368 research outputs found

    Analisis Ambang Batas untuk Penentuan Prioritas Pengembangan Wilayah Berdasarkan Citra Landsat 8 di Kabupaten Boyolali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji akurasi citra penginderaan jauh untuk memperoleh informasi parameter fisik penentu potensi lahan, mengetahui potensi lahan yang ada di Kabupaten Boyolali, dan menentukan prioritas daerah pengembangan serta rekomendasi pengembangan wilayah. Informasi penggunaan lahan, bentuklahan, dan parameter fisik penentu potensi lahan diperoleh dari interpretasi visual Citra Landsat 8. Parameter potensi lahan terdiri dari bentuklahan, relief, lereng, litologi, tanah, hidrologi, dan kerawanan bencana. Data potensi sosial ekonomi diperoleh melalui pengolahan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra Landsat 8 dapat digunakan untuk ekstraksi parameter potensi lahan melalui pendekatan bentuklahan dengan ketelitian 91,05% dan ekstraksi penggunaan lahan 88,06%. Kabupaten Boyolali dibagi menjadi empat wilayah prioritas pengembangan. Wilayah prioritas I memiliki rekomendasi peningkatan sarana dan prasarana pertanian. Wilayah prioritas II memiliki rekomendasi perbaikan saluran irigasi dan pembinaan sistem tumpangsari. Wilayah prioritas III memiliki rekomendasi pengembangan sistem wanatani. Wilayah prioritas IV memiliki rekomendasi peningkatan sektor industri untuk menyerap tenaga kerja

    Prototipe Sistem Peringatan Dini Berbasis SMS Untuk Mendeteksi Kenaikan Kadar Gas Amoniak Di Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan Kulit

    Get PDF
    The objective of this research was to produce prototype of an early warning system basedon SMS for detection the rising level of ammonia gas in wastewater treatment of leather tanningindustry. The systems consist of three parts, those were data input, data processing, and output.Ammonia gas sensor as a detector that produces an analog Direct Current (DC) voltage. Analogto Digital Converter (ADC) pin on the microcontroller received an analog DC voltage to beprocessed. ADC readings done through the Liquid Crystal Display (LCD) while the GlobalSystem for Mobile Communications (GSM) modem was used to send Short Massage Service(SMS). This early warning system worked by determining a threshold value. SMS would be sent tohand phone number of job holder, if the ADC value exceeded the specified threshold value. Resultobtained was the ammonia gas sensor model are MQ137 based on SnO , Arduino Uno as 2microcontroller module based on Atmega 328P microcontroller, and General Packet RadioService (GPRS) Shield as GSM modem that compatible with the Arduino Uno R3 pin

    Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Analisis Pola Spasial Temporal Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Gamping Tahun 2012, 2013

    Full text link
    Kecamatan Gamping memiliki kasus DBD tertinggi di Kabupaten Sleman maka diperlukan penelitian tentang pola kejadian DBD di Kecamatan Gamping. Tujuan penelitian yaitu mengkaji citra Quickbird dalam menyadap parameter, mengkaji hubungan antara ABJ dengan tiap parameter, mengkaji hubungan ABJ dengan kejadian DBD dan menganalisa pola spasial temporal kejadian DBD tahun 2012, 2013 sesuai musim. Penelitian ini menggunakan citra Quickbird tahun 2010 untuk menyadap informasi kondisi permukiman diantaranya penggunaan lahan, kondisi halaman, pola permukiman, kepadatan permukiman, tutupan vegetasi dan jarak permukiman dari sungai. Data sekunder yang digunakan yaitu data kejadian DBD tahun 2012, 2013 dan data angka bebas jentik yang diperoleh dari Puskesmas Gamping I dan II. Penentuan pola sebaran dengan metode Average Nearest Neighbour dan analisis hubungan dengan menggunakan metode Rank Spearman. Hasil uji akurasi secara umum 88,9%. Pola sebaran kejadian DBD sebagian besar mengelompok dan analisis hubungan yang berpengaruh terhadap ABJ yaitu penggunaan lahan, kepadatan permukiman, kondisi halaman, tutupan vegetasi dan pola permukiman

