9 research outputs found

    The Role of Social Media and Its Implication for Democracy in 2020 U.S. Elections

    Get PDF
    We can see the growing use of social media for politics through 2020 U.S. elections. This social media presence has the potential to shift the perspective of democracy. This paper is a reflection to explore the use of social media in the United States democracy, especially in the 2020 election. This paper explained that social media has a significant role in the United States democracy, including those of the 2020 U.S. presidential election. Social media, with its shortcomings and advantages, contributed greatly to the election results, increasing public engagement, and increasing political participation. On the other hand, social media also gave rise to public polarization in the U.S. and opened up foreign intervention opportunities. However, by the 2020 U.S. election, the foreign intervention was relatively low, so that it did not have enough effect on the election results. Trump and Biden became two candidates who understood this social media potential and sought to attract voters in their respective ways. With the right and structured strategy, Biden was able to achieve deeper engagement through numerous interactions on social media. As the result, Biden emerged as the winner of the election, one of which with social media support

    PENGUATAN BRANDING DAN PROMOSI DESA WISATA NGIDAM MUNCAR MELALUI EKSISTENSI WEBSITE

    Get PDF
    Abstrak: Pengembangan desa wisata dianggap mampu menunbuhkembangkan ekonomi masyarakat pedesaan secara lebih merata, sesuai dengan agenda prioritas sektor pariwisata Indonesia. Hal inilah yang ditangkap oleh Desa Muncar, dengan langkah mengembangkan Desa Wisata Ngidam Muncar. Namun, terdapat keterbatasan dalam branding dan promosi desa, terutama melalui website, karena keterbatasan kapabilitas tim BUMDes Muncar Makmur. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membangun website untuk menguatkan branding dan promosi Desa Wisata Ngidam Muncar, serta memberikan pelatihan pengelolaan website, agar website dapat eksis dengan pengelolaan mandiri. Metode yang dilakukan melalui pelatihan, praktikum dan pendampingan. Mitra utama adalah Pemerintah Desa Muncar. Pelatihan branding dan promosi secara umum diberikan kepada perangkat desa secara umum, terutama Pokdarwis, sementara pelatihan, praktikum dan pendampingan pengelolaan website secara khusus dengan BUMDes Muncar Makmur sebagai pihak yang bertugas menangani promosi digital. Kegiatan menghasilkan sebuah website yang dikemas dengan skema branding khas desa wisata, dan peningkatan softskill peserta dalam branding dan promosi, termasuk pengelolaan website.Abstract: The development of tourist villages is considered to develope the rural communities economic, in accordance with the priority agenda of the Indonesian tourism sector. Muncar Village captured by developing the Ngidam Muncar Tourism Village. However, there are weaknesses in village branding and promotion, especially through the website, due to the limited capability of the Muncar Makmur BUMDes team. This activity aims to build a website to strengthen Ngidam Muncar branding and promotion, by providing website management training. The method implemented through training, practicum and mentoring. The main partner is the Muncar Village Government. Branding and promotion training are generally given to village officials in general, especially Pokdarwis, while training, practicum and website management assistance are specifically with BUMDes Muncar Makmur as the party in charge of handling digital promotions. The activity success to produce a website that is packaged with a typical tourist village branding scheme, and increases the soft skills of participants in branding and promotion, including website management

    PENGUATAN NILAI DEMOKRASI MELALUI PERAN GEN Z INDONESIA DALAM MEDIA ONLINE

    Get PDF
    ABSTRAKEra digital membawa tantangan baru bagi Gen Z sebagai natives digital. Bagi Indonesia, Gen Z berperan penting dalam kehidupan demokrasi, sebagai calon pemimpin bangsa. Namun, media Online juga memberi tantangan pada hoaks, potensi indoktrinasi, radikalisasi dan berbagai tantangan lain. Karenanya, Gen Z membutuhkan pemahaman nilai demokrasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam rangka “penguatan nilai demokrasi melalui peran generasi Z indonesia dalam media Online”. Tujuannya adalah mendukung Gen Z menjawab tantangan dinamika era digital yang kompleks, sehingga menjadi pribadi-pribadi unggul dan berkontribusi positif dalam demokrasi Indonesia. Metode yang dilakukan berupa pendidikan masyarakat, dalam skema daring. Skema daring dilakukan guna menyesuaikan kondisi pandemi sekaligus membuka kesempatan melibatkan sasaran yang lebih luas, yakni Gen Z dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kegiatan dilakukan melalui tahap penjajagan, promosi, sosialisasi, pendampingan dan evaluasi. Sosialisasi dilakukan oleh pakar demokrasi dan pakar media Online. Selanjutnya, dilakukan pendampingan selama dua bulan. Tahap evaluasi dilakukan dengan penilaian indikator luaran untuk melihat perubahan pola pikir dan perilaku peserta kegiatan. Evaluasi menunjukkan bahwa seluruh indikator luaran mengalami peningkatan atau hasil positif, terutama pada peningkatan pemahaman dalam menggunakan media Online, seperti media sosial secara bermanfaat. Kata kunci: demokrasi; gen Z, Indonesia, media online. ABSTRACTThe digital era provides new challenges for Gen Z as digital natives. For Indonesia, Gen Z plays an important role in democratic life, as a future leader of the nation. However, online media poses challenge of hoaxes, indoctrination, radicalization and others. Understanding the value of democracy can be good modal for them. This program was carried out in the context of "Strengthening democratic values through the role of Z Generation Indonesia in online media". The purposes was to support Gen Z in responding to the challenges of digital era, so they can be better and contribute positively to Indonesian democracy. The method used was public education, in an online scheme. The online scheme was adapted to the pandemic conditions while at the same time opening up opportunities to involve a wider target, Z Generation from around Indonesia. Activities were included assessment, promotion, socialization, mentoring and evaluation. The socialization was carried out by democracy experts and online media experts. Assistance was held for two months. The evaluation stage done by assessing the output indicators to see changes in the mindset and behavior of participants. The evaluation showed that all of the output indicators have improved or have positive results, especially increased understanding in using online media, such as social media in a useful way. Keywords: democracy; gen Z; Indonesia; online media

