25 research outputs found

    Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha pada PT. Dok dan Perkapalan Surabaya

    Get PDF
    Sangatlah penting sebuah perusahaan untuk mengetahui peluang apa saja yang dapat dikembangkan dan ancaman apa saja yang harus dihindari. Selain itu, sebuah perusahaan juga harus dapat memahami kekuatan sekaligus kelemahan yang dimiliki. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk dapat menentukan strategi pengembangan usaha yang tepat. Sedangkan dalam proses mendapatkan variasi strategi pengembangan usaha, akan ditentukan juga kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari faktor eksternal maupun internal perusahaan. Untuk mendapatkan faktor kekuatan dan kelemahan maka dilakukan dengan metode Business Model Canvas (BMC), sedangkan untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman untuk perusahaan dilakukan dengan metode 4C Diamond Analysis. Selanjutnya dengan menggunakan analisa External Factor Analysis summary (EFAS) dan Internal Factor Analysis summary (IFAS), didapatkan posisi perusahaan. Dengan menggunakan TOWS matriks nantinya akan didapat variasi jenis strategi. Lalu dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) akan dapat ditentukan strategi mana yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan. Sesuai hasil perhitungan AHP, maka strategi yang dapat digunakan adalah meningkatkan kinerja perusahaan agar terus dapat bersaing dengan bobot prioritas 0,17

    Experimental Study of Electrode Variation Effect on Connection Strength for Underwater Welding

    Get PDF
    SMAW welding has various electrodes that can be used in underwater welding. This study will analyze the influence of electrode type on mechanical properties and the influence ofwelding position on the mechanical properties of joints for underwater welding. This experiment results show that the E7016 electrode pull test has a superior value than the E6013 and E7018 electrodes; when compared between E6013 and E7016, it is reasonable if the E7016 is stronger than E6013 and the frequency level is higher than E6013 even if it already uses a different amper. However, if the E7016 electrode compared to the E7018 is still superior to the E7016 electrode using the same voltage and amper. In addition, the results of macro test observations show that welding using the E7018 electrode has lower porosity levels than E7016 electrodes, while with the same experiment results, the tensile strength of the E7016 is superior to the E7018. So that the power value of E7016 electrodes can be superior to E7018 in this experiment is not only based on porosity that occurs but also slag and imperfect penetration also determines the strength of welding results by using E7016 electrodes

    Penilaian Risiko Kuantitatif Tubrukan Kapal dengan Platform: Studi Kasus Tubrukan Kapal dengan Wellhead Platform PHE-12

    Get PDF
    Pada tugas akhir ini dilakukan penilaian risiko tubrukan kapal pada platform, dengan mengambil studi kasus terhadap Platform PHE-12 milik PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang akan segera diinstalasi di blok Madura Barat , dan hanya berjarak 2,91 km dari arus pelayaran bebas. Penilaian risiko dilakukan dengan menghitung frekuensi kejadian dan konsekuensi kerusakan akibat tubrukan. Perhitungan frekuensi kejadian dilakukan dengan metode kuantitatif Computerized Risk Assessment of Shipping Hazard (CRASH) dengan memproyeksikan tubrukan passing vessel dengan platform PHE-12 melalui skenario head-on dan drifting. Sementara perhitungan konsekuensi dilakukan dengan mencari peluang kegagalan struktur (collapse) dari kekuatan ultimate struktur dan nilai plastisitas yang kemudian diranking pada ketentuan konsekuensi yang ditetapkan pada tabel konsekuensi IPC. Dari kedua perhitungan tersebut, didapat hasil tingkat frekuensi kejadian tubrukan dengan skenario head-on adalah 0,021392 , sementara tubrukan dengan skenario drifting adalah 0,02999. Sementara hasil pemetaan risiko dengan menilik nilai konsekuensi pada matriks menyatakan tubrukan kapal mendapat risiko tinggi. Didapatkan kesimpulan akhir bahwa penilaian risiko tubrukan kapal terhadap platform berada pada risiko tinggi. Langkah preventif yang diberikan adalah penambahan kekuatan struktur dengan fender, dan instalasi Automatic Radar Ploting Aid(ARPA) , Radar Beacon (Racon), Vessel Traffic System (VTS) dan rekomendasi mitigasi grouting pada pile

    Influence Analysis of Shielding Gas Flow Rate and Purity Level Variation on GMAW Welding Process to Microstructure of Alumunium 5083

    Get PDF
    Aluminium is a commonly used material in construction and transportation industries. The advantages of using the aluminium material are its light weight, corrosion resistant, and the capability to form an alloy with another metal. Therefore, the aim of this research is to analyze the influence of shielding gas flow rate and purity level variation to mechanical properties and microstructure of the welded material. The welding process used on this research was the GMAW method. The material used was aluminium 5083 series with 300 mm x 150 mm x 8 mm dimensions. The shielding gases used were high purity (HP) and ultra-high purity (UHP) argon (Ar). The variations of shielding gas flow rate used were 16, 18, dan 20 litre/minutes. Based on the tensile test that has been done, the variation of UHP argon gas with 20 litre/minute flow rate had the best result with yield strength of 217,32 MPa and ultimate strength of 295,83 MPa. The result of the micro photos showed that the GMAW method produced small dots where the dots were Mg2Si formation, which the greater number of smaller size dot produced would increase the mechanical properties of  the material

    Pemilihan Metode Decommissioning Struktur Jacket Platform dengan Analytic Hierarcy Process (AHP)

    Get PDF
    Anjungan lepas pantai minyak dan gas memiliki masa pakai antara 20-25 tahun. Saat anjungan telah mencapai batasan operasionalnya anjungan harus di bongkar (decommissioning). Ada berbagai kriteria untuk membongkar platform dan 4 metode decommissioning platform yaitu Complete Removal, Partial Removal, Toppling in Place, dan Leave in Place. Aktivitas decommissioning memiliki risiko kecelakaan yang tinggi dan berdampak kepada lingkungan maupun keselamatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan analisa pemilihan metode decommissioning yang tepat dan analisis resiko pada proses decommissioning platform. Studi kasus penelitian ini adalah platform X milik PT. PHE ONWJ. Penelitian dilakukan analisis pemilihan metode decommissioning yang tepat menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) serta analisis resiko pada proses decommissioning. Hasil dari penelitian didapatkan metode decommissioning yang tepat adalah Complete Removal yang ditentukan berdasarkan 4 kriteria yaitu Environmental, Cost, Legal, dan Security.Kegiatan yang paling beresiko pada saat proses decommissioning metode Complete Removal adalah tahap Platform Preparation

    Analisis On-Bottom Stability dan Local Buckling: Studi Kasus Pipa Bawah Laut dari Platform Ula Menuju Platform Uw

    Get PDF
    Pipa bawah laut merupakan suatu teknologi transportasi yang digunakan untuk mengangkut produk hidrokarbon. Industri minyak dan gas telah membuktikan bahwa penggunakan pipa bawah laut merupakan cara yang paling ekonomis untuk memindahkan fluida dalam skala besar. Pada penelitian ini, dilakukan analisis on-bottom stability dan local buckling pada pipa bawah laut dari platform ULA menuju platform UW milik PT.PHE ONWJ. Analisis on-bottom stability bertujuan untuk mengetahui apakah pipa bawah laut stabil secara vertikal dan lateral di dasar laut pada saat terkena beban hidrodinamis. Analisis local buckling bertujuan untuk menentukan panjang maksimum free span yang diijinkan agar pipa tidak mengalami buckling. Besar gaya horizontal pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah 405 N/m dan 1119 N/m. Besar gaya vertikal pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah 138 N/m dan 1058 N/m. Besar gaya tahanan tanah pada kondisi instalasi dan operasi masing-masing adalah  111 N/m dan 121 N/m.  Hasil analisis absolute lateral static menunjukkan pipa bawah laut tidak stabil secara lateral pada kondisi instalasi dan operasi karena berat terendam aktual lebih kecil dari berat terendam minimum yang harus dipenuhi agar stabil. Hasil analisis generalized parameter menunjukkan pipa bawah laut tidak stabil secara lateral pada kondisi operasi, namun stabil secara lateral pada kondisi instalasi. Panjang free span pipa bawah laut maksimum yang diijinkan agar tidak terjadi local buckling adalah 50 m

    Analisa Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kecelakaan Kerja serta Lingkungan dengan Menggunakan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) pada Proses Scrapping Kapal

    Get PDF
    Kapal merupakan moda transpotasi untuk memindahkan penumpang atau barang dari satu tempat ke tempat lain melalui laut. Kapal dengan umur lebih dari 25 tahun secara umum tidak dapat dioperasikan lagi karena adanya Peraturan Menteri Perhubungan pada tahun 2005 . Ketika umur kapal bertambah, maka kapal tersebut menjadi tidak efisien untuk dioperasikan. Scrapping kapal pada saat ini dianggap sebagai solusi terbaik kapal yang tidak beroperasi. Kegiatan Scrapping kapal meliputi persiapan peralatan dan pekerja, bersandarnya kapal, pemotongan dan pengiriman material hasil scrapping. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyusun skenario risiko   dan menilai risiko yang ada pada industri scrapping kapal di Bangkalan Madura dengan metode Hazard and Operability Study (HAZOP). Metode HAZOP merupakan suatu cara identifikasi suatu risiko yang terjadi pada setiap pekerjaan dengan menggabungkan 2 kata penting yaitu parameter dan guideword menghasilkan penyimpangan (deviasi) hingga memberikan usulan tindakan pencegahan pada risiko kecelakaan. Analisis data dilakukan mulai mempersiapkan perlengkapan dan kondisi pekerja hingga pengiriman hasil scrapping. Metode berfungsi untuk mengetahui tingkat/level kecelakan pekerja dan dampak terhadap lingkungan di usaha  scrapping kapal. Risiko terekstrim diperoleh oleh pembersihan sisa bahan bakar/oli dengan menggunakan sabun dengan nilai 19,32. Tindakan pencegahan meliputi Memperhatikan     faktor-faktor     keselamatan     pada     waktu perencanaan, pembangunan sistem keamanan, sistem keselamatan bagi pekerja ataupun lingkungan, hingga pengawasan atau pengecekan setiap pekerjaan, menyelidiki kerusakan yang terjadi pada kecelakaan dan memelihara kalender kejadian

    Analisis Keandalan Struktur Padeye Berdasarkan Konfigurasi Rigging pada Lifting Upper Deck Modul Modec dengan Pendekatan Dinamik

    Full text link
    Di dalam Perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi, lifting merupakan salah satu tahapan terpenting dalam membangun bangunan lepas pantai sehingga diperlukan perhitungan dan analisis tambahan untuk memperhatikan apakah struktur tersebut aman ataupun tidak. Sekenario lifting berdasarkan konfigurasi rigging dapat dibuat untuk menentukan rigging equipment yang tepat. Pada kasus ini, struktur yang di-lifting adalah struktur upper deck dari modul MODEC yang dikerjakan oleh PT. GPS Batam. Deck ini memiliki panjang sekitar 19,5 m dan lebar 9 m. Berat total struktur dengan equipment sebesar 55 ton. Konfigurasi rigging yang akan digunakan ada tiga, yaitu Model A (tanpa spreader bar), Model B (satu spreader bar), dan Model C (dua spreader bar). Dari ketiga konfigurasi tersebut akan diperoleh dimensi padeye yang berbeda- beda. Model A, Model B, dan Model C memiliki diameter hole padeye masing-masing sebesar 74 mm, 65 mm, dan 52 mm. Tegangan dan UC tertinggi sama- sama terjadi pada Model A sebesar 17625,99 psi dan untuk UC sebesar 0,52. Tetapi hal ini berbanding terbalik apabila ditinjau dari daerah lubang. Tegangan ataupun UC yang lebih tinggi jatuh pada Model C yang menggunakan dua spreader bar sebesar 13936,58 psi dan nilai UC sebesar 0,45. Tegangan yang terjadi di attachments maupun sekitar hole dijadikan variabel dalam mencari keandalan yang terjadi pada tiap padeye dengan metode Mean value first order second moment (MVFOSM). Sehingga didapatkan Probality of Failure (PoF) pada attachments padeye pada Model A, B, dan C masing- masing sebesar 0,126%, 0,064 %, dan 0,0001 %. Sedangkan PoF pada hole padeye sebesar 0,062% untuk Model A, 0,10 % untuk Model B, dan 0,23% untuk Model C

    Tinjauan Teknis Instalasi Jalur Pipa Buried pada Sistem Distribusi Bahan Bakar di Terminal Pelabuhan Jamrud Surabaya

    Get PDF
    Abstract - The addition of new pipelines to the fuel oil distribution pipeline system is carried out from Mirah Terminal to the jetty at Jamrud Terminal. The pipe is laid underground with a depth of +1.5 m from the ground surface to the bottom of the pipe. Buried pipe shall be evaluated to ensure that the soil provides adequate containment to limit pipe movement, to prevent unacceptable stress and/or strain levels in the pipe, and to prevent failure of the earth support. A technical review was carried out on the buried pipeline installation design with uncased conditions, especially on the stress aspect. Stress analysis is carried out with reference to the provisions of API RP 1102 and ASME B31.4. From the results of the stress analysis, that the magnitude of the stress due to internal load is 2243,357 psi, earth load is 281,330 psi, live load is 1174.766 psi (circumferential stress) and 971.715 psi (longitudinal stress), sustain load is 2330.4 psi, occasional seismic 690 ,4, occasional seismic + wheel load 6933 psi. The results of the analysis show that the stresses that occur in the pipeline are within safe limits according to API RP 1102 and ASME B31.4
    corecore