91 research outputs found

    Ketergantungan terhadap Kendaraan Pribadi di Kota Pontianak Kalimantan Barat

    Full text link
    Kota Pontianak merupakan Ibu Kota Provinsi di Kalimantan Barat dengan keberadaan angkutan umum yang sangat minim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan sistem transportasi di Kota Pontianak. Dari penelitian ini, diketahui bahwa tujuan pergerakan tertinggi yaitu Kecamatan Pontianak Selatan, Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Tenggara yang sudah terlayani trayek oplet, namun kurang terlayani oleh bus kota. Tingkat ketergantungan di Kota Pontianak yaitu pada tingkat sedang dengan skor grade point sebesar 2,375. Kecamatan dengan tingkat ketergantungan yang tinggi yaitu Kecamatan Pontianak Timur, Kecamatan Pontianak Utara, dan Kecamatan Pontianak Barat. Kemudian untuk Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Selatan memiliki tingkat ketergantungan sedang. Kecamatan Pontianak Tenggara memiliki tingkat ketergantungan yang rendah. Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan Pontianak Selatan, dan Kecamatan Pontianak Tenggara merupakan lokasi pusat kota dengan kegiatan ekonomi, perkantoran, perdagangan, dan lainnya terpusat pada kecamatan ini. Untuk sistem jaringan, kualitas jaringan infrastruktur jalan maupun jembatan pada jalan-jalan utama di Kota Pontianak termasuk dalam kategori baik dan sudah merupakan perkerasan aspal. Hal ini mendorong kualitas aksesibilitas yang lebih baik bagi pengguna kendaraan pribadi. Penyediaan moda angkutan umum masih dikelola oleh pihak swasta dan pokja masyarakat, hal ini menyebabkan tarif angkutan umum yang tinggi dan tergantung harga bahan bakar minyak yang berlaku, selain itu kualitas dan jumlah moda yang minim serta pelayanan angkutan umum yang buruk menyebabkan masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi

    Pengaruh Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)

    Get PDF
    Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah salah satu tanaman pangan kedua terbesar di Indonesia yang dibudidayakan setelah tanaman padi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jagung yaitu dilakukan dengan penggunaan pupuk NPK dan penambahan bahan organik berupa pupuk kandang sapi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi serta mengetahui pengaruh dosis pada pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2019 di di Jatikerto, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dilakukan tiga kali ulangan diperoleh 36 petak percobaan. Faktor pertama yaitu dosis pupuk NPK dan faktor kedua yaitu pupuk kandang sapi. Faktor pertama terdapat dosis pupuk NPK dengan 3 taraf yaitu N1 : 100 kg ha-1, N2 : 150 kg ha-1 dan N3 : 200 kg ha-1 dan faktor kedua terdapat dosis pupuk kandang sapi dengan 4 taraf yaitu K1 : 4 ton ha-1, K2 : 6 ton ha-1, K3 : 8 ton ha-1 dan K4 : 10 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk kandang sapi mampu menggantikan penggunaan pupuk NPK. Pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 dan pupuk NPK 200 kg ha-1 memberikan hasil yang paling tinggi dibandingkan dengan Pupuk kandang sapi 4 ton ha-1 dan pupuk NPK 100 kg ha-1 yang memberikan hasil yang paling rendah

    Zonasi dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur

    Get PDF
    A research on mangrove forest at coast Cengkrong in the village of Karanggandu aimed at defining zoning and composition of magrove vegetation. The sampling method consists of 3 zoning. Each zone established 3 plots, consists of 10 m x10 m plot size of trees category, 5 m x 5 m of stake category, and 1 m x 1 m of seedling category to repeat in 3 times. Data analysis of mangrove vegetation employed Improtance Value Indeks (IVI). The research results found 12 mangrove species namely Avicennia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera parviflora, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Lumnitczera racemosa, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Xylocarpus granatum Nypa fruticans. Reffering to the the mangrove zonation indicates the zone I or open zone grows Sonneratia alba and it can be found Rhizophora mucronata, Ceriops decandra with salinity of 6 ppt. Zone II or middle zone grows species of Avicennia alba and it also be found Sonneratia alba, Xylocarpus granatum with salinity of 6 ppt. Zone III or zone that is closer to the landward grows species Xylocarpus granatum and also appears Lumnitzera racemosa,Bruguiera parviflora with salinity of 4 ppt. It showed that the formation of mangrove zonation at Coast Cengkrong is still categorized as less stable, due to rehabilitation since 2002 were done without understanding the type of site suitability and natural factors which causes the fruits drop when the tides of sea water, so that the growth is not stable

    The Contribution of Community Social Capital in Resolving the Environment: Case Study in Regional Landfill Area of Piyungan, Yogyakarta, Indonesia

