42 research outputs found

    Perilaku Pemberian Asi Ekslusif di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar

    Get PDF
    One important aspect on children’s growth is started from early child-period by giving 6 month-exclusive breast feeding. Therefore, this research was aimed to examine exclusive breast-feeding behaviors among mothers in Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Data were collected using purposive random sampling by reaching 56 mothers who have children age 0-12 months in Puskesmas Bara-Baraya Makassar.  The results showed that majority of the mothers, 67, 86%, were having good knowledge of exclusive breast feeding, and 32,14% were less knowledge of exclusive breast feeding. However, in term of perception, 67,86%  of the mothers  were having negative perception on breast feeding, and 32,14% of the mothers were having a positive perception on breast feeding. Although, in term of practice, 60.71% of the mothers were having good practice of exclusive breast feeding and only 39, 29% are less good. Based on those results, there is still a need for health education to increase knowledge and to change negative perception among mothers, about exclusive breast feeding to gain better health for children and for the mothers itself

    Identifikasi Aset Sarana Sanitasi Dasar Dengan Pendekatan Asset Based Community Development (Abcd) Di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.

    Get PDF
    Sarana sanitasi dasar di masyarakat harus selalu terpenuhi, upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah(Azwar, 1996). Berdasarkan laporan MDGs tahun 2008 di Indonesia jumlah penduduk yang tidak memiliki akses air bersih sebesar 44,2 %, dan hanya 5,5 % penduduk di desa yang mempunyai akses air bersih. Selanjutnya pada tempat-tempat umum cakupan penduduk yang mempunyai akses air bersih hanya 32,9% (WHO, 2008).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aset manusia, aset fisik, aset alam, aset sosial dan aset finasial yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan konsep pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan metode In Depth Interviewatau wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 15 (lima belas) orang dan ditentukan secara Snowball Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi aset yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar adalah : Aset manusia yaitu pertukangan kayu dan batu, tukang las, pembuat jaring, pembuat perahu sampan, dll; Aset fisik yaitu kantor desa, puskesmas, gedung PKK, masjid, mushollah, poskamling, posyandu, kantor Coremap, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, jalan raya, kantor BPD dan saluran irigasi; Aset alam yaitu tanah, air, hutan da udara. Sangatlah banyak yang dapat dimanfaatkan di Desa Barugaia ini terbukti dengan aset alam yang melimpah seperti pohon kelapa, tambang batu dan tambang pasir; Aset sosial yaitu budaya gotong royong dan saling tong menolong, kelompok nelayang dan kelompo tani; Aset finansial yaitu sumber finasial masyarakat barugaia, salah satunya pada pengolahan kelapa menjadi kopra

    Gambaran Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Fungsi Manajemen Pada Program Pengendalian Penyakit Menular (P2M) di Puskesmas Tamangapa Makassar Tahun 2016

    Get PDF
    Pelaksana kegiatan di Puskesmas adalah seorang tenaga kesehatan, dimana pelaksana melakukan kegiatan tertentu yang dinamakan dengan fungsi manajemen.Data yang di peroleh di Puskesmas Tamangapa, bahwa penyakit ISPA, Diare, dan Hipertensi mengalami peningkatan. Maka, aktifitas yang ada membutuhkan kerja sama dari tenaga kesehatan terkhusus pada unit P2M di Puskesmas untuk mengelola pelayanan kesehatan dalam fungsi manajemen dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan pelayanan kesehatan berdasarkan fungsi manajemen pada program P2M di Puskesmas Tamangapa Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif, melalui teknik wawancara mendalam.Penentuan informan dengan teknik purposive sampling dimana informan berjumlah 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan, fungsi perencanaan pada Program P2M dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas masalah sampai menetapkan tujuan dan kegiatan yang ingin dicapai hal ini sesuai dengan tahapan perencanaan program pada umumnya. Fungsi pengorganisasian dalam pembagian tugas dan menyusun kelompok kerja, dirumuskan bersama sesuai kompetensi pegawai, namun adanya rangkap jabatan dinilai kurang efektif. Kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi dalam fungsi pergerakan telah dilaksanakan. Bentuk pengawasan pada program P2M hanya melalui via telepon. Serta fungsi evaluasi untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program yang telah dilakukan, dengan melihat standar pelayanan minimal yang disusun.Saran, perlu adanya penambahan jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas dan proses pengawasan yang di tingkatkan dengan melakukan pemantauan langsung kegiatan untuk melihat kinerja pegawai terkhusus pada program P2M. 

    Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar

    Get PDF
    Puskesmas Panambungan merupakan Puskesmas yang paling tinggi angka keberhasilan pengobatan pasien TB Paru yang tertinggi di Kota Makassar sebanyak 65 pasien dan angka keberhasilan pengobatan mencapai 100%. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panambungan Kota Makassar.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan Fenomenologi, melalui teknik wawancara mendalam. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling yaitu pemilihan informan berdasarkan kriteria tertentu. Informan berjumlah 19 orang yang terdiri dari 8 Mantan Penderita TB Paru, 8 keluarga, dan 3 Kader Kesehatan TB.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan informan mengenai Pengertian penyakit tuberkulosis (TB) Paru adalah Penyakit tarroko-roko, pindah-pindah dan penyakit menular. Penyebab dan penularannya adalah  karena merokok dan minum alkohol penularannya melalui udara dan bekas makanan mantan penderita TB Paru. Gejala/Tanda-tandanya adalah batuk kurang lebih 2 minggu, batuk mengeluarkan darah. Pencegahan pertama yang dilakukan meminum air hangat pada saat ada gejala batuk ada juga yang langsung periksa ke Puskesmas dan Kepercayaan Pengobatan Pertama kali yang dilakukan oleh beberapa informan dengan meminum Daun-daunan (Miana) jika tidak ada perubahan pengobatan selanjutnya ke Tenaga Medis dan ada juga yang langsung berobat ke Tenaga Medis. Kepercayaan informan mengenai penyakit tuberkulosis (TB) paru yang di utarakan informan bermacam-macam yaitu penyakit batuk biasa, asma. Manfaat fasilitas kesehatan yang tersedia yang diutarakan Informan setelah berkunjung adanya perubahan batuk dan persaan yang lebih enak serta adanya informasi yang diketahui terkait pengobatannya.Adapun dukungan informan keluarga dan informan kader kepada informan Mantan penderita tuberkulosis (TB) Paru yang di utarakan memberikan semangat, menjaga pola makan, menemani berobat serta menjadi PMO sehingga tingkat kesembuhan informan terjamin dan  keberhasilan pengobatannya berhasil. Kata Kunci : Pengetahuan, TB Paru, Peran Keluarga, Peran Petugas Kesehata

    Perilaku Berisiko terhadap Pasangan Lesbian di Kota Makassar (Studi Kasus)

    Get PDF
    Lesbian sangat rentan mengonsumsi rokok, minuman beralkohol, penyalahgunaan obat-obatan serta melakukan hubungan seks dengan sesamanya. Stigma dan tekanan pada orientasi seksual mengakibatkan terbatasnya keterampilan dan sumber pendapatan yang menyebabkan ketergantungan pada rokok, minuman beralkohol, penyalahgunaan obat-obatan dan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait perilaku merokok, minuman beralkohol, penyalahgunaan obat, dan perilaku seks yang dilakukan oleh pasangan lesbian di kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pada penelitian ini digunakan pendekatan studi kasus. Informan dipilih melalui snowball sampling dengan jumlah informan 4 pasang terdiri dari 4 butchi dan 4 femme. Pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara langsung secara mendalam terhadap informan yaitu berupa dialog secara individu dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi non partisipan. Adapun kreteria untuk menentukan informan adalah pasangan lesbian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pasangan lesbian yang telah diwawancarai termasuk ke dalam kategori perilaku berisiko karena mereka menyatakan bahwa mereka mengonsumsi rokok secara aktif dan terus-menerus. Untuk kategori perilaku berisiko minuman beralkohol, pasangan lesbian dikatakan berisiko karena mereka mengonsumsi minuman beralkohol secara rutin terutama saat berkumpul dengan teman seprofesinya. Untuk kategori perilaku berisiko penyalahgunaan obat, informan menyatakan telah mengalami kecanduan dan tidak bisa berhenti untuk mengonsumsi obat-obatan. Untuk kategori perilaku berisiko terkait hubungan seks sesama jenis, informan melakukan hubungan seks dengan pasangannya karena didorong oleh hasrat seksual yang menyimpang. Untuk menekan tingginya perilaku berisiko terhadap pasangan lesbian maka diharapkan kepada instansi terkait agar  melakukan penertiban terhadap pengedaran obat-obatan dan minuman keras yang berada di wilayah kota Makassar dan memberikan sanksi atas perbuatannya. Kepada Dinas Kesehatan agar memberikan sosialisasi terkait bahaya merokok, minuman beralkohol, obat-obatan dan seks pranikah. Untuk pasangan lesbian agar berhenti untuk mengonsumsi rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan serta tidak melakukan hubungan seks dengan sesamanya dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

