9 research outputs found

    OPTIMASI DESAIN ERGOMETER DAYUNG MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

    Get PDF
    Ergometer dayung dirancang dengan meniru olahraga dayung di dalam air, namun kegiatan ini dilakukan di daratan. Desain ergometer dayung yang telah dirancang pada penelitian sebelumnya belum menunjukkan dampak yang optimal bagi pengguna. Hal tersebut yang melatarbelakangi diadakannya penelitian ini. Dalam penelitian ini dilakukan proses optimasi pada desain ergometer dayung yang telah dirancang, untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi alat. Optimasi ergometer dayung dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga, material selection, dan process selection. Simulasi pertama dilakukan pada desain rangka ergometer dayung awal dengan beban pada center batang utama mengalami tegangan von mises, tegangan geser, dan displacement maksimum masing-masing sebesar 383,2 MPa, 216,41 MPa, dan 23,18 mm. Hasil simulasi ergometer dayung dengan beban pada end batang utama mengalami tegangan von mises, tegangan geser, dan displacement maksimum masing-masing sebesar 255,54 MPa, 136 MPa dan 7,137 mm. Dari hasil tersebut dibuktikan bahwa desain awal kerangka ergometer dayung mengalami deformasi plastis, karena von mises stress dan tegangan geser maksimum yang terjadi melebihi yield strenght dan shear strenght dari material yang digunakan, sehingga perlu dilakukan pemilihan material yang baru. Hasil material selection menunjukkan bahwa material aluminium 6061 menjadi kandidat terkuat. Kemudian optimasi dilakukan dengan menambah ketebalan penampang yang sebelumnya 2 mm menjadi 3 mm. Lalu dilakukan pengurangan penggunaan batang aluminium, sehingga terbentuknya struktur rangka yang baru dengan penggunaan batang Aluminium 6061 yang lebih sedikit dibandingkan struktur rangka sebelumnya. Simulasi kedua dengan beban pada center batang utama menunjukkan nilai tegangan von mises, tegangan geser, displacement maksimum masing-masing sebesar 234,33 MPa, 130,67 MPa dan 9,8 mm. Hasil simulasi dengan beban pada end batang utama menunjukkan bahwa ergometer dayung mengalami tegangan von mises, tegangan geser, dan displacement maksimum masing-masing sebesar 187,37 MPa, 108,15 MPa dan 2,62 mm. Dari hasil tersebut terbukti bahwa kerangka ergometer dayung tidak mengalami deformasi plastis dan dinyatakan aman digunakan. Kemudian pemilihan proses menggunakan proses extrusion yang mana memenuhi seluruh persyaratan proses. Proses penyambungan dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan persyaratan proses dan terpilih proses penyambungan welding metals. Jenis las yang digunakan yaitu gas tungsten arc welding (GTAW) atau lazim disebut tungsten inert gas (TIG)

    Analysis of the influence of temperature and hold time in the solid carburization process on the hardness and microstructure of AISI 1020 and 1045 using Oil Cooling

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of variations in temperature and holding time on the value of hardness and microstructure in the carburizing process of low-carbon steel and medium-carbon steel. The temperature variations used during the carburizing process were 850oC and 950oC with variations of the holding time used being 15 minutes and 30 minutes. The types of materials used are AISI 1020 steel and AISI 1045 steel. In the carburizing process, the carbon source used is wood charcoal powder. After the process of adding carbon elements, the material will be quenched in the oil medium. The tests carried out were hardness testing and microstructure observations. The hardness test used the B-scale Rockwell hardness test method. The surface etching process of the material used a nital etching solution, namely a mixture of 3% nitric acid (HNO3) and 97% ethanol. The results showed that the lowest increase in hardness occurred at 850oC with a holding time of 15 minutes, namely 82.00 HRB for AISI 1020 steel and 95.66 HRB for AISI 1045 steel. Meanwhile, the highest increase in hardness occurred at a temperature of 950oC with a holding time of 30 minutes. namely 93.00 HRB on AISI 1020 steel and 105.33 HRB on AISI 1045 steel. This shows that the higher the temperature and the longer the holding time, the higher the hardness value

