20 research outputs found

    PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DIMODERASI REGULASI DIRI TERHADAP HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN (ANDIKPAS) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) ANAK KELAS III BANDUNG

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui peranan variabel moderator yaitu regulasi diri dalam memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel independen (pola asuh orang tua) terhadap variabel dependen (hubungan interpersonal) pada anak didik pemasyarakatan (andikpas) di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) anak kelas III Bandung. Penelitian kuantitaatif ini menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah total 53 subjek. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis skala, yaitu skala pola asuh orang tua, regulasi diri, dan hubungan interpersonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan interpersonal pada andikpas di LAPAS anak kelas III Bandung berada pada kategori cenderung negatif. Terdapat beberapa dimensi dalam variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap hubungan interpersonal, yaitu authoritative, authoritarian, dan permissive-indulgent. Selain itu, jika variabel moderator disejajarkan dengan dimensi dalam variabel independen, maka berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan interpersonal, yaitu authoritarian dan regulasi diri, permissive-indulgent dan regulasi diri, kemudian permissive-rejecting dan regulasi diri. Dimensi yang memiliki pengaruh paling positif dan signifikan adalah authoritative dimana memiliki kontribusi sebesar 35,9%. Sementara itu, dari variabel demografis yang diteliti (usia, pendidikan terakhir, dan asal daerah andikpas) serta latar belakang orang tua andikpas meliputi pendidikan dan pekerjaan, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terhadap hubungan interpersonal andikpas. Kata Kunci : pola asuh orang tua, regulasi diri, hubungan interpersonal, andikpas. This study was aimed at investigating the role of moderator variable, which was self regulation in strengthen or weaken the influence of independent variable (perception of parenting styles) toward dependent variable (interpersonal relationships) of the criminals in Juvenile Hall Class III Bandung. Simple random sampling method with 53 subjects was employed as a technique in this quantitative study and three kind of scale, such as parenting styles, self regulation, and interpersonal relation were used as the instruments in this study. The findings obtained show that the interpersonal relationships among the criminals in Juvenile Hall Class III Bandung was in the category that tend to be negative. There were some dimentions on independent variables that had significant and positive influence toward the interpersonal relation, such as authoritative, authoritarian, and permissive-indulgent. Meanwhile, the moderator variable will affect positively and significantly toward the interpersonal relation if it was aligned with the dimention on the independent variable, which were authoritarian and self regulation, permissive-indulgent and self regulation, and permissive-rejecting and self regulation. The most positive and significant influence dimention was authoritative with 35.9% contribution. Then, it was found that there was no significant difference from demographic variable observed (age, last education and criminals’ hometown) and criminals’ parents background included education and profession toward the criminals’ interpersonal relation. Keywords: perception of parenting style, self regulation, interpersonal relationships, criminals

    STRATEGI PENGEMBANGAN CHINATOWN SEBAGAI DESTINASI WISATA GASTRONOMI HALAL DI KOTA BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal, dan faktor eksternal Chinatown. Faktor tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan untuk penetapan alternatif strategi pengembangan Chinatown sebagai destinasi wisata gastronomi halal di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif (mix methode research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara kepada manager operasional Chinatown, Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, dan penyebaran kuisioner kepada 100 wisatawan di Kawasan Chinatown. Data yang diperoleh akan di analisis menggunakan metode analisis SWOT yang terdiri dari Matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan analisis data menggunakan matriks diagram SWOT, Chinatown berada dalam kuadran I dengan skor (1,21 ; 1,09), dimana dapat ditentukan strategi Agresif atau strategi Strengths, Opportunities (SO). Adapun alternatif yang menjadi prioritas menurut hasil pengolahan data QSPM adalah 11 alternatif strategi namun alternatif strategi yang sama disatukan oleh peneliti dan memperoleh 9 alternatif strategi. yang menjadi prioritas utama yaitu “Membuat inovasi produk (kuliner, lingkungan, event, dan beragam tempat pembelanjaan oleh-oleh aksesoris dan baju) guna menghindari kejenuhan pengunjung” dengan nilai TAS 5,96. ;---The study purposes of this research to determine the internal factor and external factors of Chinatown. These factors are then used as a reference for determination of alternative strategy of progress of Chinatown as a halal gastronomic destination in Bandung city. The method are used is a qualitative and quantitative methods (mix method research). Data collections tchniques used in this research through observation, interviews to the operational mnager Chinatown, MUI West Java, Department of Culture and Tourism Bandung, and distributing questionnaires to 100 tourist in the Chinatown area.. The data obtained will be analyzed using SWOT analysis method comprising IFE matrix, EFE matriks, SWOT matriks, and QSPM. Based on data analysis using the SWOT matrix diagram, then obtained positioning in quadrant I with score (1,21 ; 1,09), which can be determine an Aggressive strategy or Strategy Opportunities (SO). As the priority alternatives affording to the results of data processing QPSM are 11 alternative strategies but the same strategy alternative by researchers and gets 9 strategies alternative. This is a priority of “Creating innovative product (culinary, environmental, events, and numerous expenditures souvernirs and clothing accessories) in order to avoid saturation of visitors” with a value of 5,96 TAS

