19 research outputs found

    Effect of Acupressure at ST 36 & SP 6 Points on Hemoglobin Levels among Adolescent Girls: Preliminary Study

    Get PDF
    Menstruation is one of signs of puberty in adolescent girls. The process of menstruation often affects hemoglobin levels in adolescent girls regarding the incidence of anemia and may also have a negative effect on the growth and development of adolescent girls. In addition to the iron tablet supplementation program, several non-pharmacological methods can be applied as an alternative to increase hemoglobin levels among adolescent girls with anemia, one of which is acupuncture and acupressure methods. This was a pre-experimental study with a one group pretest posttest design. The population involved 25 adolescent girls at Taruna Pembangunan Intensive High School in Surabaya according to the inclusion criteria. In further stage, the samples were trained how to perform acupressure at Zusanli (ST36) point and Sanyinjiao (SP 6) point every 2 days for 10 minutes which was carried out for 2 months from September to November 2021. Data that had been collected were tested for homogeneity and analyzed by Wilcoxon test. Before acupressure, almost half of the respondents had Hb levels of 11-12 mmHg (44%), and 7 respondents had Hb levels of <11 mmHg. After acupressure therapy, more than half of the respondents had Hb levels of 13-14 mmHg (53%). The Wilcoxon signed rank test obtained a p value = 0.000 (<0.05) which meant that there was a difference between Hb levels in pre-test and post-test. Thus, it can be concluded that there was an effect of acupressure at ST36 and SP 6 points on the increase in hemoglobin levels among adolescent girls. However, there is a need for further research on acupressure method which involved more samples and subjects with different levels of anemia, so as to confirm the effectiveness of acupressure on the increase in hemoglobin levels.Menstruasi merupakan tanda datangnya masa pubertas pada remaja putri. Proses pengeluaran darah menstruasi sering kali beresiko mempengaruhi kadar hemoglobin pada remaja, yaitu terjadinya anemia dan dapat menimbulkan efek yang negatif bagi tumbuh kembang remaja putri. Selain program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), beberapa metode non farmakologi dapat digunakan sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri dengan anemia, salah satunya adalah dengan metode akupunktur dan akupresur. Penelitian ini menggunakan pra-eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu 25 remaja putri di Sekolah Menengah Atas Intensif Taruna Pembangunan Surabaya sesuai dengan kriteria inklus, yaitu usia 12 – 18 tahun, saat pemeriksaan Hb tidak sedang haid,bersedia melakukan akupresur secara mandiri. Tahap selanjutnya sampel dilatih cara melakukan akupresur pada titik Zusanli (ST36) dan titik Sanyinjiao (SP 6) 2 hari sekali selama 10 menit yang dilakukan selama 2 bulan dari September hingga November 2021. Data yang telah terkumpul diuji homogenitas dan dianalisis dengan wilcoxon. Sebelum mendapatkan akupresur, hampir setengahnya responden mempunyai kadar Hb antara 11-12 mmHg (44%), tujuh remaja putri mempunyai kadar Hb < 11 mmHg.  Setelah melakukan terapi akupresur, lebih dari separuh responden kadar Hb remaja putri naik antara 13-14 mmHg (53%). Hasil uji Wilcoxon signed rank test ρ value = 0.000 (<0.05) di mana artinya ada perbedaan antara Hb pre-test dan Hb post-test, sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh akupresur titik ST36 dan SP 6 terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada remaja putrid. Namun perlu adanya penelitian pengembangan lanjutan tentang metode akupresur dengan sampel yang lebih luas dan dengan subyek yang memiliki kadar anemia yang berbeda-beda, sehingga dapat dilihat efektifitas peran akupresur dalam peningkatan kadar hemoglobin

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN PELAKSANAAN SENAM NIFAS DENGAN KECEPATAN PROSES INVOLUSI UTERUS

    Get PDF
    At the time of pregnancy and delivery ligaments, pelvis diaphragm and facia were tightly stretched, eventually rotundum became loose and cause the uterus fall backward. To recover the tissue a post natal exercises need to be done. By doing the post natal exercise enabled the stretching of muscle tone of the abdominal and perineum, recover the venous pelvic, increase the uterus contraction that can smoothly passed of the lochea and speed up involution process. The aim of research was to analyze the relation between the phase of post natal knowledge and exercises with the velocity involution of the uterus. The research applied a Quasy Experiment design. Populations involved in this research were all physiologist post natal in RB/KIA “Endang †in Sidoarjo July 2010. The samples were collected using consecutive sampling, to analyze the relation between variables, used Chi Square test. The result showed that there was a correlation between post natal knowledge and exercises with the velocity of uterus involution where of p = 0,000 >ï¡ = 0,05 so there is a need to increase health promotion means about post natal exercises, hence forth post natal exercise helped post partum mother to regain their condition

