11 research outputs found
Koreksi Pengaruh Lereng Terhadap Nilai Spektral Tanaman Karet Pada Citra Landsat Thematic Mapper = Correction of Slope Influence in Spectral Values of Rubber Plantation On Landsat Thematic Mapper Image
ABSTRACT
The main objectives of this research are (1) to analyze the influence of slope on spectral values of rubber plantation on Landsat TM digital data, (ii) to ascertain the effect of slope correction on Landsat TM digital data. Slope factor which was used in this research are aspect of slope and steepness of slope. The selected area of this rep.Parch is the western part of Semarang, Central Java Province.
This research used Landsat TM remotely sensed optical data (band 1, 2, 3, 4, 5, and 7), which was recorded on 20th of June 1996, with level of correction 5. The other data was topographic maps scalelated to 1:50,000. Digital Elevation Model (DEM) was derived to aspect map and slope map based on topographic map.
In a standard of radiometric correction which is usually applied in the stage of pre-processing, the influence of slope in spectral values hasn\u27t been corrected. To find out the influence of slope in spectral values on rubber plant, it can be analyzed by \u27statistical method. To reduce the influence of slope, this research used some methods of correction: (a) Lambertian, (b) Cosine Correction, (c) The Minnaert Correction, and (d) Non-Lambertian...
The result of this resarch showed that the difference of slope causes spectral values of rubber plantation varies. The application of slope correction to spectral values of Landsat TM image showed that Non-Lambertian model is the best method of correction in this research.
Keywords : radiometric correction, slope correction, rubber plantatio
Aplikasi Citra Alos Avnir-2 untuk Estimasi Volume Tegakan Pinus di Wilayah Kopeng
Citra penginderaan jauh dengan kemampuan resolusi spasial dan spektralnya saat ini banyak digunakan dalam inventarisasi hutan terkait dengan estimasi volume tegakan. Citra ALOS AVNIR-2 pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuannya dan estimasi volume tegakan pinus di Taman Nasional Gunung Merbabu yang berada pada desa Kopeng, Batur, Tajuk dan Jetak.Estimasi tegakan pinus melalui transformasi indeks vegetasi seperti RVI, NDVI, MSAVI, dll. Hasil transformasi diolah secara statistik menggunakan analisis korelasi dan regresi linier. Koefisien korelasi (R) terbaik ditunjukkan pada saluran tunggal inframerah dekat sebesar 0,535, sedangkan untuk transformasi indeks vegetasi sebesar 0,517 pada NDVI.Tingkat akurasi penelitian diperoleh melalui perhitungan standard error (SE) pada saluran tunggal dan tranformasi terbaik. Nilai SE untuk saluran inframerah dekat sebesar 1,72 m3/pixel, sedangkan untuk transformasi NDVI sebesar 1,46 m3/pixel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu transformasi NDVI merupakan model estimasi volume tegakan pinus terbaik ditunjukkan dari nilai SE terkecil sebesar 1,46 m3/pixel
APLIKASI CITRA ALOS AVNIR-2 UNTUK ESTIMASI VOLUME TEGAKAN PINUS DI WILAYAH KOPENG
Citra penginderaan jauh dengan kemampuan resolusi spasial dan spektralnya saat ini banyak digunakan dalam inventarisasi hutan terkait dengan estimasi volume tegakan. Citra ALOS AVNIR-2 pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuannya dan estimasi volume tegakan pinus di Taman Nasional Gunung Merbabu yang berada pada desa Kopeng, Batur, Tajuk dan Jetak.Estimasi tegakan pinus melalui transformasi indeks vegetasi seperti RVI, NDVI, MSAVI, dll. Hasil transformasi diolah secara statistik menggunakan analisis korelasi dan regresi linier. Koefisien korelasi (R) terbaik ditunjukkan pada saluran tunggal inframerah dekat sebesar 0,535, sedangkan untuk transformasi indeks vegetasi sebesar 0,517 pada NDVI.Tingkat akurasi penelitian diperoleh melalui perhitungan standard error (SE) pada saluran tunggal dan tranformasi terbaik. Nilai SE untuk saluran inframerah dekat sebesar 1,72 m3/pixel, sedangkan untuk transformasi NDVI sebesar 1,46 m3/pixel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu transformasi NDVI merupakan model estimasi volume tegakan pinus terbaik ditunjukkan dari nilai SE terkecil sebesar 1,46 m3/pixel
