58 research outputs found

    Pengaruh Free Surface Terhadap Stabilitas Kapal Pengangkut Ikan Hidup

    Full text link
    Muatan utama kapal pengangkut ikan hidup (KPIH) adalah air laut dan ikan yang berenang bebas di dalamnya. Oleh karena itu, maka jenis muatan di dalam palka KPIH adalah merupakan muatan jenis liquid (cair). Muatan berbentuk liquid mudah berubah bentuk. Terlebih jika permukaan muatan liquid tersebut masih dapat bergerak bebas. Pada saat kapal melakukan gerakan, terutama gerakan oleng, maka permukaan muatan liquid tersebut akan bebas bergerak ke arah kemiringan kapal selama terjadinya gerakan oleng kapal. Pergerakan ini diduga akan mempengaruhi kualitas stabilitas kapal. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface, dan 2) menghitung Perubahan nilai parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface. Metode penelitian dilakukan dengan cara simulasi numeric dan dianalisis secara numeric-comparative. Dari hasil kajian diketahui bahwa nilai parameter stabilitas kapal yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface adalah lengan penegak (righting arm, ), sudut oleng kapal pada saat menghasilkan lengan penegak maksimal (), initial dan rolling period, dengan penurunan nilai parameter stabilitas masing-masing adalah sebesar 10% untuk , 3,9% untuk , 10,6% untuk initial . Adapun untuk rolling period mengalami peningkatan sebesar 3,9%

    PENGARUH FREE SURFACE TERHADAP STABILITAS KAPAL PENGANGKUT IKAN HIDUP

    Get PDF
    Muatan utama kapal pengangkut ikan hidup (KPIH) adalah air laut dan ikan yang berenang bebas di dalamnya. Oleh karena itu, maka jenis muatan di dalam palka KPIH adalah merupakan muatan jenis liquid (cair). Muatan berbentuk liquid mudah berubah bentuk. Terlebih jika permukaan muatan liquid tersebut masih dapat bergerak bebas. Pada saat kapal melakukan gerakan, terutama gerakan oleng, maka permukaan muatan liquid tersebut akan bebas bergerak ke arah kemiringan kapal selama terjadinya gerakan oleng kapal. Pergerakan ini diduga akan mempengaruhi kualitas stabilitas kapal. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface, dan 2) menghitung perubahan nilai parameter stabilitas yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface. Metode penelitian dilakukan dengan cara simulasi numeric dan dianalisis secara numeric-comparative. Dari hasil kajian diketahui bahwa nilai parameter stabilitas kapal yang dipengaruhi oleh pergerakan free surface adalah lengan penegak (righting arm, ), sudut oleng kapal pada saat menghasilkan lengan penegak maksimal (), initial dan rolling period, dengan penurunan nilai parameter stabilitas masing-masing adalah sebesar 10% untuk , 3,9% untuk , 10,6% untuk initial . Adapun untuk rolling period mengalami peningkatan sebesar 3,9%

    Gyroscope Sebagai Alternatif Pengganti Katir Pada Kapal Berbentuk Slender

    Get PDF
    Kapal penangkap ikan di Indonesia, masih banyak yang dilengkapi katir untuk meningkatkan stabilitas kapal, terutama pada kapal-kapal berbentuk ramping atau slender.  Akan tetapi keberadaan katir juga memiliki risiko, terutama saat kapal-kapal tersebut hendak berlabuh di suatu tempat pendaratan. Hal ini terjadi karena antar katir saling bersinggungan dan dapat mengakibatkan patahnya katir atau bahkan hingga membalikkan kapal. Saat ini perkembangan teknologi di bidang perkapalan sudah semakin maju. Salah satunya dengan ditemukannya marine gyrostabilizer yaitu perangkat yang memanfaatkan prinsip kerja gyroscope dalam menjaga olah gerak kapal yang disebabkan gangguan gaya eksternal. Sehingga muncul suatu pemikiran untuk memanfaatkan teknologi marine gyrostabilizer sebagai pengganti katir pada kapal berbentuk slender. Penelitian ini bertujuan untuk merancang gyrostabilizer dan posisi penempatannya di atas model kapal berbentuk slender. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan model kapal berbentuk ramping atau slender dengan dimensi utama LOA (65cm), LPP (58,19cm), B (16cm), D (8,5cm), d (3,1cm) dan ton displacement 0,00141 ton (1,41 kg). Eksperimen dilakukan untuk mendapatkan data berupa performa gerakan rolling kapal yang dilengkapi dengan gyroscope dan tanpa gyroscope, sehingga dapat diperoleh performa dan pengaruh keberadaan gyroscope dalam mempertahankan stabilitas kapal berbentuk slender. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai profil gerakan rolling pada perlakuan model kapal yang dilengkapi dengan gyroscope lebih baik dibandingkan perlakuan pada model kapal yang tidak dilengkapi gyroscope dan performa penggunaan prototype gyroscope memiliki kemampuan meredam rolling model kapal slender sebesar 68,45

