583 research outputs found
The Metacognitive Process Of Teachers College Students In Solving Mathematical Problems
The metacognition process is the self-awareness and self-regulation of thinking during solving problems activity. It is based on a strong understanding to the problem being addressed. This is important in order to make the activity run smoothly. This research is a qualitative research which is aimed to investigate the metacognition process of teachers college students for solving formal and contextual mathematical problems. The data collection was conducted through problem solving activities such as written tasks, thinking aloud, and interviews. The data obtained were triangulated by assigning parallel newly problems to be solved at different times. The results of this research are (1) the metacognition process in solving the contextual mathematical problems is apparently more dynamic and the frequency of metacognitive activity implementation is higher than in solving formal mathematical problems, (2) this difference is higher in the subject from high skilled group, and as for the subject from low skilled group, there is only a slight difference.
Keywords: metacognition process, mathematical problem solvin
Efektifitas In-House Training Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di SMPN 1 Sakra Timur
Peningkatan kualitas guru yang mendesak dilakukan adalah peningkatan kompetensi pedagogik agar pembelajaran lebih berkualitas dengan harapan mampu meningkatkan persentase ketuntasan belajar siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan kegiatan In-House Training. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui kegitan In-House Training kompetensi pedagogik guru dapat meningkat. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Sakra Timur selama bulan, yakni pada tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2019. Instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah, angket, lembar observasi dan Dokumentasi. Dari angket diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan Guru SMPN 1 Sakra Timur menyatakan penting untuk meningkatkan kompetensi pedagogik mereka. Sebagian Guru SMPN 1 Sakra Timur merasa bahwa pengalaman mengajarnya masih minim pada mata pelajaran yang diajarkan, latar belakang pendidikan tidak begitu sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan 100% guru memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti In-House Training dan memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Pada siklus 1 diperoleh angka 58,23% guru memiliki kompetensi pedagogik dan pada Siklus 2 terdapat 91,66% guru dengan kompetensi pedagogik yang memadai. Jadi ada peningkatan kompetensi pedagogik guru setelah dilakukan In-House Training tahap 1 yaitu sebesar 33,43% dan masing-masing guru menunjukkan peningkatan yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa In-House Training dipandang efektif untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar
Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Supervisi Akademik Di SMPN 1 Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur
Terdapat permasalahan pada beberapa guru berkaitan dengan kompetensi penyusunan administrasi. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut diperlukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kegiatan supervisi akademik kepala sekolah dapat meningkatkan kompetensi guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru di SMPN 1 Sakra Timur. Penelitian ini didesain menggunakan penelitian tindakan (action research), yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tindakan. Data yang dianalisis meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil analisis data dalam penelitian tindakan sekolah ini menyimpulkan tiga hal, yaitu: 1. Supervisi akademik secara berkelanjutan terbukti secara empirik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP di SMPN 1 Sakra Timur. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah silabus guru yang berkualifikasi baik meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II; dan RPP yang berkualifikasi baik meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II. 2. Langkah-langkah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP meliputi: 1) Pengumuman rencana supervisi terhadap guru, 2) Pelaksanaan supervisi individual, dimana setiap guru diminta mempresentasikan silabus dan RPP-nya, kemudian kepala sekolah memberikan masukan terhadap kekurangan silabus dan RPP guru, dan 3) untuk membuktikan kualitas RPP yang disusun guru, kepala sekolah melakukan supervisi individu. 3. Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran meningkat dari 40% menjadi 87,5%
