17 research outputs found

    Pengembangan Dasar Soft Skill dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tingkat Dasar

    Get PDF
    The potential of elementary-level student needs to be developed during the period of character development; thinking and skills need to be fostered and directed. Each student is equipped with abilities and skills that match their interests and talents, so teachers and parents must be able to identify this potential through extracurricular programs. Not all extracurricular activities can improve their soft skills and self-confidence. The activity plan was divided into four meetings with the categorization of participants, namely I to V, assisted by activity managers, namely teachers and students. The results of the activity implementation obtained that students of categories I and II at the first meeting still did not dare to come to the front of the class and speak. However, at the fourth meeting, they showed the courage to come to the front of the class, introduce themselves and speak for 3-5 minutes. Whereas in categories III, IV, and V, there are changes in skills in writing the material to be delivered, dressing techniques, walking techniques, moving one's body parts, managing nervousness, greeting the audience, and the ability to open and close conversations. The implications of developing soft skills through public speaking can increase students' self-confidence

    DIGITAL LEARNING EDUCATION DEVELOPMENT TOWARDS MODERN ISLAMIC CULTURE: A STRENGTHENING “MERDEKA BELAJAR” STRATEGY

    Get PDF
    Technological progress has a significant force in competition in all areas of life. Indonesian human resources achieve a demographic bonus with millennials who are adapting to today's popular digital culture. Increasingly providing real value to every millennial activity, especially in education, will provide more innovative additions. Islamic teachings teach every Muslim to adapt to cultural and educational developments to compete in all fields. Everyday using digital learning and the rigid understanding of Islamic culture's modernization causes Islamic education's quality and competition to be less than optimal. The Covid-19 pandemic creates a learning adaptation gap that prioritizes social distancing guards so that the government needs to formulate policies with 'Merdeka Belajar' that aim to achieve learning effectiveness. This research aims to examine digital learning's role in Muslim culture and school readiness for digital education development. This research uses quantitative methods with a descriptive analysis approach with secondary data as the data source. The research results in informal education have become the focus of effective learning supported by modern Islamic culture, where Islamic schools in Indonesia can adapt to current technological advances. Schools and educational institutions are ready with infrastructure in school learning using computers and internet networks and educational technology companies to implement digital education. The implication of 'Merdeka Belajar' of government policy is strengthening strategy through collaboration adaptive of digital learning education and modern Islamic culture with schools readiness and industries supporting to realize a learning system through digital technology

    : Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Wanita Melalui Majelis Taklim

    Get PDF
    Reproductive health for women is important in building harmonious family quality. The widespread participation of women in religious and health knowledge will provide a large portion of human development as a whole. Increasing religious knowledge activities are routine things that are followed every week, this is aimed at strengthening Islamic and religious members of the education council. Education council (majelis taklim) is a form of education that emphasizes to increase spiritual potential and forming students or worshipers to become human beings who believe, fear Allah and have noble character. Noble character includes ethics, character, and morals as manifestations of religious education. Increasing spiritual potential includes practicing, understanding, and planting religious values, as well as practicing those values in individual life or community collectives. The purpose of this research to determine the level of participation of the education council in increasing religious of knowledge about reproductive health and knowing the level of participation of the education council. The research method used descriptive qualitative by participatory action research (PAR) at education council in Banten, Indonesia and sampling technique by random sampling as a member of education council.  The summary of this research showed that the level of religious knowledge about the reproductive health of the assisted participants is good that it gives a psychological impulse to register for early detection of reproductive disease. The woman reproductive health can improve by education council participation.  Kesehatan reproduksi bagi wanita sangat penting dalam membangun kualitas keluarga yang harmonis. Partisipasi perempuan dalam pengetahuan agama dan kesehatan akan menciptakan pengembangan sumberdaya manusia seutuhnya. Kegiatan peningkatan pengetahuan agama adalah hal rutin yang diikuti setiap minggu, ini bertujuan untuk memperkuat keislaman dan keimanan anggota majelis taklim. Majelis taklim adalah bentuk pendidikan yang menekankan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk manusia yang percaya, takut kepada Allah dan memiliki karakter yang mulia. Karakter yang mulia meliputi etika, karakter, dan moral sebagai manifestasi pendidikan agama. Meningkatkan potensi spiritual termasuk mempraktikkan, memahami, dan menanamkan nilai-nilai agama, serta mempraktikkan nilai-nilai itu dalam kehidupan individu atau kolektif masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat partisipasi majelis taklim dalam meningkatkan pengetahuan agama tentang kesehatan reproduksi dan mengetahui tingkat partisipasi majelis taklim. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan penelitian tindakan partisipatif (PAR) di majelis taklim di Banten, Indonesia dan teknik pengambilan sampel dengan random sampling sebagai anggota dewan pendidikan. Ringkasan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan agama tentang kesehatan reproduksi sangat baik sehingga memberikan dorongan psikologis untuk mendaftar untuk deteksi penyakit reproduksi wanita. Kesehatan reproduksi wanita dapat ditingkatkan dengan pengetahuan keagamaan dan partisipasi majelis taklim. &nbsp

