11 research outputs found

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENGGALIAN INFORMASI SWAMEDIKASI MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN TUAH MADANI PEKANBARU

    Get PDF
    Swamedikasi adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengobati keluhan ringan tanpa resep dokter. Selama masa pandemi COVID-19 angka swamedikasi meningkat, sehingga diperlukan penilaian persepsi masyarakat tehadap pelayanan kefarmasian yang telah diterima selama masa pandemi COVID-19 khususnya penggalian informasi. Persepsi menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan sebab persepsi responden tidak dapat dipisahkan dari kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap pelayanan penggalian informasi swamedikasi di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru Tahun 2021 berdasarkan lima (5) dimensi kualitas pelayanan yakni reliability, responsiveness, empathy, assurance dan tangible. Penelitian ini merupakan penelitian observasional/survei dengan rancangan penelitian secara deskripstif dengan menggunakan analisis kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability sampling terhadap 100 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang sudah uji validitas dan reabilitasnya. Hasil penelitian didapatkan gambaran persepsi masyarakat pada aspek reliability 62,19%, responsiveness 75,85%, empathy 72,55%, assurance 72,58%, dan tangible 81,06%. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Tuah Madani Kota Pekanbaru memiliki persepsi baik terhadap pelayanan penggalian infromasi swamedikasi yang didapatkan selama masa pandemi COVID-19

    Gambaran Kejadian Berpotensi Medication Errors Fase Prescribing Resep Pasien Rawat Jalan RSUD Arifin Achmad Riau

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat persentase gambaran kejadian yang berpotensi medication errors fase prescribing pada resep pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian observasional/survei yang bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling, sampel yang didapat  dalam penelitian ini sebanyak 300 lembar resep pasien rawat jalan  yang masuk pada saat penelitian dilakukan di RSUD Arifin Achmad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi kejadian yang berpotensi medication errors fase prescribing resep pasien rawat jalan RSUD Arifin Achmad berdasarkan status pembayaran adalah persentase tertinggi pada resep pasien umum yaitu sebesar 27,78%. Berdasarkan asal dokter penulis resep persentase yang didapat adalah dokter umum yaitu sebesar 26,32% . Berdasarkan jumlah obat dalam resep persentase kejadian tertinggi adalah jumlah obat ≥5 yaitu sebesar 29,44%. Berdasarkan kelengkapan resep berat badan pasien 96,67%, tinggi badan pasien96,67% dan pada penelitian ini tidak ditemukan resep dokter yang tidak dapat dibaca, serta tidak terdapat singkatan nama obat yang tidak lazim. Hasil tersebut menunjukkan, bahwa medication errors fase prescribing pada resep pasien rawat jalan di RSUD Arifin Achmad masih tinggi.This study aims to look at the percentage of occurrence of potentially overview phase prescribing medication errors in the outpatient prescription Regional General Hospital Arifin Achmad Riau province. This study is an observational study / survey descriptive. Sampling was done by accidental sampling method, the sample obtained in this study as many as 300 sheets of prescription outpatient entrance at the time of the research conducted at Arifin Achmad. The results showed that the highest percentage of incidence of medication errors that could potentially prescribing phase of outpatient prescription Arifin Achmadbased on the payment status is the highest percentage in the general patient prescription that is equal to 27.78%. Based on the origin prescribers percentage gained is a general practitioner in the amount of 26.32%. Based on the number of prescription drugs in the percentage of the highest incidence ≥5 is the amount of drug that is equal to 29.44%. Based on the patient's weight recipe completeness 96.67%, height pasien96,67% and this study was not found prescription that can not be read, and there is no drug name abbreviation unusual. These results indicate that the phase of prescribing medication errors in the outpatient prescription Arifin Achmad still high

    Analisis Korelasi Pengetahuan dan Perilaku Tenaga Kefarmasian dalam Penanganan Sitostatika di Rumah Sakit Pekanbaru

    Get PDF
    Sediaan sitostatika merupakan salah satu sediaan high alert medication yang dapat berefek karsinogenik, mutasi gen maupun teratogenik sehingga memerlukan pengetahuan dan penanganan khusus sesuai prosedur. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis bagaimana korelasi antara pengetahuan dan perilaku tenaga kefarmasian pada penanganan sitostatika di salah satu Rumah Sakit Pekanbaru. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel ditentukan menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 23 responden. Instrumen penelitian yaitu lembar data demografi, kuesioner pengetahuan dan kuesioner perilaku. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman. Hasil analisis korelasi antara pengetahuan terhadap perilaku tenaga kefarmasian dalam penanganan sitostatika diperoleh kekuatan korelasi sedang (p= 0,034 dan r=0,444). Hal ini membuktikan dengan pengetahuan yang baik tentang penanganan sitostatika maka perilaku petugas dalam penanganan sitostatika juga akan baik

    Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pemberian Informasi Obat di Apotek Mandiri Smart Kota Pekanbaru

    Get PDF
    Kepuasan menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan sebab kepuasan responden tidak dapat dipisahkan dari kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian tentang Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Pemberian Informasi Obat Di Apotek Mandiri Smart Kota Pekanbaru bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap Pemberian informasi obat di apotek Mandiri Smart Kota Pekanbaru berdasarkan lima (5) dimensi kualitas pelayanan yakni reability, responsiveness, emphaty, assurance dan tangible. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian observasional/survei dengan rancangan penelitian secara deskriptif dengan menggunakan analisis kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling terhadap 100 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan kepuasan responden yakni puas (74,56%) pada aspek reability, puas (76,79%) pada responsiveness, sangat puas (74,56%) pada emphaty, puas (77,41%) pada assurance dan puas (79,31%) pada tangible. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang membeli obat atau menebus obat di apotek Mandiri Smart Kota Pekanbaru merasa puas (77,97%) terhadap pelayanan yang diberikan

    Analisis Pemberian Medication Aids terhadap Ketaatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesmas Kota Pekanbaru

    Get PDF
    Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik dimana pasien DM tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi kelebihan glukosa darah. DM merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan pengobatan jangka panjang sehingga dituntut ketaatan pasien dalam menggunakan obat. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketaatan adalah dengan pemberian Medication Aids. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Medication Aids terhadap ketaatan pasien DM tipe 2 di beberapa Puskesmas Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment), dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design yang dilakukan terhadap 100 pasien yang dikelompokkan menjadi 50 pasien kelompok kontrol dan 50 pasien kelompok perlakuan. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data ketaatan pasien menggunakan MMAS-8. Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,005) yang artinya terdapat pengaruh pemberian wadah pengingat pil dan kemasan sekali pakai terhadap tingkat ketaatan pasien DM tipe 2

    Gambaran Tenaga Kefarmasian Dalam Memberikan Informasi Kepada Pelaku Swamedikasi di Apotek-Apotek Kecamatan Tampan, Pekanbaru

    Get PDF
    The performance of all pharmacist staff including pharmacist, pharmacist assistance and pharmacist technician in drug information service towards self medication patient affect the therapeutic success. Self medication is the way of therapy with drug medication which drugs can be obtained at pharmacy without needing doctor’s prescription. The research aims to evaluate the description of drug information service given by all pharmacist staff on self medication of tooth pain patient at the pharmacy located around Kecamatan Tampan, Pekanbaru. It was conducted using cross sectional planning survey by participative observational method. 30 pharmacist staffs who give mefenamic acid as tooth pain drug were selected as respondent. The assessment was done using Likert scale. The result showed that drug information service given by all pharmacist staffs was in good scale (63.10%) and still conducting passively or they gave drug information if only the patient asked. The detail result demonstrated that 63.20% of pharmacist afforded adequate scale of drug information service, the pharmacist assistant gave 60% of adequate scale, while the pharmacist technician exhibited 63.80% good scale. The route of drug usage was the most common information with very good category (85.33%).Tenaga farmasi dalam memberikan informasi kepada pelaku swamedikasi, dapat menentukan keberhasilan terapi. Swamedikasi adalah mengobati segala keluhan dengan obat-obatan yang dapat dibeli di apotek dengan inisiatif sendiri tanpa resep dokter. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran pemberian informasi oleh tenaga kefarmasian pada swamedikasi nyeri gigi di apotek-apotek Kecamatan Tampan. Penelitian ini menggunakan rancagan survei cross-sectional dengan metoda observational partisifatif, Responden yang digunakan adalah tenaga farmasi yang memberikan asam mefenamat sebagai obat nyeri gigi, penilaian menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian informasi yang dilakukan tenaga kesehatan adalah baik (63,10%) dan masih bersifat pasif atau hanya akan memberikan informasi ketika ditanya, dengan rincian pemberian informasi oleh apoteker cukup baik (63,20%), tenaga teknis kefarmasian cukup baik (60%) dan asisten tenaga kefarmasian dengan nilai baik (63,80%). Informasi yang paling sering disampaikan yaitu cara pemakaian obat kategori sangat baik (85,33%).

