7 research outputs found

    Analisa Pembelian Kopi di Dialogkopi Sukoharjo

    Full text link
    This study aims to determine the effect of partial and simultaneous coffee purchases at the Dialogue in Sukoharjo. This type of research is quantitative research. The population in this study were 100 people in Dialogkopi Sukoharjo, while the sample used was 25. Then the data were analyzed using SPSS version 22, with quantitative analysis which included validity and reliability tests, classic assumption tests, multiple linear regression analysis, hypothesis testing with F test and t test and coefficient of determination. The F test results indicate that product quality, price and location simultaneously and significantly influence purchasing decisions at Dialogkopi Sukoharjo. The results of the t test show that product quality has a positive and significant effect on purchasing decisions at Dialogkopi Sukoharjo , the value of having a positive and significant influence on purchasing decisions at Dialogkopi Sukoharjo and location has a positive and significant effect on purchasing decisions at Dialogkopi Sukoharjo. The coefficient of determination shows that the variables of product quality, price and location have an influence of 72.6% on the purchasing decision variable at Dialogkopi Sukoharjo Keywords: Product quality, price, location, purchase decisio

    Pertumbuhan Tunas Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.) Genotipe Jame-jame secara In Vitro

    Get PDF
    The continuous supply of true-to-type seedling through in vitro technique is very important for cassava (Manihot esculenta Crantz.) as the demand for seedlings is increasing. The research consisted of two experiments and they were conducted from February 2013 to February 2014. The first experiment was in vitro shoot multiplication to evaluate the effect of culture medium and single node position on growth and shoot multiplication of cassava Jame-jame genotype. This experiment was arranged in a randomized complete block design with two factors and four replications. The first factor was culture medium (MS0 and MSB3) and the second factor was single node positions used as explant (basal, middle, and top section of the stem). The result showed that middle section of the stem cultured on MS0 medium had the highest shoot height, number of leaves, and number of nodes. The second experiment was the acclimatization to evaluate the effect of culture period on the success of the acclimatization. This experiment was arranged in a completely randomized design with culture period prior to acclimatization as treatment. The results showed that seedlings from period of 12 and 24 weeks after culture showed higher survival rates (80%) than seedling from period of 36 and 48 weeks after culture (50 and 40%). Culture period prior to acclimatization had no significant effect on plant height and number of leaves

    POTENSI KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) DAN GAMAL (Gliricidia sp.) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA UNTUK PENGEMBANGAN PELET KAYU

    Get PDF
    Negara-negara di dunia, khususnya Eropa, Jepang, Korea Selatan dan China, mulai beralih ke penggunaan energi terbarukan yaitu pelet kayu. Indonesia dengan iklim tropis, keanekaragaman jenis tanaman dan ketersediaan lahan untuk pengembangan sumber energi ini, berpeluang menjadi salah satu produsen utama pelet kayu, baik untuk memenuhi permintaan nasional atau internasional. Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki hutan rakyat dan berpeluang untuk dikembangkan sebagai produsen pelet kayu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi awal tentang jenis tanaman kayu potensial di DI Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan studi pustaka dan survey kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kabupaten Bantul (22 KTH), Gunungkidul (15 KTH), Kulonprogo (15 KTH) dan Sleman (19 KTH). Cabang dan ranting kering merupakan sumber bahan bakar kayu utama bagi KTH di DI Yogyakarta, tanpa melihat jenis tanamannya. Jenis kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan gamal (Gliricidia sp.) sebagai jenis potensial untuk pelet kayu ditanam sebagai sumber hijauan makanan ternak, sumber nektar untuk peternakan lebah madu dan untuk konservasi tanah. Kedua jenis ini ditanam sebagai tanaman tepi di pinggir lahan, diantara tanaman pertanian dan atau tanaman berkayu, bukan sebagai tanaman utama. Jumlah yang ditanam sangat variatif berkisar antara 0 - 2000 pohon kaliandra/ha dan 0 - 3000 pohon gamal/ha. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa jenis potensial untuk produksi pelet kayu, kaliandra dan gamal sudah ditanam di 4 kabupaten tersebut. Namun penanaman kedua jenis tersebut perlu dikembangkan agar dapat mendukung produksi pelet kayu

