10 research outputs found

    PENGARUH APLIKASI LIMBAH PADAT KARET REMAH PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

    Get PDF
    RI Tujuan penelitian untuk menilai pengaruh aplikasi limbah padat karet remah yang dikombinasi dengan Calsium Ammonium Nitrat pada tanah mineral Podsolik Merah Kuning (PMK) terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, kehijauan daun, jumlah tongkol per tanaman dan berat tongkol per tanaman Jagung Manis. Penelitian menggunakan eksperimental dengan desain percobaan rancangan acak lengkap 5 perlakuan, 4 ulangan, 20 satuan percobaan dan analisis statistik BNT 5%. Perlakuan tersebut yakni, Cr1 : Tanah PMK 10 kg dengan aplikasi 100 g LPKR tanpa penambahan 18 g Calsium Ammonium Nitrat (CAN), PCr0 : Tanah PMK 10 kg dengan aplikasi 18 g CAN, tanpa limbah padat karet remah, PCr1 : Tanah PMK 10 kg dengan aplikasi 18 g CAN dan 100 g LPKR per polibag, PCr2 : Tanah PMK 10 kg dengan aplikasi 18 g CAN dan 200 g LPKR per polibag, PCr3 : Tanah PMK 10 kg dengan aplikasi 18 g CAN dan 300 g LPKR per polibag. Hasil: terdapat pengaruh dari aplikasi limbah padat karet remah yang diaplikasikan pada tanah Podsolik Merah Kuning terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, kehijauan daun, jumlah tongkol per tanaman dan berat tongkol per tanaman. Perlakuan PCr2 menjadi perlakuan terbaik namun nilainya tidak berpengaruh nyata dibandingkan PCr3 meskipun indeks dari masing-masing nilai peubah menunjukkan PCr3 yang tertinggi

    PENGARUH LAMA PERENDAMAN STERILISASI EKSPLAN DAUN KARET (Hevea brasiliensis) SECARA IN VITRO

    Get PDF
    Penelitian sebelumnya diketahui formulasi sterilisasi untuk eksplan daun karet terbaik. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perlakuan terbaik untuk formulasi lama perendaman terbaik pada sterilisasi eksplan daun karet. Penelitian ini menggunakan konsentrasi bahan sterilisasi yang sama dengan  variasi lama perendaman sebagai berikut: P1 (control);  P2 (fungisida 15 menit,  bakterisida 15 menit, bayclin 20%  1 menit, bayclin 5% selama 5 menit dan alkohol 70% 0,5 menit), P3 (Fungisida 30 menit, Bakterisida 30 menit, Bayclin 20%  2 menit,  Bayclin 5% selama 10 menit dan Alkohol 70% 1 menit) ; P4 ( Fungisida 45 menit, Bakterisida 45 menit, Bayclin 20%  3 menit,  Bayclin 5% selama 15 menit dan Alkohol 70% 2 menit) dan P5 (Fungisida 60 menit, Bakterisida 60 menit, Bayclin 20%  4 menit,  Bayclin 5% selama 20 menit dan Alkohol 70% 3 menit. analisa data dilakukan dalam dua cara yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Analisa data secara kualitatif yaitu dengan deskriptif. Sedangkan secara kuantitatif, data dianalisa dengan tabel, grafik, dan rumus. Hasil diperoleh bahwa kontaminasi tercepat terjadi pada hari ke 6 setelah tabur yaitu perlakuan P1 dengan jumlah eksplan terkontaminasi sebanyak 10 unit dan P2 sebanyak 4 unit eksplan. Perlakuan P4 merupakan perlakuan terbaik dimana  kontaminasi jamur sebesar 13,3% dan kontaminasi bakteri sebesar 40%, kontaminasi pada eksplan 53% dan kontaminasi pada media 20%.Kata kunci : Lama perendaman, sterilisasi, eksplan daun karet

    Pengelolaan Sisa Pertanian dan Peternakan sebagai Upaya Optimalisasi Produksi Padi-Jeruk di Desa Karang Indah, Kab. Barito Kuala

    Get PDF
    Panen dan pasca panen padi menghasilkan jerami dan sekam yang sangat banyak. Selain itu, penggemukan sapi maupun ayam potong yang diusahakan cenderung mencemari lingkungan. Disisi lain, aplikasi bahan kimia sintetik (pupuk dan pestisida) ke sawah masih tinggi, sehingga kapabilitas tanah terus menurun. Oleh karena itu diperlukan pendampingan untuk mengelola biomassa sisa pertanian dan peternakan tersebut agar dapat dimanfaatkan secara terintegrasi sehingga diharapkan terjadi keberlanjutan usaha yang menguntungkan. Capaian kegiatan ini mampu mengelola sisa pertanian dan peternakan dengan membuatnya menjadi pembenah tanah sehingga dapat diterapkan pada budidaya padi-jeruk. Kegiatan ini dilakukan di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala pada Januari-September 2022. Metode yang digunakan yakni penyuluhan dengan memberikan materi, mendemostrasikan hasil telaah materi serta melakukan pelatihan untuk mengelola limbah pertanian dan peternakan yang ada di desa tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik petani dalam mengelola biomassa sisa panen dan pascapanen padi dan ternak dalam optimalisasi potensi Desa Karang Indah untuk budidaya padi-jeruk

