10 research outputs found

    THE USE OF TROPHIC DIATOM INDEX TO DETERMINE WATER QUALITY IN THE UPSTREAM OF CILEUNGSI RIVER, WEST JAVA

    Get PDF
    Human activities in the watershed in the upstream of Cileungsi river have tendency to bring high organic materials to the river which determines the aquatic condition of the river. The decreased water quality is event because of the organic materials in the upstream of Cileungsi river would bring negative impacts towards water condition in the downstream. This study was conducted in determining the water quality in the upstream of Cileungsi river, using Trophic Diatom Index (TDI). The sampling was taken in four different sites in the river and sub-river of the upstream of the river. The sampling of ephilitic diatom organisms were taken by scraping the surface of substrate rocks using brush then soaked the materials into a sampling bottle which hasbun containing destile water. Diatom density was measured using census method according to standard of APHA 2012. The TDI score ranged from 48.25 to 60.47, indicating that the water quality of upstream of Cileungsi river is classified from good until poor condition

    Pengenalan Genus Diatom Menggunakan Principal Component Analysis dan Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Sebagai Classifier

    Get PDF
    Diatom merupakan suatu mikroalga unisel (kadang berkoloni) yang mempunyai peranan penting dalam dunia riset dan penelitian. Identifikasi diatom merupakan pekerjaan yang rumit. Hal ini dikarenakan diatom memiliki ratusan taksa dengan banyak variasi bentuk dan karakteristik biologi yang menyebabkan proses identifikasinya tidak mudah bahkan bagi seorang pakar. Penelitian ini menerapkan Principal Component Analysis (PCA) untuk reduksi data dan Jaringan Saraf Tiruan (JST) untuk identifikasi diatom. Proporsi PCA yang digunakan ialah 80% dan 90%. JST yang digunakan adalah propagasi balik dengan satu hidden layer. Data yang dipakai pada penelitian ini adalah citra diatom berformat JPG yang diambil menggunakan mikroskop elektrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generalisasi terbaik sebesar 90% diperoleh pada percobaan menggunakan proporsi PCA 90% dengan persentase data latih 80%

    Kualitas perairan Sungai Cileungsi bagian hulu berdasarkan kondisi fisik-kimia

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini bertujuan menentukan status mutu kualitas air di bagian hulu Sungai Cileungsi serta membandingkan beberapa parameter kualitas air dengan baku mutu kelas II berdasarkan PP RI No.82 Tahun 2001. Penelitian dilakukan bulan September, Oktober dan November 2013 pada empat stasiun pengambilan contoh di bagian hulu Sungai Cileungsi. Data hasil penelitian dianalisis mengggunakan Indeks Kualitas Air-NSF serta secara deskriptif dibandingkan dengan baku mutu kelas II menurut PP RI. No.82 tahun 2001. Hasil penelitian (Suhu air: 23 – 29,3 oC; pH: 6; Oksigen Terlarut: 6,23 - 6,88 mg/L; DHL: 139,6 - 186,3 µS/cm; Kekeruhan: 4,77 - 41,8 mg/L; TDS: 70 - 94 mg/L; TP: 0,026 - 0,099 mg/L; Ortofosfat 0,002 mg/L; Nitrat: 0,36 - 0,959 mg/L) menunjukkan kualitas perairan yang masih memenuhi baku mutu. Sedangkan untuk parameter (BOD5: 3,97 - 5,7 mg/L; COD: 14,68 - 48,06 mg/L) menunjukkan nilai yang telah melampaui ambang batas baku mutu kelas II PP RI. No.82 tahun 2001. Namun, secara keseluruhan hasil analisis dengan menggunakan IKA-NSF menunjukkan bahwa kualitas air di semua stasiun memiliki kualitas perairan yang baik dengan rentang skor 78 - 83.Kata kunci : Sungai Cileungsi; Kualitas Air; Pencemara