    Get PDF
     Domestic waste has been a major problem faced by Indonesia since time immemorial. One of the significant ways to deal with this problem is to implement a system and build an integrated waste management facility. The regional landfill area of Piyungan, Yogyakarta, Indonesia, a waste disposal site covering Sleman and Bantul regencies, and Yogyakarta City still experiences complicated problems with this management process. At the landfill, waste management is reduced by the local community through social capital, namely "Mardiko.” Therefore, this study aims to determine the role of social capital in managing the regional landfill area of Piyungan. This is a quantitative and qualitative research with data collected from 200 respondents comprising government officials, community leaders, groups, and community members using the purposive random sampling method. The results showed that the stronger the role of social capital in the community, the better the efforts to serve the environment and the lesser the amount of waste disposed of as residue in the Piyungan regional landfill area. In conclusion, the social capital conducted by the community plays a significant role in managing the environment and reduces waste by 20%

    Strategi Pengembangan Agrowisata dalam Mendukung Pembangunan Pertanian - Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo

    Full text link
    Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) adalah salah satu desa wisata di sebelah barat pegunungan Menoreh. Potensi-potensi pertanian yang dimiliki desa Kaligono antara lain buah manggis, durian dan kambing peranakan etawa (PE). Komoditas hasil pertanian manggis dan durian belum digarap secara maksimal sehingga perlu adanya perencanaan dalam pengembangan potensi tersebut. Pergeseran struktur ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa selama 10 tahun terakhir mempengaruhi PDRB kabupaten. Kecamatan Kaligesing ditetapkan sebagai kawasan pengembangan agropolitan sesuai dengan RTRW Kabupaten dan isu strategis yang berkembang merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan agrowisata di Dewi Kano. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan sebuah kawasan agrowisata Dewi Kano, mengetahui dampak pengembangan agrowisata dan merumuskan strategi pengembangan agrowisatanya. Metode penelitian melalui observasi, wawancara dan kuisioner dan analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agrowisata di Dewi Kano. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dewi Kano mendukung dalam perencanaan pengembangan daerahnya sebagai kawasan agrowisata dilihat dari persepsi masyarakat yang cenderung setuju dalam upaya tersebut karena dapat memberikan dampak terhadap upaya pembangunan pertanian berkelanjutan dari sudut pandang ekologi, sosial, ekonomi dan pengelolaan. Strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan agrowisata Dewi Kano yaitu strategi progresif, artinya lokasi penelitian dalam kondisi baik dan prima sehingga dapat dikembangkan sebagai sebuah kawasan agrowisata dengan menggunakan peluang yang tersedia untuk meningkatkan kekuatan yang dimiliki

    Evaluasi Pola Rekrutmen Pegawai Negeri Kabupaten Kudus Tahun 2010

    Full text link
    The number of games corruption in the recruitment of civil servants in theHoly District has encouraged the author to undertake the study, entitled Evaluation ofEmployee Recruitment Patterns in Kudus Regency in 2010.This study aims to identify and analyze patterns of recruitment in the HolyDistrict Government corruption-free as well as to identify and analyze the factors thatinfluence the recruitment process in the Holy District Government. The data wascollected through interviews and documentary studies at BKD Kudus and follow therecruitment of informants in Kudus Regency. This type of research is descriptiveresearch analysis. Descriptive analysis aimed to investigate in detail the activities andwork of humans and these results may provide recommendation for future purposesThe analysis showed that the pattern of recruitment Kudus less compliancewith BKN No. 9 of 2012 on guidelines for the procurement of the civil servant wherethere are indications of corruption. There are several factors inhibiting the recruitmentimplement, namely: leadership factors; factor rules and regulations; weaksupervision; factor low welfare of civil servants.Recommendations from this study are law enforcement and discipline of civilservants in order to eliminate the factors that become barriers BKD in carrying outthe functions and duties in the recruitment of civil servants

    Uji Lapang Efikasi Herbisida Berbahan Aktif IPA Glifosat 250 G.l-1 Terhadap Gulma Pada Budidaya Kelapa Sawit Belum Menghasilkan

    Get PDF
    Gulma merupakan salah satu masalah diperkebunan kelapa sawit yang sulit di-kendalikan karena memiliki luas dan mem-butuhkan lebih banyak waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mengendalikannya. Metode pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida dianggap sebagai metode paling mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari herbisida glifosat pada berbagai tingkat dosis dalam mengendalikan gulma pada lahan kelapa sawit belum menghasilkan. Bahan yang digunakan adalah tanaman Kelapa sawit berumur 4 tahun atau TBM (Tanaman belum menghasilkan) dan herbisida IPA Glifosat 250 g.l-1. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pengendalian gulma menggunakan herbisida dan diulang sebanyak 4 kali. Analisis data yang digunakan adalah uji F. Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Penelitian dilaksanakan di desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang yang terletak ± 480 meter diatas permukaan laut, pada bulan Desember 2014 hingga Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi herbisida berbahan aktif IPA Glifosat 250 SL yang diaplikasikan pada gulma kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) diperoleh hasil bahwa semua dosis herbisida IPA Glifosat 250 SL dapat menurunkan bobot kering gulma jika dibandingkan dengan bobot kering gulma pada petak perlakuan kontrol dan tidak menyebabkan gejala fitotoksisitas pada tanaman kelapa sawi

