6 research outputs found
Pengaruh pemberian pakan dengan frekuensi yang berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan tawes (puntius javanicus)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan menghasilkan tingkat kematian yang rendah bagi benih ikan tawes (Puntius javanicus). Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung selama 30 hari. Ikan yang digunakan adalah 0,87 dan panjang ± 3- 4 cm dengan padat tebar 10 ekor/akuarium. Wadah pemeliharaan berupa akuarium kaca dengan volume air 10 L dilengkapi dengan aerasi. Untuk menjaga kualitas air setiap hari akuarium disipon. Perlakuan adalah pemberian frekuensi pakan yang berbeda yaitu perlakuan A (2 kali sehari), B (4kali sehari) dan C (6 kali sehari). Parameter yang diamati meliputi. pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan bobot harian, panjang mutlak, efisiensi pakan, kelulushidupan dan kualitas air. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali perlakuan dan 3 kali ulangan. Analisis data dengan uji oneway ANOVA. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan B memberikan hasil bobot mutlak tertinggi sebesar 1,21 g/ekor, perlakuan C sebesar 0,95 g/ekor dan terendah perlakuan A sebesar 0.90 g/ekor. Pertumbuhan bobot harian tertinggi pada perlakuan B 4,63%, perlakuan C sebesar 3,63% dan terendah pada perlakuan A sebear 3,43%. Panjang mutlak tertinggi yaitu pada perlakuan B sebesar 1,27, diikuti perlakuan C sebesar 1,13 cm dan terendah yaitu perlakuan A sebesar 0,79 cm. Efisiensi pakan tertinggi pada perlakuan B sebesar 8,5% diikuti oleh perlakuan C sebear 7,1 dan terendah pada perlakun A sebesar 6%, Mortalitas tertinggi terjadi pada perlakuan B sebesar 67% diikuti perlakuan C sebesar 50% dan terendah terjadi pada perlakuan A sebesar 37%. pH air selama penelitian adalah 6,5 – 7,2, DO terlarut sebesar 5-6 mg/l, amoniak 0,0-4 mg/l suhu mencapai 24-260C
The relationship between knowledge, attitude, and family support with mother’s behaviour in treating of acute respiratory infection on children under five at Desa Bangunjiwo, Kasihan Bantul
Background: Acute respiratory infection (ARI) is a disease that often affects infants and children (Depkes RI, 2008). The prevalence of ARI in Indonesia was 25.0 percent (Riskesdas, 2013. Mothers have an important role in controlling ARI in infants. However, there are many women who are poorly behaving when dealing with children who suffer from respiratory. Mother's behavior is influenced by the knowledge, attitude and family support. The purpose of this study was aimed at determine the relationship between knowledge, attitudes and family support with mothers ‘behavior in handling of ARI in children under five years old.Methods: This is a correlative study, using a quantitative method with cross sectional design. Bivariate analysis was used to determine the relationship between knowledge, attitudes and support for families with mothers ‘behavior using the Spearman test. The four variables are numeric variable with α ˂ 0.05 and 95 % CI. Linear regression analysis was used to determine the independent variable that most strongly linked with the dependent variable.Results: The results showed an association between attitudes and behavior with p=0.001 and r=0.393. Family support is also related to the behavior with p=0.001 and r=0.400. Knowledge does not have a relationship with the mother's behavior. The results of linear regression analysis, family support is the variable that mostly linked to behavior (p=0,003).Conclusions: There is a relationship between attitudes and family support with mothers ‘behavior. Family support is the variable that most strongly linked to the mothers ’behavior.
