11 research outputs found

    OPTIMASI KEUNTUNGAN PRODUK KERIPIK SINGKONG MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DAN ALGORITMA GENETIKA PADA GNP SNACK

    Get PDF
    GNP Snack company has problems in making raw material inventories which are sometimes not enough for 0.5 tons of cassava chips to fulfill demand. This will affect the production process carried out every day. Production needs per day 1 - 1.5 tons of production of cassava chips. The company benefits of GNP Snack are not optimal because it only produces an average profit per month of Rp. 2,000,000 therefore the right formula is needed to overcome this problem using the Branch and Bound Method and the Genetic Algebra Method. The calculation results from the branch and bound method show an increase in profits in December 2018 of Rp. 2,018,992 to Rp. 2,531,467 or a 25% increase, in January 2019 amounting to Rp. 2,247,488 to Rp. 4.247.620 or an increase of 89%, and in February 2019 Rp. 1,290,661 to Rp. 1,299,020 or experiencing a 1% increase and the results of calculations using the genetic algorithm method show an increase in profits in December 2018 of Rp. 2,018,992 to Rp. 2,555,477 or a 27% increase, in January 2019 Rp. 2,247,488 to Rp. 2,655,551 or an increase of 18%, and in February 2019 Rp. 1,290,661 to Rp. 2,810,316 or 118% increase

    Optimasi Model Pengiriman Bantuan Bencana Gempa Bumi di BPBD Kabupaten Bantul

    Get PDF
    Bantul regency had experienced of the disasters caused by the earthquake occurred in Bantul in 2006, where 4121 residents of Bantul region was died, thousands buildings was collapsed and many damage many places. This paper develop a model of earthquake demage and analyzes distributing humanitarian aid from BPBD Bantul to each warehouse distributor in each districts that classified as Vehicle Routing Problem With Time Window (VRPTW). This solution model is developed using Linear Programming and The Nearest Neighbors Algorithm s Algorithm. Goal of those methods are expected to get distribution solution more fast and efficient. Based on modeling result using scenario of refugee number 80% from population in very vulnerable area, 60% in vulnerable area, and 40% in less vulnerable area obtained mathematical model of allocation distribution done by optimization with Linear Programming, which obtained distribution allocation solution using 16 medium trucks and 4 heavy trucks only need 3 days

    Model Persediaan Komponen Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) pada PT. Qumicon Indonesia menggunakan Pendekatan Heuristic Lot Sizing

    Get PDF
    PT. Qumicon Indonesia merupakan industri manufaktur lampu penerangan jalan dan rambu lalu lintas. Persediaan di dalam perusahaan belum direncanakan secara optimal, karena penentuan persediaan hanya didasarkan asumsi dan pengalaman. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan merencanakan persediaan komponen lampu penerangan jalan umum (LPJU) tenaga surya 40 watt yang lebih optimal bagi perusahaan. Simulasi digunakan menganalisis dan memilih metode lot sizing, mempertimbangkan tingkat permintaan yang bervariasi serta total biaya persediaan. Metode lot sizing terpilih selanjutnya digunakan dalam perencanaan. Perencanaan persediaan komponen LPJU tahun 2013 menghasilkan total variable cost untuk masing-masing komponen sebesar Rp. 1.853.004 /tahun, sehingga total biaya persediaan menjadi sebesar Rp. 7.412.016. Apabila dalam perencanaan menerapkan safety stock pada service level 90%, maka akan diterapkan safety stock komponen tiang 1 lengan sebanyak 9 unit, komponen tiang 2 lengan sebanyak 21 unit untuk, komponen lampu dan kelistrikan sebanyak 43 unit untuk, serta komponen solar cell sebanyak 25 unit. Penambahan safety stock dengan service level 90% akan menyebabkan penambahan biaya persediaan menjadi sebesar Rp. 49.850.500

    Perancangan Mobile Application Alat Pantau Kualitas Air Kolam Berbasis Internet of Things