    Konflik Corporate Vs. Society: Analisis Terhadap Konflik Dalam Kasus Pendirian Pabrik Semen Di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

    Full text link
    The attendance of national project's plan of cement factory construction in Sukolilo, Pati, causes pro-contra reaction in a group of civil servant and in the society that located in the near with the factory location, limestone and clay soil mining. This research is to analyze the conflict between the company and society toward the politic, economic, social, cultural and environment impact that may arise caused by the cement factory construction.This research uses descriptive analysis approach, to illustrate a conflict phenomenon, and aimed to explain it specifically. In collecting data, the writer uses qualitative method by deepen interview. In choosing the informant the writer uses snowball technique or continually asking the information to the people that has interviewed or contacted before until the writer gets enough information.The result of this research shows that the conflict arise caused by the differences of opinion between pro and contra group toward the construction of cement factory's plan in Sukolilo region, as one of the regions that prioritized in having the raw materials for cement with a good quality. Because of it, the investor interested to exploit the karst soil that contained in Kendeng mountain. In that conflict, not only caused by among the group of society and project initiator but also with the Pati government.Each of the attitude from pro or contra group is influenced by social, politic, economy and culture aspects. The contra group's attitude appears because of the anxiety about the uncertainty of economy impact like work opportunity, business chance, and prosperity. Besides that environment issue become an important reason, the anxiety of water source missing, sound pollution (noisiness) and also air pollution that have an influence to the health. For it, the natural resource USAge that managed by districtgovernment must do in fair and harmonious way. If not, conflict will be happen. In sociocultural way, the society don't want a transition that influencing social and cultural systems. While, pro group will give support to the investor continuously so that the investor can build cement factory in Sukolilo sub-district that aimed to use Kendeng mountain's karst soil as the cement raw materials and also can give a job opening to the citizens who live arround the applicant of factory, so that the positive impact from the region construction can make the prosperous society

    Uji Lapang Efikasi Herbisida Berbahan Aktif IPA Glifosat 250 G.l-1 Terhadap Gulma Pada Budidaya Kelapa Sawit Belum Menghasilkan

    Full text link
    Gulma merupakan salah satu masalah diperkebunan kelapa sawit yang sulit di-kendalikan karena memiliki luas dan mem-butuhkan lebih banyak waktu, biaya dan tenaga kerja untuk mengendalikannya. Metode pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida dianggap sebagai metode paling mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari herbisida glifosat pada berbagai tingkat dosis dalam mengendalikan gulma pada lahan kelapa sawit belum menghasilkan. Bahan yang digunakan adalah tanaman Kelapa sawit berumur 4 tahun atau TBM (Tanaman belum menghasilkan) dan herbisida IPA Glifosat 250 g.l-1. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pengendalian gulma menggunakan herbisida dan diulang sebanyak 4 kali. Analisis data yang digunakan adalah uji F. Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Penelitian dilaksanakan di desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang yang terletak ± 480 meter diatas permukaan laut, pada bulan Desember 2014 hingga Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi herbisida berbahan aktif IPA Glifosat 250 SL yang diaplikasikan pada gulma kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) diperoleh hasil bahwa semua dosis herbisida IPA Glifosat 250 SL dapat menurunkan bobot kering gulma jika dibandingkan dengan bobot kering gulma pada petak perlakuan kontrol dan tidak menyebabkan gejala fitotoksisitas pada tanaman kelapa sawi

    Pengujian Efikasi Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10% Untuk Penyiangan Pada Budidaya Padi Sawah (Oryza Sativa L.)

    Get PDF
    Padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menentukan efektivitas dosis herbisida pirazosulfuron etil 10% dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi dan mengetahui efek yang ditimbulkan herbisida pirazosulfuron etil 10% terhadap tanaman padi sawah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan 8 perlakuan yaitu kontrol, penyiangan manual, herbisida Kisan 10 WP dosis (60, 80, 100, 120, 140 g.ha-1), dan Ti-Gold 10 WP dosis 60 g.ha-1 dengan 4 kali ulangan.. Penelitian dilakukan di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilaksanakan bulan Februari hingga Juni 2014. Analisis vegetasi dengan metode kuadrat dilakukan untuk mengetahui jenis, dinamika populasi dan pertumbuhan gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan herbisida pirazosulfuron etil 10% dengan dosis 60 g.ha-1 hingga 140 g.ha-1 dapat menekan pertumbuhan gulma dan tidak membawa efek atau gejala terhadap tanaman padi pada lahan sawah. Dan dari hasil uji pada beberapa tingkatan dosis menunjukkan bahwa pada tingkat dosis terendah hingga tertinggi menunjukkan bahwa semuanya tidak berbeda nyata atau sama, sehingga dari segi efisiensi dan analisis ekonomi herbisida maka sebaiknya dipilih herbisida dengan dosis yang paling rendah yaitu 60 g.ha-1
    corecore