54 research outputs found

    Pengaruh Penggunaan Modul Multimedia Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuanuntuk mengatahui pengaruh penggunaan modul multimedia terhadap hasil belajar geografi siswa SMA. Subjek penelitian yakni siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan kesamaan nilai rata-rata ujian semester pertama.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experiment) dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilhan ganda dengan 48 soal. Teknik analisis yang digunakan adalah ujit-test dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modul multimedia tidak berpengaruh terhadap hasil belajar geografi. Siswa yang belajar dengan menggunakan modul multimedia memperoleh hasil belajar yang lebih rendah daripada siswa yang menggunakan buku teks. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan modul multimedia dengan buku teks, nilai p-level adalah 0,00lebih kecil dari signifikansi yaitu 0,05 (p<0,05). Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka diberikan saran bagi peneliti dan pengembang selanjutnya supaya dalam mengembangkan modul multimedia harus memperhatikan kaidah-kaidah dan pedoman pengembangan modul yang baik dan benar agar produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara baik oleh siswa dan hendaknya melakukan eksperimen lanjutan pada sekolah yang lebih bervariasi dan mengambil lokasi penelitian lebih dari satu dengan sekolah yang berbeda karakteristik. Kata kunci: Modul Multimedia dan Hasil Belajar. Pendahuluan Penggunaan modul sebagai bahan ajar di dalam kelas merupakan suatu alternatif untuk pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan dan kemandirian belajar siswa.Berkaitandengan modul, Winkell (dalam Sutadji, 2000) mengatakan bahwa” modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, karena modul memuat tujuan pembelajaran, petunjuk tentang cara belajar, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai Balikan, dan alat evaluasi belajar”. Dengan demikian siswa dapat menggunakannya setiap waktu dan tempat sesuai dengan keinginan, kesempatan, kemampuan, dan kemungkinan untuk maju berkelanjutan dan hasil belajar yang lebih baik.Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Pembelajaran dengan menggunakan modul memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing

    Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Gampong Geulumpang Kecamatan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara

    Full text link
    Kondisi Masyarakat Gampong Geulumpang sebagian besar masih berada di bawah garis kesejahteraan dengan tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi masyarakat Gampong Geulumpang yang berkaitan dengan pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara di Gampong Geulumpang.Populasi yang diambil adalah seluruh masyarakat yang ada di Gampong Geulumpang dengan menggunakan tehnik Snowball Samplingsampel yang digunakan tidak menentu sampai data yang diperoleh oleh peneliti sudah cukup.Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer (lapangan) dan data sekunder (kepustakaan).Dengan tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1) tingkat pendidikan masyarakat di Gampong Geulumpang masih rendah, rata-rata masyarakat hanya menyelesaikan pendidikan sampai jenjang SMP. 2) tingkat pendapatan masyarakat Gampong Geulumpang berkisar antara 500.000 dengan jumlah anggota keluarga sekitar 6-7 orang per kepala keluarga bermata pencaharian sebagai petani. Rata-rata tingkat pendapatan masyarakat Gampong Geulumpang masih rendah. 3) kondisi kesehatan masyarakat di Gampong Geulumpang masih tergolong baik hal ini dapat dilihat dari tindakan kepala keluarga terhadap anggota keluarganya yang sakit dengan membawanya ke dokter/puskesmas dikarenakan hampir setiap masyarakat di Gampong Geulumpang memiliki kartu jaminan kesehatan yang digunakan untuk berobat gratis. Namun dalam segi pemenuhan gizi masih terbilang rendah hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga yang tidak berkecukupan untuk mengkonsusmsi makanan yang bergizi setiap harinya

    PENGARUH PENGGUNAAN MODUL DIGITAL BERBASIS GAMBAR PADA MATA KULIAH GEOMORFOLOGI UMUM TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS ALMUSLIM

