32 research outputs found

    Bentuk, Gaya, dan Makna Akting dalam Film Opera Jawa Sutradara Garin Nugroho

    Get PDF
    The Forms, Style, and Meanings of Acting in Opera Jawa. This research is qualitative research that intends to understand the structure and form. And action style, and also the meaning of action as a system of sign in a motion picture entitled ‘Opera Jawa’. The answers to the three issues above are found by employing the approach of form and acting style and also theatre semiotics. Theatre semiotics is used to examine the meaning of the acting sign system which is held by the protagonist and antagonist figure. The theatre semiotics approach used is the version of Tedeuksz Kowzan. Kowzan divides the segmentation of the theatre sign system into 13, but this research only focuses on 8 of it. The results of this study are first, the theme of Opera Jawa is violence; second, the protagonist and antagonist characters are always in a paradoxical relationship; third, the plot consists of three round structures. The acting in Opera Jawa is in form of opera acting. It is a transformation form from the realist acting to the symbolic one. Opera Jawa functions as the life guidance to appreciate, respect, and tolerate others.  Keywords: Acting, semiotics, form, style, Javanese oper

    The Creation of “LAKU” Multimedia Dance

    Get PDF
    Every dance pattern was a symbol or parable which expressed certain meanings. In traditional dances the meaning expressed was not far from the relationship between humans and other humans, humans and nature, and humans with God. Javanese society believed that happiness in life would be obtained when humans could establish good relations among the three. As Javanese people believed, every human being had the same purpose in life that was to achieve bliss. To achieve bliss, every human being had their own laku. Every laku was driven by desire; every human being had their own desires, the desire to be in power, the desire to control wealth, and other desires. Laku dance creation showed the process that humans underwent in finding a way and living a life with the behavior they chose. Like the process that humans lived in achieving maturity, the journey to the perfection of life was also accompanied by challenges, obstacles, failures, and successes. In Laku dance work, the selection of motion was also based on harmony in the Javanese way of life. This work used the basic motions of traditional Javanese dance as described in Serat Wedhataya. This dance was created with a contemporary approach. Motion material used Javanese traditional dance but was juxtaposed with various visual installations and media technology. In this work, the role of multimedia was important. Multimedia was presented in the form of a video mapping that would blend with the dance choreography. The use of multimedia in this dance work, apart from being an expression requirement, was also intended to make this dance work accepted by today's audiences. Multimedia played a role as an intermediary so that traditional arts could stay connected with contemporary variations. In the end, art must be able to become a bridge in unifying differences and reducing gaps. Various artistic choices and media technology in this dance work were also placed on their respective laku. Various artistic elements presented were interwoven in one harmony. Keywords: dance, laku, Java, multimedi

    APROPRIASI DALAM PRAKTIK PENCIPTAAN SENI KONTEMPORER

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang hendak melihat apropriasi sebagai seperangkat gagasan atau konsep yang dapat digunakan untuk mengungkap praktik penciptaan ataupun pengkajian dalam seni kontemporer. Selanjutnya bagaimana praktik penciptaan dan pengkajian dalam seni kontemporer itu telah menyebabkan terjadinya perubahan nilai dari obyek-obyek yang telah diapropriasi. Selama ini apropriasi hanya dipandang sebagai istilah yang digunakan untuk membaca berbagai pengambil-alihan obyek-obyek kebudayaan lain yang dijadikan milik oleh pihak-pihak tertentu, tanpa melihat proses dan cara pengambil-alihan itu dilakukan, dan akibat yang terjadi dari proses pengambil-alihan yang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting dilakukan karena tidak hanya akan melihat apropriasi sebagai suatu teori, tetapi juga sebagai suatu metode yang digunakan dalam praktik penciptaan seni kontemporer, sekaligus akibat yang terjadi dari apropriasi yang dilakukan. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kepustakaan yang dibagi menjadi dua yaitu pustaka primer dan sekunder. Pustaka primer berupa buku-buku yang melakukan kajian tentang apropriasi sedangkan data sekundernya merupakan buku-buku estetika dan seni kontemporer. Berbagai buku tersebut akan diramu sehingga mendapatkan sebuah pemahaman secara teoritik dan metodis perihal apropriasi dalam seni kontemporer. Hasil dari penelitian pustaka ini dapat menjadi bahan ajar untuk kebutuhan materi pembelajaran matakuliah Penyutradaraan Kontemporer dan Dramaturgi Teater Dramatik di Prodi Teater ISI Surakarta, selebihnya juga menjadi landasan teoritik bagi para mahasiswa dalam menyusun skripsi. Selain itu juga memberikan pengkayaan teoritik bagi masyarakat luas, dalam melakukan kajian terhadap pertunjukan teater