PENGHITUNGAN INDEKS VEGETASI CITRA WORLDVIEW-2 UNTUK ESTIMASI PRODUKSI KELAPA SAWIT
Remote sensing application that used integrated with environmentally factors for oil palm yield estimating using Worldview-2 Imagery vegetation index (VI) was done. The aims of this study to get : 1) Red Edge Normalized Different Vegetation Index (RENDVI) and C h l o r o p h y l l I n d e x R e d E d g e ( C IRE ) ; 2) Correlation both of VI and oil palm yield; 3) oil palm yield estimation. The methods that used in this study were VI calculation by using RENDVI [(λNIR -λRED EDGE)/(λNIR +λRED EDGE )] and CIRE = [(λNIR /λRED EDGE )-1]. Oil EDGE NIR RED EDGE NIR RED EDGE palm yield estimation done by using linier regression and multiple linier regression. Linier regression used oil palm yield as dependent factor (Y) and VI as independent factor. Multiple linier regression used oil palm yield as dependent factor (Y), vegetative factors (oil palm yield, population per hectars, leaf area index) and environmentally factor (% clay, soil fertility index, altitude and water balance) as independent factors. The results of this study were: 1) the RENDVI value range -1 to 0.493 with average 0.30; while the CIRE value range -1 until 1.845 with average value 0.85. 2) The RENDVI dan CIRE have low positive linier correlation with oil pal yield rendah (rRENDVI = 0.355 dan rCIRE = 0.354); 3) Oil palm RENDVI CIRE yield estimation that using RENDVI and CIRE , vegetatation factors, environmentally factors data integration have similar correlation (r=0.763). Overall estimation model accuration get more than 90% estimation accuration on current month.Pemanfaatan penginderaan jauh yang diintegrasikan dengan faktor lingkungan untuk estimasi produksi melalui penghitungan index vegetasi Citra Worldview-2 telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh : 1) nilai indeks vegetasi Red Edge Normalized Different Vegetation Index (RENDVI) dan Chlorophyll Index Red Edge (CIRE ); 2) RE hubungan masing-masing nilai indeks vegetasi dengan produktivitas tanaman kelapa sawit; 3) persamaan estimasi produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penentuan indeks vegetasi RENDVI [(λNIR -λRED EDGE)/(λNIR +λRED EDGE)] dan NIR RED EDGE NIR RED EDGE CIRE = [(λNIR /λRED EDGE)-1]. Estimasi produksi dilakukan NIR RED EDGE dengan regresi linier dan regresi linier berganda. Regresi linier melibatkan produktivitas (kg/ha/bulan) sebagai faktor dependen, sedangkan indeks vegetasi digunakan sebagai faktor independen. Regresi linier berganda digunakan dengan melibatkan faktor vegetatif (umur tanaman, jumlah pohon per ha, dan LAI), faktor lingkungan (persen liat, indeks kesuburan tanah, ketinggian tempat, dan keseimbangan air), dan transformasi indeks vegetasi. Hasil dari penelitian ini adalah 1) hasil transformasi indeks vegetasi RENDVI diperoleh -1 sampai dengan 0,493 dengan rerata 0,30, sedangkan CIRE -1 sampai dengan 1,845 dengan rerata 0,85; 2) Transformasi indeks vegetasi RENDVI dan CIRE memiliki hubungan linier positif dengan produksi dengan nilai hubungan yang rendah (rRENDVI = RENDVI 0,355 dan rCIRE = 0,354). 4). Estimasi produksi yang CIRE diperoleh dari indeks vegetasi RENDVI dan CIRE memiliki hasil yang hampir sama (r=0,763). Akurasi model estimasi menggunakan indeks vegetasi yang diintegrasikan dengan faktor lingkungan diperoleh secara keseluruhan lebih dari 90% pada bulan berjalan
Integrasi Algoritma Lacunarity dan Analisis Penajaman Citra Worldview 3 untuk Penentuan Prioritas dan Jenis Tindak Penanganan Kawasan Kumuh (Kasus di Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya)
Perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya pergerakan penduduk di suatu kota akan menciptakan pertumbuhan kawasan permukiman – permukiman baru. Kemudahan akses terhadap lokasi pekerjaan dan fasilitas umum dapat memicu munculnya hunian – hunian ilegal di beberapa kawasan tertentu. Data penginderaan jauh mampu menyajikan informasi spasial secara detail sehingga dapat digunakan sebagai sumber data dalam mengetahui kondisi permukiman perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui akurasi yang dihasilkan citra Worldview 3 dalam deteksi dan identifikasi permukiman kumuh dengan algoritma lacunarity, dan (2) menentukan prioritas dan jenis tindak penanganan kawasan kumuh di Kecamatan Wonokromo.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penginderaan jauh dengan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap variabel yang diuji, yaitu algoritma lacunarity dan variabel kekumuhan PU. Hasil Penajaman Citra Worldview 3 (perekaman 27 Juli 2015) digunakan untuk interpretasi pemanfaatan blok permukiman. Survei lapangan dilakukan pada 5 April hingga 10 Mei 2016 untuk menguji hasil klasifikasi dan pemanfaatan blok permukiman, deteksi kekumuhan algoritma lacunarity, dan deteksi kekumuhan PU. Hasil akhir penelitian ini adalah akurasi deteksi algoritma lacunarity, peta lokasi kumuh di Kecamatan Wonokromo, peringkat prioritas penanganan, dan jenis tindak penanganan kawasan kumuh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra Worldview 3 memberikan akurasi sedang pada deteksi permukiman kumuh (sebesar 33,3%, pada jendela bergerak 7x7, sebesar 50,0% pada jendela bergerak 5x5, dan 58,3% pada jendela bergerak 3x3). Semakin kecil ukuran jendela bergerak yang digunakan meningkatkan kemampuan algoritma dalam mendeteksi kekumuhan. Prioritas penanganan tingkat pertama berada di Kelurahan Sawunggaling dan Darmo. Jenis tindak penanganan yang digunakan menggunakan pendekatan property development pada semua lokasi kumuh di Kecamatan Wonokromo
INTEGRASI ALGORITMA LACUNARITY DAN ANALISIS PENAJAMAN CITRA WORLDVIEW 3 UNTUK PENENTUAN PRIORITAS DAN JENIS TINDAK PENANGANAN KAWASAN KUMUH (Kasus di Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya)
Perkembangan jumlah penduduk dan meningkatnya pergerakan penduduk di suatu kota akan menciptakan pertumbuhan kawasan permukiman – permukiman baru. Kemudahan akses terhadap lokasi pekerjaan dan fasilitas umum dapat memicu munculnya hunian – hunian ilegal di beberapa kawasan tertentu. Data penginderaan jauh mampu menyajikan informasi spasial secara detail sehingga dapat digunakan sebagai sumber data dalam mengetahui kondisi permukiman perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui akurasi yang dihasilkan citra Worldview 3 dalam deteksi dan identifikasi permukiman kumuh dengan algoritma lacunarity, dan (2) menentukan prioritas dan jenis tindak penanganan kawasan kumuh di Kecamatan Wonokromo.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penginderaan jauh dengan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap variabel yang diuji, yaitu algoritma lacunarity dan variabel kekumuhan PU. Hasil Penajaman Citra Worldview 3 (perekaman 27 Juli 2015) digunakan untuk interpretasi pemanfaatan blok permukiman. Survei lapangan dilakukan pada 5 April hingga 10 Mei 2016 untuk menguji hasil klasifikasi dan pemanfaatan blok permukiman, deteksi kekumuhan algoritma lacunarity, dan deteksi kekumuhan PU. Hasil akhir penelitian ini adalah akurasi deteksi algoritma lacunarity, peta lokasi kumuh di Kecamatan Wonokromo, peringkat prioritas penanganan, dan jenis tindak penanganan kawasan kumuh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra Worldview 3 memberikan akurasi sedang pada deteksi permukiman kumuh (sebesar 33,3%, pada jendela bergerak 7x7, sebesar 50,0% pada jendela bergerak 5x5, dan 58,3% pada jendela bergerak 3x3). Semakin kecil ukuran jendela bergerak yang digunakan meningkatkan kemampuan algoritma dalam mendeteksi kekumuhan. Prioritas penanganan tingkat pertama berada di Kelurahan Sawunggaling dan Darmo. Jenis tindak penanganan yang digunakan menggunakan pendekatan property development pada semua lokasi kumuh di Kecamatan Wonokromo
Pemanfaatan Citra ALOS AVNIR-2 untuk Klasifikasi Kerapatan Kanopi Hutan Mangrove berdasarkan Transformasi Indeks Vegetasi Di Delta Wulan Demak, Jawa Tengah
