19 research outputs found

    Hubungan Kualitas Pelayanan Homecare dengan Kepuasan Pasien Perawatan Luka di Rumah Sakit Bakti Timah Karimun

    Get PDF
    The development of home care in Indonesia has progressed to the point that many people use home care services. The epidemiological transition has resulted in an increase in the number of cases of chronic disease compared to acute disease, resulting in an increase in the number of cases of terminal disease that are not treated effectively and efficiently in hospitals. Bakti Timah Karimun Hospital has a home care service that provides several forms of services, namely wound care visits, elderly care services, baby care services, services for terminal patients, and other special needs. There are complaints from patients being managed regarding the responsiveness of the staff, friendliness and skills of the staff which are subject to evaluation. This study aims to determine the relationship between the quality of homecare services and patient satisfaction with wound care at Bakti Timah Karimun Hospital. This research is quantitative with a cross sectional study approach with a sample size of 80 people selected using total sampling techniques. The results of the study showed that the description of the quality of homecare services from the 5 components assessed (Reliability, responsiveness, assurance, empathy, and physical evidence) was in the sufficient category (73.8%), and the description of wound care patient satisfaction was in the very satisfied category. (62.5%). In this way, it is hoped that homecare nurses can improve the quality of services more optimally so that satisfaction can be achieved and maintained

    HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MISSED NURSING CARE DI RUMAH SAKIT X

    Get PDF
    Missed Nursing Care adalah asuhan keperawatan yang tidak diberikan sama sekali, tidak dilakukan secara lengkap, tertunda atau kelalaian. Halini merupakan tantangan global yang mengancam keselamatan dan kesehatan pasien. Salah satu faktor penyebab Missed Nursing Care yaitu lingkungan kerja dan budaya keselamatan pasien. Lingungan kerja dan Budaya keselamatan pasien merupakan prioritas kesehatan global danmenjadi unsur penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan antara lingkungan kerja danbudaya keselamatan pasien dengan Missed Nursing Care di Rs. X Kota Batam. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 40 perawat di RS. X Kota Batam dengan teknik penarikan sampel yaitu total sampling. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Analisa bivariat menunjukkan mayoritas yaitu sebanyak 17 perawat (90%) di RS. X Kota Batam memiliki lingkungan kerja kurang dengan Missed Nursing Care yang tinggi dan sebanyak 16 responden (89%) memiliki budaya keselamatan pasien kurang dengan Missed Nursing Care yang tinggi. Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p- value 0,000 < 0,05. Ada hubungan yang siginifikan antara lingkungan pasien, budaya keselamatan pasien dengan Missed Nursing Care di RS. X Kota Batam yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak

    Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Peran Perawat Dalam Pencegahan Medication Error Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Awal Bros Batam

    Get PDF
    Abstract Medication Error is an event that not only can harm the patient but also may endanger the safety of patients conducted by health workers, especially for patient safety. This study aims to examine and analyze the role of factors that contribute to the nurse's role in preventing medication error in hospitals Awal Bros Batam. This research method is quantitative using observational analytic study design to examine the relationship between the two variables studied. This research was conducted on a sample of 73 nurses at the Awal Bros Batam inpatient room consisting of six general rooms and two high-care units. The results of this study indicate that the statistical test showed p-value = 0.042; thus, there is no significant correlation between the perception of the workload with the role of nurses. There is a significant relationship of knowledge to the role of nurses p-value = 0.014, no significant association between the attitudes of nurses with nurse's role p-value = 0.009. The further recommendation to the hospital improves medication safety at the inpatient ward Awal Bros Batam Hospital, to use unit-dose dispensing system (UDD), as well as the use of electronic in the form of barcodes.   Keywords: The role of the nurse, the perception of the workload, medication error   Abstrak Medication error adalah peristiwa yang tidak hanya dapat membahayakan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan, terutama untuk keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peran perawat dalam mencegah Medication error di rumah sakit Awal Bros Batam. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik observasional untuk menguji hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan pada sampel 73 perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit Awal Bros Batam yang terdiri dari enam kamar umum dan dua unit perawatan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji statistik menunjukkan p-value = 0,042; dengan demikian, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi beban kerja dengan peran perawat, terdapat hubungan yang signifikan  antara pengetahuan dengan peran perawat (p-value = 0,014), dan terdapat yang signifikan antara sikap perawat dengan peran perawat (p-value = 0,009). Rekomendasi lebih lanjut ke rumah sakit meningkatkan keamanan obat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Awal Bros Batam, untuk menggunakan unit-dosis dispensing system (UDD), serta penggunaan elektronik dalam bentuk barcode. Kata kunci:  :  The role of the nurse, the perception of the workload, medication erro

    Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Surgical Safety Checklist Di Kamar Operasi Rumah Sakit Kota Batam

    Get PDF
    The use of the Surgical Safety Checklist (SSC) is associated with improving patient care according to nursing process standards includes the quality of work of the operating room nurse team. The form of professionalism in the operating room is how the application of a surgical safety checklist as the standard procedure for patient safety in the operating room. This study aims to determine the relationship of characteristics, knowledge, and motivation of nurses in the application of the surgical safety checklist in the operating room of a Batam city hospital. This research is quantitative using an observational analytic research design. This study was conducted on 67 nurses who were taken by total sampling. This research was conducted in three Batam City Hospitals, with hospital accreditation at the same level. Data were analysed by univariate and bivariate using the chi-square test. The results of the study found that most nurses had education at diploma level, with a working period experiences of > 6 months (82%); good knowledge (53.7%) with low motivation (57.7%). There is a relationship between education (p = 0.042); length of work experience (p = 0.010); knowledge (p = 0.002); and motivation (p = 0.05) with the application of SSC. It is expected that health services carry out SSC following the applicable SOPs in the Hospital so that it can reduce work accident rates and improve patient safety.Penerapan Surgical Safety Checklist (SSC) berhubungan langsung dengan kualitas asuhan keperawatan yang termasuk adalah bagaimana perawat menerapkan fungsi sebagai bagian dari kamar operasi. Bentuk profesionalisme ini menjadi standar bagaimana kemampuan perawat menerapakan SSC. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan karakteristik perawat, pengetahuan dan motivasi dengan penerapan SSC di kamar operasi. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif Cross Sectional dengan jumlah sampel 67 orang perawat kamar operasi. Data dianalisa dengan distribusi frekuensi dan uji hubungan bivariat. Didapatkan penerapan SSC perawat kota Batam masih kurang baik, dengan faktor yang mempunyai hubungan adalah Pendidikan, pelatihan dan pengetahuan. Diharapkan perawat mampu menerapkan SSC sesuai dengan Standar pelaksanaan fungsi perawat dikamar operasi

    HUBUNGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DENGAN MISSED NURSING CARE DI RUANG RAWAT INAP RS. X KOTA BATAM

    Get PDF
    Missed nursing care is a global challenge that threatens patient safety and health. Missed nursing care phenomenon, most (55-98%) nurses leave one or more nursing care. One of the nurse's roles is to provide nursing care to patients safely without anything being missed or delayed. One of the factors causing Missed nursing care is job satisfaction. A nurse who isdissatisfied in doing her job will often feel burdened at work so that the level of patient safety is disrupted. Phenomenon found in RS. X the number of phlebitis, urinary tract infections and the incidence of decubitus this happened due to the negligence of nurses in providing nursing care. This study was conducted to see the relationship between job satisfaction and Missed nursing care. The design used in this study was cross sectional with a total sampling technique of 47 nurses. The results of the bivariate analysis showed that 15 nurses (94%) had a low perception of job satisfaction with high Missed nursing care. The results of statistical tests using the Chi- square test obtained pvalue 0.000Missed nursing care merupakan tantangan global yang mengancam keselamatan dan kesehatan pasien. Fenomena Missed nursing care sebagian besar (55-98%) perawat meninggalkan satu atau lebih asuhan keperawatan. Salah satu peran perawat adalahmemberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan aman tanpa ada yang terlewatkan atau tertunda. Faktor penyebabterjadinya Missed nursing care salah satunya adalah kepuasan kerja. Seorang perawat yang merasa tidak puas dalam melakukan pekerjaannya akan sering merasa terbebani dalam bekerja sehingga tingkat keselamatan pasien menjadi terganggu. Fenomenayang didapatkan di RS. X adanya angka plebitis, Infeksi saluran kemih dan kejadian decubitus hal ini terjadi akibat kelalaianperawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan Missed nursing care. Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan Teknikpenarikan sampel total sampling yang berjumlah 47 perawat. Hasil Analisis bivariat didapatkan sebanyak 15 perawat (94%)memiliki persepsi kepuasan kerja kurang dengan Missed nursing care tinggi. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square didapatkan p-value 0,000 < 0,05 yang artinya Ha diterima dan Ho dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan Missed nursing care di RS. X Kota Batam. Bagi rumah sakit agar dapat meningkatkan kepuasan kerjaperawat untuk mengurangi angka kejadian Missed nursing care yang oleh dilakukan perawa

