12 research outputs found

    Kearifan Lokal Masyarakat Cibalong dalam Melestarikan Keanekaragaman dan Pola Bersarang Kelelawar Penghuni Gua di Kawasan Karst Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Pada Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di SD

    Get PDF
    The environmental problems at this time, especially the diversity of bat cave dwellers in the karst of Cibalong, Tasikmalaya should be given the special attention by all of the society elements, especially by the educators who must act real and solve the problems to give the view of knowledge to the community and the students in understanding the importance of bats which is considered as a pest and it is associated with mystical things. One of the effort is looking for and implementing  some of learning model based on the local wisdom to change and establish the scientific thinking of the sociaety and the students to analyze the presence of bat in term of the survival of the ecosystem. It is expected that bats and their habitats in Karst of Cibalong, Tasikmalaya can be preserved

    PENGARUH MEDIA KARTU KUARTET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM TEMA 7 SUBTEMA 2 DI INDONESIA

    Get PDF
    Berdasarkan masalah pada proses pembelajaran tersebut maka melalui penerapan media pembelajaran kartu kuartet diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi gaya kelas IV SDN 1 Linggawangi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen, desain yang digunakan quasi experimental dengan one-group pretest-posttest. Penelitian dilakukan di SDN 1 Linggawangi dengan populasi 20 orang siswa denga menggunakan sampel jenuh dengan membagi siswa kedalam dua kelas yaitu kelas kontrol sepuluh siswa dan kelas eksperimen sepuluh siswa. teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, wawancara tidak tersetruktur, dokumentasi, nilai. validitas instrumen peneliti melakukan expert judgement. Hasil yang didapat Pada siswa kelas eksperimen saat proses pembelajaran berlangsung siswa menjadi fokus dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan berpengaruh pada prestasi belajar siswa dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata posttest dengan adanya peningkatan lebih besar dari kelas kontrol yaitu 83,5 > 61,5

    PENGARUH MEDIA TOKER (TORSO KERTAS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media toker terhadap prestasi belajar materi sistem pernapasan pada manusia kelas V di SDN Cintawangi. Penelitian ini termasuk penelitian (quasi eksperimen design) menggunakan desain Pretest-Posttest Nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Cintawangi yang mengumpulkan 20 siswa. Sampel diambil secara random sampling yang menghasilkan 10 siswa kelas eksperimen dan 10 siswa kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa dengan menggunakan media toker (torso kertas) dapat memengaruhi prestasi belajar siswa materi sistem pernapasan pada manusia kelas V di SDN Cintawangi. Hal ini juga terlihat dari perbedaan antara rata-rata prestasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 89 lebih besar dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 66

    MINAT BELAJAR MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA (Penelitian Deskriptif Kualitatif di Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya)

    Get PDF
    This study uses descriptive qualitative research with case study approach, according to Kumar (1999), a case study is an approach to examine social phenomena through the analysis of individual cases completely and accurately, as well as providing an analysis of intensive than many specific details that are often overlooked by Other research methods. Meanwhile, according to Pollit and Hungler (1999) interpret the case study as a research method that uses in-depth analysis, which is done carefully and completely to an individual, family, group, institution, or other social units. The results showed interest in learning PGSD students on the course the basic concepts of science is low, the study documentation on the midtest course the basic concepts of science and interviews explaining there are several factors that affect low interest student learning is the educational background of students, the ability of lecturers, weight and material science courses basic concepts, means of supporting lectures and lecture schedule. &nbsp

    Pengembangan Media Film Bisu (Visual Gerak) pada Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Kelas IV di SDN Cibeureum