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING

    Get PDF
    The objective of this research isto analyzed factors influence the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR) in Islamic Banks. Independent variables in this reseach i.e financial performance, company size, company age and Islamic governance score. The populations in this study are Islamic banks from Indonesiaand Malaysia for 2013-2017.The samples selected was 20 syariah banks using purposive sampling method. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression analysis. The result of this study shows companysize, company age and the Islamic Governance Score are significantly influence of the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR), while liquidity does not influence the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR)

    Hubungan kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia dini: Penelitian di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung

    Get PDF
    Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan Kota Bandung, peneliti memandang telah terjadi kesenjangan antara tingginya kemampuan bermain peran dengan rendahnya keterampilan sosial anak usia dini. Kegiatan bermain peran merupakan main pura-pura, anak dapat berpura-pura menirukan seseorang atau sesuatu yang pada dasarnya sering dilakukan anak. Namun berbeda halnya dengan keterampilan sosial, dimana yang didapatkan dari bimbingan dan pengalaman anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kemampuan bermain peran di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung; 2) keterampilan sosial anak usia dini di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung; 3) hubungan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia dini di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung. Keterampilan sosial anak usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan bermain peran. Bermain peran dapat membantu anak belajar berinteraksi dengan temannya, karena pada dasarnya keterampilan sosial terbentuk dari sikap yang baik yang membuat anak terampil bergaul. Berdasarkan asumsi teori tersebut dapat dirumuskan hipotesisnya, bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan metode analisis data korelasi spearman rank. Hasil penelitian menenunjukan kemampuan bermain peran kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan Bandung yaitu sebagian besar berada pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Untuk hasil keterampilan sosial anak usia dini di kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan Bandung yaitu sebagian besar berada pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Hubungan antar kedua variabel yaitu positif dan signifikan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia dini di kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan Bandung. Hal ini ditunjukan dengan koefesien korelasi (r) sebesar 0,55 angka tersebut berada pada interval 0,400 – 0,599 dengan kategori cukup kuat. Hal ini ditunjukan pula oleh hasil pengujian hipotesis diperoleh harga t hitung yaitu 2,38 dan t tabel dengan db = 13 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,16. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa t hitung = 2,38 > t tabel = 2,16 maka dapat diinterpretasikan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain kemampuan bermain peran memiliki hubungan positif yang signifikan dengan keterampilan sosial anak usia dini di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan Bandun

    Implementasi manajemen bimbingan dan konseling: penggunaan aplikasi KAKATU di SMP Al-Amanah Cileunyi Kabupaten Bandung

    Get PDF
    Pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Al-Amanah Cileunyi Kabupaten Bandung secara administrasi dilaksanakan langsung oleh Koordinator BK, guru BK dan beberapa wali kelas yang diberi tugas tambahan sebagai guru BK. Hal ini dilakukan karena ada beberapa ranah yang menjadi tanggung jawab ditiap-tiap bidang. Pertama, Wali kelas yang diberikan tugas tambahan sebagai guru BK bertugas memberikan pelayanan BK secara langsung (di kelas) ketika didapati masalah siswa. Kedua, guru BK yang diberikan tugas memberikan pelayanan BK ketika wali kelas tidak bisa menangani permasalahan siswa. Dalam hal ini, jika permasalahannya tidak seperti permasalahan biasanya yang masih bisa ditangani oleh wali kelas. Ketiga, koordinator BK disini bertugas untuk memberikan koordinasi kepada guru BK dan wali kelas. Koordinator BK disini bertugas memberikan pelayanan jika permasalahan sudah tidak bisa ditangani oleh guru BK dan wali kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pelaksanaan bimbingan dan Konseling yang diterapkan di SMP Al-Amanah Cileunyi Kabupaten Bandung. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah kini sudah memiliki landasan yuridis dnegan dikeluarkannya Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang berisi bahwa “diterapkannya polaBimbingan dan Konseling Komprehensif, yang terdapat pada pasal 6 ayat satu “komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif, yang berorientasi kepada hasil pengamatan atau observasi langsung dan wawancara. Pengumpulan data ddilakukan dengan diawali menentukan jenis data, menentukan sumber data, dan menentukan teknik/metode pengumpulan data dengan cara unitisasi data, mengkategorisasi data untuk untuk kemudian menafsirkan data, kemudian menguji keabsahan data tersebut untuk disepakati oleh lembaga tempat penulis melakukan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan implementasi manajemen bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh wali kelas, guru BK dan koordinator BK menjadi lebih terpusat dan efektif untuk mengemukakan permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, dengan pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling pun seluruh stake holder dapat mengimplementasikan setiap tugas-tugas dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

