114 research outputs found

    Tinjauan Yuridis Tanggung Jawab Nahkoda Dalam Pengangkutan Barang Di Laut

    Full text link
    Dalam hal kedudukan hukum dalam penyelenggaraan pengangkutan di laut kata Nakhoda lazimnya berada pada konteks awak kapal yang dipekerjakan oleh sebuah Perusahaan kapal pengangkutan, sebagaimana telah disinggung pada latar belakang di atas. Dalam ketentuan Pasal 137 Ayat (1) dan (2) UU No. 17/2008 baik kapal motor ukuran Grosss Tonnage 35 maupun kapal motor ukuran kurang dari Gross Tonnage 35 serta untuk kapal tradisional kurang dari Gross Tonnage 105, ditegaskan yang pada pokoknya menyebutkan : Nakhoda merupakan pimpinan di atas kapal yang memiliki wewenang penegakan hukum dan bertanggung jawab atas keselamatan, keamanan dan ketertiban kapal, dan barang muatan yang menjadi kewajibannya. Dalam ketentuan lain disebutkan pula bahwa Nakhoda adalah pemimpin kapal, yang setiap ada peristiwa tertentu harus mengambil sikap dan bertindak sesuai dengan kecakapan, kecermatan dan kebijaksanaan, sebagaimana diperlukan untuk melakukan tugasnya (Pasal 342 ayat (1) KUHD). Sebagai pemimpin kapal, Nakhoda harus mempertanggung jawabkan segala tindakannya terhadap kapal dan muatannya dalam segala peristiwa yang terjadi di laut. Dari itu pembentuk undang-undang memberi beban tanggung jawab kepada Nakhoda sebagaimana diatur dalam Pasal 342 ayat (2) KUHD, yakni bila tindakan yang dilakukan dalam jabatannya itu merupakan kesengajaan atau kelalaian, yang menimbulkan kerugian pada orang lain. Sesuai dengan substansi permasalahan hukum yang hendak dikaji dalam penelitian ini, maka penelitian ini merupakan penelitian hukum yang bersifat “normatif” (Dogmatik). Tulisan dapat disimpulkan bahwa Luasnya kewajiban yang diberikan oleh undang-undang, dalam penyelenggaraan pengangkutan dalam hal tanggung jawab Pimpinan Kapal/Nakhoda terhadap keselamatan, keamanan dan ketertiban kapal maupun pelayar pada pokoknya bermuara pada kepentingan barang muatan sebagai obyek yang diperjanjikan yang merupakan kewajiban pengangkut.Kewajiban yang lahir dari adanya suatu perjanjian sebagaimana dimaksud melahirkan tanggung jawab yang secara inplisit merupakan tanggung jawab pihak Perusahaan angkutan. Rumusan ketentuan tersebut mencakup luasnya kewajiban yang diberikan oleh undang-undang. Jika disimak proses penyelenggaraan pengangkutan dalam hal tanggung jawab Pimpinan Kapal/Nakhoda terhadap keselamatan, keamanan dan ketertiban kapal maupun pelayar pada pokoknya bermuara pada kepentingan barang muatan sebagai obyek yang diperjanjikan yang merupakan kewajiban pengangkut

    Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai Variabel Intervening

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada organisasi sektor publik. Penelitian ini juga menguji apakah komitmen organisasi dan persepsi inovasi memediasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan survei kuesioner. Kuesioner disampaikan kepada 165 pejabat struktural BPK RI, sebanyak 41 kuesioner kembali diisi dengan lengkap dan dapat diolah. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis path untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung partisipasi anggaran terhadap kinerja manaerial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi dan persepsi inovasi. Partisipasi anggaran juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja manajerial melalui variabel intervening komitmen organisasi tetapi tidak berpengaruh secara tidak langsung melalui variabel intervening persepsi inovasi. Kata kunci : partisipasi anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi,persepsi inovasi, organisasi sektor publi

    Conflicts of Interest: Safeguarding Your Foundation

    Get PDF
    This statement of principles and practices outlines measures that foundations may take to improve transparency and accountability in finance, governance and grantmaking. Aimed at the members of the Council on Foundations, it is designed to encourage greater compliance and adherence to legal and expected standards of accountability. Resources include articles by the Council on Foundations and sample conflict of interest policies for community foundations, private foundations and corporate giving programs