    Supervisi Model Pengembangan Dalam Pandangan Carl D. Glickman

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki implementasi dan dampak Model Supervisi Pengembangan dalam pandangan Carl D. Glickman terhadap praktik pengembangan profesional guru. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, melibatkan observasi kelas, wawancara mendalam, dan analisis dokumen untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang penerapan model supervisi ini. Temuan penelitian menyoroti keterlibatan aktif supervisor dalam mendukung pertumbuhan guru, mengedepankan kolaborasi dan konsultasi sebagai elemen kunci, serta penerapan pendekatan formatif yang dirancang untuk memfasilitasi pengembangan berkelanjutan. Analisis hasil menunjukkan keterkaitan yang erat antara praktik supervisi ini dengan teori Glickman, memperkuat pandangan bahwa pendekatan ini dapat menjadi landasan yang efektif untuk pengembangan profesional guru. Kesimpulan artikel ini merangkum temuan utama dan menyoroti implikasi praktis dari penerapan Model Supervisi Pengembangan dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Selain itu, artikel ini menawarkan rekomendasi bagi para praktisi dan peneliti untuk lebih menggali potensi model ini dalam konteks pendidikan modern. Dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana Model Supervisi Pengembangan Glickman dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan profesional guru, penelitian ini menjadi landasan yang bernilai bagi upaya perbaikan sistem supervisi pendidikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.   Kata Kunci: Supervisi Pendidikan, Pengembangan Supervisi, Carl D. Glickman   Abstract This research aims to investigate the implementation and impact of the Developmental Supervision Model in Carl D. Glickman's view on teacher professional development practices. A qualitative approach was used in this research, involving classroom observations, in-depth interviews, and document analysis to gain in-depth insight into the application of this supervision model. Research findings highlight the active involvement of supervisors in supporting teacher growth, highlighting collaboration and consultation as key elements, as well as the implementation of formative approaches designed to facilitate ongoing development. Analysis of the results shows a close connection between this supervision practice and Glickman's theory, strengthening the view that this approach can be an effective basis for teacher professional development. The conclusion of this article summarizes the main findings and highlights the practical implications of implementing the Developmental Supervision Model in improving the quality of teaching. Additionally, this article offers recommendations for practitioners and researchers to further explore the potential of this model in modern educational contexts. By providing a deeper understanding of how the Glickman Developmental Supervision Model can make a positive contribution to teacher professional development, this research provides a valuable basis for efforts to improve educational supervision systems and improve the quality of learning.   Keywords: Educational Supervision, Supervision Development, Carl D. Glickma

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MATERI BAGIAN TUMBUHAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan bagian tumbuhan di kelas IV MI Ashabul Maimanah Sidayu tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan adalah Pre-Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design dengan sampel 19 siswa. Tahap uji instrument yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah menentukan rata-rata, simpangan baku, uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t. Hasil penelitian menunjukan bahwa: hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memperoleh rata-rata nilai pretest 39,32 sedangkan rata-rata nilai posttest  sebesar 78,10, kemudian dianalisis dengan uji hipotesis (uji t). setelah data dari pretest  dan posttest berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji t yang menunjukan = 12,42 dan = 1,740 dengan df = 19 dan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian, ≥ yaitu 12,42 ≥ 1,740, maka diterima  dan ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil belajar IPA materi bagian tumbuhan di kelas IV MI Ashabul Maimanah Sidayu tahun pelajaran 201

