625 research outputs found

    ANALISA POLA ASOSIASI JALUR MASUK TERHADAP KELULUSAN MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FOLD-GROWTH (STUDI KASUS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI)

    Get PDF
    Teknologi komunikasi dan informasi telah berkembang seiring dengan tuntutan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan terukur. Data yang diolah dijadikan pendukung untuk mengambil keputusan dengan memanfaatkan basisdata yang dimiliki untuk menentukan pola asosiasi jalur masuk calon mahasiswa terhadap kelulusan. Pola asosiasi antara data mahasiswa dan data kelulsan mahasiswa. Pola asosiasi antara dua jenis data tersebut dapat menunjukkan apakah ada keterkaitan antara variabel data mahasiswa yang terdiri dari jalur masuk dan Jurusan, dengan tingkat kelulusan mahasiswa yang bisa dilihat dari lama studi dan indeks prestasi kumulatif (IPK). Penelitian mencari pola asosiasi antara jalur masuk dengan kelulusan mahasiswa menggunakan metode FOLD-Growth. Dalam metode FOLD-Growth tahapan pertama yang dilakukan adalah mencari frequent itemset, pemangkasan item-item yang tidak frequent, pembangunan FP-Tree menggunakan transaksi yang telah dipangkas dan penggalian itemset frequent. Pencarian pola antara jalur masuk dengan kelulusan mahasiswa disertai nilai support dan nilai confident menghasilkan jalur masuk melalui tes tulis maka lama lulusnya lebih dari 4 tahun dengan IPK berada diantara 3.00 sampai 3.49 masuk dalam kategori B2 di jurusan Teknik Informatika, dengan nilai support 28,73. Jalur masuk tes PPA maka lulusnya lebih dari 4 tahun dengan IPK berada diantara 3,00 smapai 3,49 atau kategori B2 dengan niali support 12,80

    A Comparison of High and Low Resolution Two Dimensional Seismic Data at Integrated Ocean Drilling Program Expedition 308 Site U1320, Brazos-Trinity Basin IV, Northwestern Gulf of Mexico

    Get PDF
    This thesis links well data to seismic data in Brazos-Trinity Basin IV, Northwestern Gulf of Mexico, well log data from International Ocean Discovery Program (IODP) Expedition 308 in 2005 and publicly available seismic reflection data acquired in the year 1988. Currently, Expedition 308 well logs and cores have only been tied to a proprietary 2D seismic dataset owned by Shell Oil that is higher resolution (with peak frequency at ~300Hz yielding a vertical resolution of ~1m) than publicly available 2D data. Therefore, it is useful to know how the seismic units that have been defined in the higher resolution proprietary data link to the lower resolution but publicly available seismic data to aid in future research projects. The study was conducted by performing a well-tie analysis using well log data (gamma ray, bulk density, resistivity, and compressional-wave velocity) and checkshot survey data. Six reflectors were identified from the well tie and all six reflectors were successfully identified and mapped in the 2D data. The results suggest that the 2D publicly available data can be used effectively, especially for general results. Future work could include mapping the identified horizons to other 2D data in the basin and conducting detailed synthetic seismograms for a more rigorous analysis of the well tie correlation.Majlis Amanah Rakyat Malaysia (MARA)Integrated Ocean Drilling Program (IODP)U.S Geological Survey (USGS)No embargoAcademic Major: Earth Science