    Kajian Metode Buckley Leverett untuk Prediksi Peningkatan Perolehan Minyak di Sumur Mt-02 Lapangan X

    Full text link
    Lapangan X adalah lapangan minyak yang terletak di Blok YZ, Provinsi Jawa Timur. Lapangan inimemiliki 24 sumur minyak, salah satunya adalah sumur minyak MT-02. Puncak produksi Lapangan Xtelah dicapai pada bulan Oktober 2011 dan selanjutnya perolehan minyak terus menurun secaraperlahan. Sumur yang juga ikut menurun perolehan minyaknya adalah sumur minyak MT-02. Dengandemikian injeksi air direncanakan untuk dilakukan di sumur minyak MT-02 dalam rangkameningkatkan perolehan minyak di sumur tersebut. Adapun dalam perencanaan injeksi air tersebutdigunakan sumur MT-06 sebagai sumur injeksi tunggal. Dalam tugas akhir ini, kajian metode Buckley-Leverett yang merupakan metode prediksi yang klasik dipakai untuk memprediksi peningkatanperolehan minyak pada sumur minyak MT-02. Sebelum dilakukan kajian terlebih dahulu dilakukanperhitungan awal untuk menentukkan harga Recovery Factor (RF) sebelum injeksi air, sisa cadanganminyak yang dapat diambil dengan injeksi air (Remaining Reserve atau RR) dan tekanan serta lajuinjeksi air yang akan digunakan. Buckley-Leverett membagi prediksi kinerja injeksi air tersebutmenjadi 2 periode yaitu periode prior hingga breakthrough dan periode after breakthrough. Denganmenghitung beberapa parameter kinerja injeksi air seperti perbandingan mobilitas, efisiensipenyapuan areal, efisiensi pendesakkan, kumulatif air yang diinjeksikan, kumulatif produksi minyak,kumulatif produksi air, laju produksi minyak, laju produksi air dan surface water oil ratio pada keduaperiode tersebut maka dapat diprediksi kinerja injeksi air di sumur minyak MT-02. Selanjutnya denganmenggunakan nilai kumulatif produksi minyak hasil perhitungan Buckley Leverett pada kedua periodeinjeksi maka dapat diprediksikan besarnya peningkatan perolehan minyak dan faktor peningkatanperolehan minyak (Efficiency RF) melalui injeksi air pada sumur minyak MT-02. Berdasarkan hasilperhitungan awal, diperoleh harga RFsebelum injeksi air atau primary RFsebesar 14 % daricadangan awal minyak di tempat dan cadangan minyak sisa yang dapat diambil dengan injeksi airsebesar 592,295 MSTB. Dengan menggunakan laju injeksi air sebesar 220 BBL/hari, maka,diprediksikan waktu breakthrough adalah 3,9 tahun dan total waktu yang diperlukan sampai injeksiberakhir yaitu 12 tahun terhitung sejak injeksi air dimulai. Adapun dengan perencanaan injeksi air disumur minyak MT-02 maka prediksi peningkatan perolehan minyak yang diperoleh adalah senilai278,705 MSTB dengan nilai Efficiency RFmelalui injeksi air di sumur tersebut sebesar 40,47 % daricadangan awal minyak di tempat. Selanjutnya, dengan menjumlahkan harga Primary RF denganEfficiency RF maka didapatkan harga Final RF sebesar 54,47 % yang merupakan keseluruhan faktorperolehan minyak yang diperoleh melalui primary recovery dan injeksi air di sumur minyak MT-02