    PETA TEORITIK PENGKAJIAN TEATER: DARI TEORI STRUKTURALIS SAMPAI POSTRUKTURALIS

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang hendak melakukan pemetaan terhadap teori-teori strukturalis dan postrukturalis sebagai dasar dalam pengkajian teater. Selama ini kajian terhadap pertunjukan teater yang dilakukan oleh para akademisi teater selalu berdasarkan pada pandangan strukturalis, mengkaji aspek bentuk, makna, dan gaya dengan mengesampingkan manusia sebagai agen pembentuk dari struktur itu. Pandangan strukturalis bersifat antihumanis, bahwa tanda itu memiliki makna saat dikaitkan dengan tanda lain dalam satu kesatuan struktur yang sistematis, bukan dari kaitannya dengan diri individu (seniman). Padahal dalam pandangan postrukturalis sangat memungkinkan dilakukan kajian budaya terhadap teks pertunjukan teater, dengan melihat keterkaitan antara teks yang satu dengan teks lain di luar dirinya, baik teks social, budaya, sastra, politik, dan teks-teks lain yang hadir secara acak dan tumpang tindih (juxtaposisi). Oleh karena itu, pemetaan teoritik ini perlu dilakukan untuk memperkaya para akademisi teater melakukan kajian pertunjukan teater. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kepustakaan yang dibagi menjadi dua yaitu pustaka primer dan sekunder.Pustaka primer berupa buku-buku sosiologi dan estetika yang telah terlebih dahulu melakukan pemetaan teoritik baik teori social maupun estetika dari modern sampai kontemporer.Sedangkan pustaka sekunder berupa buku-buku yang mengulas sejarah, awal kemunculan, sampai perkembangan kebudayaan modern dan postmodern. Berbagai buku tersebut akan diramu sehingga mendapatkan sebuah pemahaman tentang peta teoritik seputar teori strukturalis dan postrukturalis dalam kepentingannya menjadi landasan teori pengkajian pertunjukan teater. Hasil dari penelitian pustaka ini dapat menjadi bahan ajar untuk kebutuhan materi pembelajaran matakuliah Kajian Pertunjukan, Kajian Teater Modern, dan Kajian Teater Postmodern yang menjadi matakuliah wajib bagi mahasiswa minat Pengkajian di Prodi Teater ISI Surakarta, selebihnya juga menjadi landasan teoritik bagi para mahasiswa dalam menyusun skripsi. Selain itu juga memberikan pengkayaan teoritik bagi masyarakat luas, dalam melakukan kajian terhadap pertunjukan teater. Kata kunci:pengkajian, peta teoritik, strukturalis, postrukturali

    STUDI KINERJA RUAS JALAN IR H JUANDA DAN JALAN AW SYAHRANIE SETELAH ADANYA JALAN LAYANG DI KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Ruas jalan Ir H Juanda dan Abdul Wahab Syahranie adalah ruas jalan utama di kota Samarinda sehingga seringkali terjadi kemacetan yang panjang, dan dengan dibangunnya jalan layang air hitam secara tidak langsung berpengaruh terhadap arus lalu lintas serta kinerja ruas jalan tersebut. Dalam penelitian ini ingin dilihat bagaimana kinerja jalan pada ruas jalan Ir H Juanda dan Abdul Wahab Syahranie setelah dibukanya Jalan layang Air Hitam. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja ruas jalan adalah menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) khususnya untuk jalan perkotaan dan jalan bebas hambatan untuk analisa jalan layang Air Hitam. Survey dilakukan selama 5 (lima) hari dalam satu minggu yakni dari hari Senin sampai hari Jum’at. Dari hasil-hasil survey selama lima hari tersebut dan setelah dilakukan analisis maka diperoleh bahwa volume puncak sebesar 1661,15 smp/jam di jalan Ir H Juanda, 2309,9 smp/jam di jalan Abdul Wahab Syahranie dan 1642,6 smp/jam di jalan layang Air Hitam dengan kecepatan rata – rata terendah hasil survey di tiga jalan tersebut sebesar 30 km/jam dan kecepatan rata – rata tertinggi hasil survey sebesar 42 km/jam serta nilai Derajat Kejenuhan tertinggi sebesar 0,70 maka dapat disimpulkan tingkat layanan berada pada level C

