development dengan beberapa penyesuaian. Subjek tahun kedua Subjek penelitian ini adalah guru-guru KB-TK di Wilayah DIY, sebanyak 107 guru dan anak-anak KB-TK sebanyak 178 anak. Subjek guru terbagi atas subjek untuk masukan draf awal sebanyak 29 orang, subjek untuk masukan draf kedua dan angket kesiapan penerapan model sebanyak 58 orang, guru untuk uji terbatas 2 orang, dan guru untuk uji luas sebanyak 18 orang. Subjek anak terbagi atas subjek uji terbatas sebanyak 12 anak dan subjek untuk uji luas sebanyak 166 anak. Data diperoleh dengan berbagai metode, yakni observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Data wawancara ditranskrip secara ortografis, data audio visual disatukan dengan data catatan lapangan, data hasil ekspresi tulis anak didokumentasikan melalui scan. Analisis dilakukan secara deskriptif baik deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Validitas diperoleh dengan intrarater dan interrater. Hasil penelitian tahun kedua menunjukkan hasil berikut. Pertama, model pengenalan bahasa tulis berbasis pemerolehan terdiri atas 9 komponen, yakni didasarkan pada pemerolehan bahasa tulis, kegiatan bersifat informal, dikembangkan melalui bermain, pajanan riil, simbol sebagai alat komunikasi, pengaktifan pusat-pusat, penyatuan whole language dan linear, integrasi dengan metode lain, dan evaluasi informal dan otentik, yang setelah memperoleh validasi ahli dan pengguna, dibenahi dan dikembangkan, model dinyatakan baik. Kedua, uji coba terbatas dan uji coba lapangan luas menunjukkan bahwa model dapat memperbaiki kondisi pembelajaran, meningkatkan pemerolehan bahasa tulis produktif dan reseptif anak, meningkatkan minat dan keterlibatan dalam kegiatan berbahasa tulis produktif dan reseptif, meningkatkan kepekaan simbol, dan menguatkan landasan membaca dan menulis anak. Ketiga, bentuk pengenalan dilakukan dengan cara yang sistematis, yakni melakukan deteksi pemerolehan bahasa tulis, merancang kegiatan, menyiapkan lingkungan, alat, dan bahan, melaksanakan kegiatan, dan melakukan evaluasi. Kegiatan pengenalan berhasil baik apabila guru dapat mengoptimalkan media dan sumber, mengoptimalkan kegiatan, dan memperbaiki instruksi kelas. FBS, 2007 (PEND. BHS & SASTRA INDONESIA

    A Morphological Study On Compound Words In English Translation Of Al- Qurā€™an

    Get PDF
    This research paper is aimed at answering two problems, namely the variation forms of compound word found in English Translation of Al- Qurā€™ an, and the meanings of the compound found in English Translation of Al- Qurā€™ an. The data are taken from English Translation of Al- Qurā€™ an. To find the answer of the forms, the writer uses the theory of Oā€™Grady and finds the meaning of compound uses the theory of Palmer. The type of this research paper is descriptive qualitative research. In collecting the data, the writer applied documentation method. The several steps are done to analyze the data such as reading and collecting the data. In analyzing the form of compound word, the step is analyzing by employing the tree diagram. Based on the analyzed data taken from the English Translation of Al- Qurā€™an there are two findings. The first finding shows that there are 72 (100%) data of compound words, consist of noun compound (14 or 19.4 %), verb compound (38 or 52.8 %), adjective compound (8 or 11.1 %) and preposition compound (12 or 16.7 %). The second finding shows the meaning of compound word consists of transparent meaning (43 or 63.8 %) and opaque meaning (26 or 36.2 %). Total is 72 (100 %)

    The Analysis Of Lexical And Structural Ambiguity In Your Letters Column Of The Jakarta Post Newspaper Published July 2012

    Get PDF
    The research paper entitled "The Analysis of Lexical and Structural Ambiguity in Your Letters Column of The Jakarta Post Newspaper Published July 2012" is about the types of lexically ambiguous words and types of sentences or phrases that are structurally ambiguous. The writer understands that the ambiguity can be found in the oral conversation directly or in written. Therefore, the writer wants to find and analyze the kind of words and kind of an ambiguous sentence or phrase contained in the newspaper The Jakarta Post of Your Letters column. The writer uses the data published in July 2012 and focused on the 21 letters. In analyzing the material, the writer uses the theory of Crystal (1980) that indicates the type of words, phrases and sentences. The writer also uses the theory of diagrams from George Yule (2006) which aims to show how constituents in analyzing structural ambiguous. Data were analyzed using descriptive qualitative method. After that, the writer showed the data analysis in the form of a percentage of the formula from Bungin (2001). The results of analysis are: thirty eight kinds of words and phrases that are ambiguous, eleven lexical ambiguous (28.9%) and twenty seven structural ambiguous (71.0%). From the data analysis, it can be concluded that structural ambiguity is the most dominant ambiguous appear in Your Letters column of The Jakarta Post Newspaper

    The Types And Interpretation Of Figurative Language Used In Pirates Of Caribbean On Stranger Tides Movie Manuscript 2011

