13 research outputs found
Perancangan Aplikasi Lowongan Kerja Pada Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Universitas Bina Darma
Pekerjaan adalah hal utama dalam kehidupan, ketersediaan lowongan kerja masalah yang selalu diperhatikan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan lowongan kerja dan banyaknya calon pekerja. Saat ini informasi lowongan pekerjaan sangat sulit didapatkan, pihak perusahaan pun telah memberikan info lowongan kerja yang telah diumumkan di media massa. Beberapa universitas sudah mempunyai perusahaan yang telah bekerja sama untuk mempermudah para-alumni dalam mendapatkan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi untuk alumni mencari kerja dan membantu universitas agar dapat terhubung dan melacak para-alumni. Maka dari itu dibangun aplikasi lowongan kerja berbasis android yang menggunakan bahasa pemrograman Java dan web yang berbasis PHP. Penelitian ini menggunakan metode Mobile-D. dalam pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para-alumni dalam mencari kerja dan universitas untuk terhubung dan melacak para-alumni
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MENGENAI SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS DI KOTA BANDUNG
Bandung sebagai kota desain sudah banyak membuktikanya, terlepas dari sebuah fakta dari United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang mengatakan bahwa Bandung secara resmi menjadi member sebagai kota desain pada 2015, salah satu aspek yang berkembang pesat adalah Desain Grafis, perkembangan nya terbukti dalam bidang sejarah dengan latar belakang pendidikan pertama Desain Grafis di Indonesia, juga industri dan juga organisasi. Namun dengan adanya tiga bidang yang melengkapi Desain Grafis di Bandung belum memiliki pencatatan yang lengkap, karena kesadaran manusia tidak bisa hanya sebatas mengingat tanpa mempunyai sebuah arsip yang menjadi data lengkap yang membahas mengenai Desain Grafis di Bandung. Maka diperlukan sebuah pencatatan yang membahas mengenai sejarah dan perkembangan Desain Grafis di Bandung, karena dengan pencatatan siapapun bisa melihat dan juga mempelajari bagaimana sebuah proses tentang Desain Grafis di Bandung. Penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data studi pustaka dan wawancara narasumber juga menggunakan analisa SWOT untuk mengetahui apa kelebihan dan juga kekuarang dari sebuah media yang akan dirancang. Pencatatan ini akan dirancang menjadi sebuah media informasi berbentuk Buku pembelajaran mengenai proses pembentukan Desain Grafis di Bandung yang akan berguna bagi generasi muda yang menfokuskan diri kepada Desain Grafis, sehingga generasi selanjutnya memiliki pemahaman tentang sejarah dan perkembangan masa kini dan juga memiliki referensi yang kuat dalam hal pengetahuan Desain Grafis di Bandung
Kata Kunci : Media Informasi, Sejarah, Desain Grafi
Functional Bioplastic Based on Chitosan/Sago Starch (Metroxylon sago) with the Addition of Black Fruit (Haplolobus sp.) Leaves Ethanolic Extract
Bioplastic as an antioxidant and antibacterial packaging has been synthesized from chitosan and sago starch with Black fruit leaves ethanolic extract. The bioplastic synthesis was done by mixing a solution of chitosan, sago starch, glycerol, and ethanolic extract of Black fruit leaves, pouring it into a petri dish, and then drying it in an oven. The bioplastic produced was then characterized using Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). The results show that increasing the weight ratio of chitosan/sago starch increased tensile strength, decreased elongation, decreased thickness, and increased biodegradation time. The addition of ethanolic extract of black fruit leaves reduces tensile strength at a chitosan/starch weight ratio of 4:1, increases tensile strength at a chitosan/starch weight ratio of 1:1, tends to minimize elongation at both Chitosan/starch ratios, tends to increase thickness at a chitosan/starch weight ratio of 4:1, decreases thickness at a Chitosan/starch weight ratio of 1:1, and increases biodegradation time. The best bioplastic formulation in this study found in CS11E1 (weight ratio of Chitosan/starch 1:1, extract concentration 1%), with a tensile strength of 4.71 MPa, elongation of 29.33%, thickness of 0.07 mm, and biodegradation time of 6 days
DAMPAK KEBAKARAN HUTAN DAN PENEGAKAN HUKUM
Kebakaran hutan, sudah menjadi langganan dan hampir setiap tahun melanda Riau, Indonesia. Selain Riau, juga terjadi Provinsi di Kalimantan, dan bahkan hampir semua provinsi di Sumatera dan Kalimantan mengalami dan merasakan dampak kebakaran hutan tahunan itu.