    Running text media to improve reading a loud introduction text skills for seventh grade students of SMPN 2 Pegandon

    Get PDF
    Reading is a window to the world. By reading we will get varioustypes of information from various sources. There are many kinds of knowledge that we can master because of the reading process. Therefore, it can be concluded that reading is an important and basic language skill to be mastered. Running text is basically running text that is displayed on electronic media displays such as LCD/Television that we have known so far. The purpose of this research is to explain effectiveness of running text media to improve reading aloud skills. In this research the writer used simple experimental design (Pretest Posttest non equivalent Control Grub Design). The experiment class is a VII D consist 32 students, and the control class is the VII C class which consist of 32 students. The total of sample is 64 students. The results of the research that have been described show that student achievement in the experimental class is better than the scores of students in the control class for the post-test. This can be proven by the students' scores before and after treatment. Before treatment, the average value of the experimental class was 29.84 and the control class was 32.50. Running text media was applied in the experimental class to improve students' introduction skill achievement and the average value of the experimental class of 81.88 and the control class of 43.13. So it can be concluded that the running text media introduction skill has a significant effect on increasing introduction skill students seven grade d in SMPN 2 Pegandon

    Menghimpun yang Terserak

    Get PDF
    Kekayaan khasanah seni pertunjukan Indonesia sangat beragam, berbanding lurus dengan jumlah seniman, produk, dan jasa seni pertunjukan di Indonesia. Sayangnya selama ini pemasaran seni pertunjukan di Indonesia masih bersifat tradisional, mengutamakan informasi dari mulut ke mulut. Akibatnya persebaran informasi keberadaan seni pertunjukan itu pun terbatas, keterbatasan tersebut mengakibatkan kurang dikenalnya jenis, seniman, dan produk seni pertunjukan di masyarakat luas. Oleh karena itu, perlu sebuah upaya untuk menghubungkan antara jenis, seniman, dan produk seni pertunjukan Indonesia dengan pengguna, akademisi, dan peneliti seni. Tata kelola seni melalui jejaring online dirasa mampu menjawab permasalahan keterbatasan informasi seni pertunjukan di Indonesia. Maka perancangan pemasaran tata kelola seni pertunjukan Indonesia berbasis digital terpadu menjadi penting untuk dilakukan. Hal ini juga terkait dengan tanggung jawab institusi seni, khususnya lembaga pendidikan tinggi seni, untuk mela kukan pelestarian dan pengembangan baik teoritik mau pun praktik seni pertunjukan Indonesia. Berpijak dari pemikiran itu Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang melalui penelitian penugasan Konsorsium Seni dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementrian Riset dan Teknologi/BRIN menyusun perancangan pemasaran seni pertunjukan Indonesia secara online berbasis website dan applikasi Senipedia. Senipedia ini hadir dalam ranah distribusi yang menghubungkan agen-agen medan seni pertunjukan dalam ranah produksi dengan agen-agen penyangga medan seni pertunjukan dalam ranah konsumsi. Dengan kata lain, senipedia menghubungkan antara produsen (seniman) dengan apresian/ pengguna sehingga diharapkan seniman bisa hidup dari keseniannya. Oleh karena itu, senipedia diharapkan mampu mengakomodir kepentingan perkembangan seni pertunjukan dan praktisinya (seniman)

    Situs Bersejarah di Kota Pusara Para Raja Sebagai Sarana Pembelajaran Pendidikan IPS Melalui Sudut Pandang Struktural Fungsional