Pengaruh Kondisi Alat Berat Terhadap Kelancaran Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Kolam Regulasi Nipa – Nipa
Meneliti pengaruh kondisi alat berat terhadap kelancaran pekerjaan sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat berat dan bagaimana hal tersebut berdampak pada keseluruhan proyek. Dengan memahami hubungan ini, pihak manajemen proyek dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan gangguan, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Oleh karena itu, penelitian ini manganalisis bagaimana kondisi alat berat mempengaruhi kelancaran pekerjaan pada Proyek Pembangunan Kolam Regulasi Nipa-Nipa. Alat berat harus bekerja dengan baik agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Dalam pelaksanaan konstruksi terdapat pengaruh – pengaruh dalam kelancaran pekerjaan proyek termasuk pengaruh dari alat berat tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang dibutuhkan berupa kuesioner penilaian terhadap proyek pembangunan kolam regulasi nipa - nipa. Data yang diperoleh dari penilaian responden kemudian dianalisis untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh pada kondisi alat berat terhadap kelancaran Proyek Pembangunan Kolam Renang Regulasi Nipa - Nipa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh pada kondisi alat berat terhadap kelancaran pekerjaan Proyek Pembangunan Kolam Regulasi Nipa - Nipa yaitu pada excavator X1.2 (menganalisis metode pelaksanaan cara kerja Excavator di lapangan), pada bulldozer X2.6 (mengecek mobilisasi Bulldozer menuju ke proyek), pada dumptruck X3.12 (perawatan alat), pada vibro roller X4.14 (kondisi lokasi/lahan yang akan dikerjakan oleh Vibro Roller), dan pada water tank truck X5.14 (faktor cuaca pada saat alat bekerja)
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR
Backgrounds: Mother's Milk (ASI) is the only food that contains all the nutrients needed for baby growth 0-6 months. Based on the results of Riskesdas (2010), shows infants who received exclusive breastfeeding in Indonesia only 15.3%. Of 136.7 million babies born worldwide only 32.6% of those exclusively breastfed within the first 6 months. While based on data obtained from the Monitoring of Nutrition Status (PSG) of South Sulawesi Province in 2016, the percentage of children under five to age 6 got exclusive breastfeeding in Makassar City 27.5% and South Sulawesi 38.5%, but this achievement is still low when compared with A national target of 80% of infants receiving exclusive breastfeeding.Objectives: To identify the relationship of husband support to Exclusive Breastfeeding 6-11 months in North Karuwisi Urban of Makassar City.Methods: The design of this study is a cross-sectional survey study. "The sample is a mother who has a baby aged 6-11 months, and to know the relationship of husband support to exclusive breastfeeding 6-11 months using Chi-Square test.Results: The results showed that 93.8% of husbands provided support, 6.3% of husbands lacking support. Breastfeeding 62.5% and exclusive breastfeeding 37.5%. Results of Chi-square analysis were found to have no relationship of husband support to exclusive breastfeeding (p = 0,56).Conclusions: It is advisable to breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding to their babies.Keywords: Husband support and exclusive breastfeedin
Improving the Learning Result of the Integer Number Operation Using Card Model
Pendidikan merupakan suatu rekayasa teaching untuk mengendalikan learning untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Konsep tersebut menjadi asas bagi guru untuk senantiasa melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Sebagai contoh, berdasarkan hasil pretest yang dilakukan oleh penulis sebagian besar mereka salah dalam menentukan hasil operasi dari -3 + (-2) and -3 – (-2). Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar operasi bilangan bulat dengan menggunakan model kartu dari siklus I dengan rata – rata 7,40 menjadi 9,30 pada siklus II. Oleh itu, metode penggunaan model kartu ini bisa menjadi satu inovasi pembelajaran operasi bilangan bulat khususnya pada sekolah dasar
KAJIAN PENETAPAN HARGA JUAL BIBIT, BUAH ANGGUR PADA KOMUNITAS PETANI ANGGUR LEMBAH PALU DI KOTA PALU
