497 research outputs found

    Survei Demografi dan Kondisi Lingkungan Rumah di Daerah Kasus Leptospirosis di Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman D.i. YOGYAKARTA Tahun 2010

    Full text link
    Leptospirosis is a zoonotic disease, caused by the leptospira bacteria. Leptospirosis atSumbersari Village Moyudan, Subdistrict Sleman District was the highest case in the D.I.Yogyakarta Province with CFR = 16.6% in 2009. The purpose study is to describe an individualcharacteristic and condition of urban environmental leptospirosis case area. It was explorativedescriptive research with cross sectional approach. Population of this study is houses in theleptospirosis case area. Ninety houses were chosen, using simple random sampling. This studyshowed the proportion of leptospirosis in farmer was 4.4 %, proportion on sex male was 6,6 %,proportion on group 40 - 59 years old was 6.6 %, basic education level was 4.4 %. There was astatistically significant correlation between the water storage with the incidence of leptospirosis (p=0.034); the environtmental conditions around of the leptospirosis case with water temperature werebetween 20 - 25 °C, pH range 6.4 - 7.4, soil pH range 6.8 - 7.2; The conclusion of this study are:Farmer and the house with no water storage is at risk for leptospirosis,Key words: leptospirosis, zoonosis, prevalensi. Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis, yang diakibatkan oleh bakteri leptospiraKejadian leptospirosis di Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan merupakan yang tertinggi diProvinsi D.I. Yogyakarta dengan CFR= 16,6% pada tahun 2009. Tujuan Penelitian ini adalah untukmendeskripsikan karakteristik individu dan kondisi lingkungan rumah di daerah kasus leptospirosis.Metode penelitian menggunakan jenis ekspoloratif deskriptif dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian adalah rumah tangga di daerah kasus leptospirosis. Jumlah sampelsebanyak 90 kepala keluarga ,ditentukan dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitianmenunjukkan proporsi kasus leptospirosis pada kelompok pekerjaan (petani) 4,4%. Pada kelompokdengan jenis kelamin laki-laki 6,6%. Pada kelompok golongan umur 40 - 59 tahun 6,6% dan padatingkat pendidikan dasar 4,4 %. Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara rumah yangtidak memiliki tempat menyimpan sarana air bersih dengan kejadian leptospirosis (p= 0,034).Kondisi pH air 6,4 - 7,4 dan suhu air 20 - 25 °C dengan pH tanah 6,8 - 7,2. Kesimpulan penelitian:Pekerjaan sebagai petani dan kondisi rumah yang tidak memiliki tempat menyimpan sarana airbersih berisiko tertular leptospirosis

    Cross-National Comparisons of Internal Migration

    Get PDF
    Internal migration is the most significant process driving changes in the pattern of human settlement across much of the world, yet remarkably few attempts have been made to compare internal migration between countries. Differences in data collection, in geography and in measurement intervals seriously hinder rigorous cross-national comparisons. We supplement data from the University of Minnesota IPUMS collection to make comparisons between 28 countries using both five year and lifetime measures of migration, and focusing particularly on migration intensity and spatial impacts. We demonstrate that Courgeau's k (Courgeau 1973) provides a powerful mechanism to transcend differences in statistical geography. Our results reveal widespread differences in the intensity of migration, and in the ages at which it occurs, with Asia generally displaying low mobility and sharp, early peaks, whereas Latin America and the Developed Countries show higher mobility and flatter age profiles usually peaking at older ages. High mobility is commonly offset by corresponding counter-flows but redistribution through internal migration is substantial in some countries, especially when computed as a lifetime measure. Time series comparisons show five year migration intensities falling in most countries (China being a notable exception), although lifetime data show more widespread rises due to age structure effects. Globally, we estimate that 740 million people, one in eight, were living within their home country but outside their region of birth, substantially above the commonly cited figure of 200 million international migrants.Internal migration, comparative analysis, migration intensity, redistribution, age, geography, lifetime, IPUMS

    PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNTUK PERTANIAN PINTAR

    Get PDF
    Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pertanian yang baik. Namun perawatan pertanian di Indonesia masih banyak yang dilakunan secara manual seperti penyiraman dan pengontrolan suhu tanah. Penyiraman dan pengontrolan merupakan salah satu proses kegiatan pertanian yang rutin dilakukan. Proses ini tentunya tidak lepas dari rasa lelah, pegal, atau human error lainnya. Hal inilah yang menyebabkan petani banyak mengalami kerugian disamping terdapat factor eksternal. Dalam keadaan apapun, petani dituntut untuk tetap mempertahankan kesuburan dari lahannya denganmengeluarkan tenaga dan biaya ekstra. Tidak semua petani sanggup menutupi permasalahan tersebut sehingga inilah yang menjadi ide dalam penelitian ini alat penyiram tanaman otomatis berbasis Arduino untuk kebun pintar. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan juga perancangan alat. Alat ini menggunakan microcontroller jenis Arduinoyang diprogram berdasarkan deteksi sensor kelembaban tanah. Hasilnya sensor dapat membaca kelembaban tanah dengan tepat sehingga penyiramanpun dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan lahan. Dengan alat ini kelembaban lahan naik hingga 67% secara otomati

    Cross-National Comparison of Internal Migration

    Get PDF
    Internal migration is the most significant process driving changes in the pattern of human settlement across much of the world, yet remarkably few attempts have been made to compare internal migration between countries. Differences in data collection, in geography and in measurement intervals seriously hinder rigorous cross-national comparisons. We supplement data from the University of Minnesota IPUMS collection to make comparisons between 28 countries using both five year and lifetime measures of migration, and focusing particularly on migration intensity and spatial impacts. We demonstrate that Courgeau's k (Courgeau 1973) provides a powerful mechanism to transcend differences in statistical geography. Our results reveal widespread differences in the intensity of migration, and in the ages at which it occurs, with Asia generally displaying low mobility and sharp, early peaks, whereas Latin America and the Developed Countries show higher mobility and flatter age profiles usually peaking at older ages. High mobility is commonly offset by corresponding counter-flows but redistribution through internal migration is substantial in some countries, especially when computed as a lifetime measure. Time series comparisons show five year migration intensities falling in most countries (China being a notable exception), although lifetime data show more widespread rises due to age structure effects. Globally, we estimate that 740 million people, one in eight, were living within their home country but outside their region of birth, substantially above the commonly cited figure of 200 million international migrants.Internal migration, comparative analysis, migration intensity, redistribution, age, geography, lifetime, IPUMS

    SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU BERBASIS WEB PADA RUMAH GEMILANG INDONESIA DEPOK

    Get PDF
    Penerimaan siswa baru merupakan salah satu proses yang ada di instansi pendidikan yang berguna untuk menyaring calon peserta didik yang terpilih sesuai kriteria yang ditentukan oleh lembaga tersebut untuk menjadi peserta didiknya. Pada umumnya proses penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui tahapan pendaftaran, tes seleksi, wawancara, dan pengumuman penerimaan peserta didik. Rumah Gemilang Indonesia (RGI) adalah sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Lembaga Amil Zakat Al-Azhar (LAZ Al-Azhar). Membuat sistem informasi untuk mempercepat pengolahan data PPDB sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem yang dirancang dapat mengakomodasi kebutuhan dalam mempermudah dan mempercepat kinerja instruktur dan management yang bertugas dalam mengelola data PPDB. Bentuk pengolahan data yang menyangkut pendataan PPDB dibuat secara terkomputerisasi dan semua data transaksi pelayanan disimpan dalam database pada sistem yang dibuat sehingga mengurangi resiko atas kehilangan atau kerusakan data. Sistem informasi PPDB yang diperoleh calon peserta didik melalui website sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun

    PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan yang penting dimiliki siswa untuk dapat mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada kenyataannya, kemampuan koneksi matematis masih tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa dengan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CORE terhadap kemampuan koneksi matematis kuat atau tidak. Model pembelajaran CORE merupakan model pembelajaran yang memiliki empat sintaks yaitu menghubungkan konsep baru dengan konsep sebelumnya, mengorganisasikan ide untuk memahami konsep baru, memikirkan kembali dan menggali informasi yang sudah didapat, serta mengembangkan dan memperluas pengetahuan selama proses belajar berlangsung. Model pembelajaran CORE kemudian diterapkan kepada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan kuasi eksperimen dan kualitatif dengan perhitungan effect size. Desain penelitian ini menggunakan desain kelompok kontol non-ekuivalen dengan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran CORE dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran yang menerapkan metode ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CORE memiliki pengaruh yang lemah terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Melalui lembar observasi, kegiatan guru dan kegiatan siswa di kelas eksperimen telah terlaksana dengan baik. Selanjutnya, perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat diterapkan ataupun dikembangkan kembali untuk penelitian berikutnya. ;---This research is motivated that mathematical connection ability is an important ability of the students to be able to apply mathematical concepts in everyday life. But in fact, the mathematical connection ability is still relatively low. Based on this, the research aims to improve students' mathematical connection with CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) learning model and to determine the effect on CORE learning model of mathematical connection ability is strong or not. CORE learning model is a model of learning that has four syntax they are connects the new concept with the previous concept, organize ideas to understand new concepts, rethink and explore the information has been obtained, as well as develop and expand their knowledge during the learning process takes place. Then, CORE learning model be applied to the eighth grade students of Muhammadiyah 6 Junior High School, Bandung. The methods used in this research are quantitative with quasi-experiment and qualitative with effect size calculation. The research design used in this research is the non-equivalent control group design with two classes, they are experiment class with CORE learning model and control class with conventional learning model, that apply expository method. Based on the results of the research, an increase in the mathematical connection ability of students in experiment class is higher than students in control class. Learning mathematics by learning model CORE has a low influence on the students' mathematical connection abilities. Through by observation sheets, activities of teachers and students in the experimental class have been performing well. Furthermore, the learning device that has been created can be applied or developed again for next research

    KONSEP KESEJAHTERAAN HIDUP DALAM MANTRA KAJAYAAN : KAJIAN SASTRA LISAN DI DESA MEKARMULYA, DESA MALAKA, DESA SITURAJA UTARA, KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG

    Get PDF
    Judul penelitian ini adalah “Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pandangan masyarakat pengguna (orang Sunda) Mantra Kajayaan(MK) di kecamatan situraja Kabupatenn Sumedang terhadap kesejahteraan hidup. Penuturan mantra Jangjawokandigunakan dalam melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk bisa memberikan kesejahteraan hidup bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan makna MK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, metode tersebut merupakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mengkaji MK dari tiga desa di kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang dengan hasil, yang pertama yaitu teks MK dibentuk oleh struktur yang memiliki karakter tertentu dan memunculkan efek atau daya magis dengan suasana hikmat yang menegaskan maksud dan tujuan dari penggunaan MK terhadap kesejahteraan hidup. Kedua, penuturan MK dilakukan secara monolog, dan adapun interaksi secara dialog antara penutur dan audiens pada saat pra penuturan dan pasca penuturan. Ketiga, proses penciptaan dalam keadaan terstruktur dan diwariskan secara vertikal melalui lisan. Keempat, Mantra Jangjawokan memiliki fungsi bagi masyarakat pemiliknya yaitu sebagai sistem proyeksi masyarakat, protes sosial masyarakat, dan alat pendidikan anak. Kelima, makna yang terkandung dalam MK adalah sebagai permohonan akan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin. Konsep kerukunan hidup antar sesama manusia dan mewujudkan kesejahteraan hidup, merupakan pandangan masyarakat Sunda terhadap apa yang sudah dikerjakannya yang terkandung dalam MK. ;--- The title of this research is "The research was motivated by the view of the user community (Sundanese) Mantra Kajayaan (MK) in the district of Sumedang Kabupatenn Situradja towards welfare. The narrative spell Jangjawokan used in activities in daily life that used to be provide welfare for its users. This study aimed to describe the structure, the narrative context, the process of creation, function, and meaning of the Constitutional Court. This research uses descriptive analysis method, the method is a method of qualitative research. This study examines the Court of three villages in the district of Sumedang Situradja with the results, the first in which the text of the Constitutional Court is formed by a structure that has a certain character and elicits effects or magical power with wisdom atmosphere that confirms the intent and purpose of use of the Constitutional Court on welfare. Second, the Court conducted a monologue narrative, and while the dialog interaction between the speakers and the audience during pre- and post-narrative narrative. Thirdly, the creation process in a structured situation and passed vertically through word of mouth. Fourth, Mantra Jangjawokan has a function for society as a projection system owners are community, social protest, and children's education tool.Fifth, the meaning contained in the Constitutional Court as the petition is to be a prosperous life and unseen. The concept of harmony between humans and the welfare of life, are those of the Sundanese people of what is already working on contained in the Conitutional count

    IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA KRISIS SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IX

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa kelas IX pada tema krisis sumber energi listrik. Peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa diteliti dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain “the static group pretest-posttest design” yang melibatkan 30 siswa kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol di SMP Negeri 1 Saketi Kabupaten Pandeglang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal-soal yang dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis dalam bentuk soal pilihan jamak dan keterampilan berpikir kreatif dalam bentuk soal uraian, lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) layak digunakan sebagai alternatif model pembelajaran. Hasil penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif. Peningkatan keterampilan berpikir kritis menunjukkan N-gain rata-rata sebesar 0,73 (73%) dengan katagori tinggi dan keterampilan berpikir kreatif siswa menunjukkan N-gain rata-rata sebesar 0,85 (85%) dengan katagori tinggi. Uji signifikansi menggunakan uji t setelah data berdistribusi normal dan homogen dan uji Mann-Whitney setelah data berdistribusi tidak normal atau tidak homogen. Hasil uji t menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif secara signifikan. Hasil analisis data angket menunjukkan bahwa siswa senang dan antusias dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Berpikir Kreatif, Krisis Sumber Energi Listrik

    RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328

    Get PDF
    Kebutuhan cabai di Indonesia sangatlah tinggi, pusat data dan informasi tahun 2016 -2020 surplus cabe merah dan cabe rawit menurun itu di karenakan kondisi cuaca yang tidak menentu mengakibatkan pembusukanpada cabai semakin cepat dan mengakibatkan kerugian kepada petani cabai.salah satu cara agar petani tidak terus mengalami kerugian dengan cara melakukan pengeringan pada cabai.setelah membaca data dari pusatdata dan sistem informasi pertanian maka penulis mendapatkan ide untuk membuat RANCANG BANGUN MESIN KONTROL SUHU UNTUK PENGERINGAN CABE BERBASIS ARDUINO UNO AT328. Penelitian ini bertujuan untuk (i) Merancang mesin pengeringan otomatis dengan pengendalian suhu berbasisarduino uno, (ii) Hubungan pengaruh parameter suhu dan aliran udara terhadap pengeringan Cabe dan (iii) Memperoleh efektivitas pengeringan Cabe otomatis. Hasil P1 yang menggunakan matahari mengeringkanCabe hingga kadar air 14.2% dengan RH 47.0 % dalam waktu 90 menit dan P2 yang menggunakan mesin pengering mengeringkan Cabe hingga kadar air 13.7% dengan RH 29.3 % dalam waktu 18 menit

    STRUKTUR CARITA DINA BUKU TJATJARAKAN KARYA SOERIA DI RADJA PIKEUN BAHAN PANGAJARAN MACA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cerita-cerita yang terdapat pada naskah buku Tjatjarakan karya Soeria Di Radja, isinya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran membaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menyusun tranliterasi, serta menganalisis cerita yang terdapat pada naskah buku Tjatjarakan karya Soeria Di Radja berdasarkan teori strukturalisme yang mencakup tema, alur, tokoh, dan latar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan tehnik studi pustaka. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah buku Tjatjarakan karya Soeria Di Radja. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam buku Tjatjarakan karya Soeria Di Radja terdapat 19 cerita, yaitu: (1) dua cerita dongeng, (2) satu cerita pengalaman pribadi/feature, (3) tiga cerita deskripsi, (4) satu tatarucingan, dan (5) dua belas cerita percakapan sehari-hari. This research is motivated by the story of literature contained in the Tjatjarakan manuscript by Soeria Di Radja, it can be used as material in learning reading. The method used in this research is descriptive method, using literature techniques and data analysis. The source of the data used in this study is a Tjatjarakan textbook manuscript by Soeria Di Radja. The purpose of this study is to describe mentranliterasi and analyze the stories in the Tjatjarakan textbook manuscript by Soeria Di Radja. Based on the research results, it can be concluded that in the Tjatjarakan textbook by Soeria Di Radja there are 19 titles prose stories that can be used as students' learning materials for reading. There are also stories that can be classified into several genres, namely: ( 1 ) fairy tales; ( 2 ) personal experience stories / features, (3 ) description; ( 4 ) narrative, and ( 5 ) the story of everyday conversation
    • 

    corecore