SOSIALISASI PENGGUNAAN EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) DALAM UPAYA PENANGANAN LARVA AEDES SP. DI DESA SIMO ANGIN-ANGIN WONOAYU SIDOARJO
Larvasida adalah jenis pestisida yang berbentuk butiran atau briket yang digunakan untuk aplikasi pengendalian larva atau jentik nyamuk penyebab DBD. Larvasida tersebut adalah Abate 1% yang mengandung bubuk temephos. Abate 1% dikenal ampuh dalam membunuh larva nyamuk Aedes sp.. Namun, dampak yang ditimbulkan dari bubuk Abate 1% ini juga dapat mencemari lingkungan apabila tidak digunakan dengan benar. Di Indonesia, ada banyak sekali bahan-bahan alam yang dapat berpotensi sebagai biolarvasida. Salah satu bahan alam tersebut adalah bunga telang (Clitoria ternatea L.). Bunga telang mengandung senyawa metabolit sekunder jenis flavonoid dan tanin yang dapat berperan sebagai racun pencernaan dan pernapasan larva nyamuk Aedes sp. Mayoritas masyarakat Desa Simo Angin- Angin saat ini dalam membasmi larva nyamuk masih menggunakan larvasida dari bahan kimia. Maka dari itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk menanggulangi hal tersebut dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama kepada ibu-ibu Jumantik tentang bahan alami yang dapat digunakan sebagai biolarvasida. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan peningkatan pengetahuan ibu-ibu Jumantik dalam penanganan larva nyamuk Aedes sp
IMPLEMENTASI POJOK LITERASI GUNA KEMBANGKAN MINAT BACA DI SDN SUKAMUKTI DESA MARENGMANG KECAMATAN KALIJATI
Program literasi sekolah adalah keinginan untuk melek huruf sebagai keterampilan yang mendalam untuk memperoleh, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan membaca, menonton, mendengar, menulis atau berbicara. Salah satu sarana literasi adalah majalah dinding yang disajikan di luar ruang kelas agar lebih dekat dan akrab lagi siswa dengan bahan bacaan mereka. Guna melakukan penguatan pada program literasi, Pemerintah melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan Merdeka Belajar ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Literasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam pendidikan di Indonesia yang harus dimaksimalkan dengan baik, namun masih terdapat masyarakat Indonesia yang belum melek terhadap pentingnya literasi. Hal tersebut dapat diketahui melalui Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD, pada tahun 2019 Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara, serta Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di tahun 2019. SDN Sukamukti merupakan pendidikan jenjang Sekolah Dasar yang bertempat di Desa Marengmang Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang. SDN Sukamukti telah terakreditasi B, memiliki 6 orang guru, perpustakaan 1, dan tidak memiliki laboratorium. Dengan melihat fasilitas literasi yang minim bagi siswa, maka kelompok 18 tergerak melakukan program kerja pojok literasi berupa mading di luar ruang kelas, sehingga dapat terjangkau oleh seluruh siswa SDN Sukamukti. Dengan adanya program ini, siswa SDN Sukamukti memiliki ruang untuk mengekspresikan karya atau dapat membaca bahan bacaan dengan mudah melalui mading. Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan cara wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan setelah menyediakan mading di SDN Sukamukti yaitu siswa menyambut baik dengan kehadiran pojok baca berupa majalah dinding di area luar ruang kelasnya, hal itu ditandai dengan adanya aktivitas dan antusias siswa dalam membaca bahan bacaan sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istirahat.
 
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Kelas I Sekolah Dasar
Permasalahan yang menjadi polemic dalam pendidikan di Indonesia, salah satunya pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan keadaan peserta didik khusunya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SD/MI, kesulitan yang dihadapi guru dalam memahami dunianya peserta didik sehingga pembelajaran yang masih  terkesan membosankan. Tujuan penelitian kami adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru dalam menerapakan model pembelajaran khususnya pada model pembelajaran discovery learning yang dilakukan di Yayasan Pendidikan Al-Abbas dan sejauh apa peningkatan yang terjadi terhadap peserta didik. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang dimana subjek penelitian ini seluruh siswa kelas I di Yayasan Pendidikan Al-Abbas. Data yang diperoleh yaitu melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning dikelas I Yayasan Pendidikan Al-Abbas dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca nyaring yang terbukti dengan aktifnya peserta didik dalam pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan serta memahami bacaan, karena model discovery learning yang digunakan sesuai sintaks pembelajarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model discovery learning efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yakni membaca nyaring yang dibuktikan dengan aktifnya peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran