8 research outputs found

    Rethinking Of Development Of Worker Co-operatives In Indonesia

    Get PDF
    Menghadapi era globalisasi berbagai bisnis/profesi masyarakat Indonesia terancam oleh masuknya pendatang luar negeri yang memiliki sumberdaya yang lebih mampu dan professional. Hasil program dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia masih belum optimal tanpa adanya kegiatan sinergi diantara sumberdaya manusia dalam bisnis/profesi tertentu dalam isu-isu yang yang ada di dalamnya, karena isu tersebut tidak hanya rendahnya kinerja yang kompetitif pada sumberdaya internal tetapi juga bagaimana memperkuat posisi tawar, kemudian konsep koperasi antar manusia juga relevan dan bagaimanapun sangat penting untuk diperkenalkan pada masyarakat Indonesia. Koperasi pekerja sudah terkenal dan banyak dikembangkan di negara maju dan beberapa negara berkembang, akan tetapi masih belum diaplikasikan di Indonesia. Koperasi Pekerja masih rancu dengan istilah Koperasi Karyawan yang menyebabkan pentingnya koperasi pekerja dikaji lebih lanjut. Terdapat perbedaan antara kedua koperasi tersebut. Kata Kunci: Koperasi pekerja, Daya tawar, Sumberdaya Manusi

    Perancangan dan Simulasi Antrian Paket dengan Model Antrian M/M/N di dalam suatu Jaringan Komunikasi Data

    Get PDF
    Penelitian ini difokuskan pada model antrian M/M/N yang disimulasikan dengan bahasa C. Dalam simulasi antrian ini, dibuat tiga skenario percobaan untuk melihat performansi algoritma yang telah dirancang, berdasarkan parameter pola kedatangan, average waiting time, utilization, dan average number of packet in the queue. Skenario pertama meneliti tentang pola kedatangan paket. Skenario kedua mengamati pengaruh penambahan server. Skenario ketiga meneliti tentang pengaruh penambahan server sekaligus dengan penambahan packet size. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dibuktikan bahwa pola kedatangan paket bersifat acak (random) dan terdistribusi secara eksponensial. Dari hasil simulasi yang dilakukan untuk skenario kedua, ternyata dengan adanya penambahan server maka average waiting time dan average number of packet in the queue semakin kecil, sedangkan utilization menjadi semakin besar. Untuk skenario ketiga, hasil yang diperoleh adalah, dengan penambahan packet size, diperoleh nilai average waiting time dan utilization semakin tinggi, sedangkan average number of packet in the queue semakin kecil.

    Perencanaan Optical Multiplexer Untuk Layanan Data Dan POTS Di Politeknik TEDC Bandung

    Get PDF
    Teknologi OMUX (Optical Multiplexer) merupakan salah satu solusi yang ditawarkan Telkom Bandung saat ini. OMUX adalah suatu teknologi akses yang dikategorikan sebagai Broadband Access yang ditransmisikan melalui media fiber optik. OMUX merupakan perangkat multiplexer penjembatan layanan data dan POTS melalui media serat optik yang dibuat dengan sangat fleksibel berbentuk modul. Dalam Penelitian ini dilakukan perencanaan teknologi OMUX untuk layanan data dan POTS di Politeknik TEDC Bandung dengan cara melakukan perbandingan teknologi OMUX dengan salah satu dari teknologi pengembangan dari PON yaitu GPON (Gigabit PON). Perbandingan ini dilakukan untuk mengkaji implementasi OMUX sebagai teknologi paling tepat dan efisien diterapkan di pelanggan coorporate Telkom Bandung. Pengambilan keputusan adalah berdasarkan hasil perbandingan pengukuran parameter, analisis kebutuhan, kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi. Adapun parameter teknis yang dibahas adalah Power Link Budget, Rise Time Budget, spesifikasi perangkat dan Redaman. Dari hasil pengukuran parameter teknis dan analisa dapat dilihat bahwa teknologi OMUX dan GPON memenuhi persyaratan layanan broadband serta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nilai margin daya dan rise time jaringan menggunakan OMUX lebih besar dibandingkan dengan menggunakan GPON. Sehingga teknologi yang dipilih adalah OMUX untuk kampus Politeknik TEDC Bandung yang terletak di wilayah suburban dan tidak banyak kemungkinan pengguna akses broadband. Keputusan ini juga diambil berdasarkan pertimbangan effort yang dibutuhkan dan waktu instalasi (Time to Delivery Market).&nbsp

