55 research outputs found

    Controversy and consensus on the management of elevated sperm DNA fragmentation in male infertility: A global survey, current guidelines, and expert recommendations

    Get PDF
    Purpose Sperm DNA fragmentation (SDF) has been associated with male infertility and poor outcomes of assisted reproductive technology (ART). The purpose of this study was to investigate global practices related to the management of elevated SDF in infertile men, summarize the relevant professional society recommendations, and provide expert recommendations for managing this condition. Materials and Methods An online global survey on clinical practices related to SDF was disseminated to reproductive clinicians, according to the CHERRIES checklist criteria. Management protocols for various conditions associated with SDF were captured and compared to the relevant recommendations in professional society guidelines and the appropriate available evidence. Expert recommendations and consensus on the management of infertile men with elevated SDF were then formulated and adapted using the Delphi method. Results A total of 436 experts from 55 different countries submitted responses. As an initial approach, 79.1% of reproductive experts recommend lifestyle modifications for infertile men with elevated SDF, and 76.9% prescribe empiric antioxidants. Regarding antioxidant duration, 39.3% recommend 4–6 months and 38.1% recommend 3 months. For men with unexplained or idiopathic infertility, and couples experiencing recurrent miscarriages associated with elevated SDF, most respondents refer to ART 6 months after failure of conservative and empiric medical management. Infertile men with clinical varicocele, normal conventional semen parameters, and elevated SDF are offered varicocele repair immediately after diagnosis by 31.4%, and after failure of antioxidants and conservative measures by 40.9%. Sperm selection techniques and testicular sperm extraction are also management options for couples undergoing ART. For most questions, heterogenous practices were demonstrated. Conclusions This paper presents the results of a large global survey on the management of infertile men with elevated SDF and reveals a lack of consensus among clinicians. Furthermore, it demonstrates the scarcity of professional society guidelines in this regard and attempts to highlight the relevant evidence. Expert recommendations are proposed to help guide clinicians

    Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang Kesiapsiagaan Bencana Petugas UPTD Urusan Puskesmas Mamboro, Tawaeli dan Pantoloan

    No full text
    ABSTRAK UMI KALSUM. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Tentang Kesiapsiagaan Bencana Petugas Di Puskesmas Mamboro, Puskesmas Tawaeli Dan Puskesmas Pantoloan (di bawah bimbingan Bertin Ayu Wandira). Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati garis sesar yang berpotensi menyebabkan bencana alam, kondisi ini sangat rawan terjadi bencana. Sulawesi merupakan salah satu pulau yang dilewati sesar Palu koro yang merupakan sesar paling aktif saat ini, wilayah sulawesi dilanda Gempa Bumi. Korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Puskesmas mamboro Kecamatan Palu Utara meninggal 64 orang dan hilang 15 orang, di Tawaeli Puskesmas tawaeli meninggal 149 orang dan hilang 6 orang Puskesmas Pantoloan meninggal 163 orang hilang 28 orang Kesiapsigaan merupakan kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi ketika bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan tentang kesiapsiagaan bencana petugas di Puskesmas Mamboro, Puskesmas Tawaeli dan Puskesmas Pantoloan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif dengan model deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petugas kesehatan di Puskesmas Puskesmas Mamboro yaitu 60 responden, Puskesmas Tawaeli 64 responden dan Puskesmas Pantoloan 60 responden responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan totalsampling. Analisis data menggunakan Univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden Puskesmas Mamboro kategori baik dengan persentase 95,0%, Puskesmas Tawaeli kategori baik dengan persentase 92,2% dan Puskesmas Pantoloan kategori kurang baik dengan persentase 55,0%. Sikap responden tentang kesiapsiagaan bencana Puskesmas Mamboro berada pada kategori baik dengan persentase 65,0%, Puskesmas Tawaeli berada pada kategori baik dengan persentase 71,9%,dan Puskesmas Pantoloan berada pada kategori baik dengan persentase 88,3% ,dan tindakan responden tentang kesiapsiagaan bencana Puskesmas Mamboro berada pada kategori baik dengan persentase 66,7%, Puskesmas Tawaeli berada pada kategori baik dengan persentase 71,9%,dan Puskesmas Pantoloan berada pada kategori kurang baik dengan persentase 51,7%. Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Pengetahuan, Sikap, Tindakan