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan modul digital berbasis gambar pada mata kuliah Geomorfologi Umum terhadap hasil belajar mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Almuslim. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen, yang dilaksanakan pada bulan Februari s.d Juli 2019 pada semester genap tahun akademik 2018/2019 di Universitas Almuslim. Subyek penelitian adalah mahasiswa Prodi. Pendidikan Geografi Universitas Almuslim yang terdiri atas dua kelompok dan setiap kelompok terdiri atas 25 orang. Adapun model penelitiannya adalah The Untreated Control Group Design with Pretestand Posttest. Data yang telah dikumpulkan dari pengukuran variabel tergantung dan variabel bebas dianalisis dengan menggunakan ttes. Namun, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada data pascates (hasil belajar) mahasiswa untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak, sehingga ditentukan kesahihan hipotesis yang diuji. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan modul digital berbasis gambar berbeda dengan hasil belajar tanpa menggunakan modul digital berbasis gambar, hal ini terlihat dari hasil analisis data diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (2,99>2,02), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu, terdapat pengaruh penggunaan modul digital berbasis gambar pada mata kuliah Geomorfologi Umum terhadap hasil belajar mahasiswa Prodi. Pendidikan Geografi Universitas Almuslim.Kata kunci: pengaruh, modul digital berbasis gambar, hasil belaja

    KAJIAN FUNGSI NARATIF DALAM DONGENG-DONGENG KARYA DĂ–RTE MĂśLLER

    Get PDF
    Fairy tales are one of the short stories in oral literature that are believed not to have really happened, are part of folklore and not only provide entertainment but are also a powerful means of instilling values, so fairy tales always contain moral lessons. Along with the times, traditional fairy tales have experienced significant developments in the form of delivery media and authors and have become modern fairy tales. Although in the form of modern literary works, as a fairy tale, modern fantasy works still show the narrative pattern of folklore (Bunanta, 1998: 45 in Nurgiyantoro, 2011: 234). Propp was a Russian literary researcher who summarized all folktales into seven spheres of action and 31 fixed elements or so-called narrative functions (Pradotokusumo, 2005:69). In fairy tales, the characters may change, but the actions and roles remain the same (Luxemburg et al., 1989:40). This study aims to describe the narrative function and characters contained in the fairy tales Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese and Rosalie und die Eule. The method used in this research is a qualitative method with an objective approach. Based on the results and discussion of Vladimir Propp's narrative functions, there are 17 functions in the fairy tale Schlaf gut, kleiner Fuchs!, 17 functions in the fairy tale Gefahr auf der Traumwiese and 15 functions in the fairy tale Rosalie und die Eule by Dörte Müler. Then from these narrative functions, 4 characters each were found in the fairy tales Schlaf gut, kleiner Fuchs!, Gefahr auf der Traumwiese and Rosalie und die Eule

    Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Protein Dari Tempe Biji Buah Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)

    Get PDF
    Lamtoro gung (leucaena leucocephala) is one of the food materials containing high enough protein which allow to be used as raw material for producing tempeh through fermentation. This study aimed to determine the effect of fermentation time to the protein levels of lamtoro gung seeds tempeh with variation fermentation times of 24, 36, 48, 60 and 72 hours. Steps in this study were sample preparation, producing lamtoro gung seeds tempeh,and protein levels analysis. The protein level was determined by Kjeldahl method. The results showed that there was an effect of fermentation time to the protein levels. The longer the fermentation time took effect to the lower the levels of protein produced. The highest protein level was obtained at 24 hours of fermentation time that was equal to 7.943%, while the protein level on fermentation time of 36 hours was equal to 7.725%, 48 hours fermentation time was equal to 7.195%, 60 hours fermentation time was equal to 7.197%, and 72 hours fermentation time was equal to 5.733%