    The Relationship Between Parenting Style and the Emotional Dynamics of Parents, and the Social Interactions of Mentally Retarded Children in Bahagia Foundation Special School in Tasikmalaya

    Full text link
    Mentally retarded children have below average intelligence. Limited ability makes it difficult to adapt, leading many parents to feel concerned that their children might be unable to interact socially. This study considers the 14 SDLB students at the Bahagia Tasikmalaya Foundation SLB, and aims to determine the relationship between parenting styles and the emotional dynamics of parents on the one hand, with the social interactions of mentally retarded children on the other hand. This research used a quantitative type method with a cross sectional approach, applied to 126 mentally retarded students. The sample used was random sampling with the Slovin formula so that 96 samples were collected with a significance level of 0.05. The results of this study showed that out of 96 respondents applying democratic parenting 76 people (79.2%), 13 authoritarian patterns (13.5%), and 7 premissive (7.2%). The emotional dynamics of people in positive categories were 89 people or (92.7%) and negative categories were 7 people (7.3%). The social interaction of mentally retarded children in the moderate category was 49 children (51.0%), the Good category was 33 children (34.4%), the Less category was 14 children (14.6%). The conclusion in this study is that there is a significant relationship between parenting styles with mentally retarded children who get a p-value of 0.001 <0.005 and there is a significant relationship between the emotional dynamics of parents and social interactions of mentally retarded children who get p-value 0.021 <0.005. Parents need to apply democratic parenting, be able to maintain emotions by generating positive emotional reactions so as to form good social interactions for mentally retarded children.   Keywords: parenting patterns, emotional dynamics and social interaction

    2010) ‘Social Health Insurance for the Poor: Targeting and Impact of Indonesia's Askeskin Program’, SMERU working paper, Zakarta

    No full text
    A first step towards meeting Indonesia's ambition for universal health insurance was made in 2005 with the introduction of the Health Insurance for the Poor (Askeskin) program, a subsidized social health insurance for the poor and the informal sector. This scheme covered basic healthcare in public health clinics and hospital inpatient care. In this paper we investigate targeting and impact of the Askeskin program using household panel data. We find that the program is indeed targeted to the poor and those most vulnerable to catastrophic out-ofpocket health payments. The public health insurance improves access to healthcare in that it increases utilization of outpatient healthcare among the poor, while out-of-pocket spending seems to have increased for Askeskin insured in urban areas

    Persepsi Masyarakat terhadap Pemberlakuan Social Distancing di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Implementasi Modal Sosial

    Full text link
    – Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menjelaskan Persepsi masyarakat terhadap pemberlakuan social distancing di masa pandemi sebagai implementasi modal sosial. Kajian ini dilatar belakangi oleh fenomena merebaknya pandemik Covid-19 di sejumlah negara, termasuk pula di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kondisi perokonomian suatu negara, menghambat interaksi sosial di kalangan masyarakat, serta juga memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan setiap manusia. Untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, pemerintah terpaksa mengambil kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan pembatasan kontak fisik (physical distancing) berupa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan beribadah di rumah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah dampak adanya social distancing bagi masyarakat di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Sumber data berasal dari beberapa masyarakat berjumlah 50 responden. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, rekam, dan dilanjutkan catat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Pemberlakuan Social Distancing Di Masa Pandemi setidaknya masyarakat dapat mengimplementasikan Modal Sosial yang meliputi nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai kepercayaan, norma, dan jaringan sosial dan mereka saling menghargai, pengembangan modal sosial adalah terciptanya kelompok masyarakat yang semakin mandiri, yang mampu berpartisipasi secara lebih berarti. Modal sosial dapat menyelesaikan permasalah warga terutama berkenaan dengan penguatan tali silaturahim, perbaikan dan pemeliharaan sarana pelayanan publik karena memiliki kelebihan dan paling sesuai, meskipun pada komunitas tersebut terdapat modal sosial lain
    corecore