    PENGARUH PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN

    Get PDF
    Permainan edukatif merupakan permainan yang sangat memberikan fungsi permainan secara optimal dan perkembangan anak, dimana melalui alat permainan ini akan selalu mengembangkan kemampuan fisiknya, bahasa, kemampuan kognitifnya, dan adaptasi sosialnya (Alimul, 2005). Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsang anak dengan menggunakan permainan edukatif untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak (Siswono, 2004). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan edukatif dengan perkembangan sosial anak prasekolah usia 3-4 tahun. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi product moment, dengan populasi seluruh anak usia 3-4 tahun di PAUD Permata Hati bulan juni 2013 sebanyak 23 responden. Pengambilan sampel dengan total sampling dan instrumen penelitian yaitu APE dan ceklist. Hasil analisis data menggunakan korelasi product moment dengan taraf signifikasi sebesar 0,05 di dapatkan r-hitung sebesar 0,828 dan r-tabel 0,413 (diperoleh r-hitung > r-tabel). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa responden yang mampu melakukan permainan edukatif sesuai perintah dan berperilaku sosial sebanyak 9 responden (39,2%), sedangkan anak yang cukup mampu melakukan permainan edukatif sesuai perintah dan berperilaku sosial sebanyak 6 responden (26,1%). Dari hasil perhitungan menggunakan korelasi product moment didapatkan hipotesis diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh permainan edukatif dengan perkembangan sosial anak prasekolah usia 3-4 tahun di PAUD Permata Hati Sidoarjo tahun 2013. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada orang tua, pengasuh dan tenaga pengajar lebih memperhatikan pemilihan dan penggunaan alat permainan yang digunakan anak didiknya, sehingga saat anak bermain sekaligus dapat melatih perkembangan anak pra sekolah khususnya kemampuan berbicara, berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian

    The Impact of Covid-19 Pandemic on the Interest in Family Planning among Couples of Childbearing Age

    Get PDF
    The population growth rate in Indonesia has been declining recently. Family Planning program is an initiative of the Indonesian government that has been running since 1980. It has been successful in reducing the population growth rate. The number of children a woman has during her reproductive period is known as the total fertility rate. However, the Covid-19 pandemic has prompted worries about the rising birth rate as a result of the disruption of contraceptive services. In order to assist the government in gathering information on family planning acceptors among couples of childbearing age in Indonesia and to serve as a resource for courses on reproductive health and family planning, this study aims to determine the impact of Covid-19 pandemic on the interest in family planning among couples of childbearing age. This was a quantitative analytical study with a one-shot case study design. The study populations involved 137 participants of couples of childbearing age with children. All completed the questionnaire; 112 of them were selected using the total sample approach in accordance with the inclusion and exclusion criteria. Data obtained as the results of survey were tested for validity using the product moment validity test. Chi-square analysis was applied which obtained a p value of 0.003 or less than 0.05. It can be concluded that there was a strong correlation between family planning implementation and participation during the Covid-19 pandemic in September to December 2020. According to the study finding, couples of childbearing age were less interested in family planning as a result of the Covid-19 pandemic.Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia akhir-akhir ini mengalami penurunan. Program Keluarga Berencana, inisiatif pemerintah Indonesia yang telah berjalan sejak tahun 1980, berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk negara tersebut. Jumlah anak yang biasa dimiliki seorang wanita ketika masa reproduksinya berakhir dikenal sebagai angka kesuburan total, namun wabah Covid-19 telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya angka kelahiran akibat terganggunya layanan kontrasepsi selama pandemi. Dalam rangka membantu pemerintah dalam menghimpun informasi tentang akseptor KB bagi pasangan usia subur di Indonesia dan sebagai narasumber untuk mata kuliah kesehatan reproduksi dan KB, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara penanganan Covid-19. Pandemi telah mempengaruhi minat keluarga berencana di antara pasangan usia subur. Penelitian ini menggunakan metodologi desain studi kasus one-shot dan bersifat kuantitatif. 137 peserta dalam populasi penelitian, semua pasangan dengan anak usia subur, mengisi kuesioner; 112 orang diantaranya dipilih dengan menggunakan pendekatan sampel total sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil survei, data dikumpulkan. Dengan menggunakan metode uji validitas product moment dilakukan pengujian keabsahan data. Analisis Chi-kuadrat data digunakan, diperoleh nilai p  0,003 atau kurang dari 0,05. Akibatnya, ada korelasi yang kuat antara pelaksanaan KB dan keterlibatan selama wabah Covid-19 pada bulan September hingga Desember 2020. Menurut temuan penelitian, pasangan usia subur kurang tertarik pada KB sebagai akibat dari pandemi Covid-19

    Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1-3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

    Get PDF
    Gastroentritis merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia, dimana pada balita daya tahan tubuh masih sangat rentan terhadap penyakit. Selain itu penyakit gastroentritis pada balita juga dipengaruhi oleh perilaku ibu, karena balita sangat tergantung pada ibu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tujuan penelilian ini adalah untuk menganalisa hubungan perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian gastroentritis pada balita usia 1-3 tahun. Jenis penelitian yang digunakan analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada tanggal 1 April – 31 Mei 2010 di RS Adi Husada Kapasari, uji statistik dengan menggunakan sperman rank. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar (56%) ibu berperilaku tidak sehat dan sebagian besar (60%) balita usia 1-3 tahun terserang GE > 3x dalam kurun waktu 3 bulan. Dan hasil sperman rank didapatkan thitung 9,39 > ttabel 2,048, jadi Ho ditolak dan H1 diterima, yang menyatakan terdapat hubungan perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian GE pada balita usia 1-3 tahun. Oleh sebab itu perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya membiasakan ibu untuk berperilaku hidup sehat sebagai upaya untuk pencegahan penyakit gastroenteritis pada balita

    Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil

    Get PDF
    Stunting merupakan suatu kondisi yang sangat umum terjadi pada seorang anak dengan kekurangan gizi dikarenakan jumlah makronutrien dan mikronutrien tidak cukup memadai.Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting.Usaha dini yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa kehamilan.Prinsipnya adalah meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan memastikan selama kehamilan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berkualitas baik, oleh karena itu, dibutuhkan suatu penyuluhan untuk meningkatkan wawasan ibu hamil terkait kebutuhan gizi yang baik selama kehamilan dan menambah keterampilan ibu hamil dalam mengelola makanan yang kaya akan gizi. Target khusus pada kegiatan masyarakat ini adalah ibu hamil dan kader kelurahan. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini adalah ceramah/penyuluhan, demonstrasi cara membuat makanan bergizi untuk ibu hamil, dan evaluasi dengan teknik food recall. Hasil akhir pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatnya pemahaman kader dan ibu hamil terkait gizi yang dibutuhkan selama masa kehamilan, serta kemampuan mempraktikkan mengolah makanan yang kaya akan kandungan gizi.

    Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0-24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service

    Get PDF
    Kejadian diare akibat konsumsi susu formula pada bayi menjadi fenomena yang menimbulkan permasalahan, perlu dikaji lebih lanjut tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, bagaimanakah proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi usia 0-24 bulan sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Penelitian ini akan mengkaji penyajian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Penelitian ini menggunakan metode crossectional, populasi penelitian ini seluruh orang tua bayi yang diarawat diruang Irna RS. Surabaya Medical Service pada bulan Juni 2013 sejumlah 38 orang, sampel yang digunakan sebanyak 35 bayi yang diambil dengan teknik purposive sampling, variabel bebas adalah penyajian susu formula dan variabel terikat adalah kejadian diare, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan chi-square. Hasil penelitian berdasarkan pengujian dengan chi-square bahwa ï£ 2 tabel (21,598 > 2,84), sehingga hasil analisis signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka penyajian susu formula mempengaruhi kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kebersihan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Sterilisasi botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyimpanan botol susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Penyiapan susu saat penyajian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Pemberian susu formula oleh responden di Ruang Irna RS. Surabaya Medical Service yang terbanyak dalam kategori baik. Ada pengaruh antara penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi 0-24 bulan di RS. Surabaya Medical Service. Dari hasil penelitian saran yang diberikan agar meningkatkan pengetahuan terhadap langkah-langkahg penyajian susu formula yang baik

