11 research outputs found

    RESEPSI PENGGEMAR VINCENT DAN DESTA TERHADAP KONTEN TAYANGAN BROMANCE DI CHANNEL YOUTUBE VINDES

    Get PDF
    ABSTRAK RESEPSI PENGGEMAR VINCENT DAN DESTA TERHADAP KONTEN TAYANGAN BROMANCE DI CHANNEL YOUTUBE VINDES Oleh: Muhammad Fachri Noufal 1610862002 Pembimbing: Dr. Elva Ronaning Roem, M.SI Annisa Anindya, S.I.Kom, M.Si Bromance, ikatan erat tanpa hubungan seksual antara dua pria, telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Bromance sering menjadi perdebatan karena adanya pemikiran bahwa bromance tidak sesuai dengan nilai dan budaya yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggemar Vincent dan Desta terlibat dan merespons konten tayangan bromance, serta untuk mengetahui resepsi penggemar Vincent dan Desta di Kota Padang terhadap konten tayangan bromance pada channel YouTube VINDES. Alasan peneliti melakukan penelitian di Kota Padang karena budaya yang berkembang di Kota Padang sangat menolak hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama. Untuk menganalisis permasalahan ini, penulis menggunakan Teori Resepsi oleh Stuart Hall dimana terdapat tiga kategori, yaitu Posisi The Dominant - Hegemonic Position (Posisi Hegemonik - Dominan), The Negotiated Position (Posisi Negosiasi), dan The Oppositional Position (Posisi Oposisi). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Dalam penelitian ini, pemilihan informan dilakukan menggunakan teknik purposive dengan jumlah informan lima orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dengan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Penelitian ini menemukan, bahwa keakraban yang terjalin antara Vincent dan Desta dalam channel YouTube VINDES merupakan keakraban yang wajar dilihat dalam sebuah hubungan bromance dimana dalam menerima konten bromance pada channel YouTube VINDES, posisi dominan dari informan menerima dan menyetujui pesan yang disampaikan. Mereka menyadari bahwa konten-konten bromance yang diperlihatkan Vincent dan Desta sebuah kedekatan di antara dua orang sahabat yang begitu erat dan melihat sebuah hubungan bromance melalui interaksi, humor, dan chemistry yang tulus. Sementara informan yang berada di pihak negosiasi, menjandikan edukasi serta banyaknya bintang tamu baru yang membuatnya tetap menjadi penggemar dan pengikut pada channel YouTube VINDES. Kata Kunci: Bromance, Resepsi, VINDES

    Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Sebagai Upaya Mewujudkan Kampung Bersih

    Get PDF
    Sampah organik dan sampah anorganik merupakan sampah yang sering dihasilkan oleh manusia setiap harinya. Semakin banyak populasi manusia juga akan menambah volume sampah di suatu daerah karena sampah dihasilkan dari berbagai kegiatan sehari-hari seperti pasar, pertokoan, pedagang kaki lima, bahkan kegiatan rumah tangga. Apabila masyarakat tidak dapat mengelola dan membuang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan. Sampah menjadi suatu permasalahan yang tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan suatu penanggulangan agar nantinya tidak menimbulkan dampak yang serius. Pelaksanaan program pengabdian ini bermaksud untuk menanggulangi sampah di Desa Jabiren dengan memberikan pemahaman terkait sampah melalui penyuluhan serta pengadaan TPS. Kebiasaan membuang sampah di bantaran sungai tidak lain disebabkan oleh kurangnya kepedulian akan kebersihan lingkungan dan juga dipicu oleh tidak adanya tempat pembuangan sampah disekitar tempat tinggal mereka. Metode: PAR (Participatory Action Research) merupakan suatu metode pengabdian yang berdasarkan pada masalah yang ditemukan di lokasi dan selanjutnya akan memberikan jalan keluar dari masalah tersebut berupa solusi. Hasil: Penyuluhan mengenai sampah dan pengadaan TPS. TPS merupakan wadah penampungan sampah sementara yang nantinya sampah yang sudah terkumpul akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kesimpulan: Pengadaan TPS dan penyuluhan mengenai sampah membuat masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan dan tidak lagi membuang sampah sembarangan

    Business Process Reengineering for Red Onion E-Commerce System

    Get PDF
    Agriculture is a source of income for the country. One of the most promising agricultural commodities is shallots. Shallots are always found in every traditional market, traditional markets are one of the connecting places between buyers and sellers of shallots to carry out buying and selling activities of shallots. Onion buying and selling activities carried out in traditional markets are still conventional in this case, such as payment processing activities that still use cash, then in traditional markets the price of shallots is still not fixed, aka buyers can still haggle, so these two things are quite time-consuming and personnel in business process activities of shallot sales transactions. For this reason, here the author has the goal of doing business process reengineering to make the business process of buying and selling shallots in traditional markets more effective and efficient. By using the business process reengineering method, shallot transaction activities can be carried out using an e-commerce system, where the aim of this e-commerce system is to produce faster times for shallot transaction activities, process trimming, and reduce human resources in previous business process activities. as well as reducing costs. Thus, it is hoped that e-commerce can make the business process of buying and selling shallots between consumers and shallot traders more effective and efficient