    PENGARUH PENGGUNAAN MODUL MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuanuntuk mengatahui pengaruh penggunaan modul multimedia terhadap hasil belajar geografi siswa SMA. Subjek penelitian yakni siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan kesamaan nilai rata-rata ujian semester pertama.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experiment) dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilhan ganda dengan 48 soal. Teknik analisis yang digunakan adalah ujit-test dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for Windows.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modul multimedia tidak berpengaruh terhadap hasil belajar geografi. Siswa yang belajar dengan menggunakan modul multimedia memperoleh hasil belajar yang lebih rendah daripada siswa yang menggunakan buku teks. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan modul multimedia dengan buku teks, nilai p-level adalah 0,00lebih kecil dari signifikansi yaitu 0,05 (p<0,05). Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka diberikan saran bagi peneliti dan pengembang selanjutnya supaya dalam mengembangkan modul multimedia harus memperhatikan kaidah-kaidah dan pedoman pengembangan modul yang baik dan benar agar produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara baik oleh siswa dan hendaknya melakukan eksperimen lanjutan pada sekolah yang lebih bervariasi dan mengambil lokasi penelitian lebih dari satu dengan sekolah yang berbeda karakteristik.  Kata kunci: Modul Multimedia dan Hasil Belajar.  Pendahuluan Penggunaan modul sebagai bahan ajar di dalam kelas merupakan suatu alternatif untuk pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan dan kemandirian belajar siswa.Berkaitandengan modul, Winkell (dalam Sutadji, 2000) mengatakan bahwa” modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri atau individu, karena modul memuat tujuan pembelajaran, petunjuk tentang cara belajar, bahan bacaan, lembar kunci jawaban sebagai balikan, dan alat evaluasi belajar”. Dengan demikian siswa dapat menggunakannya setiap waktu dan tempat sesuai dengan keinginan, kesempatan, kemampuan, dan kemungkinan untuk maju berkelanjutan dan hasil belajar yang lebih baik.Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran. Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Pembelajaran dengan menggunakan modul memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing

    PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BIREUEN

    Get PDF
    ABSTRAKKemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan siswa mendatang. Salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran kooperatif Listening Team. Adapun tujuan ini penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 4 Bireuen. Jenis penelitiannya adalah eksperimental semu (quasi experiment) dengan desain penelitian pre test and post test control group design dengan instrument penelitian adalah tes yang berbentuk essay. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian menggunakan metode statistik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji independent sample t-test. Hasil perhitungan analisis uji t mengunakan independen sample t-test pada model pembelajaran Listening Team diperoleh data p-level lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu dengan Sig 0.017. Hal ini berarti Ho yang menyatakan ”tidak ada pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis” ditolak dan H1 yang menyatakan ”ada pengaruh model pembelajaran Listening Team terhadap kemampuan berpikir kritis” diterima. Pengaruh rata-rata skor kemampuan berpikir kritis menggunakan model Listening Team tidak terlepas dari konsep pembelajaran aktif yang melibatkan indera pendengar untuk memecahkan masalahan yang diajukan sebagai karakteristik model pembelajaran dan diskusi dalam kelompok kecil untuk bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.Kata Kunci: berpikir kritis, model learning tea

    KARAKTERISASI FENOTIPIK ISOLAT BAKTERI TOLERAN URANIUM

    Get PDF
    Uranium merupakan unsur radioaktif berbahaya yang bersifat radiotoksik. Meningkatnya penggunaan uranium sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir menyebabkan limbah uranium semakin meningkat. Oleh sebab itu diperlukan teknologi remediasi untuk mengolah limbah radioaktif dengan memanfaatkan mikroorganisme. Beberapa bakteri diketahui memiliki potensi untuk berinteraksi dengan uranium melalui transformasi redoks dan biopresipitasi dengan melepaskan fosfat anorganik untuk mengikat uranium dilingkungan. Fosfat anorganik dihasilkan dari degradasi polifosfat yang terakumulasi dalam sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi isolat bakteri potensial pengakumulasi polifosfat yang bersifat toleran terhadap uranium di Indonesia. Karakterisasi dilakukan secara fenotipik yang meliputi identifikasi morfologis, fisiologis, dan biokimiawi. Hasil uji beberapa karakter kunci pada level genus (generic assignment) menunjukkan bahwa seluruh karakter sesuai terhadap genus Acinetobacter. Bentuk sel isolat A671 yang diamati pada fase eksponensial yaitu cocobacil dengan ukuran panjang 1,8 µm dan diameter 1,0 µm, namun pada fase stasioner, bentuk sel berubah menjadi spherical (bulat). Isolat bersifat katalase positif, oksidase negatif, gram negatif, nonmotil, tidak membentuk kapsul dan spora, tidak dapat mengoksidasi 9 jenis sakarida, dan memiliki tingkat toleransi terhadap kadar garam yang tinggi. Kata kunci: Bakteri, Uranium, Karakterisasi Fenotipi
    • …
    corecore