    Get PDF
    Changes in temperature, pH, and turbidity in concrete fish ponds greatly impact to the fish survival. Initial observations showed that among 3.067 fish seeds, 1.633 fish (53%) died and only 1.434 fish (47%) was successfully harvested. The application of water quality monitoring devices from concrete pools designed based on the Internet of Things technology has been tested. The monitoring equipment will not function optimally without an application that functions to receive monitoring data and then take action. Pool water quality monitoring equipment connected to the cloud using a GSM network connection. The recorded data is then displayed on the water quality monitoring application that designed using the Android operating system. Application design is developed using a User-Centered Design approach, where the design process was carried out by considering several variables: ease for use, clarity of information delivery, the fulfillment of needs, and appearance. Based on the results of the design evaluation, weaknesses can be determined, namely, difficulty to find the search menu for click history data, find the refresh button, read the results of searching for historical data, and read data in tables and graphs. Based on this, further improvements can be made to improve the application being made. The monitoring equipment is expected to provide information to pond managers to immediately take action if changing in pH and temperature beyond the limit so that the fish mortality rate can be minimized.Perubahan suhu, pH dan kekeruhan pada kolam ikan beton sangatlah berdampak kepada kelangsungan hidup ikan yang dipelihara. Pengamatan awal menunjukkan dari 3067 ekor bibit ikan nila yang ditebar, 1633 ekor ikan (53%) mengalami kematian dan jumlah panennya hanya 1434 ekor (47%). Penerapan perangkat pemantau kualitas air dari kolam beton yang dirancang berbasis teknologi  Internet of Things telah dapat diujicobakan. Peralatan pemantau tersebut tidak akan berfungsi dengan optimal tanpa adanya aplikasi yang berfungsi untuk menerima data pantauan dan selanjutnya melakukan tindakan. Alat pemantau  pemantau kualitas air kolam dihubungkan ke cloud menggunakan koneksi jaringan GSM. Data yang terekam selanjutnya ditampilkan pada aplikasi pemantau kualitas air diracang menggunakan operating system Android. Desain aplikasi dikembangkan menggunakan pendekatan User Centered Design, dimana proses perancangannya dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah variabel, yaitu kemudahan penggunaan (ease for use), kejelasan penyampaian informasi,  pemenuhan kebutuhan, dan tampilan. Proses perancangan menggunakan pendekatan Berdasarkan hasil evaluasi rancangan dapat ditentukan kelemahan dari hasil rancangan aplikasi, yaitu sulit menemukan menu pencarian data history klik, menemukan tombol refresh, membaca hasil pencarian data histori, serta kesulitan membaca data dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dapat dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan aplikasi yang dibuat. Keberadaan peralatan pemantau tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengelola kolam untuk segera memberikan tindakan apabila terjadi perubahan pH dan suhu diluar batas, sehingga tingkat kematian ikan dapat diminimalkan

    KERANGKA KESIAPSIAGAAN INDUSTRI MANUFAKTUR SKALA KECIL DI KABUPATEN BANTUL PASCA GEMPA BUMI 2006

    Get PDF
    Gempa bumi di kabupaten Bantul pada tahun 2006, menyebabkan korban jiwa serta tingkat kerusakan bangunan dan infrastruktur terbesar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dampak lain yang ditimbulkan sebanyak sebanyak 2% dari jumlah pekerja di kabupaten Bantul kehilangan pekerjaan dan proyeksi GRDP (Gross Regional Domestic Bruto) mengalami penurunan sebesar Rp. 565.000.000.000 pada tahun 2007. Kondisi tersebut menyebabkan perlunya disusun suatu kerangka kesiapsiagaan, agar industri lebih mampu bertahan apabila menghadapi bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kerangka kesiapsiagaan dengan mengembangkan kerangka kesiapsiagaan yang sudah ada, yaitu FEMA (1993), EPICC (2003) dan NFPA (2010). Kerangka kesiapsiagaan selanjutnya perlu dikembangkan dengan memprioritaskan variabel karakteristik dari industri yang sesuai dengan kondisi industri setempat. Kata kunci : Kesiapsiagaan, Industri skala kecil, Bantu

