17 research outputs found

    Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting Ditinjau Dari Intervensi Gizi Spesifik Gerakan 1000 HPK Di Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman

    Get PDF
    Periode kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan dipengaruhi oleh status gizi ibu pada saat pra hamil, kehamilan dan saat menyusui. Masalah gizi yang dapat terjadi pada masa ini adalah stunting (pendek). Salah satu program yang terdapat dalam Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya mencegah stunting adalah intervensi gizi spesifik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana evaluasi pelaksanaan program pencegahan stunting ditinjau dari intervensi gizi spesifik Gerakan 1000 HPK. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Pegang Baru bulan September 2018-Juni 2019 menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan pemilihan informan secara purposive sampling. Komponen yang diteliti adalah input (pembiayaan, SDM, obat-obatan, pedoman dan SOP), process (perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan) dan output (pencapaian indikator gizi spesifik). Pengumpulan data melalui wawancara terstruktur (indepth interview), observasi dan Focuss Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan pada tahap input, tidak ada dana khusus untuk intervensi gizi spesifik; masih kurangnya tenaga gizi; belum ada pedoman dan SPO tentang penanganan growth faltering. Tahap proses, perencanaan belum dilaksanakan secara buttom up, belum semua program intervensi gizi spesifik mempunyai pencatatan dan pelaporan. Tahap output, balita yang mendapat kapsul vitamin A dan bumil KEK yang mendapat PMT sudah memenuhi target capaian dan masih ada program intervensi gizi spesifik yang dilaksanakan tapi tidak bisa dievaluasi. Kesimpulan penelitian ini adalah pencegahan stunting melalui program intervensi gizi spesifik belum menurunkan stunting dibawah 20%. Disarankan kepada puskesmas untuk melakukan pemantauan bayi yang mengalami growth faltering secara berkesinambungan dan berkelanjutan dengan memaksimalkan penggunaan KMS dan buku KIA. Kata Kunci : Evaluasi Program, Stunting, Intervensi Gizi Spesifi

    PEMBERIAN EDUKASI PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA DI TPA AIR DINGIN KOTA PADANG

    Get PDF
    Ibu sangat berperan dalam stimulasi dan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan balita. Deteksi dini penting dalam menemukan gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) adalah salah satu kawasan kumuh yang ada di perkotaan. Sekitar TPA Air Dingin Kota Padang ada sekitar 75 orang balita yang tinggal. Dari survei awal yang dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan kesehatan anak diantaranya sebagian besar balita tidak diimunisasi lengkap, dan ditemukannya satu orang balita usia 4 tahun teridentifikasi stunting (pendek) dengan tinggi badan hanya 85 cm. Tujuan penulis melakukan pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita agar dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita sesuai dengan umurnya. Kegiatan ini di selenggarakan di TPA Air Dingin Kota Padang, yang di awali dengan pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan dilanjutkan dengan pemberian edukasi tentang tumbuh kembang balita sesuai umur. Kegiatan ini diikuti oleh 19 orang ibu-ibu yang memiliki balita. Sebelum pemberian edukasi didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita rendah yaitu 63,2%. Setelah diberikan edukasi didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita baik sebesar 89,5%. Dengan pemberian edukasi melalui kelas Ibu Ceria di TPA Air Dingin Kota Padang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita serta pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi optimal meskipun berada di daerah tempat pembuangan sampah

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI KELURAHAN KURANJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING

    Get PDF
    Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kuranji Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang pada tanggal bulan Agustus 2018. Jenis penelitian Deskriptif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kuranji Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang pada tanggal bulan Agustus 2018. Populasi 20 orang Ibu Hamil yang Mengalami KEK di Kelurahan Kuranji dan seluruh di ambil menggunakan total sampling. Data gambaran ibu hamil KEK dikumpulkan menggunakan panduan wawancara dengan wawancara yang diisi oleh peneliti, data diolah secara manual dan di analisis secara univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa dari 20 orang responden, 12 orang responden (60%) dengan usia saat hamil yang berisiko, 8 orang (40%) dengan usia ibu saat hamil tidak beresiko ; 2 orang responden (10%) dengan paritas yang berisiko, 18 orang (90%) dengan paritas tidak beresiko ; dan 17 orang responden (65%) dengan jarak kehamilan yang berisiko, 3 orang (35%) dengan jarak kehamilan yang tidak beresiko. Diharapan pihak Puskesmas setempat dapat memberikan informasi pada ibu hamil tentang risiko KEK bagi ibu dan janin yang dilahirkannya

    Optimalisasi Peran Guru PAUD dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah

    Get PDF
    The implementation of the SDIDnTK Program in Padang City was carried out in all Puskesmas Kota Padang. SDIDTK implementation since January-Jue 2018 in Nanggalo Public Health Center has only reached 61,34% of infants, only 88,14% toddlers, while in preschool children only 28,64%. For the implementation of this program, there are still workers who can be involved, one of which is a PAUD/TK teacher. But in reality, PAUD/TK teachers have not been further exposed about the implementation of this program. Therefore it is important to provide knowledge and skills to PAUD teachers about this SDIDTK, because several aspects are assessed, can be observed directly by the teacher. The teacher interacts with ank every day. The hope is that the findings of the growth and development of teachers can be informed to the health center staff every month. The solution offered in this activity is training on the implementation of the SDIDTK program for PAUD teachers and making a communication book. The steps taken are identifying the level of PAUD teacherā€™s knowledge of the SDIDTK Program followed by providing material about SDIDTK and working with the health center staff in evaluating the implementation of the program. Output in the form of publication of articles in the ISSN Journal of Communication Service, Social Media and improvement of community empowerment and strengthening of knowledge and development of community habits in helathy behavior

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET Fe DI KELURAHAN TABING WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

    Get PDF
    Tablet Fe adalah unsur pembentuk sel darah merah yang  dibutuhkan ibu hamil guna mencegah terjadinya anemia selama kehamilan. Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2014, dari 22 Puskesmas di kota Padang didapat ibu hamil anemia sebanyak 2.603 dari 19.320 ibu hamil,  Puskesmas Lubuk Buaya menempati urutan pertama kejadian anemia tertinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Prilaku Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Kelurahan Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional  dengan populasi ibu hamil trimester III yang telah mendapatkan 30 Tablet Fe pada bulan Mei dan Juni 2016 di Kelurahan Tabing Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang  2016. Data di kumpulkan menggunakan kuesioner. Teknik pengolahan data dengan cara Editing, Coding, Transfering, Tabulating, dan Cleaning. Analisa data dengan analis univariat dan bivariate. Hasil penelitian, ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe 24 orang (60%), ibu hamil dengan pendidikan tinggi 21 orang (52,5%), ibu hamil pengetahuan rendah 22 orang (55%), ibu hamilsikap negatif 27 orang (67,5%). Ada hubungan pendidikan dengan konsumsi tablet Fe, tidak ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet Fe, terdapat hubungan sikap dengan konsumsi tablet Fe pada Ibu hamil di Kelurahan Tabing wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2016. Pendidikan dan pengetahuan tidak berhubungan dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil, dan sikap berhubungan dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk menjelaskan lagi tentang manfaat konsumsi tablet Fe

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN AIR SUSU IBU PERAH (ASIP) PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN BALAI GADANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN PADANG

