39 research outputs found

    Tuberculosis Case Finding And Diabetes Mellitus Screening In Vulnerable Populations Budi Luhur Nursing Home Jambi

    Get PDF
    Background: Indonesia was ranked third in 2018 for tuberculosis (TB) incidence among other countries in the world. Indonesia is also facing non-communicable diseases (NCDs) and re-emerging disease. One of the NCDs problems in Indonesia is diabetes mellitus. These two diseases are interrelated. The prevalence of TB and diabetes mellitus in the elderly is much higher than in the other age groups. The purpose of this study was to determine the proportion of TB and diabetes mellitus and risk factors associated with each of these diseases in the elderly. Methods: The research was conducted at the Budi Luhur Nursing Home. The number population and sample is 70 people. The research design was cross-sectional. Univariate analysis was shown in the distribution of frequencies and proportions and bivariate analysis was performed using a chi-square test. Results: The proportion of TB was 2.4% while the proportion of diabetes mellitus was 14.6%. History of diabetes mellitus was associated with diabetes mellitus (p-value=0.015 and POR 7.11 (95% CI 1.543 - 32.764)). Age, gender, nutritional status, stress, physical activity, and history of TB were not associated with diabetes mellitus. Conclusion: : It is recommended to conduct other studies with a better design and to consider a research method that is suitable for the elderly

    PEMBERDAYAAN SANTRI SEBAGAI PEER EDUCATOR DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONDOK PESANTREN IRSYADUL IBAD

    Get PDF
    Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, this triggers the emergence of complex health problems in adolescents as a result of the risky behavior they engage in. Technological progress in the world is very rapid, including in Indonesia, with rapid technological developments, adolescent problems in Indonesia are also developing. There are positive things and also negative things in various big cities in Indonesia, around 20 to 30 percent of teenagers admit to having had sex. Youth Posyandu is a form of Community Resource Health Effort (UKBM) which is managed and organized by, by, for and with the community including teenagers in implementing health development to improve the health status and healthy living skills of teenagers. The aim of establishing adolescent health cadres is to provide a platform to facilitate adolescent health needs. The aim of this community service is to increase the role of teenagers in planning, implementation and evaluation, as well as creating a forum for coaching and understanding the importance of a healthy lifestyle. The method used is education about clean and healthy living behavior and training. This service was carried out at the Irsyadul Ibad Islamic boarding school with a target number of 35 students. Activities are carried out with a pre-test stage, an education and discussion implementation stage and an evaluation stage with a post-test. PkM activities with pre-test scores obtained with a comparison mean score between pre-test and post-test was 1.50. There were also 27 (76%) respondents whose knowledge increased, 6 (17%) respondents whose knowledge remained unchanged and 3 (7% ) respondents whose knowledge decreased. The results of the bivariate analysis test with the Wilcoxon T-Test on Pre-test and Post-Test respondents. The results of data testing show a p value = 0.000 <0.05, so it can be concluded statistically that there is a significant difference in knowledge between knowledge before and after trainin