    Get PDF
    THE TYPES AND INTERPRETATION OF FIGURATIVE LANGUAGE USED IN ā€œPIRATES OF THE CARIBBEAN ON STRANGER TIDEā€ MOVIE MANUSCRIPT 2011. SCHOOL OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA. 2015 In this study, the researcher discussed the figurative language used in Pirates of The Caribbean on Stranger Tides Manuscript. The purposes of this study are: to identify the kinds of figurative language and to explain the reason of figurative language used in Pirates of the Caribbean on Stranger Tides Manuscript. The object in this study is focused on figurative language used in ā€œPirates of Caribbean on Stranger Tidesā€ movie manuscript and the sentence in the script become main focused that researcher going to analyze. The data were analyzed based on figurative language theory proposed by X.J Kennedy. In analyzing the data, the researcher used a descriptive analysis. To give the reason of figurative language used in ā€œPirates of the Caribbean on Stranger Tidesā€ movie manuscript, the writer uses context language use in the discourse analysis of data or utterances within specific socio-cultural context and indicates a method of data analysis that can tell researchers about the discursive construction of a phenomenon. The conclusion is based on kind of figurative language analysis and gave the reasons. There are 36 figurative languages. After analyze the data, the researcher conclude six figurative languages in this movie manuscript. There are three personifications, six metaphors, fifteen similes, four hyperboles, seven synecdoche and two rhetoric. ā€œPirates of the Caribbean on Stranger Tidesā€ movie script is dominated by simile figurative language Keywords: Figurative Language, Pirates of the Caribbean on Stranger Tides, Manuscript

    Interlanguage Errors In Recount Text Made By Second Year Students Of SMP Negeri 1 Japah In 2013/2014 Academic Year

    Get PDF
    This research aims at analyzing errors which are made by second year students of SMP Negeri 1 Japah in writing essays on ā€˜recountā€™ text. recount text made by second year students of smp negeri 1 japah in 2013/2014 academic year. The objective of this research is to describe the errors made in the recount text written by the second year students of SMP Negeri 1 Japah., especially (1) To identify the types of lexical errors, (2) To identify the types of syntactical errors, (3) To identify the types of discourse errors, (4) To know the frequency of each type of errors, (5) To explain the dominant type of error, (6) To identify the source of error. This research belongs to descriptive qualitative research. In collecting the data, the writer applies giving writing test to the students then documentation of studentsā€™ essays. The writer analyzes twenty five studentsā€™ worksheet. Their errors are then classified into groups after are indentified. Next, errors are analyzed by means of the theory of linguistic category taxonomy and surface strategy taxonomy. The result of this research shows that (1) there are three levels of errors. The writer finds lexical level consist of the of wrong spelling with 73 errors or 14,45%, False friend with 49 errors or 9,70%, misselection of word form with 2 errors or 0,39%, the use of article with 59 errors or 11,68%, and Code switching with 15 errors or 2,97%. Syntactical level consists of The use of tense with 97 errors or 19,21%, The use of preposition with 73 errors or 14,46%, Word order with 30 errors or 5,94%, The use of to be with 45 errors or 8,91%, The use of pronoun with 11 errors or 2,18%, The use of noun with 5 errors or 0,99%, The use of subject with 13 errors or 2,57%, The use of modal with 7 errors or 1,38%, and The use of conjunction with 14 errors or 2,77%. Discourse level consists of 1 errors or 0,19% generic structure, and 1 errors or 0,19% inappropriate pronoun. (2) the dominant of errors is the use of tense errors. There is 97 or 19,21%, it means that the students still have difficulties in this area, (3) there are two sources of errors, namely interlingual transfer and intralingual transfer

    Improving Studentsā€™ Vocabulary Using Jumbled Words At The Fifth Grade Of SD N 03 Mojo Andong Boyolali In 2011/2012 Academic Year

    Get PDF
    This research aims at describing the improving of studentsā€™ vocabulary using jumbled words to the fifth grade students of SDN 03 Mojo, Andong, Boyolali. The general objective of this research is to describe the improving studentsā€™ vocabulary by using jumbled words. While the specific objectives of this research are to know whether or not jumbled words can improve the studentsā€™ vocabulary, and to identify the strengths and weaknesses of teaching vocabulary using jumbled words to the fifth grade students of SDN 03 Mojo, Andong, Boyolali in 2011/2012 Academic Year. In this research, the writer uses Classroom Action Research (CAR). There are two cycles in this action research in which each cycle is conducted in two meetings. Each cycle of this action research consists of four steps: planning, acting, observing, and reflecting. The research was held in the fifth grade of SDN 03 Mojo, Andong, Boyolali consisting of 20 students. In analyzing the data, the writer uses qualitative analysis from observation, test, interview, and document analysis. The result of research shows that jumbled words can improve studentsā€™ vocabulary. It can be seen from increasing mean score of pre-test and post-test. The pre-test is 59.1 and post-test is 86.5, the improvement got by the students is 27.4. The strengths are the students can reduce their error possibility, more active, creative, more concentration and are not easily bored in English class. The weaknesses are the writer must spend her spare time at home to prepare material and design the classroom activity, and the writer should use both Indonesia and English language. Thus, it can be said that teaching English vocabulary using Jumbled Words technique is successful in improving the studentsā€™ vocabulary in SDN 03 Mojo, Andong, Boyolali
    • ā€¦
    corecore