    Respon Pupuk Guano dan Pemangkasan terhadap Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pupuk guano dan pemangkasan serta interaksinya terhadap hasil jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2019 sejak persiapan sampai pengambilan data terakhir. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis faktorial 4 x 3 dengan ulangan sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah pemangkasan daun (P) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu p0 = tanpa perlakuan (kontrol), p1 = 1 helai daun, p2 = 2 helai daun, dan p3 = 3 helai daun. Faktor kedua adalah aplikasi pupuk guano yang terdiri atas 3 taraf yaitu g0 = tanpa pupuk (kontrol), g1 =  20 ton ha-1 (12 kg petak -1), dan g2 = 40 ton ha-1 (24 kg petak -1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk guano dan pemangkasan daun serta interaksinya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Hasil tertinggi rata-rata bobot tongkol berkelobot per hektar untuk perlakuan pupuk guano, pemangkasan, dan interaksinya berturut-turut yaitu pada perlakuan g0 (28,55 ton ha-1), p1 (29,83 ton ha-1), g0p0 dan g1p1 (32,40 ton ha-1). Sedangkan hasil terendah pada perlakuan g2 (26,62 ton ha-1), p0 dan p3 (26,23 ton ha-1), dan  g1p3 (23,14 ton ha-1)

    Efektivitas Jamur Beauveria Bassiana dan Pupuk Organik Cair Keong Mas terhadap Kerusakan Tanaman dan Hasil Terung Varietas Laguna F1

    Full text link
    This research was aimed to determine the effect of Beauveria bassiana and golden snail liquid organic fertilizer (LOF) and their interaction on plant damage and yield of eggplant of Laguna F1 variety. This research was arranged by Randomized Block Design (RBD) with 3 x 3 factorial analysis with three replications. 1st factor was the application of Beauveria bassiana (B) consisting of 3 levels, i.e. b0 (control or no treatment), b1 (20 g Beauveria bassiana L-1 water), and b2 (40 g Beauveria bassiana L-1 water). 2nd factor was the application of golden snail LOF (P) consisting of 3 levels, i.e. p0 (control or no treatment), p1 (21 ml LOF L-1 water), and p2 (42 ml LOF L-1 water). The results showed that the application of Beauveria bassiana and golden snail LOF and their interactions hadn't significant effect on all parameters. The highest average yield per hectare (t ha-1) was obtained in treatment b2 (40 g Beauveria bassiana L-1 water) which was 13.62 t ha-1, p2 (42 ml LOF L-1 water) was 14.27 t ha-1, and the treatment combination b1p2 (20 g Beauveria bassiana L-1 water and 42 ml LOF L-1 water) was 15.07 t ha-1. Meanwhile, the lowest intensity of plant damage was obtained in treatment b2 (40 g Beauveria bassiana L-1 water) which was 13.33%, p2 (42 ml LOF L-1 water) was 15.56%, and treatment combination b1p2 (20 g Beauveria bassiana L-1 water and 42 ml LOF L-1 water) was 8.33%

    PORTOFOLIO DAN INVESTASI

    Full text link
    Portofolio adalah istilah yang cukup familiar bagi mereka yang terjun di bidang investasi. Portofolio sendiri erat kaitannya dengan diversifikasi investasi. Istilah Portofolio Investasi adalah sekumpulan investasi yang dimiliki oleh suatu institusi ataupun perorangan. Bentuknya bisa bermacam-macam, seperti obligasi, reksa dana, properti, saham, dan instrumen investasi lainnya. Bagi orang-orang yang melakukan investasi saham, ada pula istilah Portofolio Saham, yaitu kumpulan aset investasi yang berbentuk saham. Dalam portofolio, seorang investor dapat melakukan diversifikasi pada berbagai produk investasi untuk menghasilkan return yang optimal & meminimalkan risiko. Hal ini sesuai dengan nasihat untuk tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang, supaya semua telur tidak pecah jika keranjang tersebut jatuh. Dengan diversifikasi, risiko yang ditanggung dalam sebuah investasi dapat berkurang karena seluruh uang tidak dimasukkan ke satu instrumen investasi saja. Semakin banyak aktiva (keranjang), maka risikonya semakin rendah. Adapun aset yang tersimpan di dalamnya dapat berupa real estate, karya seni, perhiasan maupun bentuk penanaman modal lain yang bisa mendatangkan keuntungan di masa mendatang. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pengelola perusahaan dalam menjalankan roda perputaran perusahaan agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas prusahaan yang baik. Oleh sebab itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang Analisis Investasi, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguru tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang Analisis Investasi
    corecore