1,290 research outputs found

    An integrated model for the assessment of global water resources ? Part 2: Anthropogenic activities modules and assessments

    No full text
    International audienceTo assess global water resources from the perspective of subannual variation in water resources and water use, an integrated water resources model was developed. In a companion report, we presented the global meteorological forcing input used to drive the model and two natural hydrological cycle modules, namely, the land surface hydrology module and the river routing module. Here, we present the remaining four modules, which represent anthropogenic activities: a crop growth module, a reservoir operation module, an environmental flow requirement module, and an anthropogenic withdrawal module. In addition, we discuss the results of a global water resources assessment using the integrated model. The crop growth module is a relatively simple model based on heat unit theory and potential biomass and harvest index concepts. The performance of the crop growth module was examined extensively because agricultural water comprises approximately 70% of total water withdrawal in the world. The estimated crop calendar showed good agreement with earlier reports for wheat, maize, and rice in major countries of production. The estimated irrigation water withdrawal also showed fair agreement with country statistics, but tended to underestimate countries in the Asian monsoon region. In the reservoir operation module, 452 major reservoirs with more than 1 km³ each of storage capacity store and release water according to their own rules of operation. Operating rules were determined for each reservoir using an algorithm that used currently available global data such as reservoir storage capacity, intended purposes, simulated inflow, and water demand in the lower reaches. The environmental flow requirement module was newly developed based on case studies from around the world. The integrated model closes both energy and water balances on land surfaces. Global water resources were assessed on a subannual basis using a newly devised index that locates water-stressed regions that were undetected in earlier studies. These regions, which are indicated by a gap in the subannual distribution of water resources and water use, include the Sahel, the Asian monsoon region, and southern Africa. The integrated model is applicable to assess various global environmental projections such as climate change

    Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua Dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research N Business Universitas Diponegoro

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan kewirausahaan pada mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling. Hasil analisis regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan didapatkan koefisien korelasi sebesar .54 (p<.001), artinya ada hubungan positif signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan kewirausahaan. Semakin tinggi dukungan sosial orangtua maka akan semakin tinggi kewirausahaan pada mahasiswa. Sumbangan efektif dukungan sosial terhadap kewirausahaan sebesar 29.5% dipengaruhi oleh faktor dukungan sosial orangtua, sedangkan 70.5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini

    Analisis Kemampuan, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Thamrin Brothers Yamaha Palembang)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian dilakukan terhadap 80 karyawan PT. Thamrin Brothers Yamaha Palembang. Metode yang digunakan yaitu Analisis Komponen Utama dan Analisis Regresi Komponen Utama. Dari hasil analisis komponen utama diperoleh satu komponen utama bersama yaitu komponen utama internal (kemampuan, motivasi, dan lingkungan kerja) yang dipertahankan dengan kontribusi keragaman 72,193%. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa satu komponen utama bersama tersebut berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan Perusahaan dengan koefisien determinasi 42,8%. Secara parsial, komponen utama internal berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan sebesar 48,5%. Berdasarkan hasil tersebut, maka peningkatan kinerja karyawan berdasarkan komponen utama internal dapat dilakukan dengan meningkatkan, berturut-turut, motivasi kerja, kemampuan kerja, dan lingkungan kerja

    Early Childhood Education (PAUD) Class Management at Islamic Kindergarten (RA) Al-Islamiyah

    Get PDF
    Teachers play an essential role in managing the class. Actions that need to be taken by the teacher in creating classroom conditions are communication and interpersonal relationships between students and teachers reciprocally and effectively, arranging classroom equipment and children's seats, and planning or preparing for teaching. This research aims to find out and describe planning in-class management, organizing in-class management, implementing in-class management, and supervising PAUD class management at RA Al-Islamiyah Bandarsakti. The research method used is descriptive analysis, namely data analysis, by emphasizing meaning, reasoning, the definition of certain situations, and describing the behavior of the studied object. Data collection tools used are observation, interviews, and documentation. As for concluding using inductive thinking data, namely thoughts that depart from facts or special events, then conclusions are drawn that have a general nature from these particular facts. The results showed that: class management at RA Al-Islamiyah Bandarsakti. First, classroom management planning has been prepared since the beginning of the learning year, such as making daily lesson plans, weekly lesson plans, semester programs, and making class rules of conduct; Second, in organizing classes, the teacher uses resources according to needs, such as organizing or grouping seats for students and selecting one of the students to dare to lead activities; Third, in the implementation of class management, it is still not optimal in leading, directing, motivating, guiding, being a role model for students in the class both in speech, attitude and way of dressing, as well as the arrangement of infrastructure which is still not optimal; Fourth, in supervising class management the teacher always evaluates learning outcomes every day and then makes comparisons of previous learning outcomes

