31 research outputs found
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DALAM GORENGAN DAN MINYAK BEKAS HASIL PENGGORENGAN MAKANAN JAJANAN DI WORKSHOP UNHAS
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai media pengolahan bahan makanan. Penggunaan minyak goreng berulang dengan pemanasan pada suhu tinggi akan menghasilkan kadar asam lemak bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas dalam minyak bekas penggorengan berulang dan minyak hasil ekstraksi pisang goreng yang dijajakan disekitar lingkungan Workshop UNHAS Makassar. Jenis penelitian adalah Experiment laboratory dengan desain Post Test Only Control Design. Populasi penelitian adalah semua penjual jajanan gorengan yang tersebar di Workshop Unhas yaitu sebanyak 7 penjual gorengan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 1 penjual gorengan. Hasil penelitian kadar asam lemak bebas pada minyak goreng bekas pemakaian berulang (sampel A) dan minyak hasil ekstraksi pisang goreng (sampel B) menunjukkan kadar Asam Lemak Bebas melebihi ambang batas aman yang ditetapkan oleh SNI 01-3741-2002. Pada sampel A: minyak sebelum penggorengan pertama (A1) = 0.69%, penggorengan kesembilan (A5) = 1,29%. ALB sampel B : penggorengan pertama (B1) = 1.28%, penggorengan ke-9 (B5) = 2.45%. Penelitian ini merekomendasikan masyarakat untuk lebih selektif memilih minyak goreng dan merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai pengaruh komposisi bahan makanan terhadap peningkatan kadar asam lemak bebas
BUDAYA MAKAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI PADA MASYARAKAT ADAT TO LOTANG, KELURAHAN AMPARITA, KECAMATAN TELLU LIMPOE, KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
Budaya makan suatu masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan pola konsumsi suatu individu. Masa kehamilan dan menyusui adalah suatu fase di mana kearifan lokal suatu masyarakat dalam memilih makanan untuk dikonsumsi masih ditemui pada masyarakat adat To Lotang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi budaya makan ibu hamil dan menyusui pada masyarakat adat To Lotang dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari delapan informan yang terdiri dua informan kunci yaitu seorang Uwak dari To Lotang Wani dan To Lotang Benteng dan 6 informan lainnya terdiri dari ibu hamil dan menyusui. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball dengan metode pengumpulan data melalu indepth interview dan observasi yang selanjutnya dilakukan analysis content. Hasil penelitian yang dilakukan adalah masyarakat adat To Lotang mendefinisikan bahan makanan yang mereka konsumsi yang mereka klasifikasikan menjadi bahan makanan utama, alternatif, selingan dan beberapa bahan makanan yang memiliki nilai tersendiri. Sejumlah bahan makanan anjuran maupun pantangan bagi ibu hamil dan menyusui masih ditemukan yang dimaksudkan demi keselamatan dan kesehatan ibu hamil dan menyusui meskipun beberapa makanan pantangan bertolak belakang dengan prinsip gizi
STUDI VALIDASI SEMI-QUANTITATIF FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (FFQ) DAN RECALL 24 JAM TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
Kemungkinan hidup seorang bayi secara sederhana dapat dihubungkan dengan status gizi makro (energi, protein, lemak dan Karbohidrat) ibunya. Validitas menggambarkan sejauh mana metode diet dapat mengukur sesuatu alat ukur, dalam hal ini menggunakan metode semi-quantitatife Food Frequency. Dalam penelitian ini metode SQ-FFQ divalidasikan dengan recall 24 jam sebagai gold standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata asupan zat gizi makro dengan metode SQ-FFQ dan recall 24 jam pada ibu hamil, serta mengetahui perbedaan dan korelasi kedua metode tersebut. Jenis penelitian adalah Survey Analitik, dengan rancangan cross sectional, dilakukan pada bulan Maret 2013, di Puskesmas Kassi-kassi, sebanyak 93 sampel Ibu hamil trimester II dan III, melalui purposive sampling. Pengukuran asupan zat gizi makro dilakukan dengan 2x24 jam recall dan satu kali SQ-FFQ. Asupan zat gizi makro dianalisa menggunakan nutrisurvey, kemudian perbedaan kedua metode menggunakan uji Wilcoxon,dan dependent t-test dan korelasi menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian, rata-rata asupan zat gizi makro menggunakan metode SQ-FFQ lebih tinggi dari recall 24 jam. Tidak terdapat Perbedaan antara kedua metode dalam mengukur asupan zat gizi makro (Energi, protein, Lemak dan Karbohidrat). Metode SQ-FFQ valid dalam mengukur asupan zat gizi makro, khususnya energy,lemak dan karbohidrat, namun kurang valid untuk mengukur protein. Penelitian ini merekomendasikan bahwa penggunaan metode SQ-FFQ sebaiknya dilakukan minimal dua kali, dan recall 24 jam lebih dari dua kali untuk meminimalkan bias.\ud
