3 research outputs found
PENYERAPAN ION LOGAM Cd(II), Cu(II), Pb(II) DAN Zn(II) MENGGUNAKAN LIMBAH BATANG KACANG KEDELAI (Glycine max L) PADA AIR LIMBAH DENGAN ALIRAN BALIK KONTINU
Salah satu limbah biomassa yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai biosorben dalam menyerap logam-logam berat adalah limbah kacang kedelai. Limbah batang kacang kedelai ini belum pernah dimanfaatkan dan selama ini hanya dibakar untuk mengurangi timbunan limbahnya. Sementara didalam limbah ini terdapat gugus fungsi yang nantinya berperan dalam penyerapan ion logam. Dengan demikian pengolahan limbah dari batang kacang kedelai ini sebagai biosorben untuk menghilangkan logam berat dari perairan berpotensi cukup menjanjikan. Kebaruan penelitian ini adalah pada penggunaan metode kolom kontinu dengan aliran balik (recycle) untuk penyerapan logam Pb(II), Cu(II), Cd(II), dan Zn(II) menggunakan limbah batang kacang kedelai sebagai biosorben. Menurut literatur sebelumnya belum pernah dilaporkan penggunaan aliran recycle pada proses biosorpsi menggunakan metode aliran kontinu. Hasil penelitian terhadap karakterisasi biosorben dipelajari menggunakan analisa FTIR (Fourier Transformed Infrared Spectroscopy), SEM EDX (Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray), dan XRF (X-ray fluoresence). Dari analisa biosorben batang kacang kedelai berpotensi digunakan sebahai penyerap ion logam berat. Hasil penelitian pada metode aliran kontinu menggunakan kolom didapatkan kondisi optimum untuk ion logam Cd(II) adalah pada laju alir 2 mL/menit, dan massa biosorben 0,1 g dengan kapasitas penyerapan 188,794 mg/g; untuk ion logam Cu(II) adalah pada laju alir 2 mL/menit, dan massa biosorben 0,1 g dengan kapasitas penyerapan 188,322 mg/g; untuk ion logam Pb(II) adalah pada laju alir 2 mL/menit, dan massa biosorben 0,1 g dengan kapasitas penyerapan 377,870 mg/g; dan untuk ion logam Zn(II) adalah pada laju alir 2 mL/menit, dan massa biosorben 0,1 g dengan kapasitas penyerapan 189,984 mg/g. Hasil penelitian pada aliran kontinu dalam penyerapan ion logam Cd(II), Cu(II), Pb(II), dan Zn(II) dalam membandingkan aliran recycle dan aliran tanpa recycle, didapatkan bahwa aliran recycle dapat memperbaiki kapasitas penyerapan ion logam. Pada ion Cd(II) terdapat kenaikan kapasitas penyerapan dari 28,636 mg/g menjadi 33,231 mg/g pada massa paling kecil 1,5 g, sementara pada massa yang lebih besar terjadi juga kenaikan kapasitas penyerapan tetapi tidak sebesar pada massa 1,5 g. Begitu juga untuk ion logam Cu(II), Pb(II), dan Zn terdapat kenaikan kapasitas penyerapan dengan adanya aliran recycle dari 26,511 mg/g menjadi 34,231 mg/g; 83,361 mg/g menjadi 113,562 mg/g; dan dari 29,475 menjadi 38,675 mg/g.
Kata kunci: Batang kacang kedelai, biosorpsi, kapasitas penyerapan, recycle
Ekstraksi minyak atsiri kayu gaharu (Aquilaria malaccensis Lam.) dengan pretreatment fermentasi menggunakan Rhizopus sp.
Minyak gaharu adalah atsiri yang digunakan dalam bidang kosmetik, farmasi, dan pewangi yang berkontribusi sebanyak 20% ekspor minyak gaharu dunia. Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh pretreatment dengan fermentasi terhadap nilai rendemen ekstraksi kayu gaharu. Pretreatment sebelum maserasi dengan cara fermentasi menggunakan Rhizopus sp. selama 1, 2 dan 3 hari. Maserasi kemudian dilanjutkan menggunakan waktu dan pelarut terbaik. Pelarut yang digunakan adalah etanol, metanol, n-heksan, dan etil asetat dengan waktu maserasi 1, 2, dan 3 jam. Analisis senyawa minyak kayu gaharu menggunakan GCMS. Berdasarkan nilai rendemen bahwa pelarut terbaik adalah etanol dan waktu maserasi 2 jam yang digunakan untuk ekstraksi dengan pretreatment fermentasi. Durasi fermentasi terbaik yaitu 2 hari dengan komposisi 1:11, menghasilkan nilai rendemen 4,18±0,1254% setelah maserasi menggunakan pelarut etanol selama 2 jam. Karakterisasi GCMS menjelaskan perubahan senyawa dan pembentukan senyawa, asam 1,3-Benzoxazole-5-carboxylic yang sebelum fermentasi 39,84% dan setelah fermentasi menjadi 5,79%. Senyawa lainnya adalah 4-Hydroxy-2-butanon yang tidak ada sebelum fermentasi, namun muncul setelah fermentasi sebesar 46,82%. Jumlah senyawa setelah fermentasi meningkat menjadi 78, dibandingkan sebelum fermentasi, hasil tersebut menjelaskan bahwa kualitas minyak gaharu meningkat
Production of Biogas with Two-Stage Fermentation of Cow Dung-Palm Oil Mill Effluent
In this research, biogas is produced from Palm Oil Mill Effluent (POME) by fermentation of cow dung using a stirred reactor and purified by various CO2 and H2S removal techniques. The variables in this study were: composition of cow dung (55%, 60%, 65%, 70%, 75%, 80% w/w), amino acid composition (0.5%, 1%, 1.5% w/w) and length of fermentation time (2, 6, 10, 14, 16 days). The fixed variables were stirring speed (100 rpm), temperature (30oC) and reactor volume (100 L). This research also investigated the effect of using a lime packed reactor on the purity of methane gas. From the results of first stage of fermentation, it was found that the optimum composition of cow dung-POME was at 60% and the fermentation time was 14 days. In the second stage of fermentation using optimum results at first stage compared to fermentation of cow dung without POME, the results of measuring the gas pressure produced in 60% cow dung-POME fermentation were 17.5 Psig greater than fermentation of cow dung without POME of 15 Psig