    Miskonsepsi Buku Ajar Fisika SMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Dinamika Gerak

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk-bentuk miskonsepsi pada pokok bahasan dinamika gerak dalam buku ajar fisika SMA kelas X. Adapun buku ajar yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Fisika untuk SMA/MA Kelas X Semester I karangan RA dan SI yang diterbitkan tahun 2012 oleh penerbit IP, (2) Fisika untuk SMA/MA Kelas X Semester I karangan TPM yang diterbitkan tahun 2013 oleh penerbit VP, dan (3) Fisika Peminatan untuk SMA/MA Kelas X karangan SN dan SZ yang diterbitkan tahun 2013 oleh penerbit YW. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah data berupa aspek penjelasan konsep, penulisan rumus, penulisan simbol, penulisan satuan, dan penyajian gambar pada pokok bahasan dinamika gerak dalam buku ajar fisika SMA. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis data dalam buku ajar fisika SMA yang dibandingkan dengan buku teks fisika universitas. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi pada pokok bahasan dinamika gerak terdapat dalam buku ajar fisika SMA. Buku ajar IP mengalami miskonsepsi pada aspek penjelasan konsep dengan persentase 10%, penulisan rumus dengan persentase 57,14%, penulisan simbol dengan persentase 46,15%, dan penyajian gambar dengan persentase 20%. Buku ajar VP mengalami miskonsepsi pada aspek penjelasan konsep dengan persentase 10%, penulisan rumus dengan persentase 85,71%, penulisan simbol dengan persentase 79,62%, dan penyajian gambar dengan persentase 80%. Buku ajar YW mengalami miskonsepsi pada aspek penjelasan konsep dengan persentase 10%, penulisan rumus dengan persentase 85,71%, penulisan simbol dengan persentase 69,23, dan penyajian gambar dengan persentase 20%. Pada aspek penulisan satuan, tidak terdapat miskonsepsi dalam buku ajar IP, VP, dan YW

    Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika: Pengujian Jenis Kawat Konduktor Komersial

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial serta mengetahui kelayakan dan respon mahasiswa terhadap buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau R & D (Research and Development) yang dimodifikasi dari Sugiyono. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika STKIP Singkawang dengan mahasiswa program studi Pendidikan Fisika dan dosen pengampu mata kuliah listrik magnet sebagai subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial yang dihasilkan memiliki kriteria “Sangat Layak” berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan persentase mencapai 90,00%, penilaian dari ahli media dengan persentase mencapai 95,00%, dan penilaian akhir dosen pengampu mata kuliah listrik magnet dengan persentase mencapai 86,76%. Buku petunjuk praktikum fisika mendapat respon “Sangat baik” dari mahasiswa dengan persentase mencapai 76% pada uji coba terbatas I dan mencapai 80% pada uji coba terbatas II

    Membongkar Rahasia Kaya ala Jack Ma

    No full text
    Inilah kisah tentang orang terkaya di China. -Dilahirkan dari keluarga miskin, ayah Jack Ma mendapat santunan Rp 500 ribu per bulan untuk menghidupi keluarganya. -Saat umurnya 12 tahun, Jack Ma belajar bahasa Inggris, dan selama delapan tahun ia menjadi pemandu wisata di sebuah hotel dekat danau Hangzhou. -Jack Ma akhirnya menjadi guru bahasa Inggris, karena hanya kemampuan ini yang ia miliki. Dengan gaji Rp 142 ribu/bulan, Jack Ma menjadi pengajar bahasa Inggris. -Kisahnya dimulai dari serangkaian kegagalan dalam kariernya, ditolak lebih dari 30 perusahaan, dan dianggap bodoh
    corecore