7 research outputs found
ANALISIS POTENSI KAYU BULAT Shorea leprosula DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Analisis Potensi Kayu Bulat Shorea leprosula di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Kerusakan hutan alam dan semakin menurunnya pasokan kayu untuk bahan industri olahan kayu perlu kiranya peningkatan produktivitas hutan diantaranya dengan melaksanakan pembangunan hutan tanaman dipterokarpa dengan jenis Shorea leprosula. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi kayu bulat dan (2) mengetahui hubungan antar variabel berdasarkan analisis bioekonomi Shorea leprosula dengan jarak tanam 3m x 2m yang berlokasi di Kabupatn Kutai Kartanegara dengan luasan plot penelitian seluas 1 ha dengan metode pengambilan sampel tegakan secara systematic random sampling. Analisis data yang digunakan dengan mengukur diameter, tinggi dan volume tegakan setelah itu di analisis secara matematis menggunakan regresi liner sederhana untuk mengetahui hubungan berbagai variabel dengan melihat nilai koefisiensi determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume dan riap S. leprosula jarak tanam 3m x 2m maksimal dicapai pada umur 47 tahun sebesar 470,09 m3/ha dan riap MAI dan CAI berturut-turut sebesar 10,00 dan 10,31 m3/ha/thn. Terdapat hubungan keeratan yang tinggi antar variabel bioekonomi umur, diameter, tinggi dan riap dengan koefisien determinasi (R2) lebih besar dari 94%
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKANBUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AR-RAHMANPALANGKI
The purpose of this study was to find out how principals in applying religious culture and to find out the forms of religious culture that were applied at SDIT Ar Rahman Palangki. The type of research used is descriptive qualitative. The research informants were five people. Data collection tools are researchers as key instruments and supporting instruments are interview guidelines, observation guidelines, field notes, and mobile phones. Data collection techniques are participatory observation, in-depth interviews and documentation studies. The data analysis technique uses an interactive model proposed by Miles and Huberman, namely collecting data, reducing data, presenting conclusions data. The results of the study show that Principal Management in realizing religious culture starts from planning (daily programs, weekly programs, quarterly programs, and semester programs). Then organizing (division of tasks). Furthermore, the implementation, namely tahfiz, memorization of hadith, azan, dhikr, prayer, sunnah fasting, dhuha prayer, midnight prayer congregation, open together and MABIT. Furthermore, supervision, supervision or evaluation carried out is a routine meeting every month and through the student's daily personal books
SURVEY TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DI WISATA BUTTU MACCA, KABUPATEN ENREKANG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Pengunjung di Wisata Buttu Macca, Kabupaten Enrekang. Populasi adalah seluruh pengunjung yang ada Di Wisata Buttu Macca, Kabupaten Enrekang sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi( wawancara langsung ke sebagian sampel, serta ke pengelolah di Wisata Buttu Macca mengenai indikator tingkat kepuasan di antaranya mengenai faktor Atraksi, faktor Fasilitas, Faktor Infrastruktur, Faktor Transfortasi dan faktor Keamanan). 2. Angket ( dengan berpatokan pada skala likers. dalam hal ini angket di bagikan ke semua pengunjung yang di jadikan sebagai sampel di Wisata Buttu Macca, Kabupaten Enrekang). 3. Dokumentasi ( hal ini sebagai bukti nyata dalam penelitian ini dengan mengambil gambar dengan pengelolah, sampel dan dosen pembimbing). Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif kualitatif dengan kuantitatif. Deskriptif kualitatif dalam hal ini yaitu wawancara langsung ke pengelolah dan semua pengunjung yang di jadikan sebagai sampel mengenai indikator tingkat kepuasan. Deskriptif kuantitatif, dalam pengelolahan data dari angket, selanjutnya akan diolah dan di persentasekan dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel dan Aplikasi SPSS.