    Gambaran Pendidikan Seksual Anak Usia Dini dalam Keluarga pada Keluarga Sejahtera III Plus Kecamatan Tallo Kota Makassar

    Get PDF
    Pendidikan seksual anak usia dini menjadi salah satu upaya untuk mencegah berbagai bahaya kejahatan seksual dan penyimpangan seksual pada anak. Keluarga menjadi wadah utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan seksual. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarga sejahtera III plus di Kecamatan Tallo.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survei pada keluarga sejehtera III plus di Kecamatan Tallo.Dari populasi 567 keluarga diperoleh sampel sebanyak 180 keluarga menggunakan purposive sampling dengan kriteria keluarga sejahtera IIII plusyang memiliki anak usia 8-12 tahun.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (93,4%), kontrol diri yang baik (51,7%), sikap positif (93,4%), tindakan yang baik (81,1%), lingkungan sosial yang baik (82,2%) dalam memberikan pendidikan seksual anak dalam keluarga. Sehingga pendidikan seksual anak usia dini pada keluarga sejahtera III plus di kecamatan Tallo sudah baik, meskipun masih terdapat beberapa responden yang tidak pernah memberikan pendidikan seksual dalam keluarganya (41,1%). Oleh karena itu, orang tua diharapkan secara aktif dan terbuka dalam berkomunikasi masalah seksual dengan anak serta menjadi teladan dengan menanamkan nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarg

    Perilaku Personal Hygiene Terhadap Anak Jalanan di Kota Makassar Tahun 2016

    Get PDF
    Personal hygiene is an action to maintain the cleanliness of oneself, welfare, physical and psychological to improve health. Street children is identified as a community that lack of attention to healthy behavior. This has resulted in disruption in their daily lives, especially personal hygiene needs. This study aims to determine the behavior of knowledge about personal hygiene, body image, social support, and the availability of street children in the city of Makassar in 2016. The design study is qualitative phenomenological approach. Determination of informants using purposive sampling technique. The collection of data through indepth interviews in the form of a dialogue of individuals using interview guide. The survey results revealed that there was some street children who already know but have not yet fully understood. Street children body image that they believe themselves to clothing that is used everyday, want to look attractive. The role of parents emotionally to street children who support children to always maintain personal hygiene and some parents actually indifferent and the support of volunteers in the information to street children. Besides supporting facilities in implementing good personal hygiene is still zero in a halfway house and save street child at home street children. Interest groups especially to a halfway house in order to provide a more focused attention on the importance of maintaining personal hygiene and provide guidance to street children for creativity that is worth selling as a source of income. Keywords : Personal Hygiene, Save Street Child, Street Childre

    Gambaran Pendidikan Seksual Anak Usia Dini Dalam Keluarga Pada Keluarga Sejahtera III Plus Kecamatan Tallo Kota Makassar