    Diversitas Komunitas Fitoplankton Di Danau Hias Gold Coast, Pantai Indah Kapuk-Jakarta

    Get PDF
    Danau hias Gold Coast di Pantai Indah Kapuk, Jakarta merupakan perairan buatan yang dangkal dan tidak terlalu luas, serta menerima limpasan dari saluran drainase lingkungan perumahan. Hal tersebut mempengaruhi tingkat kesuburan perairan serta fitoplankton yang hidup di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diversitas komunitas fitoplankton secara temporal terkait kesuburan di perairan tersebut. Pengambilan contoh dilakukan tiap satu bulan selama satu tahun terhadap parameter fisika dan kimia perairan serta fitoplankton. Selanjutnya dilakukan analisis analisis struktur komunitas dan diversitas a, b, dan g,  serta penentuan tingkat kesuburan menggunakan indeks Chlorophyceae dan indeks Myxophyceae atau indeks Cyanophyceae. Selama pengamatan diperoleh empat kelas fitoplankton, yaitu Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, dan Euglenophyceae yang secara keseluruhan terdiri dari 41 jenis (g), a1-12 sejumlah 20-28 jenis, serta b yang relatif kecil. Nilai indeks keanekaragaman (H’) rendah, keseragaman (E) moderat, dan dominansi (C) rendah. Nilai dari kedua indeks kesuburan mengindikasikan bahwa perairan berada pada kondisi eutrofik selama pengamatan. Secara umum disimpulkan bahwa pada kondisi perairan yang selalu eutrofik selama satu tahun, diversitas fitoplankton relatif rendah dan tidak terlalu mengalami perubahan jenis antarwaktu pengamatan.The Gold Coast ornamental lake at Pantai Indah Kapuk, Jakarta is artificial, shallow and not too wide. It receives runoff from residential drainage channels, that affects the trophic states of the waters and the phytoplankton that live in it. This study aims to analyze the diversity of phytoplankton communities temporally related to trophic states in these waters. Sampling was carried out monthly for one year on the physical and chemical parameters of the waters and phytoplankton. Furthermore, the analysis of community structure and diversity of, a, b, and g, as well as determining the level of trophic states using the Chlorophyceae index and Cyanophyceae index. During the observation, four classes of phytoplankton were obtained, Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, and Euglenophyceae which in total consisted of 41 species (g), a1-12 totaling 20-28 species, and b which were relatively small. The value of diversity index (H ') is low, the evenness (E) is moderate, and the dominance (C) is low. The values ​​of the two trophic states indices indicated that the waters were in a eutrophic condition during the observation. In general, it can be concluded that the conditions of the waters were always eutrophic for one year, the diversity of phytoplankton is relatively low and did not show significant changes in species between observations

    Keberhasilan Hidup Tumbuhan Air Genjer (Limnocharis flava) dan Kangkung (Ipomoea aquatica) dalam Media Tumbuh dengan Sumber Nutrien Limbah Tahu

    No full text
    Genjer (Limnocharis flava) dan kangkung (Ipomoea aquatica) selama ini ditumbuhkan dengan mengandalkan pupuk komersial sebagai sumber nutrien. Limbah tahu merupakan bahan organik yang berpotensi sebagai alternatif sumber nutrien pengganti pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan tumbuhan genjer dan kangkung yang memanfaatkan nutrien dalam limbah tahu. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan perlakuan sumber nutrien (air limbah + cacing (tanpa ampas tahu di pakan) + bakteri/GCB dan KCB; air limbah + bakteri/GB dan KB; dan air biasa + cacing (ampas tahu di pakan)/ACG dan ACK, dengan rancangan acak lengkap in time dengan ANOVA untuk mengkaji pengaruh kualitas air dari setiap perlakuan terhadap pertumbuhan kedua tumbuhan air. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pertumbuhan genjer dan kangkung yang cukup signifikan. Laju pertumbuhan relatif pada perlakuan GCB dan KCB berturut-turut adalah sebesar 0,0124 dan 0,032 gr/hari, serta waktu penggandaan 56 dan 21,659 hari; untuk GB dan KB sebesar 0,0055 dan 0,0055 gr/hari, serta 126 hari; untuk ACG dan ACK sebesar 0,0200 dan 0,029 gr/hari, serta 35 dan 23,739 hari. Perlakuan terbaik untuk pertumbuhan genjer dan kangkung adalah ACG dan ACK. Di antara keduanya, yang lebih baik adalah ACK, yaitu kangkung yang ditumbuhkan pada media air, limbah ampas tahu, dan cacing