    DESAIN ERGOMETER KAYAK BERDASARKAN ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK ATLET

    Get PDF
    Kekuatan otot dan daya tahan kaki sangat penting dalam menghasilkan rotasi tubuh bagian atas yang baik. Namun, latihan kekuatan tubuh bagian atas lebih diutamakan dari pada latihan kekuatan bagian tubuh lainnya karena keterlibatannya yang lebih dominan dalam stroke saat mendayung. Oleh karena itu, Atlet kayak memerlukan sarana latihan yang dapat membantu dalam upaya peningkatan kekuatan tubuh bagian atas. Salah satu sarana yang terbukti mampu memenuhi kebutuhan latihan Atlet tersebut yaitu Ergometer Kayak. Ergometer kayak dapat mensimulasikan kegiatan dayung di air dan menjadi sarana pelatihan yang mudah karena dilakukan di daratan. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ergometer kayak berdasarkan antropometri dan biomekanik Atlet. Diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan, menyusun spesifikasi teknis, pengukuran antropometri & biomekanik Atlet, dan diakhiri dengan mendesain ergometer kayak menggunakan perangkat lunak CAD. Hasil dari penelitian ini yaitu desain ergometer kayak yang sesuai dengan antropometri dan biomekanik Atlet. Sehingga dapat membantu Atlet untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas pada saat pelatihan

    PENGOLAHAN AMMONIUM NITROGEN DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI PUPUK UREA DAN BITTERN SEBAGAI PEMBENTUK PUPUK STRUVITE

    Get PDF
    Industri pupuk menghasilkan limbah cair yang mengandung kadar amonium (NH4+) yang tinggi sehingga akan sangat berbahaya bila limbah ini dibuang secara langsung ke perairan karena akan langsung merusak ekosistem perairan. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, perlu adanya recoveriy atau pengurangan kadar amonium dalam limbah. Struvite (MgNH4PO4.6H2O) memiliki karakteristik yang slow release, artinya pupuk dapat melepas secara lambat senyawa yang diperlukan tanaman. Limbah garam (bittern) adalah pereaksi yang merupakan sumber Mg2+ pada produksi struvite. Untuk menurunkan biaya produksi sedapat mungkin digunakan limbah sebagai pereaksi untuk menghasilkan produk tersebut. Tujuan penelitian ini ialah untuk menurunkan konsentrasi limbah cair industri pupuk urea dengan pembuatan struvite. Pembentukan kristal struvite  dengan variabel tetap yaitu pH 9 dan variabel bebas yaitu perbandingan reaktan Mg:PO4. Hasil penelitian dari perbandingan molar Mg:NH4+:PO4 1:1:1 penurunan NH4+ maksimum adalah 132.5 mg/L. Penurunan konsentrasi  NH4+ meningkat pada molar reaktan Mg2+ yang lebih besar yaitu pada rasio molar Mg:PO4 1,2:1 mencapai penurunan konsentrasi optimum 75 mg/L. Produk struvite yang dihasilkan juga diperoleh pada molar reaktan pada Mg:PO4 1,2:1 yaitu 11.4 gr. Produk pupuk struvite dianalisa menggunakan XRD

    Sosialisasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Miing Bengkel Cunda

    Get PDF
    Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, terutama mobil, telah mendorong kebutuhan akan bengkel perawatan kendaraan. Namun, lingkungan kerja di bengkel mobil memiliki potensi risiko tinggi terhadap kecelakaan dan kesehatan pekerja. Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk melindungi karyawan bengkel dengan meningkatkan kesadaran tentang bahaya potensial dan langkah-langkah pencegahan. Melalui sosialisasi K3, budaya keselamatan dan kesehatan dapat dikembangkan di bengkel, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat. Sosialisasi ini juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan tentang risiko potensial dan cara menerapkan K3, yang dapat mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan mesin. Kegiatan ini diharapkan akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan berkelanjutan di bengkel kendaraan. Dari hasil sosialisasi K3 di Miing Bengkel dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap pemahaman peserta sosialisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi ini memiliki dampak yang sangat besar untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam penerapan K3 di lingkungan bengkel. Jika peserta memiliki tingkat pemahaman yang baik/tinggi terhadap pentingnya penerapan K3 saat bekerja, maka dapat meminimalisir terciptanya kondisi tidak aman saat bekerja sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja di lingkungan bengkel. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini direncanakan akan terus dilakukan dan dikembangkan, agar cakupan peserta semakin banyak.  Sehingga akan membantu masyarakat untuk meningkatkan standar keselamatan dan Kesehatan kerja dalam berkegiatan sehari-hari

    ANALISIS PENGARUH ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK ATLET ACEH PADA DESAIN ERGOMETER DAYUNG

    Get PDF
    Seorang Atlet dayung memerlukan latihan fisik yang efektif dan sistematis. Alat ergometer sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh atlet dan menjadi sarana simulasi dayung air yang dilakukan didarat. Namun, alat ergometer yang saat ini digunakan tidak memiliki spesifikasi dan dimensi yang sesuai dengan antropometri Atlet dayung di Aceh. Berdasarkan kondisi tersebut akan dilakukan perancangan terhadap alat ergometer dayung yang berdasarkan antropometri atlet dayung di Aceh. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel enam orang Atlet dayung. Kemudian dilakukan pengujian tingkat kepercayaan, ketelitian, keseragaman, dan kecukupan data. Dari hasil analisis data menghasilkan bentuk desain dari alat ergometer yang sesuai dengan antropometri dan biomekanik Atlet dayung di Aceh. Sehingga dapat membuat nyaman pengguna dan meningkatkan daya tahan otot Atlet agar mampu mempertahankan tempo dayung dan mampu memindahkan dayung dengan jarak yang jauh dalam waktu singkat.Kata kunci: Antropometri, Biomekanik, Ergometer, Perancangan.Banda Ace