    Get PDF
    This research and development aims to create a learning media that is silent film (visual motion) in order to find out the quality of the media that has been developed based on assessment by media experts, material experts and assessment by 24 students on the material types of work and knowing student responses to silent media learning media (visual motion) that have been developed. The method used in the study was using the 4D model method developed by S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. This research was conducted because there were several obstacles in class IV B of Cibeureum Elementary School during the learning process, namely the lack of students' interest in participating in social studies subjects and the lack of variations in the media used by teachers when teaching and learning activities took place. The data collection techniques and instruments in this study used test techniques, namely initial tests and final tests, and used questionnaires addressed to several experts, while the data analysis techniques in this study used descriptive statistics, namely by describing or describing collected data. Based on the research that has been done in the fourth grade of SDN Cibeureum, it can be seen that the result is an increase in the results of different tests, because it can be seen from the diagram results of the initial test and final test students get better grades with average scores the final test was 8.2 while the average score of students in the initial test was 7.5.Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk membuat sebuah media pembelajaran yaitu film bisu (visual gerak) guna untuk mengetahui kualitas media yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian oleh ahli media, ahli materi dan penilaian oleh 24 orang siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan serta mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran film bisu (visual gerak) yang telah dikembangkan. Metode yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan metode model 4D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Penelitian ini dilakukan karena ada beberapa hambatan di kelas IV B SDN Cibeureum selama proses pembelajaran yaitu kurangnya minat siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS serta kurangnya variasi media yang digunakan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes yaitu tes awal dan tes akhir, serta menggunakan angket yang ditujukan kepada beberapa ahli, sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistika deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SDN Cibeureum, bahwa dapat diketahui hasilnya yaitu mengalami kenaikan dalam hasil tes yang berbeda-beda, karena dapat di lihat dari diagram hasil uji tes awal dan tes akhir siswa mendapatkan nilai yang lebih bagus dengan rata-rata nilai pada tes akhir yaitu 8,2 sedangkan nilai rata-rata siswa pada tes awal yaitu 7,5

    Pengembangan Media Animasi PTG Berbantuan Adobe Animate CC Materi Satuan Panjang Kelas IV SDN 2 Cintaraja

    Get PDF
    The research objective is to develop and test the effectiveness of the Adobe Animate CC hanging ladder tree animation instructional media towards the length relationship of the fourth grade students of SDN 2 Cintaraja. Type of research (R&D) and Sugiyono's adaptation development research model. There are 3 stages followed by data analysis and product revision. The data collection instruments were curriculum analysis, material analysis and similar media analysis. Data collection techniques using qualitative and quantitative data. The development data analysis technique used questionnaires and questions, namely the pretest and posttest. The results of the test scores were calculated using the Paired Sample T-Test analysis technique, the results obtained were t> t or 19.733> 2.079 meaning that Ho was rejected and Ha was accepted, meaning that there was a significant difference between before and after using the media. The posttest average score was 84.04 above the value (KKM), namely 75.00. The posttest score of 84.04 is greater than the pretest value of 51.66 so that the learning media is said to be feasible and effective to use

    Model Permainan Tradisional “Boy-Boyan” Untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak SD

    Get PDF
    Baru-baru ini berbagai permasalahan sosial anak kerap muncul diantaranya: anak tidak mampu bergaul dengan luwes, selalu ingin diperhatikan atau memilih-milih teman, ingin menang sendiri, sok berkuasa, tidak mau menuggu giliran bila sedang bermain bersama, agresif dengan cara menyerang orang atau anak lain, merebut mainan atau barang orang lain, merusak barang teman lain, dan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Fenomena munculnya berbagai permasalahan sosial tersebut mendorong penulis untuk melakukan kajian pustaka yang terfokus pada peningkatan perkembangan sosial anak sekolah dasar melalui penerapan model permainan tradisional “boy-boyan” dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. Sehingga berbagai permasalahan sosial anak yang muncul bisa teratasi. Metode yang digunakan adalah studi pustaka atau studi literatur. Hasil yang diperoleh dari kajian pustaka ini adalah implikasi dari implementasi model permainan tradisional “boy-boyan” pada pembelajaran dapat meningkatkan indikator-indikator perkembangan sosial seperti adanya inisiatif untuk beraktivitas dengan teman sebaya, bergabung dalam permainan, memelihara peran dalam bermain, mengatasi konflik dalam bermain serta mengingatkan kembali perminan tradisional “boy-boyan” ke dunia pendidikan di zaman modern ini.Kata Kunci : Permainan Tradisional “Boy-boyan”, Perkembangan Sosial, Anak Sekolah Dasar