    Fitoremediasi limbah budidaya sidat menggunakan filamentous algae (Spirogyra sp.)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari filamentous algae (Spirogyra sp.) sebagai agen bioremediasi dalam mereduksi kandungan bahan organik limbah budidaya sidat. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan perbedaan dosis limbah (25 %, 50 %, 75 %, 100%). Wadah penelitian berupa akuarium resirkulasi menggunakan sistem carrousel. Dilakukan pengukuran secara rutin terhadap beberapa parameter kualitas air serta perubahan bobot Spirogyra sp. selama dua minggu retensi. Diperoleh hasil bahwa penurunan konsentrasi bahan organik menggunakan Spirogyra sp. berlangsung efektif hingga hari keenam. Spirogyra sp. mampu mentolelir limbah budidaya sidat pada dosis limbah 25% dan 50%. Spirogyra sp. pada perlakuan dosis limbah 50% memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menurunkan bahan organik limbah budidaya sidat

    Dampak Kegiatan Industri Pengolahan Karet Rakyat Terhadap Mutu Air Sungai Enim , Sumatera Selatan

    No full text
    Keberadaan industri PT. Lingga Djaya yang mengolah bahan olah karet rakyat menjadi produk 'crumb rubber'(SIR 20) ternyata telah menimbulkan masalah pencemaran air. Sisteminstalasi pengolahan air Iimbah (IP AL) yang dimiliki perusahaan ini sangat sederhana sehingga tidak mampu memperbaiki mutu air limbahnya ke tingkat ambang batas yang diijinkan pemerintah. Air buangan perusahaan, ini bersifat anoksik dan kandungan bahan organik serta ammonianya tinggi. Namun demikian, posisi perusahaan yang berdekatan dengan sungai Enim yang debit airnya sangat besar (1.334.016 m3/hari) menyebabkan air buangan industri ini mengalami pengenceran yang sangat besar (541Ox) sehingga pengaruhnyaterhadap kualitas air sungai Enim menjadi sangat kecil.Kata-kata kunci: air Iimbah pengolahan karet, instalasi pengolahan air limbah

    Dampak Kegiatan Industri Pengolahan Karet Rakyat Terhadap Mutu Air Sungai Enim , Sumatera Selatan

    No full text
    Keberadaan industri PT. Lingga Djaya yang mengolah bahan olah karet rakyat menjadi produk 'crumb rubber'(SIR 20) ternyata telah menimbulkan masalah pencemaran air. Sisteminstalasi pengolahan air Iimbah (IP AL) yang dimiliki perusahaan ini sangat sederhana sehingga tidak mampu memperbaiki mutu air limbahnya ke tingkat ambang batas yang diijinkan pemerintah. Air buangan perusahaan, ini bersifat anoksik dan kandungan bahan organik serta ammonianya tinggi. Namun demikian, posisi perusahaan yang berdekatan dengan sungai Enim yang debit airnya sangat besar (1.334.016 m3/hari) menyebabkan air buangan industri ini mengalami pengenceran yang sangat besar (541Ox) sehingga pengaruhnyaterhadap kualitas air sungai Enim menjadi sangat kecil.Kata-kata kunci: air Iimbah pengolahan karet, instalasi pengolahan air limbah
    corecore