18 research outputs found

    Uji Aktivitas Antidiabetes Kokristal Asam Sinamat-Nikotinamide: Study in silico

    Get PDF
    Asam sinamat merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis sebagai antidiabetes. Asam sinamat memiliki kelarutan yang rendah sehingga perlu dikembangkan sebagai kokristal. Disisi lain, efektivitas kokristal asam sinamat terhadap aktivitas antidiabetes belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas asam sinamat dan kokristal asam sinamat – nikotinamida sebagai antidiabetes. Penelitian ini diawali dengan penyiapan ligan dengan Chem3D selanjutnya ligan dan logam tersebut disiapkan untuk penambatan molekular dengan AutoDock Tools. Proses penambatan molekular dilakukan dengan AutoDock Vina dan divisualisasikan dengan Discovery Studio. Hasil penambatan menunjukkan asam sinamat dan kokristal asam sinamat-nikotinamida berpotensi sebagai inhibitor enzim DPP-4 berdasarkan nilai energi bebas dan jarak ikatannya. Interaksi yang terbentuk terjadi pada sisi aktif ARG125, ARG125, GLU205, VAL88, ASP96, ILE102, dan ASP96 dengan ikatan yang terjadi adalah ikatan hidrogen.  Ligan 3 memiliki sisi aktif untuk ikatan hidrogen dan nilai energi bebas paling negatif yaitu -6,928 Kcal/mol jika dibandingkan ligan 1 (-6,722 Kcal/mol) dan ligan 2 (-6.308 kcal/mol).  Ligan 1 memiliki ikatan jarak ikatan terpendek yaitu 2,078 Ă… sedangkan ligan 3 memilki jarak ikatan lebih pendek yaitu 2,764 Ă… jika dibandingkan ligan 2 (2,197 Ă…). Hasil ini menunjukkan bahwa dengan pembentukkan kokristal  akan menambah sisi aktif sehingga reaksi  yang terjadi lebih spontan dan lebih stabil

    Optimization of Reaction Conditions for Synthesis of MOF-5 using Solvothermal Method

    Get PDF
    MOF-5 (metal-organic frameworks-5) have been synthesized using solvotermal method in which reaction mixtures of zinc nitrate hexahydrate and benzenedicarboxylic acid in dimethylformamide were heated at various heating temperatures and times in order to obtain the best reaction conditions for the synthesis of MOF-5. The heating temperatures used were 105, 120 and 140 °C, respectively with heating times of 12-144 hours. Determination of the best reaction conditions was based on the observation of phase purity and crystal morphology of MOF-5 using XRD and SEM. The characterization results showed that optimization of MOF-5 crystals were obtained when the reaction mixtures were heated at 105 °C for 144 h, 120 °C for 24 h and 140 °C for 12 h. The maximum weight of MOF-5 crystal was generated from reaction mixture heated at 120 °C for 72 h

    Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Pada Kelompok Utaran

    Get PDF
    Adanya pandemi covid-19, membuat sektor perkenomian melemah, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Permasalahan ini juga dialami oleh pengusaha tahu di Kota Kediri. Omset penjualan tahu terus menurun bahkan saat masa Bulan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Permasalahan ini, tidak hanya dialami oleh pengusaha tahu, namun juga dialami oleh kelompok “UTARAN” (Usaha TAhu RumahAN) di Desa Badal Pandean. Penggunaan hand sanitizer merupakan salah satu metode memutus penyebaran virus dari pasien atau carrier kepada orang lain. Produk ini memiliki kemampuan untuk membunuh virus, tetapi karena kebutuhan pasar yang melonjak tinggi menyebabkan handsanitizer sulit ditemukan di pasaran. Kebutuhan hand sanitizer saat ini tidak bisa mengandalkan produk dari industri yang selama ini beredar, diperlukan produksi tambahan oleh institusi yang memiliki kompetensi untuk mendapatkan produk yang baik. Tujuan dari kegiatan ini memberikan pelatihan kelompok utaran untuk membuat handsanitizer sehingga dapat digunakan untuk pribadi atau dikomersilkan sehingga meningkatkan perekonomian. Pada  kegiatan pengabdian    kepada    masyarakat    ini,    digunakan    metode penyuluhan,  pelatihan,  serta  pendampingan  kepada kelompok utaran. Penyuluhan pembuatan Handsanitizer meningkatkan pemahaman mitra terhadap pembuatan handsanitizer yang ditunjukkan dengan 100% kelompok utaran mengetahui cara pembuatan handsanitizer. Pelatihan pembuatan Handsanitizer meningkatkan ketrampilan mitra ditunjukkan dengan kelompok utaran dapat membuat Handsanitizer dan mengemas dengan baik yaitu dalam bentuk hampers