    PERBEDAAN TINGKAT IMUNITAS BAYI 0-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI RSIA PRIMA HUSADA SIDOARJO

    Get PDF
    Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya indonesia, namun praktek pemberian Air Susu Ibu (ASI) masih buruk. Buruknya pemberian ASI ini di picu oleh promosi susu formula diberbagai media dan sarana pelayanan kesehatan (SPK). Menganalisis perbedaan tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu formula. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik yang bersifat retrospektif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di RSIA Prima Husada Sidoarjo. Penelitian dilaksanakan pada 3-6 Oktober 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan simple random sampling dengan besar sampel,dimana variabel independen adalah tingkat imunitas bayi 0-12 bulan, dan variabel dependen ASI Eksklusif dan susu formula. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian di dapatkan perbedaan tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusf dan susu formula,sebagian kecil yaitu 14 orang yang di beri ASI Eksklusif mengalami sakit dan sebagian besar tidak mengalami sakit yaitu 16 orang dari 30 peserta responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji statistik chi-square program statistik SPSS 16 dengan tingkat Dari analisis dengan uji chi-square di peroleh (0,01 < 0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan antara tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu formula. Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka dapat disimpulkan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kandungan gizi dari ASI untuk daya imunitas bayi 0-12 bulan daripada susu formul

    HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO

    Get PDF
    Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah  bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Kejadian BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pencemaran udara akibat dari paparan zat – zat racun seperti asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik yang dapat mempengaruhi kualitas udara. Ibu  hamil yang terpapar zat – zat racun secara terus menerus dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga akan beresiko untuk terjadinya BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian BBLR. penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik, sedangkan berdasarkan waktunya termasuk penelitian retrospektif.Populasi pada penelitian ini adalah bayi BBLR yang ada di ruang Neonatus RSUD Sidoarjo sejumlah 42 orang dengan besar sampel 38 orang, Variabel yang diteliti terbagi menjadi variabel independen yaitu pencemaran udara dan variabel dependen yaitu BBLR. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pencemaran udara dan data sekunder dari rekam medik. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dengan uji statistik Chi Square. Hasil uji chi kuadrat didapatkan c2 hitung = 5,55 nilai ini lebih besar dari c2 tabel = 3,84 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pencemaran udara dengan kejadian BBLR di RSUD Sidoarjo. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden, pada saat hamil sering terpapar oleh sumber pencemaran udara seperti asap pabrik, asap kendaraan, asap rokok sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin dalam rahim dan mengakibatkan terjadinya BBLR

    PELATIHAN AKUPRESURE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI

    Get PDF
    Peningkatan produksi ASI pada ibu nifas akan mendukung program pemberian ASI eklusif pada ibu menyusui. Kebutuhan menyusu pada seorang bayi diberikan selama 6 bulan supaya petumbuhan bayi bisa optimal. Pemberian ASI kepada bayi dapat menjadi salah satu upaya dalam memerangi angka stunting, sehingga peningkatan angka stunting dapat ditekan. Salah satu upaya dalam peningkatan produksi ASI adalah dengan terapi secara non konvensional. Terapi ini diberikan dengan alamiah, sehingga ibu nifas yang masih memberikan ASI dapat melakukannya secara mandiri. Terapi komplementer yang dimaksudkan adalah dengan memberikan pelatihan akupresure. Akupresure merupakan suatu ilmu dengan memberikan penekanan pada titik – titik akupoint yang menjadi lokasi penekanan. Dimana titik tersebut dapat mensupport dalam meningkatkan produksi ASI. Pelatihan ini dilakukan kepada ibu nifas dan menyusui di kelurahan Krembung kabupaten Sidoarjo. Sistem pelaksanannya dimulai dengan perijinan di wilayah setempat, kemudian melakukan koordinasi dengan lintas sektoral termasuk koordinasi dengan bidan desa. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan akupresure dalam meningkatkan produksi ASI. Dalam pelaksanaan dilakukan pemberian kuesioner di langkah awal dan akhir. Langkah selanjutnya melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil kegiatan tersebut
    corecore