Dampak yang dirasakan masyarakat seperti, terjadinya kabut asap yang mengganggu kesehetan manusia, terutama di Provinsi Riau dan Kalimantan. Dampak lainnya adalah mengkibatkan gangguan terhadap penerbangan dari dan ke Provinsi Riau dan Kalimantan. Tidak hanya itu, kebakaran hutan juga telah menyebabkan berbagai kerusakan, terutama terhadap kesehatan masyarakat, khususnya penyakit inpeksi saluran pernafasan atas (ISPA), baik di Indonsesia maupun di negara tetangga, sehingga menimbulkan protes dari negara tetanggga sepeti Malaysia, dan Singapura, karena memproduksi asap yang hampir terjadinya setiap tahun.
Kebakaran hutan yang terjadi di Riau, bukan cerita baru, tetapi sudah merupakan kasus rutin yang terjadi di Riau sejak tahun 1988 hingga tahun 2019. Dampak kebakaran hutan, menimbulkan kerugian bagi manusia, baik ekonomi, sosial, dan kesehatan. Selain itu, penegakan hukum dalam kasus kebakaran hutan di Provinsi Riau bahkan di Indonesia belum berjalan dengan baik dan belum maksimal dilakukan pemerintah, terutama di Riau.
Kata kunci: Kebakaran, Hutan, dan Penegakan Hukum
Abstract
Forest fires, have become subscriptions and almost every year hit Riau, Indonesia. Apart from Riau, there were also Provinces in Kalimantan, and even almost all provinces in Sumatra and Kalimantan experienced and felt the impact of the annual forest fires.
Impacts felt by the community such as the occurrence of haze that disrupt human health, especially in Riau and Kalimantan Provinces. Another impact is causing disruption to flights to and from the provinces of Riau and Kalimantan. Not only that, forest fires have also caused various damages, especially to public health, especially upper respiratory infection (ISPA), both in Indonesia and neighboring countries, causing protests from neighboring countries such as Malaysia and Singapore, due to producing smoke which happens almost every year.
Forest fires that occur in Riau, is not a new story, but has been a routine case that occurred in Riau from 1988 to 2019. The impact of forest fires, causing harm to humans, both economic, social, and health. In addition, law enforcement in the case of forest fires in Riau Province and even in Indonesia has not gone well and has not been maximally implemented by the government, especially in Riau.
Keywords: Fire, Forest, and Law Enforcemen
Pelaksanaan Strategi Nation Branding Jepang Melalui “Cool Japan” Pada Tahun 2011-2015.
