453 research outputs found

    Simulasi Sistem Untuk Pengontrolan Lampu Dan Air Conditioner Dengan Menggunakan Logika Fuzzy

    Full text link
    Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat maka sudah seharusnya dalam pemanfaatan energi listrik tersebut diiringi dengan cara pemakaian yang bijak saja. Tetapi Kenyataannya dimasyarakat penggunaan listrik yang mubazir masih banyak terjadi. Contoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian lampu dan Air Conditioner (AC) yang dibiarkan tetap menyala pada ruangan kantor padahal di dalam ruangan tidak ada orang sama sekali. Sehingga hal ini bisa menimbulkan pemborosan pada pemakaian daya listrik tersebut. Umumnya, pengaturan penggunaan lampu dan AC hanya dilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan intensitas cahaya, temperatur udara dan banyaknya orang dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu suatu sistem yang mampu mengontrol penggunaan lampu dan AC tersebut secara otomatis untuk mendapatkan efesiensi penggunaan listrik. Sistem simulasi pengontrolan ini dirancang dengan prinsip kendali logika fuzzy dengan menggunakan sistem inferensi fuzzy adalah metode tsukamoto. Parameter yang digunakan untuk mengatur pemakaian lampu berdasarkan intensitas cahaya yang ada. Sementara parameter untuk mengatur temperatur AC berdasarkan banyak orang dan temperatur udara. Nilai tegas output yang dihasilkan berupa temperatur AC dan jumlah lampu yang bisa dihidupkan. Sistem pengontrolan dengan logika fuzzy lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional, hal ini dikarenakan sistem pengontrolan dengan logika fuzzy dapat menyesuaikan dengan banyak orang, temperatur udara dan intensitas cahaya yang terjadi di sebuah ruanga

    SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

    Get PDF
    Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat maka sudah seharusnya dalam pemanfaatan energi listrik tersebut diiringi dengan cara pemakaian yang bijak saja. Tetapi kenyataannya dimasyarakat penggunaan listrik yang mubazir masih banyak terjadi. Contoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian lampu dan Air Conditioner (AC) yang dibiarkan tetap menyala pada ruangan kantor padahal di dalam ruangan tidak ada orang sama sekali. Sehingga hal ini bisa menimbulkan pemborosan pada pemakaian daya listrik tersebut. Umumnya, pengaturan penggunaan lampu dan AC hanya dilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan intensitas cahaya, temperatur udara dan banyaknya orang dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu suatu sistem yang mampu mengontrol penggunaan lampu dan AC tersebut secara otomatis untuk mendapatkan efesiensi penggunaan listrik. Sistem simulasi pengontrolan ini dirancang dengan prinsip kendali logika fuzzy dengan menggunakan sistem inferensi fuzzy adalah metode tsukamoto. Parameter yang digunakan untuk mengatur pemakaian lampu berdasarkan intensitas cahaya yang ada. Sementara parameter untuk mengatur temperatur AC berdasarkan banyak orang dan temperatur udara. Nilai tegas output yang dihasilkan berupa temperatur AC dan jumlah lampu yang bisa dihidupkan. Sistem pengontrolan dengan logika fuzzy lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional, hal ini dikarenakan sistem pengontrolan dengan logika fuzzy dapat menyesuaikan dengan banyak orang, temperatur udara dan intensitas cahaya yang terjadi di sebuah ruanga

    Pemanfaatan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi Padapembuatan Tegel Karet