    MÉDIA PILEM PIKEUN NGARONJATKEUN KAMAMPUH SISWA MAKÉ UNDAK USUK BASA SUNDA

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kamampuan siswa kelas IX A MTs Negeri 1 Warudoyong dalam memakai undak-usuk basa Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen tanpa kelas kontrol. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam undak-usuk basa Sunda digunakan analisis data dengan cara analisis statistik, yaitu uji normalitas data mengunakan chi-kuadrat, uji homogenitas data menggunakan uji F, dan uji hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data yang menggambarkan peningkatan kemampuan siswa antara prates dan pascates. Dalam prates, hanya lima siswa saja yang mampu memenuhi syarat kelulusan yaitu sekitar 16.13%, sedangkan dalam pascates jumlah siswa yang mampu meningkat menjadi 21 siswa yaitu sekitar 67.74%. Berdasarkan hasil uji t, terbukti bahwa thitung (11,93) > ttabel (2,46), artinya hipotesis diterima. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media meningkatkan kemampuan siswa kelas IX A MTs Negeri 1 Warudoyong Kota Sukabumi taun ajaran 2013/2014 dalam memakai undak-usuk basa Sunda. Kata Kunci : media pilem, undak-usuk basa Sunda. The lack of students’ ability of ninth graders MTs Negeri 1 Warudoyong in using undak usuk basa Sunda will be elaborated in this study. The quasi experimental method is used in this study that cannot be involved by control group. The test is used as a technique in conducting the study. For knowing the students’ ability in using undak usuk basa Sunda, statistical analysis will be used; hypothesis-test by using chi-kuadrat, homogeneity-test by using F-Test, and hypothesis-test by using T-Test. Pre-test and post-test are also related to the students’ ability. The result shows five students or 16.13% in pre-test. While twenty one students or 67.74% in post-test. It means that there is the increasing in pre-test and post-test. The data result of this study, T-Test, tvalue (11,93) > ttable (2,46), it means that the hypothesis is accepted. Based on the data result of this study, it shows media film can improve the students’ ability in using undak usuk basa Sunda. In this case, students’ of ninth graders in MTs Negeri 1 Warudoyong Sukabumi are the participants of this study. Keywords: film media, undak usuk basa Sund

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR FLYING SHOOT PADA PERMAINAN BOLA TANGAN : Studi Eksperimen di SMP Negeri 1 Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu

    Get PDF
    Penelitian ini meneliti pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar flying shoot dalam permainan bolatangan di SMP Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan taktis terhadap hasil belajar flying shoot. variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan taktis dan variabel terikatnya adalah hasil belajar flying shoot. metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian pretest and posttes control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu. Sampel penelitian adalah siswa kelas 7 di SMP Negeri 1 Sliyeg, dengan jumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan flying shoot. tes keterampilan flying shoot ini memiliki validitas 0,927 dan reliabilitas 0,92. Berdasarkan hasil penghitungan dan pengujian signifikansi kedua kelompok antara kelompok eksperimen dan kontrol, ternyata kelompok eksperimen lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar flying shoot dalam permainan bolatangan di SMP Negeri 1 Sliyeg Kabupaten Indramayu