    Get PDF
    Rekomendasi pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi secara eksklusif selama enam bulan dapat menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pelaksanaan pemberian ASI di Indonesia dirasakan masih belum optimal. Masalah pemberian ASI pada ibu bekerja yang merasa tidak mampu untuk memberikan ASI secara eksklusif masih dirasakan oleh ibu.. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) sebesar 32% menunjukan kenaikan yang bermakna menjadi 42% pada tahun 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian Air Susu Ibu Perah (ASIP) pada ibu bekerja di Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini tela dilaksanakan di Desa Baringin Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang pada tanggal 13-28 Juli 2018. Populasi adalah seluruh ibu bekerja yang memiliki bayi usia ? 2-11 bulan, sampel berjumlah sebanyak 32 orang ibu yang bekerja. Penelitian ini dianalisis dengan uji chi-square. Hasil : tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan perilaku pemberian ASIP pada ibu bekerja dimana nilai p valuenya adalah 0,530 dan 0,188. Terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku pemberian ASIP pada ibu bekerja di Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang dimana nilai p valuenya adalah 0,038

    Evaluasi Pelaksanaan Program Pencegahan Stunting Ditinjau dari Intervensi Gizi Spesifik Gerakan 1000 HPK Di Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman

    Get PDF
    AbstrakPeriode kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan dipengaruhi oleh status gizi ibu pada saat pra-hamil, kehamilan dan saat menyusui. Masalah gizi yang dapat terjadi pada masa ini adalah stunting (pendek). Salah satu program yang terdapat dalam Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya mencegah stunting adalah intervensi gizi spesifik. Tujuan: Menganalisis evaluasi pelaksanaan program pencegahan stunting ditinjau dari intervensi gizi spesifik Gerakan 1000 HPK. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pegang Baru menggunakan rancangan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth Interview), observasi dan Focus Group Discussion (FGD). Komponen yang diteliti adalah input (pembiayaan, SDM, obat-obatan, pedoman dan SPO), process (perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan) dan output (pencapaian indikator gizi spesifik). Hasil: Komponen input; tidak ada dana khusus untuk intervensi gizi spesifik, masih kurangnya tenaga gizi dan belum ada pedoman dan SPO tentang penanganan growth faltering. Komponen proses; perencanaan belum dilakukan secara buttom up dan belum semua intervensi gizi spesifik mempunyai pencatatan pelaporan. Komponen output; balita yang mendapat kapsul vitamin A dan bumil Kurang Energi Kronis (KEK) yang mendapat PMT sudah memenuhi target capaian dan masih ada program intervensi gizi spesifik yang dillaksanakan tidak bisa dievaluasi. Simpulan: Pencegahan stunting melalui program intervensi gizi spesifik belum menurunkan stunting dibawah 20%.

    OPTIMALISASI PENGETAHUAN IBU DALAM MENCEGAH STUNTING PADA BAYIUSIA 6-24 BULAN MELALUI KONSELING GIZI

    Get PDF
    GiziĀ  memegangĀ  perananĀ  pentingĀ  dalamĀ  siklusĀ  hidupĀ  manusia. Kelompok balita usia 0-24 bulan menjadi salah satu fase yang sangat menentukan kelangsungan hidup seseorang di masa yang akan datang. Gizi Kurang atau undernutrition diperkirakan terkait dengan 2,7 juta kematian anak setiap tahun atau 45% dari semua kematian anak. Indonesia saat ini mencatat prevalensi gizi kurang sebesar 19,6%. Permasalahan yang dihadapi adalah ibu-ibu belum memiliki pengetahuan yang baik dalam penyiapan makanan pendamping ASI yang yang tepat sesuai kebutuhan dan perkembangan anaknya dan masih rendahnya kemampuan ibu-ibu dalam mendeteksi masalah gizi pada bayi. Tujuan konseling ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu-ibu dalam pemberian MP-ASI yang tepat sesuai tumbuh dan kembang bayi. Kegiatan telah dilaksanakan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Ikur Koto Kota Padang pada tanggal bulan September - November 2019. Hasil dari kegiatan adalah semua ibu-ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan sudah tersosialisasi tentang frekuensi, porsi dan, cara pemberian MP-ASI, serta mampu mendeteksi masalah gizi pada ba
    corecore