Kata Kunci : Validasi, Semi-quantitatif FFQ, Recall 24 jam, zat gizi makro, ibu hami
PENGARUH LAMA WAKTU PAJAN TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DALAM MAKANAN JAJANAN GORENGAN DI LINGKUNGAN WORKSHOP UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Makanan jajanan gorengan yang umumnya disajikan tanpa penutup jika terlalu lama terpajan oleh lingkungan luar memungkinkan terjadinya kontaminasi dengan asap kendaraan bermotor yang merupakan salah satu sumber logam berat timbal (Pb). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar timbal dalam makanan jajanan gorengan yang dijajakan di Workshop Unhas Makassar. Jenis penelitian adalah Experiment laboratory dengan Post Test Only Control Design. Populasi penelitian adalah semua penjual jajanan gorengan yang tersebar di Workshop Makassar yaitu sebanyak 7 penjual gorengan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan 1 penjual gorengan dengan jenis gorengan pisang goreng. Data hasil penelitian berupa kadar timbal dalam pisang goreng akan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kadar timbal untuk masing-masing sampel setelah dipaparkan sebesar 0.00065 mg/kg (<1 menit), 0.00121 mg/kg (1 jam), 0.00253 mg/kg (2 jam), 0.00783 mg/kg (3 jam), dan 0.00771 mg/kg (4 jam) dimana peningkatan kadar timbal dalam pisang goreng berbanding lurus dengan lama waktu pajannya meskipun peningkatannya tidak signifikan. Semua sampel memenuhi batas aman yang telah ditetapkan BPOM (2009). Salah satu penyebab peningkatan kadar timbal pada makanan jajanan tersebut adalah karena makanan tersebut dijual dalam keadaan terbuka. Olehnya itu, sebaiknya gorengan dikonsumsi tidak berlebihan dan tidak mengkonsumsi gorengan ataupun makanan lainnya yang telah terpapar lebih dari 3 jam.\ud
Kata Kunci : Gorengan, lama waktu pajan, kadar timbal (Pb) dalam makana
STUDI VALIDASI SEMI-QUANTITATIF FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (SQ-FFQ) DENGAN FOOD RECALL 24 JAM PADA ASUPAN ZAT GIZI MAKRO REMAJA DI SMA ISLAM ATHIRAMAKASSAR
Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis dalam diri seseorang. Peningkatan pertumbuhan membutuhkan zat gizi secara khusus guna menjalankan kegiatan fisik yang sangat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata asupan zat gizi makro dengan metode SQ-FFQ dan recall 24 jam pada remaja, serta mengetahui perbedaan dan korelasi kedua metode tersebut. Jenis penelitian adalah Survey Analitik dengan Uji Validasi, dilakukan pada bulan April 2013, di SMA Islam Athirah sebanyak 93 responden. Pengukuran asupan zat gizi makro dilakukan 2x24 jam untuk recall dan satu kali SQ-FFQ. Asupan zat gizi makro dianalisis menggunakan nutri survey, kemudian perbedaan kedua metode menggunakan uji pairedt-test dan korelasi menggunakan uji Formula Pearson. Hasil penelitian, rata-rata asupan menggunakan metode semi-quantitatif food frequncy questionnaire lebih tinggi dari pada recall24 jam untuk asupan Energi,Protein dan Lemak sedangkan pada Karbohidrat rata-rata asupan menggunakan metode food recall 24 jam lebih tinggi. Tidak terdapat perbedaan antara kedua metode dalam mengukur asupan energi,lemak, dan karbohidratsedangkan untuk asupan protein terdapat perbedaan antara kedua metode. Dapat disimpulkan Metode SQ-FFQ valid dalam mengukur asupan zat gizi makro yaitu energi, protein, lemak dan karbohidrat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa penggunaan metode semi-kuantitative food frequency questionnaire valid digunakan untuk menilai Asupan zat gizi makro remaja
PENGARUH EDUKASI GIZI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN ASUPAN ZAT GIZI PADA ANAK GIZI LEBIH DI SDN SUDIRMAN I MAKASSAR TAHUN 2013
Saat ini terdapat bukti bahwa prevalensi kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya gizi lebih adalah kelompok umur usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap perubahan pengetahuan dan asupan zat gizi pada anak gizi lebih di SDN Sudirman I Makassar, 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra experimen dengan desain one group pre-posttest. Dari 219 populasi, terdapat jumlah sampel yaitu 55 responden yang berstatus gizi lebih. Sampel diambil dengan cara non random sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi gizi berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan (p=0,000), asupan protein (p=0,018), dan asupan lemak (p=0,002). Hasil penelitian juga menunjukkan pemberian edukasi gizi tidak berpengaruh terhadap perubahan asupan energi (p=0,134), asupan karbohidrat (p=0,125), dan asupan serat (p=0,242). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara pengetahuan, asupan protein, asupan lemak sebelum dan sesudah edukasi. Tidak terdapat perbedaan antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan serat sebelum dan sesudah edukasi. Disarankan untuk responden agar lebih meningkatkan asupan sayur dan buah, serta mengurangi asupan lemak dan protein