    Developing Predictor Index of Multi-Drug Resistant Tuberculosis in Surakarta, Central Java

    Full text link
    Background: TB remains a leading cause of morbidity and mortality in developing countries, including Indonesia. Annual incidence of lung Tuberculosis in 2015 was 10.4 million worldwide. One of the challenging problems in TB control is the development of Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). There were an estimated 15,380 TB cases in Indonesia by 2015 with 1,860 positive TB cases and 1,566 cases successfully treated. This study aimed to examine the predictor index for MDR-TB. Subjects and Method: This was a case-control study conducted at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java, from August to November 2017. The study subjects were selected by fixed disease sampling including 75 MDR-TB patients and 75 TB patients. The dependent variable was MDR-TB. The independent variables were medical history, co-morbidity (Diabetes Mellitus), drug side effect, drug-taking supervisor, and regularity of treatment. The data were collected by questionnaire and medical record. The data were analyzed by a multiple logistic regression. Results: MDR-TB Predictor Index increased with drug-taking supervisor (b = 2.33; 95% CI= 3.83 to 27.91; p<0.001), drug-side effect (b= 0.73; 95% CI= 0.58 to 7.45; p= 0.026), medical history (b= 2.35; 95% CI= 3.80 to 29.38; p<0.001). MDR-TB Predictor Index decreased by absence of type 2 Diabetes Mellitus (b = -0.56; 95% CI= 0.18 to 1.78; p=0.033), regular treatment (b= -1.73; 95% CI= 0.06 to 0.46; p<0.001). Conclusion: MDR-TB Predictor Index is determined by drug-taking supervisor, drug-side effect, medical history, Type 2 Diabetes Mellitus, and regular treatment. Keywords: MDR-TB Predictor Index, medical history, drug-taking supervisor, drug-side effect, Type 2 Diabetes Mellitus, regular treatmen

    Peran Media Pendukung Perlit dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Karet Menggunakan Tumbuhan Mensiang (Scirpus Grossus L.f) (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Karet Remah PT. Batang Hari Barisan Padang)

    Get PDF
    Pengolahan limbah cair dilakukan menggunakan instalasi tumbuhan mensiang (Scirpus grossus L.f) dengan media pendukung perlit secara kontinu dalam skala laboratorium. Studi kasus dilakukan pada industri karet PT Batang Hari Barisan Padang, dengan parameter yang dianalisis BOD, COD, TSS, NH3, Nitrogen total dan pH. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua instalasi yang dioperasikan secara paralel, yaitu instalasi dengan tumbuhan dan tanpa tumbuhan dengan media pendukung yang sama. Penelitian dilakukan pada HLR (Hydraulic Loading Rate) 100 L/m2.hr, 200 L/m2.hr, 300 L/m2.hr dan konsentrasi COD influen 1.111 mg/L dan 2.019 mg/L. Persentase penyisihan parameter pencemar dengan instalasi tumbuhan untuk BOD 98,07 – 99,14%, COD 96,38 – 98,11%, TSS 89,70 – 97,00%, NH3 total 93,71 – 95,73%, nitrogen total 81,58 – 95,91% dan pH naik menjadi 6,61 – 7,09. Sementara pada instalasi tanpa tumbuhan penyisihan BOD 95,93 – 97,98%, COD 83,80 – 90,19%, TSS 86,57 – 89,71%, NH3 total 68,99 – 88,35%, nitrogen total 79,52 – 91,88% dan pH naik menjadi 6,4 – 6,77. Kemampuan pengolahan limbah cair menggunakan perlit pada instalasi tumbuhan rata-rata lebih besar 7% dibandingkan instalasi tanpa tumbuhan, sedangkan jika dibandingkan dengan kerikil tingkat penyisihan perlit lebih tinggi sekitar 6%. Penyisihan pencemar dengan media pendukung perlit lebih efektif, dimana kelebihan perlit dibandingkan kerikil antara lain mempunyai luas spesifik dan kapasitas adsorpsi lebih tinggi, sehingga penyerapan pencemar dan pertumbuhan jumlah mikroorganisme lebih besar untuk menguraikan bahan pencemar. HLR optimum adalah 100 L/m2.hr, namun peningkatan HLR tidak menghasilkan perbedaan efisiensi penyisihan yang terlalu signifikan, sehingga instalasi masih mampu untuk mengolah limbah dengan laju alir yang lebih besa

