5 research outputs found

    Identifikasi Keragaman Gen Insuline-like Growth Factor - 1 Receptor (IGF-1R|TaqI) pada Sapi Pesisir dan Sapi Simmental Menggunakan Metode PCR-RFLP

    Get PDF
    Gen IGF-1R merupakan salah satu gen kandidat untuk identifikasi penanda molekuler yang memprediksi sifat pertumbuhan pada sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman genetik gen IGF-1R pada sapi Pesisir dan sapi Simmental menggunakan enzim restriksi TaqI dengan metode PCR-RFLP (Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism). Pada penelitian digunakan sebanyak 110 sampel darah sapi Pesisir dan 75 sampel darah sapi Simmental yang didapatkan dari penelitian sebelumnya. Gen IGF-1R diamplifikasi menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan pasangan primer forward 5’- GCCGGTCACCATAGGTCTCG -3’ dan reverse 5’- AGTGGGGGTTTTGGCA GAAT -3’ menghasilkan ukuran fragmen sepanjang 163 bass pare (bp). Produk amplifikasi direstriksi dengan enzim TaqI yang mengenali situs pemotongan T↓CGA yang berlokasi pada bagian ujung gen IGF-1R. Hasil penggenotipan diperoleh 2 macam genotip yaitu AA dan GG pada sapi Pesisir dan diperoleh 1 genotip GG pada sapi Simmental. Hasil analisis data frekuensi genotip pada sapi Pesisir dengan genotip AA sebesar 0,982 dan GG sebesar 0,018 dengan frekuensi alel A sebesar 0,982 dan alel G sebesar 0,018 sedangkan pada sapi Simmental nilai frekuensi genotip GG sebesar 1,0 dengan nilai frekuensi alel G sebesar 1,0. Keragaman gen IGF-1R|TaqI pada populasi sapi Pesisir bersifat polimorfik sedangkan pada sapi Simmental bersifat monomorfik. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikemukakan bahwa frekuensi gen IGF-1R|TaqI pada populasi sapi Pesisir dan sapi Simmental berada dalam ketidakseimbangan Hardy-Weinberg. Kata Kunci: Enzim TaqI, IGF-1R, PCR-RFLP, Sapi Pesisir, Sapi Simmenta

    Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap dan Keterampilan Psikomotorik pada Materi Elektrokimia

    Get PDF
    Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengetahui kelayakan instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik pada materi elekrokimia. Pengembangan instrumen penilaian ini mengggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) studi kepustakaan; (2) survei lapangan; (3) penyusunan instrumen; (4) uji coba terbatas; (5) revisi hasil uji coba; (6) uji coba lebih luas; (7) penyempurnaan produk akhir; dan (8) desiminasi dan implementasi. Hasil validasi isi oleh ahli menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap dan keterampilan psikomotorik “sangat layak” dengan persentase rata-rata 97,3 % dan 86,5 %. Hasil uji coba terbatas menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikap “valid” dan “reliabel”. Hasil uji keterbacaan pada instrumen penilaian keterampilan dinyatakan sangat sesuai/sangat tepat digunakan dan sangat mudah dipahami bahasanya

    HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 5 PEKANBARU TAHUN 2019

    Get PDF
    ABSTRACT   menstrual cycle are a series of events that are complexly affecting each other and occur simultaneously. Menstrual cycle can be influenced by stress factors. Stress is a perception of a threat or from a shadow of displeaseru that moves, alerts or activates an organism. Based on data obtained from the department of education the city of pekanbaru, it is known that schools which have the highest number of girls at SMAN 5 pekanbaru with the highest number of 639 people, while classes X and XI total 395 people and obtain information 8 people claimed to experince menstrual cycles that are not normal and as many as 6 of them experienced symptoms of stress. The purpose of this study was to determine the relationship between stress levels and menstrual cycle in young women at SMAN 5 pekanbaru. This type of  research is quantitative with cross sectional design. The population is all young women and a sample of 80 people, taken by stratified random sampling technique. Data analysis was performed univariately and bivariately. The results obtained bye the majority of respondents had a moderate stress level of 31 people (38.8%) and for the menstrual cycle variable obtained the majority of respondents had a short menstrual cycle of 33 people (41.2%). Chi sqaure test results obtained p.value=0.012 <0.05, which means there is a relationship between the level of stress with the menstrual cycle in girls in SMAN 5 pekanbaru in 2019. being input and learning materials that add insight and increase knowledge for students at SMAN 5 cities pekanbaru.   Keywords: Stress, Menstrual Cycle Reference: 19 (2004-2017)ABSTRAK Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan. Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh faktor stres. Stres merupakan suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, diketahui salah satu Sekolah yang memiliki jumlah remaja putri paling tertinggi terdapat di SMAN 5 Pekanbaru dengan jumlah terbanyak yaitu 639 orang, kelas X dan XI berjumlah 395 orang dan diperoleh informasi 8 orang mengaku mengalami siklus menstruasi yang tidak normal dan sebanyak 6 orang diantaranya mengalami gejala stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 5 Pekanbaru. Jenis penelitian besifat Kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja putri dan sampel sebanyak 80 orang, diambil dengan teknik stratified random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden memiliki tingkat stress yang sedang sebanyak 31 orang (38,8%) dan untuk variabel siklus menstruasi didapatkan mayoritas responden memiliki siklus menstruasi yang pendek sebanyak 33 orang (41,2%). Hasil uji chi sqaure diperoleh p.value = 0,012 < 0,05 yang artinya ada hubungan  tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 5 Pekanbaru Tahun 2019. Menjadi  bahan masukan dan bahan pelajaran yang menambah wawasan dan menambah pengetahuan bagi para siswa  di SMAN 5 kota pekanbaru.   Kata Kunci    : Stres, Siklus Menstruasi     Referensi        : 19 (2004-2017)   &nbsp

    Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di Sman 5 Pekanbaru Tahun 2019

    Full text link
      menstrual cycle are a series of events that are complexly affecting each other and occur simultaneously. Menstrual cycle can be influenced by stress factors. Stress is a perception of a threat or from a shadow of displeaseru that moves, alerts or activates an organism. Based on data obtained from the department of education the city of pekanbaru, it is known that schools which have the highest number of girls at SMAN 5 pekanbaru with the highest number of 639 people, while classes X and XI total 395 people and obtain information 8 people claimed to experince menstrual cycles that are not normal and as many as 6 of them experienced symptoms of stress. The purpose of this study was to determine the relationship between stress levels and menstrual cycle in young women at SMAN 5 pekanbaru. This type of  research is quantitative with cross sectional design. The population is all young women and a sample of 80 people, taken by stratified random sampling technique. Data analysis was performed univariately and bivariately. The results obtained bye the majority of respondents had a moderate stress level of 31 people (38.8%) and for the menstrual cycle variable obtained the majority of respondents had a short menstrual cycle of 33 people (41.2%). Chi sqaure test results obtained p.value=0.012 <0.05, which means there is a relationship between the level of stress with the menstrual cycle in girls in SMAN 5 pekanbaru in 2019. being input and learning materials that add insight and increase knowledge for students at SMAN 5 cities pekanbaru.   Keywords: Stress, Menstrual Cycle Reference: 19 (2004-2017

    Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Nyeri pada Ibu Pasca Sectio Caesarea Study Literature

    No full text
    ABSTRACT The prevalence of normal delivery in Indonesia is 86.28%. (IDHS, 2018). Sectio caesarea (SC) surgery is carried out if there are complications, the priority is handling for the safety of the mother and baby. Physically this SC action causes pain in the abdomen. In this case, it is necessary to carry out pain management both pharmacologically and non-pharmacologically. In addition to painkillers, there needs to be a combination method with complementary therapy, namely Lavender Aromatherapy.To determine nursing interventions regarding the administration of lavender aromatherapy and its effect on reducing pain intensity in mothers after sectio caesarea from various journals. The design in this study is a Literature Review. Data Sources Search for research articles in the PubMed (2017-2021), Google Schoolar (2017-2021) and Garuda (2017-2021) databases. The research article search strategy uses the PICOS framework format with keywords: Aromatherapy Lavender "AND" Sectio Caesarea "AND" Pain, "OR" Pain.There are 12 selected articles that can be used in writing literature. That all of the journals used lavender aromatherapy and some used comparisons with other aromatherapy. There is a complementary therapy that is used to help reduce pain in post-SC mothers, namely Lavender Aromatherapy. The technique of administration is very effective by inhalation (inhalation) using candle media, heating furnace, roll on, tissue, cotton and diffuser. Recommendation: Besides being able to reduce the intensity of post-SC pain, it can also overcome anxiety so it is necessary to apply the effect of giving lavender aromatherapy to anxiety in post-SC mothers. Keywords: Lavender Aromatherapy, Pain, Post-Sectio Caesarea         ABSTRAK Prevalensi persalinan normal di Indonesia yaitu sebesar 86,28%. (SDKI, 2018). Tindakan operasi sectio caesarea (SC) dilakukan bila ada komplikasi maka penanganan berprioritas pada keselamatan ibu dan bayi. Secara fisik tindakan SC ini menimbulkan rasa nyeri pada abdomen. Dalam hal ini perlu melakukan manajemen nyeri baik secara farmakologi maupun non-farmakologi. Selain obat-obatan penghilang nyeri perlu ada metode kombinasi dengan terapi komplementer yaitu dengan Aromaterapi Lavender. Mengetahui intervensi keperawatan mengenai pemberian aromaterapi lavender dan pengaruhnya terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu pasca sectio caesarea dari berbagai jurnal. Desain dalam penelitian ini adalah Literature Review. Sumber Data  Pencarian artikel penelitian pada database  PubMed (2017-2021), Google Schoolar (2017-2021) dan Garuda (2017-2021). Strategi pencarian artikel penelitian menggunakan format PICOS framework dengan keyword nya yaitu Aromaterapi Lavender “AND” Sectio Caesarea “AND” Pain, “OR” Nyeri. Terdapat 12 artikel yang terpilih yang dapat digunakan dalam penulisan literature. Bahwa semua dari jurnal tersebut menggunakan aromaterapi lavender dan beberapa menggunakan perbandingan dengan aromaterapi lainnya. Terdapat terapi komplementer yang digunakan dalam membantu menurunkan nyeri pada ibu post-SC yaitu Aromaterapi Lavender. Teknik pemberiannya sangat efektif secara inhalasi (penghirupan) baik menggunakan media lilin, tungku pemanas,roll on, tissue, kapas serta diffuser. Rekomendasi : Selain dapat mengurangi intensitas nyeri pasca SC, dapat juga mengatasi kecemasan sehingga perlu menerapkan pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan pada ibu post SC. Kata Kunci: Aromaterapi Lavender, Nyeri, Post-Sectio Caesare
    corecore