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN MENGANDUNG FITOESTROGEN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X SMAN 21 MAKASSAR
Fitoestrogen adalah kelompok kimia yang ditemukan dalam tanaman yang dapat bekerja sebagai hormon estrogen. Fitoestrogen bekerja sebagai estrogen yang dapat memengaruhi produksi dan pemecahan hormon estrogen oleh tubuh, dan juga kadar estrogen dibawa dalam aliran darah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan siklus menstruasi pada remaja, khususnya siswi SMAN 21 Makassar. Metode penelitiannya yaitu Cross Sectional, dilaksanakan pada Bulan April 2013 di SMAN 21 Makassar dengan sampel 109 siswi kelas X dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data siklus menstruasi dan pola konsumsi fitoestrogen. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan lama menstruasi, lama siklus menstruasi, dan volume darah menstruasi. Nilai p Hubungan konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan lama menstruasi yaitu 0,936 (P > 0,05). Nilai p Hubungan konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan lama siklus menstruasi yaitu 0,445 (P > 0,05). Nilai p Hubungan konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan volume darah yaitu 0,6 (P > 0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi makanan mengandung fitoestrogen dengan lama menstruasi, lama siklus menstruasi, dan volume darah menstruasi. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai fitoestrogen dengan siklus menstruasi, terutama mengenai faktor-faktor yang dapat menghambat kerja fitoestrogen dalam tubuh terkait dengan hubungannya dengan siklus menstruasi wanita
PENENTUAN MASA KADALUARSA PRODUK BUBUR BEKATUL INSTAN DENGAN METODE ACCELARATED SHELF LIFE TEST
Salah satu produk olahan bekatul adalah bubur bekatul instan. Secara alamiah produk pangan akan mengalami penurunan mutu seiring dengan bertambahnya waktu sehingga ada batas waktu dimana suatu produk menjadi tidak diterima (masa kadaluarsa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masa kadaluarsa dengan metode Accelarated Shelf Life Test (ASLT) Berdasarkan pendekatan Arrhenius pada produk bubur bekatul instan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experiment dengan desain post test only control design. Pada penelitian ini, ada dua formula produk bubur bekatul instan. Formula I terbuat dari bekatul saja, Formula II terbuat dari bekatul ditambahkan tepung maizena, bubuk kayu manis dan susu bubuk low fat. Kedua Formula ini disimpan pada suhu 25oC, 35oC dan 45oC selama 14 hari untuk perhitungan Kadar FFA. Dan untuk Kadar Air dan Total Mikroba Kedua Formula ini disimpan pada suhu 25oC dan 35oC selama 14 hari. Penelitian dilakukan pada dua tahap yaitu pembuatan formula bubur bekatul instan dan analisis kadar air, total mikroba dan kadar FFA pada tiap formula produk bubur bekatul instan. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linear mengikuti model Arrhenius. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masa simpan paling lama pada suhu ruang masa simpan Formula I selama 316 hari dan Formula II selama 327 hari
PENGARUH EDUKASI GIZI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP SEDENTARY PADA ANAK GIZI LEBIH DI SDN SUDIRMAN 1 MAKASSAR TAHUN 2013
Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia. Tingginya prevalensi obesitas terutama di kota-kota besar disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary. Perlu dilakukan pencegahan sejak dini untuk mengurangi prevalensi obesitas dan dampak buruk dari obesitas itu sendiri, pencegahan sebaiknya dilakukan sejak anak-anak atau remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan dan gaya hidup sedentary pada anak gizi lebih di SDN Sudirman 1 Makassar. Jenis penelitian adalah pra eskperimen one group pre-posttest,dengan jumlah populasi 219 orang, dengan teknik purposive samping maka didapatkan 55 sampel. Hasil menunjukkan ada pengaruh bermakna antara edukasi dengan perubahan pengetahuan, dengan nilai p value 0,000 <0,05. Dan tidak ada pengaruh bermakna antara edukasi dengan gaya hidup sedentary,dengan nilai p value 0,108 >0,05. Disarankan untuk siswa agar menerapkan pengetahuan yang telah diberikan serta memperbanyak aktifitas fisik yang lebih lebih aktif agar kejadian gizi lebih dapat berkurang