    Analisis Efisiensi Energi Pada Proses Produksi Gula Di PT Madubaru

    Get PDF
    PT Madubaru is a company that produces granulated sugar, spritus and alcohol. Granulated sugar is the main product produced by PT Madubaru. This study aims to analyze the energy efficiency of sugar production at PT Madubaru during the production period of 2022. The analysis of energy efficiency in the production of granulated sugar using the Energy Productivity Ratio (EPR) method shows that in the 2022 production period which runs from May to October 2022, The EPR obtained in the months up to October 2022 shows an EPR value for electricity of 1.2 to 2.44, while for boilers it is between 1.68 and 2.45. The EPR results obtained in each period are in May 2022 with an EPR on electricity of 1.2 while the boiler is 1.16, the EPR in June 2022 is 1.72 electricity and the boiler is 1.68, the EPR in July 2022 on electricity is 1 .93 and the kettle is 1.92, the EPR in August is 1.98 electricity while the kettle EPR is 1.98, in September 2022 the electricity EPR is 2.14 while the kettle is 2.14, in October 2022 the electricity EPR is 2.44 while the kettle 2.45.The highest energy input used during the sugar production period in 2022 is sugarcane with an energy value generated of 431,885,993.55 MJ for electricity and 6,544,947,856.93 MJ for boilers. Based on EPR analysis, energy use in sugar production at PT Madubaru is still feasible.PT Madubaru adalah suatu perusahaan yang memproduksi gula pasir, spritus dan alkohol.  Gula pasir merupakan produk utama yang dihasilkan PT Madubaru.  Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efisiensi energi pada produksi gula pasir di PT Madubaru pada masa produksi tahun 2022. Analisis efisiensi energi pada produksi gula pasir menggunakan metode Energy Productivity Ratio (EPR) menunjukkan bahwa pada masa produksi tahun 2022 yang berjalan pada bulan Mei – Oktober 2022, EPR yang didapatkan pada bulan hingga Oktober 2022, menunjukkan nilai EPR listrik sebesar 1,2 hingga 2,44, sementara untuk ketel antara 1,68 hingga 2,45. Hasil EPR yang didapatkan pada masing-masing periode, yaitu pada bulan Mei 2022 dengan EPR pada listrik 1,2 sedangkan ketel 1,16, EPR bulan Juni 2022 yaitu listrik 1,72 dan ketel 1,68, EPR bulan Juli 2022 pada listrik 1,93 dan ketel 1,92, EPR bulan Agustus yaitu listrik 1,98 sementara itu EPR ketel 1,98, pada bulan September 2022 EPR listrik 2,14 sedangkan ketel 2,14, pada bulan Oktober 2022 EPR listrik 2,44 sedangkan ketel 2,45. Input energi tertinggi pada tahun 2022 dalam penggunaannya untuk produksi gula pasir yaitu tebu dengan nilai energi yang dihasilkan untuk energi listrik adalah 431.885.993,55 MJ dan 6.544.947.856,93 MJ untuk ketel. Berdasarkan analisis EPR, penggunaan energi pada produksi gula di PT Madubaru masih cukup layak untuk dijalankan

    PKM DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN TEMPE DAN PENINGKATAN DAYA SAING PADA KELOMPOK WANITA TANI RAHAYU BANTUL

    Get PDF
    KWT rahayu merupakan kelompok wanita istri petani di dusun Jurug Desa Bangunharjo Kec. Sewon Kab. Bantul. Salah satu kegiatan produktif uatamanya adalah memproduksi tempe. Permasalahan yang dihadapi adalah permintaan tempe fluktuatif, sehingga beberapa tempe tidak laku. Diperlukan inovasi produk untuk membuat olahan tempe menjadi produk yang inovatif dan pengembangan usaha berkelanjutan. Tujuan dari PKM ini melakukan diversifikasi produk dan peningkatan kapasitas produksi olahan tempe dengan berbagai varian kripik tempe, nugget tempe, egg roll tempe, dan lain – lain. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendampingan, peningkatan kapasitas produksi, pengenalan pasar olahan tempe, dan pengenalan pemasaran e-commerce. Hasil yang hendak dicapai dalam program ini adalah meningkatkan jumlah penjualan, produksi dan terciptanya pemasaran olahan tempe KWT Rahayu secara berkelanjutan. Kata Kunci: tempe, olahan tempe, diversifikasi produk, inovasi produ

    Perancangan dan Implementasi Mesin Pengolah Kumbu Bakpia Berbasis Teknologi Automasi