    PEMBENTUKAN POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR INSTITUSI DALAM MENDUKUNG KAMPUS SEHAT

    Get PDF
    Abstrak: Salah satu area promosi kesehatan dalam Health Promoting University (HPU) yang perlu mendapatkan perhatian adalah Penyakit Tidak Menular (PTM). Hal ini disebabkan karena trend PTM yang semakin meningkat dan merupakan penyebab dominan kematian. Kampus merupakan salah satu institusi yang perlu mendapatkan perhatian dalam penanggulangan PTM. Untuk memperluas kegiatan kampus sehat yang telah terbentuk di Universitas Jambi serta mencegah serta menurunkan PTM maka dilakukanlah kegiatan Pembentukan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) PTM Institusi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan peran serta civitas akademika Universitas Jambi kampus Pondok Meja dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Rangkaian kegiatan terdiri dari sosialisasi, pembentukan dan pelatihan kader, serta kegiatan perdana Posbindu PTM. Kegiatan dilakukan bersama antara tim pengabdian masyarakat, anggota HPU Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Puskesmas Pondok Meja pada 21 September - 7 Oktober 2022 di Universitas Jambi kampus Pondok Meja. Telah terbentuk Posbindu PTM di Universitas Jambi kampus Pondok Meja dengan kader berasal dari mahasiswa. Dari 79 orang (terdiri dari dosen, mahasiswa, tenaga pendidik, dan staf lainnya) yang mengikuti kegiatan Posbindu PTM perdana, diketahui bahwa proporsi obesitas sebesar 25,31%. Angka ini sedikit lebih besar jika dibandingkan rata-rata prevalensi nasional. Sementara itu, proporsi obesitas sentral (25,32%), hipertensi (21,52%), dan diabetes melitus (1,54%) berada di bawah rata-rata prevalensi nasional. Posbindu PTM ini perlu terus dilaksanakan sebagai upaya mencegah dan menurunkan faktor risiko PTM di Provinsi Jambi. Kegiatan ini perlu didukung dengan komitmen dari berbagai pihak, pembinaan, dan pendanaan yang berkelanjutan.Abstract: One area of health promotion in the Health Promoting University (HPU) that needs attention is non-communicable diseases (NCDs) since the NCDs have an increasing trend and are the leading cause of death. A campus is one of the institutions that needs attention for NCDs. In order to expand the healthy campus activities and prevent and reduce the NCDs, establishment of the integrated guidance post for non-communicable diseases (Posbindu PTM) was carried out. The series of activities consisted of socialization, formation and training of the cadres, and implementation of Posbindu PTM. This activity was carried out on September 21th - October 7th 2022 at Universitas Jambi in Pondok Meja. Posbindu PTM at Universitas Jambi in Pondok Meja has been established. Cadres are students. Out of 79 people participated in this activity, the proportion of obesity is 25.31%. This figure is slightly higher than the national prevalence. However, the proportions of central obesity (25.32%), hypertension (21.52%), and diabetes mellitus (1.54%) were below the national prevalence. Continuously establishment of Posbindu PTM is required in order to prevent and reduce NCDs risk factors in Jambi Province. This activity needs support and commitment from various parties, guidance, and sustainable funding.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Putus Berobat Pada Kasus Tb MDR/RR Di Dki Jakarta Tahun 2014-2015

    Get PDF
    Salah satu tantangan program TB di Indonesia adalah semakin meningkatnya trend angka putus berobat pada pasien TB MDR/RR. Pada tahun 2011-2015, angka putus berobat berada di rentang  25-30%. Angka ini juga berada di atas angka putus berobat global DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah kasus TB (termasuk TB MDR/RR) yang cukup besar. Sebagai provinsi dengan jumlah kasus yang besar, belum ada penelitian di DKI Jakarta mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kejadian putus berobat pada pasien TB MDR/RR. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Data bersumber dari kasus TB MDR/RR di DKI Jakarta yang tercatat di E-TB Manager yang memulai pengobatan di tahun 2014-2015. Analisis statisik menggunakan uji Chi-Square. Ukuran asosiasi yang digunakan adalah risiko relative (RR). Angka putus berobat pasien TB MDR/RR di DKI Jakata tahun 2014-2015 adalah 37,1%. Umur diketahui berhubungan secara statistik dengan kejadian putus berobat sedangkan jenis kelamin, riwayat pengobatan TB, dan status HIV tidak berhubungan dengan kejadian putus berobat. Kata Kunci: kohort retrospektif, resisten obat, perilaku pencarian pengobata

    Hubungan Faktor Individu dan Pekerjaan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome pada Operator Alat Berat

    Get PDF
    Tujuan: Mengetahui hubungan faktor individu dan faktor pekerjaan dengan keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator alat berat angkutan container PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Jambi. Metode: Penelitian kuantitatif dengandesain cross sectional dilakukan terhadap 44 orang responden. Populasi dan sampel yaitu seluruh operator alat berat PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Jambi. Metode sampling menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square dan ukuran asosiasi menggunakan prevalence ratio (PR). Hasil: Responden yang mengalami keluhan CTS berjumlah 26 orang (59,1%). Berdasarkan uji chi-square diketahui usia (p=0,010) PR=2,308 (95%CI= 1,162 - 4,584), masa kerja (p=0,008) PR=2,262 (95%CI=1,203-4,253), dan lama kerja (p<0,001) PR=4,180 (95%CI=1,729-10,105) memiliki hubungan dengan keluhan CTS. Variabel yang tidak berhubungan yaitu status gizi (p=0,183) PR=1,575 (95%CI= 0,771 – 3,219) dan riwayat penyakit (p=0,270) PR=1,433 (95%CI=0,902-2,276). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, dan lama kerja dengan keluhan CTS pada operator alat berat angkutan container PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Jambi. Diharapkan perusahaan melakukan upaya pengendalian CTS dengan pendekatan ergonomi bagi pekerja

    Pembentukan Kader Jumantik/Jumanah Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit DBD Di MTSN 2 Kota Jambi