    Get PDF
    Pendidikan seksual anak usia dini menjadi salah satu upaya untuk mencegah berbagai bahaya kejahatan seksual dan penyimpangan seksual pada anak. Keluarga menjadi wadah utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan seksual. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarga sejahtera III plus di Kecamatan Tallo.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survei pada keluarga sejehtera III plus di Kecamatan Tallo.Dari populasi 567 keluarga diperoleh sampel sebanyak 180 keluarga menggunakan purposive sampling dengan kriteria keluarga sejahtera IIII plusyang memiliki anak usia 8-12 tahun.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (93,4%), kontrol diri yang baik (51,7%), sikap positif (93,4%), tindakan yang baik (81,1%), lingkungan sosial yang baik (82,2%) dalam memberikan pendidikan seksual anak dalam keluarga. Sehingga pendidikan seksual anak usia dini pada keluarga sejahtera III plus di kecamatan Tallo sudah baik, meskipun masih terdapat beberapa responden yang tidak pernah memberikan pendidikan seksual dalam keluarganya (41,1%). Oleh karena itu, orang tua diharapkan secara aktif dan terbuka dalam berkomunikasi masalah seksual dengan anak serta menjadi teladan dengan menanamkan nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarg

    Service Quality Dimension and Customers' Satisfaction: An Empirical Study of Tesco Hypermarket in Malaysia

    Get PDF
    With the rapid growth of the hypermarket industry in Malaysia, it is hard to investigate customers' preferences towards a particular hypermarket. Increasing competition is shrinking the customer base further. Tesco Hypermarket has been one of the leading hypermarkets in Malaysia for years. This study investigates the customers' satisfaction towards the service quality dimension of the Tesco Hypermarket in Malaysia. In this study, the service quality of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy are employed. The process of evaluating service quality was performed quantitatively, with a total of 300 customers participating in our questionnaire. A SERVQUAL questionnaire has been structured to measure the impact of service quality dimensions on customer satisfaction. The study’s findings suggest that all the gap scores are negative, explaining that the expectation of customer satisfaction regarding the hypermarket is higher than their perception

    Panduan Pelatihan Dasar Asset Based Community-driven Development (ABCD)

    Get PDF
    Asset Based Community-driven Development (ABCD)merupakan salah satu unggulan program pada proyek Supporting Islamic Leadership/Local Leadership Development (SILE/LLD) yang diinisiasi dalam patron kerjasama Pemerintah Kanada dan Pemerintah Indonesia melalui dua institusi di bawah Kementerian Agama RI, salah satunya adalah UIN Alauddin Makassar. Aplikasi program ABCD sendiri telah dipraktekkan pada proses pendampingan oleh Kelompok Kerja (POKJA) yang terbentuk, kolaborasi antara akademisi dan praktisi penggiat Pemberdayaan Masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat/Civil Society Organization–LSM/CSO), yang bekerja di delapan wilayah yang tersebar di Sulawesi Selatan.Panduan ini disusun dalam Sembilan Modul yang merupakan pencerminan dari Metode-metode yang dipergunakan dalam praktik ABCD. Panduan ini kemudian di komposisi oleh Tim ABCD PIU-SILE berdasarkan masukan dari berbagai stakeholders untuk kesempurnaan pelaksanaan Kemitraan Universitas-Masyarakat (KUM)yang lebih baik ke depannya.Untuk itu ucapan terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran hinggaPanduan ini dapat dihadirkan dalam bentuknya saat ini,terutama kepada Pak Tim Babcock dan Ibu Nehik Sri Hidayati yang telah meluangkan waktu untuk menelisik isi dari panduan ini demi penyempurnaannya, serta Ibu Allison Mathie dan Ibu De Brooks yang dalam berbagai kesempatan baik di Kanada maupun di Indonesia selalu menyambut hangat untuk berbagi berbagai hal menyangkut ABCD. Panduan ini merupakan revisi dari Modul ABCD yang sudah ada sebelumnya, dan panduan ini diharapkan dapat memperkaya muatan pembelajaran dan metode pendekatan yang digunakan pada pelaksanaan Kemitraan Universitas -Masyarakat (KUM)dan KKN UIN Alauddin Makassar. Semoga hasil karya ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan kualitas Kampus Peradaban,UIN Alauddin Makassar
    corecore