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengisi pada pembuatan tegel karet, serta mendapatkan formula tegel karet yang tepat dan memenuhi persyaratan SNI Tegel Karet (SNI 03-1550-1989) dan Karpet Karet (SNI 12-1000-1989). Jenis bahanpengisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam padi, dengan variasi perbandingan yaitu formula 1 (SIR 20 :kompo4 = 0 phr : 100 phr danabu sekam padi: kaolin = 35 phr : 70 phr), formula 2 (SIR 20 : kompo 4 = 20 phr : 80 phr danabu sekam padi : kaolin =40 phr : 65 phr), formula 3(SIR 20 : kompo 4 = 20 phr : 80 phr dan abu sekam padi : kaolin = 45 phr : 60 phr), formula 4 (SIR 20 : kompo 4 =40 phr : 60 phr dan abu sekam padi : kaolin =50 phr : 55 phr), dan formula 5 (SIR 20 : kompo 4 =0 phr : 100 phr dan abu sekam padi : (kaolin = 55 phr : 50 phr).Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak 5 (lima) kali.Hasil uji secaraorganoleptis terhadapkeadaan dan kenampakan adalah mempunyai kenampakan yang merata dan tidak mengalami kecacatan setelah dilakukan pencetakan. Hasil pengujian secara fisika diperoleh tegel karet terbaik pada formula 5 (SIR 20 : kompo 4 = 0 phr : 100 phr dan abu sekam padi : kaolin = 55 phr : 50 phr) dengan nilai Kekerasan yaitu 81,5 Shore A,Ketahanan sobek yaitu 40 kg/cm, Pampatan tetap 25% defl,700C, 22 hr yaitu 23,dan Berat jenis yaitu 1,3 g/cm3 memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia Tegel karet (SNI 03-1550-1989) dan karpet karet (SNI 12-1000-1989)

    Dynamics of large anisotropic spin in a sub-ohmic dissipative environment close to a quantum-phase transition

    Full text link
    We investigate the dynamics of a large anisotropic spin whose easy-axis component is coupled to a bosonic bath with a spectral function J(\w)\propto \omega^s. Such a spin complex might be realized in a single-molecular magnet. Using the non-perturbative renormalization group, we calculate the line of quantum-phase transitions in the sub-ohmic regime (s<1s<1). These quantum-phase transitions only occur for integer spin JJ. For half-integer JJ, the low temperature fixed-point is identical to the fixed-point of the spin-boson model without quantum-tunneling between the two levels. Short-time coherent oscillations in the spin decay prevail even into the localized phase in the sub-ohmic regime. The influence of the reorganization energy and the recurrence time on the decoherence in the absence of quantum-tunneling is discussed.Comment: 14 pages,7 figure

    Pengaruh Waktu Dekomposisi Lumpur Aktif Basah dari Unit Pengolahan Limbah Pabrik Crumb Rubber pada Proses Pembuatan Pupuk Organik

    Full text link
    Actived sludge from waste water treatment of crumb rubber industry of PT Hoktong Plaju in Palembang still contains nutrients and other useful elements for living plants. Actived sludge containts the composition of 70%-90% of organic compound and 10 % of inorganic. The purpose of this research in to find out the composition of nutrients from various time composting organic fertilizer made from wet active mud of rubber crumb factory waste. The design for this experiment was Complete Randomized Design with 3 different time variables for composting. Variable 1 (7 days of composting time), Variable 2 (9 days of composting time) and Variable 3 (15 days of composting time) all of the treatments were repeated three times. Organic fertilizer that have been composted are then subjected to quality testing in accordance with SNI (Indonesian National Standard) for organic fertilizer from domestic waste for organic C parameters, C / N, Ikutan, Nitrogen, P2O5, K2O, Metals and Micro nutrients. From this research is concluded that wet active mud from crumb rubber factory waste processing unit can be used as raw material of compost fertilizer because it contains organic C, C / N, Ikutan, Nitrogen, P2O5, K2O, Metals and Micro nutrients according to SNI organic fertilizer from domestic waste and the Ministry of Agriculture Regulation number 79/SR/140/10/2011 about Minimum Technical Requirements of Organic Fertilizer from Industrial Wastewater Treatment Plant. From the treatment performed, Variable 3 with the composting time of 15 days is the best treatment to raise the level of nutrients in wet mud. In the case where the nutrients levels are not fulfilled, the addition of organic ingredients that contains Kalium elements can be done in the composting process
    corecore