Untuk mencapai kepentingan nasional, sebuah negara akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan hard power seperti kekuatan militer sebuah negara. Akan tetapi dewasa ini banyak negara yang juga menggunakan soft power untuk meraih kepentingan mereka. Elemen dari soft power sebuah negara dapat digunakan dalam sebuah pelaksanaan nation branding. Jepang merupakan negara yang melakukan upaya nation branding tersebut terhitung dari awal tahun 2003, melalui “Cool Japan”. Di tahun 2011 hingga 2015 upaya Jepang tersebut menunjukkan hasil yang maksimal dengan banyak capaian di bidang budaya yang diangkat. Jepang dapat meraih hasil tersebut dikarenakan menggunakan strategi nation branding. Strategi nation branding yang dilakukan oleh Jepang meliputi upaya periklanan, pengoptimalisasian website, penunjukan nation brand ambassadors, aktivasi jaringan diaspora, pelaksanaan hari besar negara, pemilihan slogan, juga adanya survey terkait nation branding. Semua elemen tersebut dilakukan oleh Jepang untuk meraih capaian yang maksimal dalam upaya nation branding mereka. Walau demikian dalam pelaksanaannya masih ada penggunaan elemen-elemen yang kurang dimaksimalkan
Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Puskesmas Kota Jambi
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap pelayanannya menghasilkan limbah medis dan nonmedis baik cair maupun padat. Peningkatan pelayanan Puskesmas secara tidak langsung akan mempengaruhi laju timbulan dan komposisi limbah.Limbah yang dihasilkan Puskesmas ini apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apakah pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kota Jambi sesuai dengan PERMEN LHK NO 56 TAHUN 2015 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan dan membuat model sistim pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kota Jambi yang sesuai dengan PERMEN LHK NO 56 Tahun 2015.Penelitian ini dilakukan di Semua Puskesmas kota Jambi yaitu sebanyak 20 Puskesmas.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kota Jambi mulai dari tahapan pengurangan pemilahan,penyimpanan dan pengangkutan belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.56/MenLHK-Setjen/2015. Berdasarkan dari hasil analisis hal – hal yang belum sesuai dengan peraturan sehingga akan dibuat suatu model pengelolaan yang sesuai dengan Permenlhk P.56/MenLHK-Setjen/2015 yang aman,sehat dan berkelanjutan
THE SOLID MEDICAL WASTE MANAGEMENT ANALYSIS IN PUSKESMAS KOTA JAMBI
Puskesmas is one of the health service facilities which each service produces medical and non-medical waste, both liquid and solid. The improvement of Puskesmas services will indirectly affect the rate of waste generation and composition. The waste produced by this Puskesmas is not properly managed which can cause disease and environmental pollution. The aim of this research is the management of medical waste management at the Jambi City Puskesmas with PERMEN LHK NO 56 IN 2015 concerning the procedures and requirements for the management of hazardous waste materials from health care facilities and creating a solid medical waste management model at the Jambi City Health Center in accordance with the PERMEN LHK NO 56/2015. This research was conducted in all Puskesmas Jambi City, as many as 20 Puskesmas. The type of research used is descriptive research using a qualitative approach. The results showed that the solid medical waste management process at the Jambi City Health Center, starting from the stages of sorting, storing and transporting, was not fully in accordance with the Regulation of the Minister of Environment and Forestry Number: P.56 / MenLHK-Setjen / 2015. Based on the results of the analysis of things that are not in accordance with the regulations, a management model will be made in accordance with Permenlhk P.56 / MenLHK-Setjen / 2015 which is safe, healthy and sustainable.
Keywords: Puskesmas, Solid Medical Waste, Waste Management Syste
Psychological factors affecting COVID-19 vaccine acceptance in Indonesia
Abstract
Introduction
Increasing the rate of vaccination is crucial in combating the COVID-19 pandemic. However, a survey of 112,888 Indonesians found that only 64.8% Indonesians were willing to be vaccinated, with 7.6% refusing all vaccines and 27.6% are unsure. Several factors were related to this vaccine hesitancy and refusal, such as cognitive reflection, trust in authoritative figures, and personality traits. This study aims to identify psychological determinants and other factors associated with vaccine hesitancy and vaccine refusal. This was a cross-sectional study with data collection done in March 2021 using a questionnaire. We collected demographic data, respondents' stance on vaccination, as well as their psychology measurement. IBM SPSS 26.0 (Statistical Package for the Social Sciences, IBM Corp., Armonk, NY, USA) was used for statistical analysis.
Results
The data of 190 respondents were collected for this study. There are 165 respondents (86.8%) who belong to “vaccine acceptance”, while 25 are “vaccine hesitance” or “vaccine resistance.” Multivariate analysis shows that frequency of COVID-19 tests (p = 0.03), smoking status (p = 0.035), agreeableness trait (p = 0.001), trust in government (p = 0.04) and trust in scientist (p = 0.049) are significantly associated with the two population.
Conclusion
Several demographic and psychological factors affect the COVID-19 vaccine acceptance. The government and other related parties should consider these factors when adjusting for future policies controlling the COVID-19 pandemic and increasing the vaccination rate.
</jats:sec