    LIMBAH DARI AKTIVITAS PENANGKAPAN IKAN DI PPN PALABUHANRATU

    Get PDF
    In the Ministry of Fisheries and Marine Affair Decree No. 45/2014 stated that an environmental consideration should take into account in controlling waste in fishing port area, including ship-generated waste. Marine pollution is one of the factors cause environmental damage including marine environment. Fishing activities is one of activites that has the potential to cause pollution of the sea. The objective of this research was to identify the waste type generated by fishing vessels and identify fishermens’s behavior patterns on the waste handling. The research was conducted in PPN Palabuhanratu (Palabuhanratu Nusantara Fishing Port). The data of waste type were collected from all kind of fishing vessels that grouped base on their dimension. The results show that, organic waste dominated the waste compotition, and from the fishers habit point of view most fishers still ignore the importance of marine pollution prevention effort. It showed from their habit to dispose waste not in the rigt place.    Keywords: : fishing boats, marine pollution, organic waste, PPN Palabuhanrat

    KEKUATAN BENTURAN KAPAL KAYU 5-7 GT SAAT MERAPAT KE DERMAGA: UPAYA UNTUK MENENTUKAN KETEBALAN MINIMAL LAMINASI FRP

    Get PDF
    This is an initial study in order to determain the minimum thickness of FRP (Fiber Reinforced Plastic) lamination on the size of a wooden vessel 5–7 GT (Gross Tonnage). The construction of FRP lamination aims to reduce direct contact of some parts of the ship with surrounding water and to reduce collision impact during berthing process as well especially to the hull. The laminating process is carried out by the skilled boat builders based on their experienced and knowledge. The purpose of this study is to obtain the collision strength of  the ship that can be used as a refrence to determine the minimum thickness of FRP lamination. The descriptive-numeric methods were used in this research. Some data of the sampled vessel such as vessel type, main dimensions, speed and impact power were needed to be analyzed. There were 13 sampled vessels used in this research. The result showed that the vessel was included to towed or dragged gear. The main dimension of the vessel in average were Loa 9.5 m; Bmax 3.2 m; D 1.2 m with displacement tonnage 13,6 ton/m3. The speed of the vessel decreased since the first collision in range of 0.4-1.0 m/s or 20-75%. The collision strength on that time was in range of 7.13-87.48 kN.m. Therefore, the impact strength that will be used as a reference in determining the thickness of the FRP laminate layer on wooden vessels is 87.48 kN.m.Kajian ini merupakan tahap awal dari kajian yang bertujuan menentukan ketebalan minimal lapisan laminasi FRP (Fiber Reinforced Plastic) pada kapal kayu ukuran 5-7 GT (Gross Tonnage). Konstruksi laminasi FRP bertujuan mengurangi kontak langsung bagian kapal dengan air disekitarnya serta mampu menahan benturan kapal ketika sandar pada dermaga khususnya bagian kasko kapal. Saat ini laminasi FRP dilakukan berdasarkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh pengrajin. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui kekuatan benturan pada kapal yang akan dijadikan acuan untuk menentukan ketebalan laminasi FRP. Metode yang digunakan adalah dengan identifikasi dimensi utama kapal, kecepatan kapal dan kekuatan benturan yang kemudian dianalisis secara deskriptif numerik. Data diperoleh dari 13 kapal sampel selama bulan Oktober-Desember 2019. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kapal yang digunakan termasuk towed or dragged gear. Dimensi utama kapal dengan rata-rata Loa 9,5 m; Bmax 3,2 m; D 1,2 m dengan ton displacement 13,6 ton/m3. Kecepatan kapal ketika terjadi benturan pertama mengalami penurunan berkisar 0,4-1,0 m/s atau sekitar 20-75%. Kekuatan benturan yang terjadi pada kapal ketika benturan pertama berkisar 7,13-87,48 kN.m. Oleh karena itu, kekuatan bentur yang akan dijadikan acuan dalam menentukan ketebalan lapisan laminasi FRP pada kapal kayu adalah sebesar 87,48 kN.m

    Integrasi Rancangan Sistem Observasi Kapal Permukaan Otomatis dengan Google Earth

