10 research outputs found

    PENGENALAN WARNA DAN BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA CAT AIR TERHADAP KECERDASAN KOGNITIF ANAK USIA 4 HINGGA 5 TAHUN

    Get PDF
    PAUD learning today must be fun and memorable for children, especially at the age of 4-5 years, children are able to recognize colors and symbols of numbers 1-10. However, at this age there are still those who cannot distinguish colors and call number symbols as the basis for learning for children. Due to monotonous learning using children's worksheets, making children bored and not understanding colors and numbers, therefore the researchers took the title "Introduction to Colors and Numbers Using Watercolor Media on Cognitive Intelligence of Children aged 4 to 5 Years". This study uses a quantitative research model and refers to the implementation process proposed by Kemmis and Mc.Taggart. For all the limitations, this research minimizes meetings so that the data collection process is only carried out for two meetings. The data obtained show an increase in children's cognitive abilities in understanding color and number material. This refers to the success percentage of 77.5%, which is growing rapidly during the second cycle of learning. Much improved compared to the previous learning which only involved writing instruments in the pre-action with 43.6% gain with sufficient predicate. Then again doing the first cycle of learning by using crayons won the percentage to 57%. Officially the criteria that can also turn out to be good.. Key word: Recognizing Colors and Numbers, Cognitive, and WatercolorPembelajaran PAUD saat ini haruslah menyenangkan dan berkesan untuk anak, terlebih di usia 4-5 tahun anak mampu mengenal warna dan lambang bilangan 1-10. Namun diusia ini masih ada yang belum dapat membedakan warna dan menyebut lambang bilangan sebagai dasar pembelajaran bagi anak. Dikarenakan  pembelajaran yang monoton menggunakan lembar kerja anak,  membuat anak bosan dan kurang memahami warna dan bilangan, oleh sebab itu peneliti mengambil   judul “Pengenalan Warna Dan Bilangan Menggunakan Media Cat Air Terhadap Kecerdasan Kognitif Anak Usia 4 Hingga 5 Tahun”. Penelitian ini menggunakan model penelitian kuantitaif dan menunjuk pada proses pelaksanaan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.Taggart. atas segala keterbatasan maka penelitian ini meminimalisir pertemuan sehingga dalam proses pengambilan data hanya dilakukan selama dua kali pertemuan. Data – data yang diperloleh menunjukan adanya peningkatan terhadap kaapua kognitif anak dalam memahai materi warn dan angka. Hal ini merujuk berdasarkan presentase keberhasilan sebesar 77.5% jauh berkembang pesat pada saat pembelajaran siklus II. Jauh meningkat dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang hanya melibatkan alat tulis dalam pratindakan dengan perolehan 43.6% dengan predikat cukup. Kemudian kembali melakukan pembelajaran siklus I dengan menggunakan crayon menyabet besaran presentase menjadi 57%. Secara resmi kriteri yang dapat juga berubah menjadi baik.   Kata kunci : Mengenal Warna dan Bilangan, Kognitif, dan Cat Ai

    PENGGUNAAN MEDIA LOOSE PARTS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

    Get PDF
    This research is motivated by the results of observations made that the existing learning methods are still lacking or have not found the right methods and media for children's creativity. The purpose of this research is to find out the application of the use of Loose Parts media to increase the creativity of early childhood. This research is descriptive qualitative research with data collection techniques through observation. The method of using Loose Parts media from natural materials as a medium in the learning process for Early Childhood plays a good role in increasing the creativity of students at Cahaya Bunda Kindergarten, Surabaya. By using Loose Parts media in the learning process, children become more enthusiastic and enthusiastic in participating in every activity given by the teacher. In addition to playing activities using Loose Parts media, children are given the widest possible opportunity to express themselves, provoke children's imagination and creativity without any limitations so that children become more optimal in their learning process. Keywords: Loose Parts media, Play, CreativityABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi yang dilakukan bahwa metode pembelajaran yang ada saat ini masih dirasa kurang atau belum menemukan metode dan media yang tepat untuk kreativitas anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan penggunaan media Loose Parts untuk meningkatkan kreativitas Anak Usia Dini. Penelitian yang dilakukan ini adalah merupakan jenis penelitian Kualitatif Deskriptif dengan teknik pengambilan data melalui Observasi. Metode penggunaan media Loose Parts bahan alam sebagai media dalam proses pembelajaran Anak Usia Dini berperan baik dalam meningkatkan kreativitas anak didik di TK Cahaya Bunda Surabaya. Dengan penggunaan media Loose Parts ini dalam proses pembelajaran, anak-anak menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang diberikan oleh guru. Selain itu dengan kegiatan bermain menggunakan media Loose Parts, anak diberikan kesempatan seluas-luasnya dalam mengekspresikan dirinya, memancing imajinasi dan kreativitas anak tanpa ada batasan sehingga anak menjadi lebih optimal dalam proses pembelajarannya. Kata Kunci: Media Loose Parts, Bermain, Kreativita