    Description of Waste Management at Bahteramas General Hospital

    Get PDF
    General Hospital South East Sulawesi Province is classified as a Class B hospital and medical services generate medical waste from inpatients, outpatients and emergency rooms daily. This study aims to determine the wamanagementnt’s description at Bahteramas General Hospital Southeast Sulawesi Province. The nature of this study is descriptive, using qualitative methods. Data were collected through in-depth interviews and observations. This study used an interview and observational tool, in which researchers prepared questions and a checklist test. Data analysis is based on Minister of Environment and Forestry Regulation No. 56 of 2015, which stipulates procedures and technical requirements for treating hazardous and toxic waste from health facilities. The management of waste at Bahteramas General Hospital depends on the type of waste. Liquid infectious waste from all wards and installation rooms is dumped into the spoelhock, which is connected directly to hospital’s IPAL. For the management of sharp waste/syringe, they are put into safety boxes. There is also cytotoxic waste (chemotherapy waste) which is put into a purple trash bag, and radiotherapy waste from the radiology room, which is put into a red trash bag, while the pharmaceutical waste is put into a brown trash bag. So it can be concluded that waste management in the treatment room of Bahteramas General Hospital Southeast Sulawesi Province reached 91.98% in July to September. In the assessment item of waste of sharp objects, it is put into a safety box, and the infectious liquid waste dumped into the canal connected to IPAL has reached 100%. Keywords: Waste Management, Bahteramas General Hospital Southeast Sulawesi Provinc

    PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SIRSAK TERHADAP PENURUNAN DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TOAPAYA

    Get PDF
    ABSTRAK - Diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Terapi non farmakologi yaitu susu kedelai, akar tapak dara, jalan kaki 30 menit dan terapi akupresur. Selain itu juga buah naga, bawang merah, kunyit, jambu biji, alpukat, apel, belimbing, ceplukan, daun salam, buah duwet, kedelai hitam, semangka, daun sirsak dan lidah buaya. Fenomena yang ditemukan di UPTD Puskesmas Toapaya DM  tipe 2 menduduki urutan tingkat kedua dalam sepuluh penyakit terbesar. Berdasarkan data pada tahun 2021 DM tipe 2 juga menduduki urutan kedua dalam sepuluh penyakit terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak terhadap penurunan gula darah penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 2 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Toapaya. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimental design dengan dengan nonequivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini  adalah pasien  diabetes mellitus tipe 2  berjumlah 21 orang kelompok intervensi, 21 orang kelompok kontrol dan dianalisa menggunakan uji Man Whitney. Hasil diketahui adanya perbedaan signifikan (p-value 0,000 ≤0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata dari sebelum dan setelah dilakukannya intervensi maka Ha diterima. Kesimpulannya adalah adanya pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak terhadap penurunan gula darah penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 2 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Toapaya. Saran bagi pelayanan keperawatan tidak saja berfokus pada tindakan farmakologis, perawat memberikan edukasi kepada pasien tentang pola hidup sehat dan memberikan dukungan secara penuh pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 dalam menjalani diet dan perawatan.Kata kunci Air Rebusan Daun Sirsak, Kadar Gula Darah, DM tipe

    Perbandingan Pengaruh Sistem Surveilans Berbasis Elektronik Dan Paper Based Terhadap Pencatatan Dan Kemampuan Deteksi Risiko Hais Oleh Perawat Di Rumah Sakit Awal Bros Batam

    No full text
    Surveilans HAIs merupakan pengawasan yang mencakup pengumpulan data, analisis, interpretasi dan diseminasi, dimana pada saat ini berkembang menjadi pendekatan berbasis elektronik. Surveilans berbasis elektronik ini diasumsikan dapat menyediakan kualitas data lebih tinggi, lebih cepat dan mudah. Namun, ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan perbandingan dari paper dan elektronik based terhadap system pencatatan dan deteksi risiko HAIs. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design Quasi Pre test – Post test Two Group, dengan total Sampling sebanyak 239 perawat. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner untuk mengukur kompetensi perawat dan sistem pencatatan. Sebagai intervensi dilakukan penerapan surveilans berbasis elektronik dan paperselama dua minggu di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Analisis data dilakukan dengan menggunakan WilcoxonTest untuk menguji perbedaan dan Mann Whitneyuntuk menguji pengaruh. Hasil penelitian menggambarkan perbedaan kompetensi perawat sebelum dan sesudah pelatihan surveilans HAIs, menggambarkan pengaruh yang signifikan pada sistem pencatatan dan deteksi HAIs sebelum dan sesudah penerapan berbasis elektronik dan paper based. Direkomendasikan mengembangkan Software agar elektronik based untuk sistem pencatatan dan deteksi HAIs terkoneksi denganSistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
    corecore