    PENGEMBANGAN BROWNIES TALAS YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG KEONG PADA SALAH SATU UKM BACKERY DIDAERAH BANYUMAS

    Get PDF
    Produk bakery merupakan makanan ringan (snack) yang sangat digemari oleh individu segala usia, dari balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan individu usia lanjut karena cita rasa yang khas yaitu empuk, lembut, renyah, dan enak. Saat ini, penggunaan tepung terigu sebagai bahan utama dalam produksi produk bakery mulai digantikan oleh tepung lokal yang berasal dari serealia, umbi, dan kacang-kacangan. Salah satunya adalah tepung talas. Kekurangan bahan pangan dari umbi-umbian adalah rendahya kandungan protein, sehingga dibutuhkan bahan pangan lokal sumber protein yang murah dan banyak ketersediaanya salah satunya adalah keong sawah.. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan UKM dalam membuat produk brownis talas yang disuplementasi keong sawah dalam rangka meningkatkan variasi produk backery UKM di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pre and post test terhadap 50 responden di UKM Banyumas yang sebelumnya diberi pelatihan alih teknologi pembuatan brownis talas suplementasi keong sawah. Evaluasi sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dengan kuesioner yang berisi 35 pertanyaan. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan uji t berpasangan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan UKM dalam meningkatkan Variasi produk Brownis talas keong sawah setelah kegiatan dari 54 menjadi 91,9 (p=0,000). UKM dapat mendemonstrasikan kembali pembuatan brownies talas keong sawah. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan UKM meningkat signifikan setelah pelatihan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pelatihan pengembangan varian produk backery lebih banyak yang ditinjau dari fungsional produk yang dihasilkan untuk meningkatkan kesejahteraan UKM.Produk bakery merupakan makanan ringan (snack) yang sangat digemari oleh individu segala usia, dari balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan individu usia lanjut karena cita rasa yang khas yaitu empuk, lembut, renyah, dan enak. Saat ini, penggunaan tepung terigu sebagai bahan utama dalam produksi produk bakery mulai digantikan oleh tepung lokal yang berasal dari serealia, umbi, dan kacang-kacangan. Salah satunya adalah tepung talas. Kekurangan bahan pangan dari umbi-umbian adalah rendahya kandungan protein, sehingga dibutuhkan bahan pangan lokal sumber protein yang murah dan banyak ketersediaanya salah satunya adalah keong sawah.. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan UKM dalam membuat produk brownis talas yang disuplementasi keong sawah dalam rangka meningkatkan variasi produk backery UKM di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain one group pre and post test terhadap 50 responden di UKM Banyumas yang sebelumnya diberi pelatihan alih teknologi pembuatan brownis talas suplementasi keong sawah. Evaluasi sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dengan kuesioner yang berisi 35 pertanyaan. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan uji t berpasangan. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan UKM dalam meningkatkan Variasi produk Brownis talas keong sawah setelah kegiatan dari 54 menjadi 91,9 (p=0,000). UKM dapat mendemonstrasikan kembali pembuatan brownies talas keong sawah. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan UKM meningkat signifikan setelah pelatihan. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pelatihan pengembangan varian produk backery lebih banyak yang ditinjau dari fungsional produk yang dihasilkan untuk meningkatkan kesejahteraan UKM

    KEMAMPUAN BERMAIN PERAN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan atas temuan terjadinya kesenjangan antara tingginya kemampuan bermain peran dengan rendahnya keterampilan sosial anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun. Keterampilan sosial anak usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan bermain peran. Bermain peran dapat membantu anak belajar berinteraksi dengan temannya. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional, Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan metode analisis data korelasi spearman rank. Hasil penelitian menenunjukan hubungan antar kedua variabel yaitu positif dan signifikan antara kemampuan bermain peran dengan keterampilan sosial anak usia 5-6 tahun. Hal ini ditunjukan dengan koefesien korelasi (r) sebesar 0,55 angka tersebut berada pada interval 0,400 – 0,599 dengan kategori cukup kuat. Hal ini ditunjukan pula oleh hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung = 2,38  t tabel = 2,16 maka dapat diinterpretasikan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain kemampuan bermain peran memiliki hubungan positif yang signifikan dengan keterampilan sosial anak usia dini di Kelompok B RA Al-Kautsar Panyileukan-Bandung

    Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) sekolah menengah pertama (SMP) : kelompok kompetensi b

    Get PDF
    Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru modal tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru
    corecore