Hasil dari analisis kepuasan pengunjung didapatkan 51.67% merasa Setuju terhadap destinasi wisata Buttu Macca
EKSISTENSI GERAKAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL (OMS) NAGAN RAYA DALAM MERESPON PENDIRIANPLTU 3 DAN 4 DI NAGAN RAYA
Pemberian izin PLTU 3 dan 4 di Kabupaten Nagan Raya menimbulkan pro maupun kontra di tengah masyarakat Nagan Raya, terutama bagi masyarakat desa Suak Puntong kecamatan Kuala Pesisir. Nagan Raya sendiri sebelumnya telah memiliki dua PLTU yakni PLTU 1 & 2. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, pendirian PLTU 1 & 2 tersebut telah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Walau demikian Pemerintah Aceh serta Pemerintah Nagan Raya memberikan izin pendirian PLTU baru yaitu PLTU 3 dan 4. Pemberian izin baru tersebut mendapatkan penolakan dari sebagian masyarakat, yang kemudian termanifestasikan melalui aksi protes. Sehingga kehadiran organisasi masyarakat sipil sangat dibutuhkan untuk memobilisasikan masyarakat supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan antara pihak perusahaan dan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana gerakan yang dibangun oleh OMS Nagan Raya, kemudian faktor pendukung dan faktor penghambat OMS Nagan Raya dalam merespon pendirian PLTU 3 & 4. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial Smelser, konsep masyarakat sipil dan konsep eksistensi. Jenis penelitian ini kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua OMS yang merespon pendirian PLTU 3 & 4, yakni APEL Nagan Raya dan YARA Nagan Raya. Gerakan yang di bangun dua OMS tersebut memiliki pola gerakan yang berbeda. Cepatnya respon yang di bangun 2 OMS tersebut dikarenakan adanya Kepentingan OMS tersebut untuk bergerak dan adanya dukungan dari organisasi lain. Sedangkan lambatnya gerakan yang dibangun dikarenakan tidak adanya sumber daya, campur tangan keluarga Bupati Nagan Raya, dan tidak melibatkan masyarakat yang bersengketa. Berdasarkan hasil dari penelitian ini peneliti merekomendasikan agar menjadi acuan atau pertimbangan OMS untuk pergerakan ke depan dalam mengadvokasi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.Kata Kunci: PLTU, Organisasi Masyarakat Sipil, Gerakan Sosial
Analisis Potensi Kayu Bulat Shorea Leprosula Di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur
Analisis Potensi Kayu Bulat Shorea leprosula di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Kerusakan hutan alam dan semakin menurunnya pasokan kayu untuk bahan industri olahan kayu perlu kiranya peningkatan produktivitas hutan diantaranya dengan melaksanakan pembangunan hutan tanaman dipterokarpa dengan jenis Shorea leprosula. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi kayu bulat dan (2) mengetahui hubungan antar variabel berdasarkan analisis bioekonomi Shorea leprosula dengan jarak tanam 3m x 2m yang berlokasi di Kabupatn Kutai Kartanegara dengan luasan plot penelitian seluas 1 ha dengan metode pengambilan sampel tegakan secara systematic random sampling. Analisis data yang digunakan dengan mengukur diameter, tinggi dan volume tegakan setelah itu di analisis secara matematis menggunakan regresi liner sederhana untuk mengetahui hubungan berbagai variabel dengan melihat nilai koefisiensi determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total volume dan riap S. leprosula jarak tanam 3m x 2m maksimal dicapai pada umur 47 tahun sebesar 470,09 m3/ha dan riap MAI dan CAI berturut-turut sebesar 10,00 dan 10,31 m3/ha/thn. Terdapat hubungan keeratan yang tinggi antar variabel bioekonomi umur, diameter, tinggi dan riap dengan koefisien determinasi (R2) lebih besar dari 94%
Bioeconomic and environmental valuation of dipterocarp estate forest based on local wisdom in Kutai Kartanegara, Indonesia
Abstract. Muliadi M, Lahjie AM, Simarangkir B.D.A.S., Ruslim Y. 2017. Bioeconomic and enviromental valuation of dipterocarp estate forest based on local wisdom in Kutai Kartanegara, Indonesia. Biodiversitas 18: 401-408. Research was conducted in the dipterocarp estate forest in Kutai Kartanegara District, East Kalimantan Province, Indonesia and aimed (i) to find out the potentials of logs; (ii) to find out the correlation among variables based on bioeconomic and environmental analysis; (iii) to analyze the value of bioeconomic and environmental equilibrium; (iv) to find out the price of logs based on local wisdom. Findings showed that bioeconomic analysis based on local wisdom in dipterocarp plantation forest at different estating distance had different potential and increment, while the same maximum increment was found at 40 years and their equilibrium was found at 30 years. Other local wisdom also showed there was a strong relationship between bioeconomic and environmental variables. Diameter influenced the price of logs and local wisdom suggested higher than the market prices at the diameter of 35 cm at 145 USD. Thus the unpaid environmental services amounted to $ 85.5 USD m-3. Therefore the government should change the amount of the current levy. If there is no change, the government will not be able to finance the restoration of estate forest and natural forest and have further impacts on climate change.
Keywords: Bioeconomic and environmental valuation, dipterocarp estate forest, local wisdo