This study aimed to: (a) Assess the ability of ALOS imagery to identify
mangrove forest canopy density vegetation index transformation approach and (b)
Test the accuracy of the mapping of mangrove forest canopy density vegetation index
transformation approach. Coverage area of the research is on delta Wulan Demak,
Central Java. The research method used is a remote sensing technique with digital
image processing and statistical data analysis using simple linear regression
correlation. Researchers used high-resolution remote sensing dat
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMETAAN KERAWANAN PANGAN BERDASARKAN PENDEKATAN AGROEKOSISTEM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Food vulnerability is one of the significant disaster that needs to be studied because food is a basic need for human life. One of the Regency in Central Java province that is affected by food vulnerability is Banjarnegara Regency. Factors that could cause food vulnerability are the change of agricultural land into non - agricultural and population increase. This research aims to utilize Landsat TM 5 image remote sensing for the identification and mapping of the physical parameters of land in developing Agroecosystems Zone, as well as to determine the distribution of food vulnerability in Banjarnegara Regency.
The method used is Remote Sensing and GIS with agroecosystem approach. Five parameters that support Agroecosystem approach are landforms, elevation, slope, rainfall and soil type. The fifth parameter has been overley in order to obtain 79 land units. Each land unit conducted field tests and interviews related to productivity and type of staple food, in order to obtain 17 zones agroecosystems based on common characteristics of the land, the productivity of staple food and staple plant species. Staple crops in the district include the Banjarnegara rice, maize, cassava, sweet potato and potato.
The 17 zone agroecosystems and their characteristics can be determined each district that is prone to food by calculating calorie needs and the availability of calories each district, so that the obtained results adequacy of calories each district. Average yield of productivity are 5,64 tons / ha for rice, 7.6 tons / ha for maize, 16.825 tons / ha for potato, 22 tons / ha for cassava and 18 tons / ha for sweet potato. These calculations derive the result that from 20 districts in Banjarnegara there is only one district that experienced food vulnerability, the District Banjarnegara
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI JALAN LINGKAR KOTA YOGYAKARTA
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ESTIMASI EROSI DI DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK PACAL KABUPATEN BOJONEGORO
Pacal reservoirs in Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur at this time
has been silting significantly. The result of the silting is the reservoir�s water level
continously shrink in recent years. One of the causes of reservoir silting is
sedimentation process in Pacal reservoir. This sedimentation occurs because erosion
processes happened in the Pacal reservoir catchment area so eroded soil material
carried by water stream flowing into the Pacal reservoir.
The usage of remote sensing and GIS (Geographic Information System) are used for
the mapping of erosion using USLE method (Universal Soil Loss Equation). Parameters
used in USLE methods include Rain Erosivity Index, Soil Erodibility Indek, Land
Conservtion (CP), Length and Slope (LS). This research use ALOS satellite censor. This
satelite has three remote-sensing instruments which is Advanced Visible and Near
Infrared Radiometer type 2 (AVNIR-2) for precise land coverage observation.
The final result of this reaserch is the erosion estimation map of Pacal reservoir
catchment area. In the future hopefully this map could support to reduce the erosion
and sedimentation process in Pacal reservoir so that the impacts which follow would
automatically cope