    Get PDF
    Wahana permukaan tak berawak (unmanned surface vehicle (USV)) atau wahana permukaan otomatis (autonomous surface vehicle (ASV)) merupakan sebuah wahana (vehicle) berbentuk kapal di permukaan (surface) air yang dapat bergerak tanpa awak di dalamnya secara otomatis. USV dapat digunakan di perairan yang tidak dapat dilalui kapal dengan awak. Perkembangan USV di dunia sudah pesat, namun belum diimbangi dengan baik perkembangannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan membuat USV yang bersifat autonomous, yaitu bergerak secara otomatis berdasarkan waypoint. Tahapan penelitian meliputi perancangan USV, uji coba sistem observasi kapal permukaan otomatis. Uji coba dilakukan dengan mengukur durasi oleng wahana di atas air dan mengukur akurasi GPS, kemudian menjalankan wahana pada lintasan lurus, zigzag, parallel, dan berbentuk S. Waktu oleng wahana sebesar 3 detik, akurasi GPS CEP 50% sebesar 1,9 meter dan 2DRMS 95% sebesar 4,7 meter. Selisi jarak terbesar waypoint dengan lintasan aktual pada lintasan lurus sumbu x sebesar 2,05 m dan sumbu y sebesar 1,27 m, lintasan zigzag sumbu x sebesar 2,63 m dan sumbu y sebesar 3,73 m, lintasan parallel sumbu x sebesar 4,82 m dan sumbu y sebesar 3,98 m, lintasan S sumbu x sebesar 3,85 m dan sumbu y sebesar 4,49 m

    TAHANAN GERAK DAN GERAK PITCHING KAPAL PENANGKAP IKAN BERDASARKAN BENTUK LINGGI HALUAN

    Get PDF
    Desain kapal penangkap ikan di Indonesia sangat beragam, salah satu keragamannya terletak pada bentuk linggi haluan kapal. Bentuk linggi yang sesuai dapat meningkatkan performa kinerja kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kemampuan kapal berdasarkan bentuk linggi haluannya terhadap tahanan dan performa gerak pitching kapal. Tiga bentuk linggi haluan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Raked Bow Tegak (RBT), Raked Bow Landai (RBL), dan Spoon Bow (SB) yang dikombinasikan dengan bentuk kasko u-bottom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tahanan kasko, bentuk linggi haluan RBT cenderung menghasilkan tahanan yang lebih tinggi, diikuti oleh RBL, dan SB. Berdasarkan performa gerak pitching kapal, bentuk linggi haluan SB cenderung menghasilkan gerak pitching yang lebih tinggi, diikuti oleh RBL dan RBT. Kata kunci: bentuk linggi, kapal perikanan, gerak pitching, tahanan kapal

    Tingkat Pemanfaatan Material Kayu pada Pembuatan Gading-Gading di Galangan Kapal Rakyat UD. Semangat Untung, Desa Tanah Beru, Bulukumba, Sulawesi Selatan

    Full text link
    Kapal perikanan merupakan salah satu unsur dalam menentukan keberhasilan operasi penangkapan ikan. Pembuatan kapal perikanan di Indonesia secara umum masih bersifat tradisional. Kayu digunakan sebagai material utama dan dibutuhkan ketersediaan kayu dalam jumlah yang besar. Saat ini, produksi kayu dari hutan di Indonesia semakin menurun sehingga menyebabkan kayu menjadi terbatas dan harganya tidak ekonomis, sehingga perlu adanya efisiensi penggunaan kayu. Tingkat efisiensi ini dilihat dari tingkat pemanfaatan material kayu pada pembuatan konstruksi kapal. Penelitian ini penting dilakukan dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi serta keefektifan pembangunan kapal kayu di Indonesia terutama pada penggunaan material kapal, salah satunya adalah gading-gading. Pemilihan gading-gading sebagai fokus bahasan pada penelitian ini dikarenakan gading-gading merupakan salah satu konstruksi utama kapal yang berfungsi sebagai rangka kapal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey, yaitu galangan kapal rakyat UD. Semangat Untung di Desa Tanah Beru, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Objek penelitian ini adalah kapal perikanan yang memiliki 29 gading-gading dengan tipe U bottom, round bottom, dan V bottom. Analisis data dilakukan dengan membandingkan volume kayu terpakai dengan volume kayu awal serta mengelompokkan gading-gading berdasarkan tipenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan kayu untuk pembuatan gading-gading mencapai 85,53%. Nilai ini menunjukkan bahwa penggunaan kayu untuk gading-gading cukup efektif

    HUBUNGAN ANTARA BENTUK KASKO MODEL KAPAL IKAN DENGAN TAHANAN GERAK

    Get PDF
    This paper describe results of the experiment of resistance from four different types of fishing boat hull in Indonesia such as U-bottom, round bottom, round flat bottom and akatsuki. The objectives of the research are to estimate the value of the resistance from different type of fishing boat hull, and (2) to estimate the type of hull which is the highest and lowest resistance.The research was carried out in the flume tank by using the model of fishing boat hull with scale 1 : 40.The four different types of hull were investigate in the water flow. The data of resistance were taken when the fishing boat in stable condition, heaving, pitching and moving to the right and left. The 10 data were taken from each different types of hull.The results of the experiment shows that the akatsuki type is the highest resistance, followed by U-bottom, round flat bottom and round bottom. The percentage of resistance from each type of hull shows that the akatsuki 0,19% higher than U-bottom. While the resistance of U-bottom 8,05% higher than round flat bottom, and the resistance round flat bottom 3,23% higher than round bottom
    • …
    corecore