    PENGEMBANGAN MEDIA SIRKUIT LINGKARAN UNTUK MEMUDAHKAN SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP VOLUME KUBUS DAN BALOK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk media pembelajaran sirkuit lingkaran untuk membantu pembelajaran matematika pokok bahasan konsep volume kubus dan balok di kelas V SD/MI. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (R&D) dari Borg and Gall dengan 5 langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi produk dan (5) uji coba produk yang melibatkan 20 peserta didik sebagai partisipan dan para ahli (media dan materi) untuk menilai kelayakan media pembelajaran. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu kuantitatif dan kualitatif, melalui observasi, wawancara, instrumen angket dan catatan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa media pembelajaran sirkuit lingkaran dinyatakan layak dengan presentase penilaian dari ahli media 82% dan presentase dari ahli materi 81% yang menunjukkan klasifikasi “Baik” dari penilaian uji kelayakan oleh ahli media dan materi. Serta hasil penilaian uji coba produk yang dilakukan kepada siswa melalui angket mendapat butir pertanyaan presentase tertinggi yaitu mencapai 90% termasuk kategori “Sangat Baik”. Disimpulkan bahwa media pembelajaran sirkuit lingkaran pada materi konsep volume kubus dan balok di Kelas V SD/MI berdasarkan kurikulum 2013 layak digunakan untuk membantu proses kegiatan pembelajaran di kelas

    PRINSIP-PRINSIP DASAR EVALUASI DAN IMPLIKASI DALAM MENILAI INSTRUKSI IMAN ISLAM DI LEMBAGA PENDIDIKAN

    Get PDF
    The study uses qualitative research strategies and uses literature review methodologies. Evaluation includes measurement and assessment, as demonstrated by the results of the discussion. Evaluation has a significant and strategic role in the field of learning, as it is covered in the framework of learning evaluation. The aim is to evaluate the effectiveness and efficiency of the education system. This field of study includes curriculum evaluation, evaluation of the learning process, and examination of learning outcomes. The concept of evaluation usually includes the following elements: continuity, comprehensive, fair, objective, collaborative, and practical. The values discussed include integrity, coherence, pedagogy, and accountability. Assessment of Islamic education in educational institutions must be done in a sustainable, comprehensive, and integrated manner, with an implicit understanding. Therefore, it is essential for Islamic Religious Education instructors to have the ability to evaluate student progress, covering the cognitive, affective, and psychomotor domain dimensions

    PENGEMBANGAN MEDIA UPINCA (ULAR PINTAR CERIA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN CALISTUNG SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca, menulis, berhitung (calistung) siswa kelas II SDN Bakung Turus. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kelayakan media upinca dan 2) mengetahui keefektifan media upinca dalam meningkatkan kemampuan calistung pada  siswa kelas II SDN Bakung Turus dan 3) mengetahui respon siswa terhadap media upinca. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, angket, tes kemampuan calistung, observasi dan instrumen validasi pakar materi dan media. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan bahwa : 1) media upinca memperoleh nilai kelayakan dari validator sebesar 91% dengan kategori sangat layak, 2) setelah diujicobakan pada siswa kelas II SDN Bakung Turus media upinca dapat meningkatkan kemampuan calistung siswa, hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pre test 39,1 menjadi post test 80,8 dan 3) siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap media upinca.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan calistung kemampuan membaca, menulis, berhitung (calistung). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui prosedur pengembangan media upinca (ular pintar ceria) untuk meningkatkan kemampuan calistung pada siswa kelas II SDN Bakung Turus, 2) mengetahui kelayakan media upinca (ular pintar ceria) untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas II SDN Bakung Turus, 3) mengetahui keefektifan media upinca (ular pintar ceria) untuk meningkatkan kemampuan calistung pada  siswa kelas II SDN Bakung Turus. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian dan pengembangan (R&D) 4D (Four Models) menurut Thiagarajan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, angket, tes kemampuan calistung, observasi dan instrumen validasi para pakar materi dan media. Uji coba dilakukan pada siswa kelas II SDN Bakung Turus. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah: 1) Prosedur pengembangan media upinca (ular pintar ceria menggunakan metode penelitian dan pengembangan 4D (Four Models) menurut Thiagarajan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) define (pendefinisian), (b) design (perancangan), (c) develop (pengembangan), dan (d) disseminate (penyebaran). 2) kelayakan media upinca (ular pintar ceria) memperoleh nilai keseluruhan dari para validator sebesar 91% dengan kategori “sangat baik”. 3) Keefektifan media upinca memperoleh hasil nilai rata-rata 80,8 dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil uji coba dilapangan bahwa media upinca ini layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan calistung siswa
    corecore