    Get PDF
    Pembelajaran IPS merupakan pengetahuan yang multidisiplin ilmu dimana dalam satu objek pembahasan akan dapat dilihat dari banyak sudut pandang ilmu sosial. Pengamatan dalam kegiatan penelitian difungsikan sebagai salah satu cara untuk membawa keadaan yang nyata kepada peserta didik. Secara tidak langsung sebagai contoh nyata dari ilmu sosial yang sedang dipelajari, menerapkan essensialisme yang “berkata akan mengalahkan sentuhan secara langsung”. Tempat pengamatan ini meliputi Candi Penataran, Kebun Kopi Karanganyar atau De Karanganjar Koffieplantage dan Pusara Bung Karno. Merujuk pada masyarakat yang secara fungsionalisme struktural dipengaruhi oleh proses kehidupan pada zaman terdahulu yang masih dipegang erat. Sudut pandang fungsi masyarakat dalam pengamatan membantu untuk mengingat juga ikut serta kembali pada masa itu, pengamatan ini dilakukan sebagai bentuk pembelajaran nilai-nilai dan norma yang ada. Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka, observasi secara langsung dengan menyentuh dan diabadikan dalam bentuk foto yang menghasilkan data kualitatif. Data hasil pengamatan di olah dengan menggunakan konsep ilmu sosial sehingga menjadi tema dari pembelajaran IPS yang terintegrasi

    PENYUSUNAN WEBSITE DIREKTORI SENI PERTUNJUKAN SOLO RAYA

    Get PDF
    Seni Pertunjukan merupakan salah satu kekayaan kawasan Solo Raya, bahkan seni pertunjukan sudah menjadi salah satu penciri kawasan ini yang meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Serangkaian pergelaran seni pertunjukan diselenggarakan berkala di kawasan tersebut, dari tingkat desa, kecamatan, kota/kabupaten, nasional, sampai internasional. Penyelenggaraan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat maupun institusi pendidikan yang ada di Solo Raya. Apresiasi terhadap beragam pergelaran seni pertunjukan di Solo Raya bukan hanya berasal dari masyarakat lokal, melainkan juga masyarakat internasional. Tidak hanya apresiasi dalam konteks pariwisata seni budaya melainkan juga apresiasi dari masyarakat akademik dan peneliti. Aneka ragam seni pertunjukan yang terus tumbuh dan berkembang di Solo Raya juga mencerminkan beragam ekspresi estetik sebagai bagian integratif dari karya seni. Ekspresi estetik adalah bentuk visibilitas yang dapat menguraikan praktek artistik. Pengkajian terhadap ekspresi estetik dapat menguraikan dalam lingkungan seperti apa sampai cara bagaimana karya seni tersebut tercipta. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti dalam proses kreatif seni pertunjukan dan seni media, perhatian dan kajian terhadap seni pertunjukan di Solo Raya masih lebih terkonsentrasi pada praktek artistik. Pengkajian ekspresi estetik seni pertunjukan masih dilakukan secara parsial. Implikasinya, konseptualisasi ekspresi estetik seni pertunjukan di Solo Raya belum terdefinisikan secara sistematis. Padahal, rumusan konseptual ekspresi estetik merupakan unsur penting dalam mengungkap praktek artistik secara komprehensif. Oleh karena itu, penyusunan website direktori seni pertunjukan ini bertujuan untuk menggali kekayaan ekspresi estetik seni pertunjukan di Solo Raya sehingga dapat memperjelas praktek artistiknya. Penggalian dilakukan dengan metode kualitatif dengan memusatkan pada penelitian lapangan (field research) untuk memperoleh identifikasi hingga hasil analisis ekspresi estetik. Hasil penelitian adalah prototipe direktori potensi seni pertunjukan di Solo Raya dalam bentuk website yang dapat dikembangkan ke wilayah yang lebih luas, dapat dijadikan sebagai pijakan metodologis bagi konservasi, reinterpretasi, rekonstruksi, dan revitalisasi seni dari perspektif masa depan, sekaligus memperkuat ikon budaya. Penelitian ini merupakan pelaksanaan salah satu prioritas Rencana Induk Penelitian ISI Surakarta –Konservasi Seni. Yaitu mendorong keberagaman tema preservasi dan konservasi seni budaya yang dapat dijadikan sumber kreativitas serta riset seni dari beragam disipli

    PANDUAN MEREK www.senipedia.com

    Get PDF
    Panduan merek ini disusun untuk menghantarkan Senipedia pada pengembangan yang berkelanjutan secara konsisten. Pengembangan yang dimaksudkan bermuara pada cita-cita membangun tata kelola seni pertunjukan Indonesia yang terpadu berbasis jejaring digital. Panduan ini dapat digunakan oleh para kolega, pemangju kepentingan, dan siapa saja yang terlibat dalam pengembangan merek Senipedia. Di dalamnya memuat petunjuk pelaksanaan yang aplikatif. Melalui panduan ini pengembangan merek Senipedia akan terarah dan terukur
    corecore