Kota Palu sendiri sudah terkenal pada tahun 80an dengan buah anggurnya sampai sekarang. Kelurahan Bayaoge yang terletak di kecamatan Palu Barat pada waktu itu hampir semua pekarangan rumah ditanami pohon anggur berdasarkan perintah bapak gubernur Sulawesi Tengah, Galib Lasahido (1980-1985). Gerakan menanam anggur di kota Palu dan kemudian di bentuk satu komunitas khusus pecinta dan petani anggur dengan nama “Komunitas PengANGGURan Palu Dalam rangka pemulihan ekonomi rakyat dan peningkatan kesejahteraan petani anggur yang berada sekitaran kota Palu, Oleh karena itu, pengabdian ini difokuskan pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat komunitas petani anggur melalui kajian penetapan harga jual bibit, buah agar bisa bersaing dipasaran. Hal ini penting dilakukan mengingat banyaknya biaya yang dikeluarkan oleh para petani anggur mulai dari proses pembibitan sampai pada bibit yang siap jual., perawatan sampai siap layak dijual. Sementara untuk penentuan harga jual buah anggur sendiri tergolong murah dibanding harag buah anggur dipasaran, kualitas buah dan rasa bisa bersaing. Perhatian pemerintah dan Akademisi diperlukan untuk keberlanjutan petani anggur di Lembah Palu
Integrasi Imtaq dan Iptek dalam Pembelajaran: Strategi Pengembangan SDM Bagi Peserta Didik di SMA
Berbagai strategi pengembangan sumber daya manusia khususnya peserta didik yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas. Salah satu diantaranya adalah dengan tindakan pengitegrasian nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam proses pembelajaran. Oleh itu, artikel ini merupakan hasil penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menggambarkan pengembangan SDM Peserta Didik dari aspek; (1) tingkat motivasi belajar peserta didik pada siswa kelas XII-IA.3 SMA Negeri 4 Bantimurung sebelum pengitegrasian nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran materi Rotasi, (2) tingkat motivasi belajar peserta didik pada siswa kelas XII-IA.3 SMA Negeri 4 Bantimurung setelah pengitegrasian nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran materi Rotasi, (3) apakah terdapat perbedaan ttingkat motivasi belajar peserta didik pada siswa kelas XII-IA.3 SMA Negeri 4 Bantimurung sebelum dan sesudah pengitegrasian nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran materi Rotasi. Hasil penelitian ini adalah diperoleh bahwa terjadi Perubahan perilaku peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Perubahan perilaku tersebut berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, di mana Perubahan perilaku peserta didik mempunyai kecenderungan peningkatan pada semua indikator. Hal ini ditunjukkan oleh persentase pencapaian dari 68% menjadi 77%, sedangkan tingkat motivasi mengalami Perubahan dari 66% menjadi 79%. Oleh itu, peneliti berasumsi bahwa Perubahan perilaku dan motivasi oleh peserta didik diakibatkan oleh adanya perlakuan yang diberikan
Peranan Kepemimpinan Kepala Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemulihan Pembangunan Fisik Pasca Gempa (Studi Di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat)
Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Batulayar, bertujuan untuk mengetahui efektivitas indikator peranan kepemimpinan Kepala Desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik pasca gempa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis kualititatif dan analisis kuantitatif, untuk analisis kualititatif menggunakan data primer yang bersumber dari informan Kepala Desa dan Sekretaris Desa, sedangkan analisis kuantitatif ( prosentase baris ) menggunakan data primer yang bersumber dari 110 orang responden ( masyarakat, tokoh masyarakat, dan aparat desa ).Hasil penelitian yang dicapai, bahwa peranan kepemimpinan Kepala Desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik pasca gempa, meliputi 8 indikator yaitu kepekaan terhadap lingkungan, keteladanan, kesetian pada janjinya, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan menggerakan potensi masyarakat, kemampuan melaksanakan tugas pemerintah, kemampuan melaksanakan koordinasi dan kemampuan melaksanakan tugas yang telah menjadi tanggung jawab berada pada kategori“Cukup Baik”(72,16 %).Meskipun ada beberapa factor penghambat terkait peranan kepemimpinan Kepala Desa, antara lain : masih terbatas sarana dan prasarana serta masih terdapat visi-misi kepala desa yang belum terealisasi. Akan tetapi juga terdapat sejumlah faktor pendukung, anatara lain : tokoh masyarakat setempat aktif memberikan masukan / saran untuk perbaikan dan koordinasi antara institusi terlaksana secara intensif dalam penanganan berbagai masalah di desa.
- …