    ANALISIS PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PENYAKIT SCHISTOSOMIASIS PADA MASYARAKAT DI DESA DODOLO LEMBAH NAPU KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO

    No full text
    ABSTRAK Delviana Monica Stevani. Analisis Perilaku Pencarian Pengobatan Penyakit Schistosomiasis pada Masyarakat di Desa Dodolo Lembah Napu Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso (di bawah bimbingan Muh. Jusman Rau) Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Agustus 2020 Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit parasit yang endemik dalam permasalahan kesehatan masyarakat. Menurut World Health Organitation (WHO), sebanyak 206,5 juta orang memerluhkan pencegahan pada 2018. Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang terdeteksi penyakit ini, tepatnya di Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku masyarakat Di Desa Dodolo Lembah Napu Kabupaten Poso terhadap pencarian pengobatan penyakit Schistosomiasis. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 83 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala guttman. Data yang diperoleh berdasarkan analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pekerjaan dengan perilaku pencarian pengobatan (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), penggunaan sumber air (p=0,000), pendapatan (p=0,070) dan penggunaan APD (p=0,038) dengan perilaku pencarian pengobatan schistosomiasis pada masyarakat di desa dodolo lembah napu kecamatan lore utara kabupaten poso. Untuk melakukan pencegahan terhadap masyarakat maka perlu dilakukan sosialisasi mengenai penyakit, pencegahan, penularan dari penyakit schistosomiasis dan sebaiknya dari pihak puskesmas wuasa desa dodolo lebih tepat sasaran dalam pembagian alat pelindung diri (APD) kepada masyarakat yang profesinya berkontak langsung dengan area fokus agar tidak dapat menyebabkan penyakit schistosomiasis. Kata Kunci: Perilaku Pencarian Pengobatan, Penyakit Schistosomiasi

    Hubungan Kuliah Online dengan Gejala Gangguan Somatoform Terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Angkatan 2019.

    No full text
    HUBUNGAN KULIAH ONLINE DENGAN GEJALA GANGGUAN SOMATOFORM TERHADAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO ANGKATAN 2019 Fitriah Handayani*, I Ketut Dwi Adi** *Dosen Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako **Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran,Universitas Tadulako ABSTRAK Latar belakang: Masalah pada kuliah online dapat menyebabkan mahasiswa memutar otak agar menghasilkan kualitas dan pengalaman belajar yang baik, apabila mahasiswa merasa tidak sanggup mengatasi masalah tersebut akan memicu reaksi negatif yang mengakibatkan stress bahkan bisa mengarah ke gejala gangguan somatoform. Gangguan somatoform adalah kelainan psikologis yang dicirikan dengan gabungan gejala fisik yang tidak jelas dan tidak tampak pada pemeriksaan fisik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kuliah online dengan gejala gangguan somatoform terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako tahun 2019 Metode penelitian: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden adalah mahasiswa aktif angkatan 2019 FK UNTAD. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kuliah online dan Patient Health Quesionnaire -15 (PHQ-15) secara online. Hasil: Terdapat 111 responden, perempuan 76 orang (68,5 %) dan laki-laki 35 orang (31,5 %). Jumlah responden yang mengalami gejala gangguan somatoform (70,25%). Hubungan antara kuliah online dengan gejala gangguan somatoform yaitu cukup yang dibuktikan dengan nilai p=0,324 dan Sig. = 0,001 (Sig .< 0,05) dengan uji Rank Spearmen. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kuliah online dengan gejala gangguan somatoform pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako tahun 2019. Kata Kunci: Kuliah Online, Gangguan Somatoform dan PHQ-1
    corecore