    Get PDF
    Pendahuluan: Kota Jambi merupakan daerah endemis DBD. Hasil penelitian di Kota Jambi menemukan bahwa Angka Bebas Jentik 71% (standar harus &gt;= 95%), tingkat pengetahuan rendah relatif rendah demikian pula perilaku Pemberantasan Sarang naymuk dan pelaksanaan 3M Plus. Daerah risiko tinggi DBD ada di tiga kecamatan yaitu Jambi Selatan, Kota Baru dan Telanaipura. Penderita DBD kebanyakan pada kelompok umur 6-14 tahun. Berbagai upaya telah dilakukan, namun belum dapat mengatasi menurunnya incidence DBD. Sekolah merupakan salah satu tempat yang berpotensi menularkan penyakit DBD di samping lingkungan perumahan. Murid sekolah saat ini diminta untuk melakukan gerakan pramuka secara aktif. Tujuan: Pemberdayaan gerakan pramuka sebagai kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan Juru Pemusnah (Jumanah), baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya untuk pencegahan penyakit DBD. Metode: Kegiatan bermitra dengan MTSN 2 Kota Jambi dan Kelurahan Thehok sebagai penggerakan pemberdayaan dalam memberantas dan mengurangi penyakit DBD secara kontinyu dan berkesinambungan. Kegiatan ini melibatkan murid-murid anggota Pramuka dan PMR, UKS serta Paskibra melalui partisipasi siswa sebagai kader Jumantik dan Jumanah. Kegiatan dilaksanakan dari menyusun rencana kegiatan hingga monitoring dan evaluasi kegiatan sesuai target dan luaran yang ditetapkan. Hasil: Telah terbentuk kader Jumantik/Jumanah sebanyak 46 orang, terbagi dalam 10 kelompok yang akan bertugas memantau jentik secara berkala di lingkungan perumahan dan juga tempat-tempat umum di wilayah Kelurahan Thehok Kota Jambi. Telah terjadi peningkatan pengetahuan tentang perilaku PSN dan 3M serta komitmen untuk memantau jentik secara berkala. Leaflet dan buku saku serta publikasi di media massa adalah sebagian luaran yang sudah dihasilkan. Luaran lainnya adalah artikel jurnal untuk publikasi kegiatan pengabdian masyarakat. Kesimpulan: Pembentukan kader jumantik/jumanah telah terlaksana dan mampu menyatukan persepsi, berkomitmen menjadi pemantau jentik di wilayah Kel. Thehok Kota Jambi serta akan melaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Diharapkan pendampingan dan pengawasan Pembina dan Guru serta pihak Puskesmas demi kesinambungan kegiatan ini

    PENINGKATAN PEMAHAMAN KETUA RT TENTANG TUBERKULOSIS MELALUI SOSIALISASI PENGANGGARAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS BERBASIS MASYARAKAT

    Get PDF
    Abstrak: Meskipun berbagai sumber pendanaan domestik tersedia, pendanaan untuk program tuberkulosis (TB) di Indonesia masih didominasi oleh dana dari donor internasional. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan hard skills berupa pengetahuan kepada ketua RT mengenai kondisi epidemiologi TB, kegiatan-kegiatan pencegahan dan pengendalian TB di masyarakat, pentingnya penganggaran TB mulai di tingkat RT, dan informasi sumber pendanaan yang dapat digunakan untuk kegiatan pencegahan dan pengendalian TB. Luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ketua RT mengenai kondisi epidemiologi TB dan kegiatan pencegahan dan pengendalian TB sehingga mereka dapat berkomitmen untuk mengusulkan kegiatan TB berbasis masyarakat menggunakan dana yang tersedia di Desa/Kelurahan di tahun penganggaran selanjutnya. Metode kegiatan ini adalah sosialisasi dengan sasaran sebanyak tujuh orang ketua RT yang ada di Kelurahan Solok Sipin. Pengetahuan peserta diukur dengan membandingkan nilai pre-test dan post-test. Terjadi penurunan nilai rata-rata post-test sebesar 9% (nilai rata-rata sebesar 81,43 dan standar deviasi 14,64) dibandingkan dengan nilai rata-rata pre-test (nilai rata-rata 74,29 dan standar deviasi 11,34) . Meskipun demikian, berdasarkan uji Wilcoxon diketahui bahwa tidak ada perbedaan secara statistik nilai rata-rata pre-test dan post-test.Abstract: Even though various sources of domestic funds are available, funds of tuberculosis (TB) program in Indonesia are still dominated by fund from international donors. The purpose of this activity is to provide hard skills of the Head of Neighborhoods regarding the epidemiological condition of TB, TB prevention and control activities in the community, the importance of TB budgeting starting at the neighborhood level, and sources of funding used for TB prevention and control. The output of this activity is an increase in the knowledge of the Head of the Neighborhoods regarding the epidemiology of TB and TB prevention and control so that they commit to proposing community-based TB activities using available funds in the village in the next budget year. The method of this activity is socialization with the target of seven Head of Neighborhoods in Solok Sipin Village. Participants' knowledge was measured by comparing the pre-test and post-test scores. There was a decrease in the mean value of the post-test of 9% (mean value of 81.43 and standard deviation of 14.64) compared to mean value of the pre-test (mean value of 74.29 and standard deviation of 11.34). However, based on the Wilcoxon test, it was found that there was no statistical difference between the pre-test and post-test mean values

    Pemetaan dan Faktor Risiko Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2022

    Get PDF
    Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit menular tuberkulosis (TB). TB adalah beban kesehatan global dan memiliki implikasi medis, sosial, ekonomi dan budaya. Pada tahun 2018, Provinsi Jambi memiliki prevalensi tuberkulosis paru sebesar 0,27%. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kasus dan mengkaji hubungan faktor risiko TB seperti pendidikan, pendapatan, status gizi, status merokok, riwayat kontak, dan riwayat diabetes di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu tahun 2022. Metode penelitian yang  digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control.Teknik sampel pada penelitian ini menggunakan total sampel dengan perbandingan 1:1 yaitu 57 sampel kasus dan 57 sampel kontrol. Uji statistik penelitian ini menggunakan uji chi squareDari hasil uji chi-square terdapat hubungan antara status gizi (OR:5,536;95% CI:2,481-12,352), status merokok (OR:2,576; 95% CI:1,161-5,717), tingkat pendapatan (OR:2,576; 95% CI:1,161-5,717), riwayat kontak (OR:2,829; 95% CI:1,216-6,581), dan riwayat diabetes (OR: 3,386 ; 95% CI:1,129-10,153) dengan kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu. Pendidikan (OR:0,869; 95% CI: 0,417-1,812) tidak bermakna secara statistic. Puskesmas diharapkan untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan terkait PHBS dan GERMAS,perbaikan gizi keluarga, penanggulangan perilaku merokok, serta mengintensifkan skrining TB

    Studi Kualitatif Gangguan Pendengaran Akibat Bising / Noise Induced Hearing Loss (NIHL) Pada Marshaller Di Bandar Udara Sultan Thaha Kota Jambi Tahun 2020

    Get PDF
    Kebisingan merupakan salah satu sumber penyebab terjadinya gangguan pendengaran terhadap manusia. Bandar udara dapat menimbulkan kebisingan sebagai hasil dari pencemaran melalui aktivitas lalulintas penerbangan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran tingkat kebisingan dengan alat ukur sound level meter menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kebisingan yang dihasilkan di area apron Bandar Udara Sultan Thaha Kota Jambi sebesar 91,4 dB. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran gangguan pendengaran akibat bising pada marshaller di Bandar Udara Sultan Thaha Kota Jambi tahun 2020. Penelitian dilakukan dengan observasional menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh 2 dari 3 marshaller yang merupakan informan utama dalam penelitian mengalami gangguan pendengaran. 1 dari 2 informan tersebut mengalami gangguan pendengaran akibat bising pada kedua telinganya, sedangkan informan lainnya mengalami gangguan pendengaran akibat bising di telinga sebelah kanan. Informan tidak mengalami gangguan pendengaran akibat bising (telinga normal). Pencegahan hanya dapat dilakukan melalui penggunaan alat pelindung diri terhadap pekerja tetapi masih kurangnya kedisiplinan dalam menerapakan penggunaan APD tersebut. Kata Kunci: Bandar Udara, Gangguan Pendengaran, Kebisingan

    PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM MEMBERIKAN EDUKASI DENGAN METODE EMOTIONAL DEMONSTRATION DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI POSYANDU CEMPAKA DESA PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG MUARO JAMBI

    Get PDF
    Stunting is still a public health problem in Pondok Meja Village, one of which is in the Cempaka posyandu area. The results of an interview with the Head of the Cempaka Posyandu Cadre, Pondok Meja Village, stated that in the Cempaka Posyandu, Pondok Meja Village, Muaro Jambi itself recorded ten children who were stunted and were currently under the supervision of the Pondok Meja village government and received assistance from the village. For this reason, the ability of cadres must be improved, one of which is the Emotional Demonstration (Emo Demo) method. The emotional demonstration approach is one way of health education through interactive education sessions using games between individuals, groups or communities involving child development stages. Based on this, the ability of cadres to provide counselling must continue to be improved, especially with the proper method, so that it can facilitate its implementation. This method is designed with a demonstration approach that plays on emotional aspects. With this method, the community will more easily understand the problems that cause stunting
    corecore