    Get PDF
    Makalah ini akan menyampaikan bagaimana perancangan dan implementasi mesin pengolah kacang hijau menjadi kumbu bakpia. Mesin ini telah diimplementasikan pada kelompok industri bakpia skala kecil di Dusun Jurug Kabupaten Bantul. Sebelum adanya mesin ini, proses produksi dilakukan secara manual dengan kapasitas 2 kg/hari atau 200 butir. Makalah ini mencoba menunjukkan hasil perancangan dan implementasi mesin pengolah kumbu bakpia yang dikembangkan menggunakan teknologi automasi berbasis mikrokontroler. Melalui mesin pengolah kumbu bakpia yang dibuat proses pengolahan kacang hijau menjadi kumbu bakpia matang dapat dikerjakan lebih efektif dan efisien. Modul automasi yang dikembangkan mampu disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diproses. Apabila mesin digunakan dalam kapasitas maksimal, maka dalam waktu 8 jam penggunaan dapat memproses 24 kg kumbu bakpia

    Penerapan Algoritma Sweep Dalam Perencanaan Pendistribusian Produk Roti di Wilayah Kota Yogyakarta

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat solusi baru untuk distribusi produk Sari Roti di CV Jogja Transport. CV Jogja Transport mengantarkan produk roti baru dan mengambil produk-produk yang tidak terjual akan diganti dengan produk-produk baru. CV Jogja Transport memiliki empat karyawan yang melayani sebagai distribusi produk Sari Roti di kota Yogyakarta. Mereka memiliki sistem kerja bergulir dengan jam kerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB. Terbatasnya kapasitas kendaraan dan waktu pengiriman yang disarankan menyebabkan pengiriman tidak sesuai dengan rencana. Dalam tulisan ini, kami menunjukkan aplikasi dari Algoritma Sapu untuk menghasilkan rute distribusi baru. Pertimbangkan aturan distribusi dan sumber daya; Algoritma Sapu mencoba membawa cluster distribusi baru dan tugas penjualan. Solusi ini mengurangi jarak dari gudang CV Jogja Transport ke setiap lokasi toko yang 115,39 Km menjadi 64,3 Km. Solusi ini juga mengurangi waktu pengiriman dari 1143,49 menit menjadi 1032,11 menit. Pengurangan jarak dan biaya juga akan mengurangi 56,48% biaya distribusi dari Rp.56.539 menjadi Rp. 31.717

    OPTIMASI SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI

    No full text
    Abstract : The purpose of this study is to optimize service time in a community health center. The average number of patients visiting is 100 to 300 per day. In certain units there is a heavy queue of patients which increases service waiting times, including registration units, inspection units, and pharmaceutical units. The initial observation data on the existing system shows the waiting time for patient services is 2,7 hours. This fact shows that the time of patient service on the existing system needs to be optimized so that the waiting time can be accelerated. This study offers a solution to optimize the service queue system using a simulation approach. The DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma method is used as a basis for analyzing the waiting time for services from an existing system. The results of the analysis are used in the simulation test to obtain improvement factors using several scenarios. The best simulation results are obtained with the scenario of adding operators in all units. Optimizing the waiting time of patient services using the best scenario simulation approach is shown by the decrease in waiting time of the queue system by 1,05 hours or 38,9% faster than the existing system. Keywords: System Optimizing; Public Health; Queue; Simulation; DMAIC Six Sigma Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu tunggu pelayanan di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Rata-rata jumlah pasien yang berkunjung adalah 100 hingga 300 per hari. Pada beberapa unit tertentu terjadi antrian pasien yang padat sehingga meningkatkan waktu tunggu pelayanan, antara lain unit pendaftaran, unit pemeriksaan, dan unit farmasi. Data pengamatan awal pada sistem yang ada menunjukkan waktu tunggu pelayanan pasien adalah 2,7 jam. Fakta ini menunjukkan bahwa waktu pelayanan pasien pada sistem yang ada perlu dioptimalkan agar waktu tunggu dapat dipercepat. Penelitian ini menawarkan solusi optimalisasi sistem antrian pelayanan dengan menggunakan pendekatan simulasi. Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma digunakan sebagai dasar analisis waktu tunggu pelayanan dari sistem yang sudah ada. Hasil analisis digunakan pada uji simulasi untuk mendapatkan faktor perbaikan dengan menggunakan beberapa skenario. Hasil simulasi terbaik diperoleh dengan skenario penambahan operator di semua unit. Optimasi waktu tunggu pelayanan pasien dengan menggunakan pendekatan simulasi skenario terbaik ditunjukkan oleh penurunan waktu tunggu sistem antrian sebesar 1,05 jam atau 38,9% lebih cepat dari sistem yang sudah ada. Kata kunci: Optimasi Sistem, Layanan Kesehatan, Antrian, Simulasi, DMAIC Six Sigm
    corecore