    The effects of workplace restructuring on job satisfaction

    Get PDF
    Masters in Public Administration - MPAThis study has been conducted before when the company in question underwent a restructuring (name change) but did not threaten the loss of jobs. This study is being conducted again because another restructuring has taken place over the period of 2011/2012 and involved the retrenchment of employees nationally. The company represented in the study is one of the largest cleaning companies in South Africa and has a very broad and influential client base. They are in high demand in the cleaning industry and have positively impacted many companies and organisations over their many years of existence. Because of the magnitude of the workplace restructuring this time around, more people have been affected (both those who were retrenched as well as those who were left behind). According to Vermeulen, 2002, “Downsizing” is a term that emerged in managerial circles and was used in the business press, but no precise theoretical formulation underpins any clear definition of the term. When hearing the term downsizing, one often will use this together with the term “laying-off” interchangeably. However, some authors will focus on different elements of downsizing for example in reporting on a comprehensive study of downsizing in American industry, Cameron, Freeman and Mishra (1993) limited the term's use to a programme which is an intentional process. This process involves an overall reduction in personnel with a view to improving the efficiency of the organisation. The process wittingly or unwittingly affects work processes at the organisation concerned. According to Hellgren, et al (2005), the attitudinal constructs investigated in this study were job satisfaction, job involvement, organisational commitment, and turnover intention. Job satisfaction represents a general affective response to the overall job situation. Following Locke (1976, p. 1300), we define job satisfaction as “a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experience”. ...employees who survived downsizing were likely to experience high levels of stress and decreased levels of organizational commitment and motivation. These individuals are often known as the "victims" of downsizing due to research that documents the devastation of job loss, focusing on negative consequences in terms of psychological and physical well-being (Bennett, Martin, Bies, & Brockner, 1995; Cappeili, 1992; Fallick, 1996; Leana & Feldman, 1992). This study inevitably aimed to prove that workplace restructuring very well has an effect or impact on an employee’s job satisfaction, whether these effects were positive or negative. The findings of the study highlighted significant positive correlations between the two variables and highlights strong relationships between employees’ career advancement opportunities and job satisfaction; trust and job satisfaction, communication and job satisfaction, as well as employee commitment and loyalty and job satisfaction whereas trust (2) or employee morale seem to have no significant relationship with job satisfaction

    Peningkatan Program Kreatifitas Pkk Di Desa Long Lalang Kalimantan Timur

    Get PDF
    Pengembangan kreativitas kelompok PKK di Desa Long Lalang menjadi sangat penting untuk kemajuan desa. Permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat di desa Long Lalang  adalah kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan bahan-bahan sisa untuk di hasilkan kembali menjadi hal yang berbeda atau bahan yang dapat dikonsumsi kembali. Solusi dari permasalahan yang ada yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada kelompok PKK di desa Long Lalang tentang memanfaatkan kembali bahan bahan sisa untuk di olah kembali menjadi produk yang baru. Serta kepada pekerja perkebunan, dilakukan penyuluhan pembuatan pupuk. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tercipta kreatifitas kemandirian masyrakat untuk menambah penghasilan dari pemanfaatan bahan disekitar lingkungan. Kegiatan penyuluhan yang kami lakukan juga bersifat berkelanjutan sehingga peningkatan kelompok PKK dapat terus menjadi sumber penghasilan masyarakat desa

    Pembuatan bakteri fotosintesis untuk aplikasi pada pertanaman kacang panjang

    Get PDF
    Bakteri fotosintesis (Synechococcus sp) ini adalah merupakan salah satu jenis bakteri fotosintesis dari kelompok bakteri cyanobacteria, memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi dalam jaringan daun tanaman dan melakukan fotosintesis sekaligus mampu menambat nitrogen bebas di atmosfer. Bakteri fotosintesis ini dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman dan diperoleh dengan proses pembuatan dari bahan mudah dan murah didapatkan. Karang taruna, kelompok tani dan masyarakat umum di Desa Manggalung,  Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, sebagai mitra pengabdian pada masyarakat, semua memiliki lahan usaha tani diantaranya padi, jagung, kacang tanah, kacang panjang, dan kakao. Usaha yang selama ini dilakukan untuk meningkatkan produksinya adalah penggunaan pupuk anorganik tanpa diimbangi dengan penggunaan bahan organik. Hal ini perlu dilakukan pembelajaran (teori dan praktek) pada kelompok masyarakat tersebut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan bahan organik yang murah dan ramah lingkungan. Salah satunya  penggunaan bakteri fotosintesis. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah menambah pengetahuan dan keterampilan petani pembuatan bakteri fotosintesis untuk dimanfaatkan pada tanaman yang dibudidayakan khususnya pada tanaman kacang panjang. Hasil pengabdian pada masyarakat di Desa Manggalung adalah bahwa kelompok mitra yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan demplot meningkat pengetahuan dan keterampilannya dalam pembuatan dan aplikasi bakteri fotosintesis pada tanaman. Hal ini dibuktikan dengan minat dan keseriusan serta antusias peserta dalam memberikan respon  berupa banyak pertanyaan selama berlangsung penyuluhan dan demplot (praktek pembuatan dan praktik aplikasi) bakteri fotosintesis

    Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Kecamatan Peling Tengah

    Full text link
    This study aims to provide an overview of the development planning of water distribution networks in the village of Patutuki District of Peling Tengah, considering the region located in the coastal areas with limited of surface water sources, moreover the constriction and leakage in pipelines and water quality containing calcium or poor maintenance, so the flow of water to the consumer is reduced. The scope of study is limited to the analysis of the availability of water discharge mainstay as one of the water sources in the village Patutuki using FJ. Mock and calculate the domestic water supply in the village of Patukuki District of Peling Tengah depended on the number of population. Furthermore, network planning distribution of domestic water in the service area by gravity through the branching system and closed pipes. For secondary data collection was carried out in the form of meteorological data, population data, topographic data and the data of land-use. Then calculate the water needs to be compared with the discharge mainstay. The result is the minimum river discharge mainstay of Bebek River which is the main water source to meet water needs in the area of service to 20 years .The maximum pressure meets the maximum permissible limit of 10 kg/cm2 and also meet the maximum speed limit is a maximum of 3 m3/sec. For the required number of plumbing needs in this plan that HDPE pipe ø 102 mm by 108 rods , PVC pipe ø 102 mm 33 rods , PVC pipe ø 76 mm 557 rods , and PVC pipe ø 51 mm 749 rods

    Implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Teks Anekdot di Kelas X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan

    Get PDF
    ABSTRAKProfil  Pelajar  Pancasila  adalah  cara  untuk  menguatkan  nilai  karakter khususnya peserta didik dari pengaruh pergeseran budaya. Tujuan penelitian ini  adalah  (1)  mendeskripsikan  implementasi  mendeskripsikan implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam pelajaran bahasa Indonesia di Kelas  X  DKV  SMK  Negeri  3  Balikpapan  (2)  mendeskripsikan  metode  untuk menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam pelajaran bahasa Indonesia di kelas X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah 36 peserta didik kelas X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah  wawancara,  observasi,  dan  dokumentasi.  Teknik  analisis  data penelitian  ini  dilakukan  dengan  reduksi  data,  penyajian  data,  dan kesimpulan. Hasil  dalam penelitian ini adalah implementasi Profil Pelajar Pancasila telah diterapkan dengan baik oleh peserta didik karena guru kelas selalu mengingatkan dan memberi nasihat kepada peserta didik. Hal tersebut tampak pada pembelajaran bahasa Indonesia materi teks aknekdot. Metode yang dilakukan sebagai penguatan Profil Pelajar Pancasila sudah diterapkan ke dalam pembelajaran dan akan terus dikembangkan melalui RPP.Kata Kunci: Teks anekdot, Profil Pelajar Pancasila.ABSTRACTPancasila Student Profile is a way to strengthen character values, especially students from the influence of cultural shifts. The objectives of this study are (1) describing the implementation of the Pancasila Student Profile in Indonesian language lesson in Class X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan (2) Describing methods to strengthen the character of the Pancasila student profile in Indonesian language lessons in class X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. This type of research is descriptive qualitative. The source of this research data is 36 students of class X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. The data collection techniques of this study are interviews, observations, and documentation.  Data analysis techniques of this study were carried out by reducing data, presenting data, and conclusions. Results in this research is the implementation of profile students pancasila has been applied in advance by student because class teachers always remind and provides advice to the students. This can be seen in the learning Indonesian language of the anecdote text material. The method carried out as a strengthening of the Pancasila Student Profile has been applied to learning and will continue to be developed through lesson plan.Keywords: anecdote text, Pancasila Student Profile
    corecore