    ROLE OF EDUCATION POLICY

    Get PDF
    The background of this research is to find out the differences and similarities in the curriculum between Indonesia, Malaysia and the Philippines regarding Islamic religious education curriculum policies implemented in Indonesia, Malaysia and the Philippines. the role of policy will determine the direction of how to deal with the era of the industrial revolution. Islamic religious education will be synergized with government policies, especially in the management of educational institutions, especially the implementation of the curriculum that will be applied to each country. This curriculum will answer various problems that develop in society. The method used is a literature study using a qualitative approach, the data will be processed from the government policies of each country in order to find out how important it is to the results of the determination. The implementation of the curriculum in Islamic education in Indonesia, Malaysia and the Philippines is almost the same, namely in the form of an education unit level curriculumLatar belakang Penelitian ini merupakan mencari  perbedaan dan persamaan kurikulum antara Indonesia, Malaysia dan Filipina tentang kebijakan kurikulum pendidikan agama islam yang diterapkan di Indonesia, Malaysia dan Filipina. peran kebijakan akan menentukan arah bagaimana nanti mengahadapi era revolusi industry. Pendidikan agama islam akan di sinergikan dengan kebijakan pemerintah terutama pada pegelolaan lembaga pendidikan khususnya pelaksanaan kurikulum yang akan di terapkan pada masing masing Negara. Kurikulum ini akan menjawab berbagai persoalan yang berkembang pada masyarakat. Metode yang di gunakan adalah studi literature dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang akan di olah dari kebijakan pemerintah setiap Negara guna untuk mengetahui seberapa berperan terhadap hasil penetapan. Pelaksanaan kurikulum dalam pendidkan islam di Indonesia, Malaysia dan Filipina hampir sama yaitu berbentuk kurikulum tingkat satuan pendidika

    PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMBINAAN AKHLAK MAHASISWA UNIVERSITAS NAROTAMA

    Get PDF
    Abstrak Kualitas akhlak mahasiswa saat ini dapat dicapai melalui upaya-upaya pembinaan yang dilakukan di Universitas. Dimana khusus dosen Pendidikan Agama Islam sebagai tenaga pendidik profesional memiliki tanggung jawab moral untuk membuat langkah-langkah pembinaan akhlak mahasiswa yang terprogram dan terarah. Kenyataan dilapangan masih ditemukan adanya berbagai kenakalan yang dilakukan oleh mahasiswa baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus yang notabene sebagai kaum terdidik. Fenomena ini menunjukan belum optimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Agama Islam, khususnya di Lingkungan Universitas Narotama Surabaya Masalah penelitian ini berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran dosen Pendidikan Agama Islam dalam optimalisasi pembinaan akhlak mahasiswa. Apakah kualitas dosen Pendidikan Agama Islam mampu meningkatkan optimalisasi pembinaan akhlak mahasiswa di lingkungan universiats Narotama Surabaya. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mendeskripsikan Landasan kualitas pembelajaran dosen Pendidikan Agama Islam; 2. Untuk menemukan upaya-upaya dosen Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya; 3. Untuk mendeskripsikan pembinaan akhlak mahasiswa yang dilakukan dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan Universitas Narotama Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan keadaan suatu fenomena yang terjadi dan dapat diamati dari tulisan atau lisan dari subyek penelitian.Teknik pengumpulan dan perekaman data dengan cara observasi partisipan yang ditunjang dengan wawancara di lapangan dan studi dokumentasi. Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah meningkatnya kualitas pembelajaran PAI, dan upaya-upaya dalam optimalisasi pembinaan akhlak di lingkungan Universitas Narotama. Keyword : pembelajaran PAI, optimalisasi, akhlak, mahasisw

    Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Bekerja

    Get PDF
    Prokrastinasi akademik adalah menunda-nunda pekerjaan di bidang akademis. Prokrastinasi akademik terjadi karena mahasiswa yang bekerja kurang bisa membagi waktunya dengan baik, antara bekerja dan kuliah. Mahasiswa yang bekerja melakukan prokrastinasi akademik karena kurang mampu untuk melakukan regulasi diri. Regulasi diri merupakan kemampuan untuk mengontrol perilaku sendiri dan salah satu dari sekian penggerak utama kepribadian manusia. Dalam proses melakukan regulasi diri, mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik perlu untuk mengerti akan pentingnya pendidikan dan mampu mengatur waktunya dengan baik. Proses regulasi diri yaitu dengan melakukan planning, self-monitoring, control, dan evaluation

    TAUHID SEBAGAI PARADIGMA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

    Get PDF
    The striking difference between the science of religion and general science makes the cause of disintegration, resulting in the dichotomy of education. First, Westerners say it is not scientific in the eyes of religion because the object is not empirical. Second, general science is sensory while the science of religion is a hallucination but the source of the Qur'an and Hadist so that the belief system is still not one hundred percent. Third, objective science in religion can not necessarily be studied by modern enthusiasts, requiring a scientific message that can assure the existence of the religious knowledge of its source from belief. To be able to collaborate between the science of religion with general science. Then, the author tries to draw the red thread that both science has a synergy if it can be practiced together, especially science of monotheism with general science. The linkage between the science can be positioned namely rahmaniyah, takamuliyah, syumuliyah, tawzuniyah, privilege, wasaliyah, rabbaniyah and uswiyah. So they understand that it can be made a tool to be united without any interests. The result of the above study then this Paradigm requires that all entities between Earth and Heaven, Empiric and Ghaib entities, are integrated in a balanced development of theory and practice of learning. Key Terms: Tawhid, General Knowledge, Paradigm, Islamic EducationPerbedaan yang sangat mencolok antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum menjadikan penyebab adanya disintegrasi, sehingga terjadi dikotomi pendidikan. Pertama, orang barat mengatakan tidak ilmiah dalam kacamata agama karena objeknya bukan empiris. Kedua, ilmu pengetahuan umum bersifat indrawi sedangkan ilmu agama bersifat halusianasi padahal sumbernya dari al Qur’an dan Hadist sehingga system kepercayaannya masih belum seratus persen. Ketiga, ilmu yang sifatnya objektif dalam agama belum tentu bisa dikaji oleh peminat kaum modern sehingga membutuhkan pesan ilmiah yang bisa menjamin tentang keberadaan ilmu agama sumbernya dari keyakinan. Untuk bisa mengkolaborasi antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum maka penulis mencoba menarik benang merah bahwa kedua ilmu tersebut mempunyai sinergi jika bisa diamalkan secara bersama terutama ilmu tauhid dengan ilmu umum. Keterkaitan antara ilmu tersebut bisa diposisikan yaitu rahmaniyah, takamuliyah, syumuliyah, tawzuniyah, istimroriyah, wasaliyah, rabbaniyah dan uswiyah. Sehingga mereka memahami bahwa it bisa di jadikan alat untuk bisa bersatu tanpa ada kepentingan apapun. Hasil dari kajian di atas maka Paradigma ini menghendaki agar seluruh entetitas antara Bumi dan Langit, entetitas Empirik dan Ghaib, terintegrasi secara seimbang dalm pengembangan teori dan praktek pembelajaran. Kata Kunci: Tauhid, Pengetahuan Umum, Paradigma, Pendidikan Isla