    Analysis of tensile strength of composite fiber reinforced with areca Nut Skin Fiber using BQTN 157 EX Resin

    No full text
    In the development of materials science, especially polymers, natural fibers such as areca nut shell fiber are increasingly attractive to use. The use of synthetic polymer materials made from fiber can replace conventional materials such as metal, wood and leather. They can replace conventional materials with the advantages of lower price, environmental friendliness, and recyclability. Areca nut shell fiber, as an example of a natural fiber, has great potential in the furniture industry, crafts, and as an ingredient in traditional medicine. This fiber is used as a reinforcing material in composites with an Unsaturated Polyester Yukalac resin matrix. Unsaturated Polyester Yukalac resin, with characteristics such as stiffness, flexibility, water resistance, chemical resistance and weather resistance, is used as a matrix in making composites. The aim of this research is to make a plastic composite prototype reinforced with areca palm fiber, varying the volume fraction of areca nut shell fiber by 30%:50%, 50%:60%, 70%:70%, 90%:80% and for the matrix using polyester resin. BQTN 157 EX. The fiber composition is arranged in a mold in the same direction using the hand lay up method. Composite testing is in the form of a tensile test referring to the ASTM 638-03 standard. The results of the largest tensile testing process were with a volume fraction of 50% with an average value of 7.11 MPa, and for tensile testing the lowest was a volume fraction of 70% with an average value of 6.17 MPa, it can be concluded for reinforced plastic composites Areca nut shell fiber has considerable ability to be applied as a structural material. This is a step towards the development of innovative and environmentally friendly composite materials for various industrial applications

    Perancangan dan Pembuatan JIG FOG Lamp Mobil Dengan Material Aluminium

    No full text
    Car Fog Lamp is a safety feature whose function makes it easier for the driver to keep shining in bad weather conditions. Fog Lamp itself is a weather lamp that is produced to penetrate fog and illuminate the road ahead, with this need, the company developed a jig for fog lights on cars, Jig is basically a tool used in the machining process to make more accurate copies of production parts. The purpose of this research is to make a small industrial-scale jig for car fog lamps. The method used to make the jig starts with determining the size of the fog lamp, the design process, design input to the CNC, running CNC, and jig results. The results of this study began by displaying the design results with dimensions of 396 x 140 x 45 (p x l x h (mm)) with a hole diameter of 75 mm at a depth of 40 mm. The test was carried out using 10 specimens with successful results according to design 7 and failure 3. Then the success rate for making car jigs is 70%. Failure in the manufacture of jigs, namely defects in the results of CNC milling and oval shape due to fatigue in the tool.Fog Lamp mobil merupakan fitur keselamatan yang fungsinya memudahkan pengemudi untuk tetap bersinar dalam kondisi cuaca buruk. Fog Lamp sendiri merupakan lampu cuaca yang kerucut cahayanya cenderung melebar sehingga cahaya yang dihasilkan dapat menembus kabut dan menerangi jalan di depan., sehingga setiap perusahaan produksi otomotif sudah mengembangkan jig untuk lampu fog pada mobil, Jig pada dasarnya adalah alat yang digunakan dalam proses pemesinan untuk membuat salinan benda produksi bagian yang lebih akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat jig skala industry kecil pada lampu fog mobil. Dengan adanya industry manufacturing ini memberikan pertambahan proses produksi dibidang otomotif walaupun hanya skala kecil, metode yang digunakan pembuatan jig dimulai dengan menentukan ukuran fog lamp, proses desain, input desain ke CNC, running CNC dan hasil jig. Hasil penelitian ini dimulai dengan menampilkan hasil perancangan dengan dimensi 396 x 140 x 45 (p x l x t (mm)) dengan diameter lubang 75 mm pada kedalaman 40 mm. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 10 spesimen dengan hasil berhasil sesuai desain 7 dan gagal 3. Maka tingkat keberhasilan pembuatan jig mobil adalah 70%. Kegagalan dalam pembuatan jig yaitu timbul kecacatan pada hasil milling CNC dan bentuk oval akibat kelelahan pada mata pahat
    corecore