    Evaluation of Multi-Drug Resistant Tuberculosis Predictor Index in Surakarta, Central Java

    Get PDF
    Background: Tuberculosis (TB) remains a global public health problem. New cases of lung Tuberculosis in 2015 were 10.4 million worldwide. One of the challenging in TB control to be addressed is the development of Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). There were an estimated 15,380 TB cases in Indonesia by 2015 with 1,860 positive TB cases and 1,566 cases successfully treated. This study aimed to determine the predictor index for MDR-TB.Subjects and Method: This was an analytic observational study with a case-control design. The study was conducted at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java, from August to November 2017. The study subjects were selected by fixed disease sampling including 75 MDR-TB patients and 75 TB patients. The dependent variable was MDR-TB. The independent variables were medical history, co-morbidity (Diabetes Mellitus), drug side effect, drug-taking supervisor, and regularity of treatment. The data were collected by questionnaire and medical record. The data were analyzed by a multiple logistic regression.Results: MDR-TB Occurrence Index increased with drug-taking supervisor (b = 2.33; 95% CI= 3.83 to 27.91; p<0.001), drug-side effect (b = 0.73; 95% CI= 0.58 to 7.45; p=0.026), medical history (b = 2.35; 95% CI= 3.80 to 29.38; p<0.001). MDR-TB Occurrence Index decreased by absence of type 2 Diabetes Mellitus (b = -0.56; 95% CI= 0.18 to 1.78; p= 0.033), regular treatment (b = -1.73; 95% CI= 0.06 to 0.46; p<0.001).Conclusion: MDR-TB Occurrence Index is determined by the drug-taking supervisor, drug side effect, medical history, Type 2 Diabetes Mellitus, and regular treatment.Keywords: MDR-TB Occurrence Index, medical history, drug-taking supervisor, drug side effect, Type 2 Diabetes Mellitus, regular treatmentCorrespondence: Putri Pamungkas. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami No. 36 A, 57126, Surakarta, Central Java. Email: [email protected] of Epidemiology and Public Health (2018), 3(2): 263-276https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2018.03.02.0

    Theory of Planned Behavior on the Psycho-Social Determinants of Drug Use Among Adolescents in Samarinda, East Kalimantan

    Full text link
    Background: Drug abuse is serious global health problem. Drug users aged 10-59 years in Indonesia has been increasing steadily. According to data from National Board for Drug Abuse (Badan Narkotika Nasional, BNN), the prevalence of drug users in East Kalimantan was 59,195 (3.07%) of population aged 10-59 years of 1,930,936 people. This study aimed to investigate the psycho-social determinants of drug use among adolescents in Samarinda, East Kalimantan, using Theory of Planned Behavior.Subjects and Method: This was an analytical observational study with cross-sectional design. The study was carried out at Badan Rehabilitasi Tanah Merah, Samarinda, East Kalimantan, from July to August, 2017. A sample of 150 adolescents were selected for this study by fixed disease sampling, including 50 adolescent drug users, and 100 adolescent non drug users. The dependent variable was drug use. The independent variables were intention, attitude, subjective norm, perceived behavior control, peer group, parenting style, and family harmony. The data were collected by pre-tested questionnaire and analyzed using path analysis.Results: Drug use was directly determined by strong intention (b= 2.18; 95% CI= 1.22 to 3.14; p<0.001), negative attitude (b= 1.79; 95% CI= 0.76 to 2.82; p=0.001), low subjective norm (b= 1.13; 95% CI= 0.09 to 2.17; p= 0.034), and weak perceived behavior control (b= 2.83; 95% CI= 1.48 to 4.19; p<0.001). Intention was determined by weak perceived behavior control (b= 1.18; 95% CI = 0.14 to 2.22; p<0.001). Subjective norm was determined by family harmony (b= 2.03; 95% CI= 0.96 to 3.09; p<0.001), authoritarian parenting style (b= 1.25; 95% CI= 0.15 to 2.36; p=0.026), and peer group (b= 1.46; 95% CI= 0.37 to 2.54; p=0.009).Conclusion: Drug use is directly determined by intention, attitude, subjective norm, and perceived behavior control. Family harmony, authoritarian parenting style, and peer group affect drug use indirectly.Keywords: drug use, Theory of Planned Behavior, path analysisCorrespondence: Syukma Rhamadani Faizal Nur. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami No.36 A, Surakarta 57126, Central Java, Indonesia. Email: [email protected]. Mobile: +6281253121828.Journal of Health Promotion and Behavior (2017), 2(3): 272-281https://doi.org/10.26911/thejhpb.2017.02.03.0