    Pemanfaatan Lahan Sempit Melalui Pembuatan Taman TOGA Teratai

    Get PDF
    Latar Belakang Desa Badal Pandean memiliki potensi yang besar dalam hal bercocok tanam, namun beberapa pekarangan rumah warga Desa Badal Pandean masih ada yang belum dimanfaatkan dengan baik, karena lahan yang terlalu sempit. Hal ini mendorong tim PkM untuk memnfaatkan lahan pekarangan rumah Kelompok Teratai, Desa Badal Pandean untuk membuat Taman TOGA Teratai (T3). Tujuan dari kegiatan PkM ini adalah membuat T3 pada lahan pekarangan rumah yang sempit di Desa Badal Pandean Kediri. Metode Metode yang dilakukan pada kegiatan PkM ini adalah Penyuluhan dan Praktik bersama pembuatan T3, mulai dari persiapan lahan sampai penanaman TOGA bersama. Hasil Pengabdian yang diperoleh adalah telah berhasil dimanfaatkan pekarangan rumah seluas 10,5 m2 menjadi Taman TOGA Teratai (T3). Jumlah TOGA yang berhasil ditanam di Badal Pandean sebanyak 23 jenis TOGA. Masing-masing jenis TOGA ditanam 3-5 tanaman. Kesimpulan Lahan pekarangan rumah yang sempit dapat dimanfaatkan untuk Taman TOGA, seperti T3 (Taman TOGA Teratai)

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK UTARAN MELALUI PEMBUATAN SABUN HOMEMADE EKSTRAK KEDELAI DARI SISA PRODUKSI TAHU

    Get PDF
    Kediri dikenal sebagai Kota Tahu dimana banyak usaha kecil menengah yang memproduksi usaha tahu. Salah satu kelompok usaha tahu yang berada di Kediri adalah Kelompok Utaran (Usaha Tahu rumahan) yang berada di Desa Badal Pandean Kabupaten Kediri. Dalam keseharian, kelompok Utaran telah memproduksi tahu, menghasilkan bahan sampingan yang belum dimanfaatkan yaitu ekstrak kedelai. Sari kedelai memiliki beberapa manfaat seperti mencegah penuaan dini, melindungi kerusakan kulit dari sinar ultra violet, serta mencegah terbetuknya jerawat. Melihat besarnya manfaat sari kedelai, maka salah satu limbah produksi tahu kelompok Utaran, dapat pula dijadikan salah satu bahan tambahan pada produksi sabun. Hal ini dilakukan karena sabun menjadi kebutuhan yang penting terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan dalam produksi, pengemasan serta pemasaran produk sabun “Utaran”. Pengabdian masyarakat untuk memanfaatkan sisa tahu yang tidak terjual menjadi sabun ektrak tahu telah dilakukan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan mitra tentang pemanfaatan ektrak tahun menjadi sabun meningkat menjadi 100%. Disamping itu, pelatihan pembuatan tahu menghasilkan mitra mampu membuat sabun ekstrak tahu dengan sangat baik. Pelatihan pengemasan produk juga telah dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program. Kata kunci: sabun, homemade, ektrak kedelai, kelompok usaha tahu, covid-19 ABSTRACT Kediri is understood because the City of Tofu where many small and medium businesses produce tofu businesses. one among the tofu business groups in Kediri is that the Utaran Group (home-based Tofu Business) located in Badal Pandean Village, Kediri Regency. In their lifestyle, the Utaran group has produced tofu, producing a by-product that has unused, namely soybean extract. Soybean juice has several benefits like preventing premature aging, protecting skin damage from ultraviolet rays, and preventing acne from forming. Seeing the good benefits of soybean juice, one among the assembly wastes of the Utara group also can be used as another ingredient in soap production. This soap-making program was administered because soap became a crucial necessity, especially during this Covid-19 pandemic. The methods used are counseling, training, and help within the production, packaging, and marketing of " Utaran" soap products. Community service to use the remaining tofu that's unsold into tofu extract soap has been administered. The results of this activity showed that the knowledge of partners about the utilization of year extract into soap increased to 100%. Additionally, the tofu-making training resulted in partners having the ability to form tofu extract soap all right. Training on product packaging and marketing has also been administered to take care of the sustainability of the program Keywords: soap, homemade, soybean extract, tofu business groups, covid-1

    POTENSI KARBON AKTIF DARI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MATERIAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH

    Get PDF
    Latar belakang: Karbon aktif adalah karbon yang mengalami proses pengaktifan menggunakan bahan pengaktif sehingga pori-porinya terbuka, luas permukaan karbon menjadi lebih besar, dan kapasitas adsorpsinya menjadi lebih tinggi. Daya adsorpsi yang tinggi dari karbon aktif berpotensi pemanfaatan karbon aktif sebagai material pengolahan air limbah Tujuan: Mengetahui karakteristik karbon aktf dari limbah pertanian dan daya adsorpsinya. Metode: Proses pembuatan karbon aktif melalui beberapa tahap yaitu dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi karbon sehingga dihasilkan karbon aktif. Pembuatan karbon aktif ini menggunakan aktivasi secara kimia  menggunakan variasi asam yaitu HCl, H2SO4 dan H3PO4. Hasil: Limbah pertanian dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif didapatkan karakteristik dengan aktivator HCl, H2SO4 dan H3PO4 pada waktu aktivasi 90 menit yaitu kadar air 8,023%, 6,318%, dan 4,555%, kadar abu 1,131%, 1,028% dan 0,985%, dan daya adsorbsi terhadap iod 817,6 mg/g, 848,9 mg/g, dan 932,4 mg/g. Kesimpulan dan Saran: Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa karbon aktif dari limbah pertanian berpotensi digunakan sebagai material pengolahan air limbah. Perlu dilakukan uji lanjut untuk menentukan luas permukaan seperti uji adsorpsi hidrogen

    PREPARASI DAN KARAKTERISASI KARBON DARI “BLOTONG” LIMBAH PABRIK GULA PADA BERBAGAI SUHU KARBONASI

    Get PDF
    Latar belakang:Blotong dari limbah pabrik gula menimbulkan permasalahan lingkungan karena jumlahnya yang melimpah. Disisi lain, Blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon. Sintesis karbon dapat dilakukan melalui proses karbonasi, yaitu pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.Karbonasi dapat dilakukan pada berbagai suhu mulai dari 350-900ºC, tergantung prekursor karbon yang digunakanTujuan: Menetukan karakterisasi karbon dari blotong dengan berbagai variasi suhu. Metode : Pada Tahap preparasi, sampel dikeringkan pada suhu 105ºC selama 4 jam, sedangkan pada tahap karbonasi, sampel difurnace pada berbagai suhu karbonasi selama 2 jam. Hasilnya ditumbuk dan diayak pada ayakan 100 mesh. Hasil:Pola Difragtogram menunjukkan puncak difusi melebar pada sudut pendek 6°-20° menunjukkan struktur karbon yang amorf dan heterogen.Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu karbonasi maka semakin kecil intensitas puncak pada panjang gelmbang 1625-1610 cm-1 yang menunjukkan adanya C=C. Hal ini didukung dengan Puncak pada panjang gelmbang 3500-3300 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus O–HSimpulan dan saran:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimasi mempengaruhi struktur dari karbon yang dihasilkan dan suhu optimum untuk pembuatan karbon aktif adalah 500oC. Perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan karbon aktif dari blotong dengan suhu karbonasi 500oC

    Influence of Solvothermal Temperatures and Times on Crystallinity and Morphology of MOF-5

    Get PDF
    MOF-5 (metal-organic frameworks-5) have been synthesized using solvothermal method in which reaction mixtures of zinc nitrate hexahydrate and 1,4-benzenedicarboxylic acid (BDC) in dimethylformamide (DMF) were heated at various heating temperatures and times in order to observe the influence of heating temperature and time on crystallinity and morphology of the obtained MOF-5. The heating temperatures used were 105, 120 and 140 °C, respectively with heating times of 12–144 h. Determination of the best reaction conditionswas based on the observation of phase purity and crystal morphology of MOF-5 using XRD and SEM. The characterization results showed that MOF-5 crystals with a higher crystallinity were obtained when the reaction mixtures were heated at 105 °C for 144 h, 120 °C for 24 h or 140 °C for 12 h. The maximum weight of MOF-5 crystal was generated from reaction mixture heated at 120 °C for 72 h

    ANALISIS NILAI SPF PADA PRODUK TABIR SURYA MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    Indonesia is a country with high sun exposure and the potential for high sun exposure. These rays are UVA (290-320) and UVB (320-400) rays which have both good and bad effects on humans. The formation of Vitamin D and provitamin D is a benefit, but with severe ozone depletion the UV rays produced can be harmful to human health and can cause cancer. Sunscreen which is used to protect the health of human skin from the negative effects of solar radiation and can absorb light exposure is often used in daily life as a cosmetic whose effectiveness in light absorption is based on the value of the sun protection factor (SPF), hereby to determine the value and category SPF value on sunscreen products with UV-Vis Spectrophotometry method to find out its effectiveness. By using the sampling method of Non Probability Sampling. In the determination, mixing 3 samples of sunscreen, the determination of this SPF value is a measure of the protection of sunscreen cream preparations against Ultraviolet rays. The higher the SPF value, the greater the protective effect against sunburn. The results obtained deviation of 1.04 with an average SPF in this study was 4.1 which was included in the SPF category with  minimal protection
    corecore