    Pengaruh Gelombang Pada Profil Kemiringan Pantai Pasir Buatan (Uji Model Fisik Dan Studi Kasus Penanggulangan Erosi Serta Pendukung Konservasi Lingkungan Daerah Pantai)

    Full text link
    Masalah utama di daerah pantai adalah erosi pantai yang terjadi akibat gempuran gelombang serta pembangunan konstruksi yang tidak akrab lingkungan. Salah satu USAha pengembangan daerah pantai yang sedang dan telah dilaksanakan adalah pembangunan pantai buatan (artificial beach nourishment). Pada tulisan ini disajikan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik gelombang (tinggi gelombang H, periode gelombang T dan panjang gelombang L) terhadap Equilibrium Beach Profile (EBP) atau final slope (nf) (profil) yang terbentuk terutama pada area swash zones.Uji model fisik 3-D dilakukan terhadap material penyusun pantai berupa pasir (d50 = 0,467 - 1,2 mm), dengan bangunan pelindung berupa gabungan groin I dan L. Model pantai pasir di tempatkan pada kolam gelombang, dengan initial slope (n = 6) dan dikenai gelombang reguler konstan hingga kondisi EBP tercapai. Untuk setiap model uji dilakukan variasi tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T).Hasil penelitian menunjukkan EBP atau profil kemiringan stabil yang terbentuk dipengaruhi oleh karakteristik gelombang. Pada area terbuka, semakin besar H0/L0, profil yang terbentuk akan bergeser dari swell profile menjadi storm profile, yang ditunjukkan oleh terjadinya bar. Jika H0/L0 semakin besar, pantai akan semakin tegak (nilai nf semakin kecil), hal ini identik dengan hasil penelitian 2 D dan studi kasus di pantai Sanur, Bali yang dilakukan Setyandito dkk. (2010) serta kajian teoritis dari penelitian sebelumnya. Landai akhir, nf yang terbentuk pada area terbuka pada hasil penelitian ini memiliki nilai 3 hingga 12

    Aplikasi Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Dengan Metode Optical Character Recognition (OCR)

    Get PDF
    Perkembangnya teknologi komputer memang tidak lepas dari pemanfaatan sebuah aplikasi. Berbagai aplikasi telah banyak diterapkan dalam bidang yang berhubungan dengan data citra digital. Bidang pada citra digital salah satunya adalah pengenalan pola yang digunakan untuk mengenali pola citra itu sendiri. Pengenalan pola pada citra digital di manfaatkan untuk mengenali citra plat nomor. Plat nomor memiliki susunan dari kode wilayah berupa huruf, nomor urut berupa angka, dan kode kota berupa huruf. Susunan huruf dan angka tersebut dikenali oleh aplikasi dalam bentuk bilangan biner sehingga bidang pengenalan pola sangat tepat digunakan. Penerapan pengenalan pola pada citra plat nomor dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah metode yaitu metode OCR. Metode OCR memiliki tahapan dalam penerapannya dan tahapan itu meliputi yang pertama, akusisi. Proses akusisi berfungsi untuk mengambil objek citra plat nomor kemudian menjadikannya sebagai inputan citra digital. Kedua prepocessing, adalah kumpulan dari beberapa proses yang digunakan untuk mengolah citra plat nomor yang terdiri dari image adjustment (imadjust), image complement, biner, dan morphological opening. Ketiga adalah proses OCR, yang berfungsi mengkorelasikan antara karakter pola citra plat nomor dengan citra template matching. Proses OCR sekaligus juga akan mengubah citra yang telah dikorelasikan untuk di ubah menjadi text. Keempat adalah proses identifikasi yang digunakan untuk mengidentifikasi bagian karakter terakhir dari output text untuk di cari identitas kota dari plat nomor itu sendiri. Penelitian dilakukan terhadap beberapa sampel citra plat nomor yang berjumlah 10 buah dengan masing-masing dari kota yang berbeda di wilayah Surakarta. Semua sampel tersebut melalui tahap proses akusisi hingga proses identifikasi dengan hasil rata-rata tingkat keberhasilan 96,25%. Berdasarkan 10 sampel hanya 8 sampel citra yang berhasil dengan tingkat keberhasilan 100% dan 2 sampel citra terdapat sedikit kesalahan dengan tingkat keberhasilan 75% dan 87,5%. Sampel citra plat nomor yang berjumlah 8 buah tersebut berhasil dikarenakan karakter pola citra plat nomor dengan citra template matching ketika melalui proses OCR perhitungan nilai binernya hampir sama. Sedangkan 2 buah citra plat nomor yang terdapat kesalahan karena ketidaksamaan nilai biner karakter pola citra plat nomor dengan citra template matching sehingga, diambil pola citra lain yang nilai binernya terdekat
    corecore