    Analisis Performa Sistem Pendingin Mesin Mini Water Chiller

    Get PDF
    Chiller adalah mesin refrigerasi yang fungsi utamanya mendinginkan air pada sisi evaporator. Air kemudian dialirkan ke AHU (Air Handling Unit) untuk didinginkan dan dihembuskan ke dalam ruangan. Penghapusan panas atau panas dimulai di evaporator. Mesin ini memiliki keunggulan lebih hemat energi dan digunakan untuk mendinginkan gedung bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun chiller berkapasitas 6 KW, menggunakan sistem kompresi uap dengan komponen utama kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Untuk mesin ini, kompresor yang digunakan adalah kompresor Bristol, round tube condenser - continuous fin compact heat exchanger coiled tube evaporator, nominal diameter ¼ inch, TC-70 capillary tube sebagai Expansion valve. Air didinginkan dari suhu 25 – 18 oC dengan mensirkulasikan air dengan pompa dengan debit aliran 10 l/menit, dan fluida kerja yang digunakan adalah R-404. Tujuan dari penelitian ini adalah manganalisa bagaimana efek beban pendingin &nbsp;terhadap kinerja mesin sistem pendingin, meliputi kapasitas refrigerasi, daya kompresi serta berapa besar Coefisien Of Performance (COP) pada mesin mini Water Chiller

    Analisis Efektivitas Biaya dan Terapi Antipsikotik Haloperidol-Klorpromazin dan Risperidon-Klozapin pada Pasien Skizofrenia

    Full text link
    Penggunaan jangka panjang terapi antipsikotik merupakan beban biaya yang ditanggung pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas biaya dan efektivitas terapi kombinasi oral haloperidol-klorpromazin (tipikal) dibanding terapi kombinasi oral risperidol-klozapin (atipikal) pada pasien skizofrenia di ruang Unit Perawatan Intensif Psikiatrik (UPIP) di salah satu rumah sakit jiwa yang ada di Provinsi Riau. Penelitian dilakukan secara prospektif menggunakan rekam medik periode Februari hingga Mei 2016, dengan teknik accidental sampling. Dimana didapatkan yaitu nilai ACER (obat) kelompok terapi haloperidol-klorpromazin Rp 402,90 sedangkan terapi risperidon-klozapin Rp 4.848,53 dan nilai ACER (total) kelompok terapi haloperidol-klorpromazin Rp 302.073,43 sedangkan terapi risperidon-klozapin Rp 339.476,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi haloperidol-klorpromazin lebih cost-effective

    Analisa Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian tentang Analisa Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap Kualitas Pelayanan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Islam Ibnu Sina Pekanbaru bertujuan untuk menganalisa tingkat kepuasan pasien rawat jalan di IFRS Islam Ibnu Sina Pekanbaru berdasarkan lima (5) dimensi kualitas pelayanan yakni tangible, responsiveness, reability, assurance, dan emphaty. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional menggunakan kuesioner berdasarkan nilai gap yaitu selisih antara nilai kinerja dan harapan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan nilai gap terbesar pada aspek reliability yakni -0,85, assurance yakni -0,73, emphaty yakni -0,67, tangible yakni -0,59 dan aspek responsiveness -0,54. Hal ini menunjukkan bahwa pasien rawat jalan di IFRS Islam Ibnu Sina Pekanbaru belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kata kunci: analisa kepuasan, kualitas pelayanan, RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru. ABSTRACT Research on Customers Satisfaction Analysis of Pharmaceutical Service Quality in IFRS Ibnu Sina Pekanbaru aims to analyze the level of customers satisfaction of outpatients in IFRS Islam Ibnu Sina Pekanbaru based on five (5) dimensions of service quality that is tangible, responsiveness, reability, assurance, and empathy. This research is observasional with descriptive design. Data collection was performed by cross sectional questionnaire based on the value gap is the difference between performance and expectations. The sample in this study were 120 respondents who met the inclusion criteria. The result showed the largest gap value on the reliability aspect of -0.85, -0.73 ie assurance, empathy ie, -0.67, -0.59 and the tangible aspects of responsiveness -0.54. This suggests that outpatient at Ibn Sina Pekanbaru Islamic IFRS has not been satisfied with the services provided. Key words: satisfaction analysis, service quality, RS Islam Ibnu Sina Pekanbar

    Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Metode Workload Indicators Staffing Need (Wisn) Di Depo Farmasi Rawat Jalan Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

    No full text
    &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;One of the health service facilities is a hospital. The success of the hospital in carrying out its functions is influenced by several factors including the most dominant being human resources. Planning for the need for manpower in outpatient pharmacy depots needs to be considered because it plays a role in direct service to patients which will affect the quality of hospital services. Method Workload Indicators Staffing Need (WISN) is a indicator to calculate workforce requirements based on real workload undertaken by the workforce in each work unit in health care facilities including hospitals. This study aims to determine workforce requirements&nbsp; in outpatient pharmacy depots RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. This study is a&nbsp; research observations, which is descriptive using interview techniques. The sample in this study were informants who were selected by purposive sampling. ased on the calculation results, the number of total workforce required is 18 workforce while the workforce in in outpatient pharmacy depot 16 workforce. so that there is a shortage of 2 workforce. The calculation of the WISN ratio obtained was 0.88 (&lt;1), meaning that the need workforce based on workload is still a shortage of workforce in outpatient pharmacy depots
    corecore