    PARADIGMA SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

    Get PDF
    AbstrakParadigma adalah suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu. Oleh karenanya paradigma pendidikan menjadi kunci utama yang akan mengarahkan perilaku ilmiah untuk menyelidiki, dan menemukan solusi pemecahan masalah di dalamnya. Paradigma pendidikan islam merupakan suatu pokok permasalahan ilmu yang menggariskan berbagai macam pernyataan, kaidah pertanyaan dan penafsiran yang diperoleh dari jawaban yang sudah dipelajarinya. Paradigma pendidikan Islam di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian pokok yaitu: 1)  pendidikan Islam menjadi intelektual komitmen yang menjadi suatu citra fundamental dari pokok permasalahan suatu ilmu; 2)  pendidikan Islam seharusnya dikembangkan dari pemikiran pendidikan Islam yang ditelorkan para ‘ulama, pemikir (intelegensia) dan filosof Muslim; 3) Integrasi antara ilmu dan agama memungkinkan bagi kita menemukan sebuah paradigma milik kita sendiri “Pendidikan (Agama) Islamâ€.Kata kunci: paradigma, sistem, pendidikan Isla

    KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDEKATAN MULTIDISIPLINER, INTERDISIPLINER DAN TRANSDISIPLINER DI PERGURUAN TINGGI

    No full text
    Islamic religious education is an integration of education and Islamic sciences. It is included in the category of multidisciplinary disciplines. Given the diversity of approaches and different applications from each institution, it seems important to identify a model of Islamic religious education curriculum based on a multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary (MIT) approach. Therefore, by using the systematic literature review (SLR) method and Nvivo 12 as a qualitative data processing tool, this study seeks to examine the various integrated approach models and their application in the curriculum of Islamic religious education in tertiary institutions. The result of this research is that there is one curriculum model that is widely used in the application of the MIT approach in the Islamic religious education curriculum, namely collaboration

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA: IMPROVE FINE MOTOR SKILLS FOR CHILDREN OF 4-5 YEARS THROUGH FINE ARTS LEARNING

    No full text
    This research is motivated by tendency for less achievement of fine motor development activities for children aged 4-5 years due to less varied media use. This causes the child's fine motor skills to be less than optimal, especially in the form of motor skills for movement of both hands, fingers and coordination of hand speed with eye movements. The aim from this research to improve children's fine motor skills through various fine arts activities in group A aged 4-5 years. The method used is Classroom Action Research which was carried out in 3 cycles and collaborated with the class teacher. The model used is Kemmis & Mc. Taggart. Each cycle is carried out through four stages, namely planning, implementation, observation and reflection. The research subjects were children aged 4-5 years who sat in group A with 14 students and 1 partner teacher. Data collection techniques use observation and documentation. The results of the research show that fine arts learning activities can improve children's fine motor skills in the form of increasing abilities in each cycle

    Model Pembelajaran PAI Berbasis ISRA dalam Meningkatkan Moderasi Beragama Mahasiswa di Perguruan Tinggi

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keefektifan model pembelajaran berbasis ISRA di Perguruan Tinggi Umum, survey menunjukkan bahwa indikator moderasi beragama berupa komitmen kebangsaan, Toleransi, Anti kekerasan, dan adaptif kebudayaan lokal  dapat diterapkan pada kurikulum PAI di perguruan Tingggi Umum. Berbagai penelitian model pembelajaran berbasis moderasi beragama yang dilakukan menghasilkan 50 % hasil cukup signifikan, maka penulis mencoba model pembelajaran berbasis ISRA dalam moderasi beragama ternyata hasilnya cukup baik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan studi dokumentasi. Responden data yang  diambil 90 mahasiswa sebagai sampel  dari berbagai perguruan tinggi umum di Jawa Timur, menggunakan hasil uji analisis melalui Cronbach Alpha dan Wilcoxon dengan hasil yang signifikan 0,05% dari data yang diambil maka Penggunaan model ISRA cukup efektif dalam mengimplementasikan moderasi beragama sehingga dapat meningkatkan sikap moderat pada mahasiswa
    corecore