    Analisis pengaruh atribut-atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien. TERHADAP KEPUASAN KLIEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah atribut-atribut kualitas audit, yaitu pengalaman melakukan audit, memahami industri klien, responsif terhadap kebutuhan klien, taat pada standar umum, independensi, sikap hati-hati, komitmen yang kuat terhadap kualitas audit, keterlibatan pimpinan Kantor Akuntan Publik, melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, keterlibatan komite audit, standar etika yang tinggi, dan tidak mudah percaya memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh staff bagian keuangan pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, Jenis data yang digunakan adalah data primer, dengan metode pengumpulan data kuesioner. Dianalasis menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program Statistical product and Service Solutions . Hasil penelitian ini secara parsial menunujukkan bahwa hanya variabel memahami industri klien, taat pada standar umum, dan keterlibatan komite audit yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien, dan pada variabel lainnya tidak menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap kepuasan klien

    Analisis Kinerja Bank Syariah Dengan Metode Indeks Maqashid Syariah Di Indonesia Dan Malaysia

    Get PDF
    Untuk mengukur kinerja bank syariah salah satunya bisa dilakukan dari segi tujuan syariah (maqashid syariah). Dalam perbankan syariah, dengan menggunakan maqashid syariah kita dapat mengetahui kesesuaian kinerja perbankan syariah yang merupakan aktifitas muamalah dengan tujuan syariah pada umumnya. Dalam pengukuran performa bank syariah menggunakan indeks maqashid syariah, ada tiga faktor yang menjadi penilaian yaitu pendidikan, keadilan dan maslahah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja bank syariah di Indonesia dan Malaysia dilihat dari indeks maqashid syariah dan perbedaan kinerjanya. Penelitian ini menggunakan semua bank syariah di Indonesia dan Malaysia yang datanya tersedia dan diakses di masing-masing website resmi bank syariah. Data dianalisis menggunakan uji beda t-test dengan menggunakan aplikasi SPSS 22 dan menggunakan model PMMS (Performance Measures based on Maqashid Al-Shariah) yang digagas oleh Mustafa Omar. Hasil penelitian menunjukkan 3) Ada perbedaan kinerja bank syariah di Indonesia dan kinerja bank syariah di Malaysia dengan menggunakan metode indeks maqashid syariah berdasarkan hasil uji t-test. Hasil dari tes ini menunjukkan nilai rata-rata indeks maqashid syariah bank syariah di Indonesia lebih tinggi daripada di Malaysia

    Radiation dose metrics in multidetector computed tomography examinations: A multicentre retrospective study from seven tertiary care hospitals in Kerala, South India

    No full text
    Background: Presently, computed tomography (CT) is the most important source of medical radiation exposure. CT radiation doses vary considerably across institutions depending on the protocol and make of equipment. India does not yet have national or region-specific CT diagnostic reference levels. Aim: To evaluate radiation doses of consecutive multidetector CT (MDCT) examinations based on anatomic region, performed in 1 month, collected simultaneously from seven tertiary care hospitals in Kerala. Settings and Design: Descriptive study. Materials and Methods: We collected the CT radiation dose data of examinations from the seven collaborating tertiary care hospitals in Kerala, performed with MDCT scanners of five different makes. The data included anatomic region, number of phases, CT dose index (CTDIvol), dose-length product (DLP), and effective dose (ED) of each examinations and patient demographic data. Statistical Analysis: We calculated the 25th, 50th, and 75th percentiles of the CTDIvol, DLP, and ED according to anatomic region. We made descriptive comparisons of these results with corresponding data from other countries. Results: Of 3553 patients, head was the most frequently performed examination (60%), followed by abdomen (19%). For single-phase head examinations, 75th percentile of CTDIvolwas 68.1 mGy, DLP 1120 mGy-cm, and ED 2.1 mSv. The 75th percentiles of CTDIvol, DLP, and ED for single-phase abdomen examinations were 10.6, 509.3, and 7.7, and multiphase examinations were 14.6, 2666.9, and 40.8; single-phase chest examinations were 23.4, 916.7, and 13.38, and multiphase examinations were 19.9, 1737.6, and 25.36; single-phase neck were 24.9, 733.6, and 3.814, and multiphase neck were 24.9, 2076, and 10.79, respectively. Conclusion: This summary CT radiation dose data of most frequently performed anatomical regions could provide a starting point for institutional analysis of CT radiation doses, which in turn leads to meaningful optimization of CT
    corecore