    Tindak Tutur Ekspresif dalam Film Kehormatan di Balik Kerudung Sutradara Tya Subiakto Satrio

    Get PDF
    Film Kehormatan di Balik Kerudung dengan sutradara Tya Subiakto Satrio merupakan film berisi percintaan, kesedihan, dan kesetiaan sehingga sangatlah menarik dan bisa dijadikan sebagai contoh dalam pembelajaran novel di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif dalam film Kehormatan di Balik Kerudung. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi. Teknik analisis data berupa tahap deskrpsi, klasifikasi, analisis, interpretasi data, evaluasi, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur ekspresif dalam film Kehormatan di Balik Kerudung terdiri atas tindak tutur ekspresif berupa: a) memuji dalam konteks: memuji kecantikan dan ketampanan yang dimiliki petutur, dan terkesan dengan pakain dan wewangian yang petutur kenakan; b) mengucapkan terima kasih dengan ciri: mengucapkan terima kasih karena perbuatan baik yang sudah dilakukan petutur, mengucapkan terima kasih atas kenikmatan yang Allah berikan, dan mengucapkan terima kasih karena merasa merepotkan; c) mengucapkan maaf dengan ciri: karena telah mengecewakan petutur, karena tidak menepati janji, mengucapkan maaf atas perlakuan kasar dan tidak menyenangkan, serta berbuat kesalahan; d) kebahagiaan dengan ciri: situasi yang membuat nyaman, bersyukur atas apa yang dimiliki, tersenyum indah, saling menyukai, dan orang tua yang dikaruniai anak; serta e) mengeluh dalam konteks: perasaan sedih karena ditinggal menikah, perasaan sakit karena dilarang menikah, dan dikecewakan, diberi cobaan atau halangan dan rintangan. Dengan demikian, tindak tutur ekspresif dalam film Kehormatan di Balik Kerudung terdiri atas tindak tutur ekspresif dalam bentuk memuji, ucapan terima kasih, ucapan permohonan maaf, kebahagiaan, dan tindakan mengeluh. Kata kunci: tindak tutur, tindak tutur ekspresif, film &nbsp

    Optimasi Konsentrasi Olive Oil Tehadap Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Cair

    Full text link
    Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang digunakan untuk membersihkan kulit, dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan surfaktan, penstabil busa, pengawet, pewarna dan pewangi yang diijinkan dan digunakan untuk cair tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi olive oil 12,5%, 25%, dan 37,5% terhadap kestabilan fisik dari sediaan sabun cair serta mengetahui uji hedonik dari sediaan ini. Formulasi sabun cair ini terdiri dari Olive oil, Sodium Lauryl Sulfate, KOH, Gliserin, CMC-Na, Coco-DEA, Metil paraben, Propil parabe, Etanol, Asam stearat, Asam nitrat, E.O Lavender, Aquadest. Sebelum dilakukan uji hedonik, dilakukan evaluasi dari sediaan terlebih dahulu. Hasil evaluasi sifat fisika menunjukkan sabun cair formula II dengan konsentrasi olive oil 25% menghasilkan tekstur yang kental, dengan warna kuning keemasan, dan beraroma khas lavender, dan ber bobot jenis 1,098 gram/mL, serta busa yang dihasilkan 220 mL,menghasilkan viskositas dengan aliran tiksotropik dengan pH sebesar 9,75. Pada pengujian hedonik didapatkan kesukaan paling tinggi terdapat pada formula II
    • …
    corecore