1,356 research outputs found

    Multi path multi priority (MPMP) scalable video streaming for mobile applications

    Get PDF

    Reliable image notifications for smart home security with MQTT

    Get PDF

    Comparisons Of Membership Functions For Fuzzy Rules

    Get PDF
    Different methodologies have been used to design and model a system which having the ability to make decision in uncertain and indecisive situation. In this paper we present the comparisons of membership and reduced membership functions for fuzzy rules. A model of different fuzzy rules is designed for three membership functions (mf) and then reduced the fuzzy rules by reducing the mf.

    Low complexity object detection with background subtraction for intelligent remote monitoring

    Get PDF

    Code improvements towards implementing HEVC decoder

    Get PDF

    PEMETAAN KEMASAMAN TANAH DAN KEBUTUHAN KAPUR PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN KEUMALA KABUPATEN PIDIE

    Get PDF
    Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting, sebab terdapat hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH dengan sifat-sifat tanah. Untuk mendapatkan kemasaman tanah di lapangan diperlukan peta pengambilan sampel. Setelah mendapatkan peta kemasaman tanah diperlukan adanya analisis kebutuhan kapur sehingga memperoleh hasil yang baik untuk perubahan kemasaman tanah menjadi netral. Untuk menetralkannya diperlukan pengapuran tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran kemasaman tanah di Kecamatan Keumala sekaligus mengetahui kebutuhan kapur di lahan pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Penelitian ini adalah metode grid yaitu dengan pengambilan sampel tanah pada luas 1 km2 per titik sampel dengan menggunakan bor tanah dan menggunakan GPS untuk menuju ke titik koordinat sampel tanah yang telah ditentukan. Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak sama dalam kedua arah. Hasil analisis pH tanah di Kecamatan Keumala terdiri atas tiga kategori yaitu agak masam dengan pH berkisar (5,6-6,5), netral dengan pH berkisar (6,6-7,5), dan agak alkalis dengan pH berkisar (7,6-8,5). Sebaran luas areal lahan berdasarkan nilai pH tanah adalah lahan dengan pH agak masam seluas 171,05 ha, pH netral seluas 551,88 ha dan pH agak alkalis seluas 4.162,94 ha. Tanah pada Kecamatan Keumala tidak membutuhkan kapur dikarenakan hasil pH tanah yang telah di uji di laboratorium didapatkan hasil, yaitu pH tanah yang ada di lahan tersebut adalah agak masam, netral dan agak alkalis, sedangkan yang mendominasi adalah pH agak alkalis. Hasil Al-dd tidak didapatkan pada saat uji di laboratorium tersebut. Kata Kunci: Kebutuhan Kapur, Kemasaman Tanah, Peta

    KESULITAN SISWA DALAM MENULIS KATA di MIN 9 BANDA ACEH

    Get PDF
    Learning to write words to students is taught in grade one with the aim that students recognize letters to make it easier to learn to read and spell and many students now we see many who cannot write words well at all even though students now get a lot of convenience in obtaining information through various digital tools. Therefore, they are used to seeing and hearing through audio-visual media compared to reading so that this habit makes some students less interested in writing because they are not used to processing information and putting it in writing so that it can make students difficult to write words, especially at MIN 9 Banda Aceh. Therefore, the study wanted to examine the difficulties experienced by students in writing words at MIN 9 Banda Aceh City with the aim of research to determine the difficulties experienced by students in writing words with a qualitative approach to research. So, the results of the research show that students do not have spaces in writing words that cause writing that is not clearly legible and there are also students who still write through the lines of the book and there are still students who write without using punctuation marks so that students write wrong letters and many missed letters in writing

    KESULITAN SISWA DALAM MENULIS KATA di MIN 9 BANDA ACEH

    Get PDF
    Learning to write words to students is taught in grade one with the aim that students recognize letters to make it easier to learn to read and spell and many students now we see many who cannot write words well at all even though students now get a lot of convenience in obtaining information through various digital tools. Therefore, they are used to seeing and hearing through audio-visual media compared to reading so that this habit makes some students less interested in writing because they are not used to processing information and putting it in writing so that it can make students difficult to write words, especially at MIN 9 Banda Aceh. Therefore, the study wanted to examine the difficulties experienced by students in writing words at MIN 9 Banda Aceh City with the aim of research to determine the difficulties experienced by students in writing words with a qualitative approach to research. So, the results of the research show that students do not have spaces in writing words that cause writing that is not clearly legible and there are also students who still write through the lines of the book and there are still students who write without using punctuation marks so that students write wrong letters and many missed letters in writing

    SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI KELAS XI IPA 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KAMPAR TAHUN AJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kampar Kelas II IPA I dengan mata pelajaran Khalifah Umar Bin Abdul  Aziz. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 (dua) siklus. Model  Pembelajaran yang digunakan Kooperatif Terpadu membaca dan menulis. Pada observasi yang dilakukan, peserta didik kurang memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Model  pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis  kontekstual  pada  pokok  bahasan  Kemajuan  Dinasti  Umayyah (kekhlifah Umar bin Abdul Aziz ) telah  memberikan  nuansa  baru  dalam  pembelajaran  Sejarah   Kebudayaan  Islam   sehingga  pembelajaran  lebih  efektif.  Hal  ini  terbukti   dengan  adanya  perubahan  yang signifikan  terhadap  ketuntasan  belajar    peserta  didik.  Terlihat  pada  nilai  ulangan  peserta  didik  yang  dilakukan     setelah  siklus  II  mencapai  nilai  rata-rata  8,5  dengan  ketuntasan  belajar  11,5 %
    corecore