    SOSIALISASI OLAHRAGA TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN DAN MINAT SISWA SD TERHADAP PEMBELAJARAN OLAHRAGA DI WILAYAH KECAMATAN TAMANSARI

    Get PDF
    Pembelajaran olahraga di Sekolah Dasar perlu berorientasi pada minat dan kesenangan dalam melakukan aktivitas fisik, orientasi belajar gerak khusus untuk meningkatkan keterampilan satu kecabangan olahraga tidak bisa dilakukan di Sekolah Dasar. Pelaksanaan keterampilan kecabangan berpotensi menurunkan motivasi dalam bergerak. Olahraga tradisional di indonesia belum terlalu gencar dilaksanakan. khususnya di daerah Tasikmalaya olahraga ini terkadang oleh guru kurang diberi perhatian lebih akibatnya berdampak pada peserta didik yang kehilangan motivasi berolahraga, motivasi bergerak dan kesadaran olahraga secara mandiri belum tercipta. Karena anak tidak pernah mengalami pengalaman belajar gerak yang menyenangkan. Dalam  PENGMAS Program Studi PGSD akan menerapkan program pendidikan olahraga berbasis permainan untuk anak SD di kecamatan tamansari kota Tasikmalaya. Adapun metode tersebut merupakan hasil penelitian bahwa permainan tradisional berpengaruh signifikan terhadap pengembangan motorik kasar dan peningkatan level kebugaran jasmani anak pada kategori usia SD. Tujuan dari pengabdian ialah meningkatkan minat terhadap pembelajaran olahraga, meningkatkan level kebugran anak SD di kecamatan tamansari dan memperkenalkan olahraga tradisional sebagai alat untuk melestarikan kebudayaan masyarakat Jawa Barat khususnya kepada generasi penerus bangsa yaitu anak SD.  Metode permainan olahraga tradisional dilakukan dengan metode Play-Teach-Play yang disisipkan pada tahap pelaksanaan pemanasan olahraga sebelum masuk ke dalam materi inti

    Vim line technique thalamotomy for Parkinson tremor: Case series

    Get PDF
    Introduction The ventral intermediate (Vim) nucleus of the thalamus is difficult to identify even with 3 T magnetic resonance imaging. Stereotactic Vim thalamotomy is a usual procedure to control Parkinson tremor. Successful relieving of the tremor depends on the accuracy of defining the Vim location. Presentation of cases Three patients with Parkinson tremor were subjected to stereotactic thalamotomy using the Vim line technique (VLT) so as to precisely determine the Vim location. All patients showed good results, with improved tremors, as indicated by the UPDRS score, without any complications. Discussion The precise targeting of the Vim nucleus is crucial importance for the successful Vim thalamotomy. Various method has been developed to determine Vim location. Atlas based and Guiot’s technique routinely used by neurosurgeon. VLT is a new technique that has been developed to determine the Vim location on MRI. Conclusion VLT is useful for the determination of the Vim location. However, further research is warranted to prove its effectiveness

    VIM Line Technique for Determining the Ventral Intermediate Location‎

    Get PDF
    Abstract Aim: To prove that VIM line technique created by using a mathematical model, can be used to identify the location of the ventral intermediate nucleus of the thalamus (VIM) MATERIAL and METHODS: Eleven patients with Parkinson?s disease (PD) were assessed. To determine the VIM location, 3-T magnetic resonance imaging and stereotactic protocol 128-slice computed tomography were used. The VIM line technique was performed by drawing a line from the end-point of the right external globus pallidus to that of the left external globus pallidus in the intercommissural plane. PD severity was measured using the Unified Parkinson?s Disease Rating Scale (UPDRS). Results: A mathematical model was constructed to describe the VIM line technique for determining the VIM location. UPDRS scores before and after thalamotomy showed a significant decreasing trend (p=0.003). Conclusion: The VIM line technique using the mathematical model can be considered a referential method to determine the VIM location. Its effectiveness was demonstrated by decreased UPDRS scores in patients after VIM thalamotomy
    corecore