    PERKEMBANGAN KESENIAN REYOG TULUNGAGUNG TAHUN 1970-2016

    Get PDF
    Reyog Tulungagung merupakan gubahan tari rakyat, yang berasal dari Kabupaten Tulungagung. Kesenian ini memanfaatkan kendang sebagai alat utamanya. Reyog Tulungagung merupakan tari kendang yang dimainkan oleh 6 orang atau lebih dan diiringi gamelan. Ke-enam orang tersebut menari-nari sambil menabuh kendang yang di bawa masing-masing orang/penari.  Banyak versi mengenai nama dari kesenian ini, ada yang menyebut “Reog Gemblug”, “Reyog Kendhang”, dan “Reog Dhodhog" namun saat ini sudah berganti menjadi “Reyog Tulungagung” setelah pada bulan Maret 2010, telah mendapat pengakuan dari HKI Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia yang tertuang dalam HKt-2-HI.01.01-08, yang ditandatangani oleh Direktur Hak Cipta Desain Industri Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Ir. Arry Ardanta Sigt MSc. Penerbitan SK HAKI ini bertujuan agar apabila suatu saat berkembang di daerah luar Tulunggung orang selalu mengetahui bahwa kesenian tersebut berasal dari Tulungagung. Penelitian ini membahas, 1) perkembangan kesenian Reyog Tulungagung dari tahun 1970-2016, 2) peran serta pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam upaya pelestarian kesenian Reyog Tulungagung di Tulungagung dari tahun 1970 – 2016, 3) dampak secara ekonomis kesenian Reyog Tulungagung. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, langkah awal yaitu, heuristik dengan mengumpulkan sumber terkait dengan Kesenian Reyog Tulungagung. Data tentang kesennian Reyog Tulungagung yang berada di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung. Penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber (pelaku seni maupun yang terkait dalam upaya pelestarian kesenian Reyog Tulungagung) sumber sekunder : menggunakan buku,jurnal,koran dan majalah yang memberitakan atau membahas tentang Reyog Tulungagung. Kritik sumber dilakukan untuk memilah sumber baik primer maupun sekunder yang terkait dengan Kesenian Reyog Tulungagung. Interpretasi sumber digunakan untuk membandingkan sumber satu dengan sumber lain sehingga diperoleh fakta sejarah tentang Kesenian Reyog Tulungagung. Terakhir adalah historiografi, serangkaian fakta yang telah ditafsirkan akan disajikan sebagai cerita sejarah. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Reyog Tulungagung sering mengalami pasang surut dalam perkembanganya. Hal ini di karenakan pemerintah baik daerah maupun pusat masih kurang peduli terhadap kesenian lokal. Reyog Tulungagung memiliki banyak versi cerita, namun yang dianggap merupakan asal-usul kesenian ini adalah cerita dari versi prajurit Bugis dan Dewi Kilisuci. Banyaknya versi cerita ini justru membuktikan bahwa kesenian ini mengalami perkembangan, baik dari unsur cerita maupun dalam bentuk sajiannya. Kesenian Reyog Tulungagung juga pernah mengalami surut dan hampir punah ketika tahun 1965 dengan adanya tragedi gerakan G30s/PKI. Tragedi tersebut membuat para seniman takut untuk memainkan kesenian ini. Ketakutan tersebut lantara para seniman Reyog Tulungagung takut dituduh anggota atau simpatisan PKI. Namun, Surutnya kesenian-kesenian lokal tersebut tidak berlangsung lama. Negara yang mulai memberikan pengontrolan seniman dengan membuatkan Nomor Induk Seniman (NIS) pada kurun waktu tahun 1965-1967. Peran serta pemerintah daerah dan para seniman sangat berarti terhadap perkembangan kesenian ini. Karena tanpa dukungan dari pemerintah daerah mungkin kesenian Reyog Tulungagung tidak dapat berkembang pesat seperti sekarang. Seniman  juga semakin merasakan dampak yang positif dari berkembangnya kesenian Reyog Tulungagung ini. Banyaknya permintaan peralatan reyog, kostum, cindramata dan kebutuhan pelatih memberikan dampak secara ekonomis bagi para senimannya.   Kata Kunci: Kesenian, Reyog, Tulungagun

    IMPLEMENTASI COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL INSTRUCTIONAL GAMES PADA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

    Get PDF
    Teknologi komunikasi dan informasi telah berkembang seiring dengan globalisasi. Hal ini menuntut adanya perkembangan sumber daya manusia dan pendidikan adalah salah satu hal penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Bagi tenaga pengajar mengintegrasikan teknologi komputer dalam sistem pembelajaran merupakan tantangan, sehingga pembelajaran dapat lebih berkualitas dan menyenangkan. Terkait dengan peningkatan mutu pembelajaran secara garis besar komputer dapat dimanfaatkan dalam bentuk pembelajaran berbasis komputer atau Computer Based Instruction (CBI). CBI model Instructional games bertujuan untuk menyediakan pengalaman belajar melalui bentuk permainan yang mendidik dan tantangan yang menyenangkan bagi siswa. Tujuan akhir dari pembuatan Instructional games ini adalah memberikan siswa sebuah alternatif dalam belajar, sehingga dapat memudahkan siswa menerima dan mengaplikasikan materi yang disajikan. Penelitian ini diimplementasikan menggunakan perangkat lunak Adobe Flash CS6 serta perangkat lunak tambahan untuk menghasilkan instructional games yang interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran

    The Association of Neck Circumference and Obesity: That Is Not All Yet

    Get PDF
    We read with great interest the article entitled “Neck circumference as a useful marker for screening overweight and obesity in children and adolescents” published in the May issue of the Oman Medical Journal.1 The article highlights the worrying issue of overweight and obesity among children and adolescents including those in developing countries.2 The predisposing factors for such an unhealthy body figure include the consumption of readily available fast food, processed food, and fizzy drinks. Physical activity in childhood is largely getting replaced by handheld electronic games further accentuating the problem. Obesity is closely related to many chronic illnesses, mainly metabolic diseases such as diabetes, hyperlipidemia, hypercholesterolemia, and metabolic syndromes. As clearly stated in the article, neck circumference has been identified to be an important screening tool for overweight and obesity.1 Indirectly, neck circumference is also used for the assessment of cardiovascular risk factors in children.3 In otolaryngology practice, neck circumference is an important tool for predicting obstructive sleep apnea. In fact, neck circumference corrected for height is more useful as a predictor for obstructive sleep apnea than general obesity.4 Some researchers have gone further with this input estimating the neck circumference by using the easy sleep apnea predictor (ESAP). Patients are asked to place their thumbs together at the anterior neck, and to wrap their fingers around their neck until they meet in the posterior part. If the patient can encircle the neck completely without excess squeezing and choking, it is considered a negative ESAP test.5 On the other hand, in cases where a patient has an Apnea- Hypopnea Index (AHI; used to indicate the severity of sleep apnea) score of more than five, a positive ESAP has a predictive power of 100%. However, a negative ESAP test in these cases has a predictive power of 31%. The sensitivity and specificity of ESAP were 68.3% and 100%, respectively. In conclusion, neck circumference is an easy clinical examination tool not only for screening overweight and obesity in the pediatric population and predicting the risk of metabolic syndromes, but also to predict obstructive sleep apnea

    Allergic Rhinitis in Oman and Malaysia: The Similarities and Differences

    Get PDF
    I read with great interest the paper on allergic rhinitis entitled “Allergic rhinitis and associated comorbidities: Prevalence in Oman with knowledge gaps in literature” published in the November issue of the Oman Medical Journal.1It is a great finding of such a common disease whereby 48% of the patients with non-infective rhinitis were diagnosed as allergic rhinitis, which constituted 7% prevalence of the adult population presenting with nasal symptoms to the center.1 However, these fairly high figures are often overlooked. In fact, the burden of the disease is increasing, with the increase of the prevalence globally

    Missed hypopharyngeal foreign body: A case report

    Get PDF
    AbstractForeign body ingestion has been a dilemma to many physicians including Otolaryngologist. Naturally, patient turns up at the out-patient department first prior to being referred to the otolaryngologist, which may lead to possibility of missed or neglected foreign body. We report a case of a missed foreign body which turned out to be his one-month dislodged denture. The unfortunate patient visited several different clinics within this one-month period, however he was dismissed as the lateral soft tissue neck radiograph done showed no abnormality

    SCHEDULING LECTURESOFTWARE USING WEB-BASED FRAMEWORK CODEIGNITER (A CASE STUDY: FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY UIN SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG

    Get PDF
    Nowadays, using of the computer has increased widely, the technology used is growing rapidly every field, and technological Information become an important part of it that makes easy and speed in producing the latest information. The private or public agencies now competiting to make and build the information system to help their work. The Faculty of Science and Technology UIN Sunan Gunung Djati Bandung is an institution under theauspices ofthe Ministry ofReligious Affairswhichcannot be separatedas an educational institutionthat requiresasystemthat providesefficient service,fast, and transparent. In this case, Scheduling Lecture Application is one of the information technology used in the Faculty of Science and Technology State Islamic University Sunan Gunung Djati Bandung. Scheduling classes is not an easy task because it must consider many constraints or limitations, the limitation of humans to arrange all the existing constraints make them doing an error work sometimes, this factor is difficult to avoid. Therefore, it takes a scheduling lecture system that can perform calculations and checking an error as facilitation for officers easy in scheduling classes. In this case the writer uses the method of manufacture of the Rational Unified Process (RUP), which is proses of iterative software development that focuses on the use case driven
    corecore