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MEMBUAT BIOCHAR DAN KOMPOS DARI BIOMASSA TANAMAN PADI

    Get PDF
    Abstrak: Biomassa tanaman Padi manjadi masalah dalam sanitasi lahan rawa pasca panen, meskipun biomassa ini dapat digunakan untuk pembanah tanah dengan pemanfaatannya belum optimal. Kearifan lokal masyarakat suku Banjar yang sudah mulai ditinggalkan diduga menjadi penyebab masalah tersebut. Kearifan lokal ini mendorong penggunaan biomassa Padi secara optimal untuk membenahi tanah sub-optimal pada tanah-tanah di lahan rawa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan biomassa Padi menjadi pembenah tanah dengan konsep kearifan lokal tajak-puntal-balik-hambur yang dikemas dalam teknologi sederhana berbentuk biochar dan kompos berbahan biomassa Padi. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pelatihan pada 36 orang masyarakat kecamatan Alalak yang pada akhir pelatihan dievaluasi pengetahuannya menggunakan formulir berisi pilihan ganda dengan pertanyaan sederhana terkait minat, kebermanfaatan dan materi pelatihan ini. Hasil menunjukkan bahwa 89% terbentuknya pemahaman baru tentang fungsi, cara pembuatan dan manfaat biochar dan kompos sehingga konsep kearifan lokal masyarakat Banjar tetap dilakukan dalam model yang baru. Pembuatan biochar dan kompos dapat mengurangi masalah sanitasi lahan pada lahan budidaya Padi dan menurunkan masalah tanah di lahan sub-optimal.Abstract: Paddy's biomass is a problem in post-harvest swampland sanitation. Even though this biomass can be used for various types of soil amendment, its utilization is not yet optimal. The local wisdom of the Banjarase that has begun to be abandoned is suspected to be the cause of the problem. This local wisdom encourages the optimal use of Paddy biomass to repair on swampy soils. This activity aims to increase knowledge on the manufacture to be soil amendment with the local wisdom concept as name tajak-puntal-balik-hambur which is packaged in a simple technology in the form of biochar and compost made from rice biomass. The method used in this activity was in the form of training for the community of Alalak sub-district as many as 36 people whose knowledge was evaluated using a form containing multiple choices with simple questions related to interest, usefulness, and training of this materials. The results of the activity show that 89% new understandings emerge on the function, manufacture and benefits of biochar and compost from rice biomass so that the concept of local wisdom Banjarase is still carried out in a new model. Making biochar and compost can reduce land sanitation problems in Paddy cultivation land and reduce soil problems in sub-optimal lan

    PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DENGAN APLIKASI ASAP CAIR LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT

    No full text
    ABSTRACT The growth of good and quality seeds requires a lot of fertilization, considering that oil palm seeds grow quickly. Generally, the fertilizers used are compound fertilizers and inorganic single fertilizers. Continuous use of inorganic fertilizers without being balanced by organic fertilizers can reduce soil quality. Therefore, alternative fertilizers are needed to reduce the use of inorganic fertilizers. Liquid smoke from palm oil midrib-leaf waste can be developed into organic fertilizer, so a lot of studies are needed. This study aims to determine the growth of oil palm seedlings by giving liquid smoke from palm oil midrib-leaf waste. The treatments given were P0 (0% /control), P1 (2% liquid smoke), P2 (3% liquid smoke), P3 (4% liquid smoke), P4 (5% liquid smoke), P5 (10% liquid smoke ), P6 (15% liquid smoke) and P7 (20% liquid smoke). The results obtained are analyzed. A further BNJ test will be carried out at the 5% level if they give significantly different results. Parameters observed were plant height (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm2), and diameter of stem circumference (mm). The application of liquid smoke from the palm fronds had a significant effect on plant height and leaf area of oil palm seedlings, while the parameters of the quantity leaves and stem diameter had no significant effect. The best treatment based on plant height and leaf area parameters was 2% liquid smoke from palm oil midrib-leaf. Keywords:  liquid smoke, palm oil midrib-leaf, palm oi

    Iptek bagi Masyarakat dalam Mengolah Biomassa menjadi Biochar dan Asap Cair Menggunakan Pirolisator Portabel

    No full text
    Diseminasi iptek bagi masyarakat desa menjadi sarana penting untuk mendorong hilirisasi penelitian sehingga inovasi dan invensi tidak hanya di lingkungan civitas akademik saja. Bentuk diseminasi dalam kegiatan ini adalah iptek bagi masyarakat dalam mengolah biomassa menjadi biochar dan asap cair menggunakan pirolisator portabel yang dapat dirakit sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi kesadaran dan pemahaman kepada kelompok tani di Desa Karang Indah agar mampu mengolah biomassa sisa petanian dan peternakan menjadi biochar dan asap cair serta mengimplementasikannya agar meningkatkan produktivitas pertanian di lahan sulfat masam yang pada akhirnya menurunkan biaya operasional kegiatan budidaya tanaman. Hal ini berdampak langsung pada pencapaian SDGs Desa yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta searah dengan SDGs Dunia. Diseminasi hasil penelitian dan difusi teknologi yang diinisiasi dengan menerapkan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) ternyata efektif mendorong penetrasi iptek kepada petani. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang fungsi biochar dan asap cair sebesar 54.1%, pemahaman tentang cara pengolahan biomassa organik menjadi biochar dan asap cair serta kemamampuan merekonstuksi/ reka-cipta iptek alat pirolisator dengan metode amati-tiru-modifikasi mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 31.1% dan 52.6%, sehingga akumulasi rata-rata persentase peningkatan pemahaman peserta untuk keseluruhan indikator capaian setelah dilakukan kegiatan sebesar 45.93%. Science and Technology for Villagers in Processing Biomass into Biochar and Liquid Smoke Using Portable Pyrolysators Science and technology dissemination for village communities is a key means to encourage downstream research so that innovation and invention are not only within the academic community. The form of dissemination in this activity is science and technology for the district in processing biomass into biochar and liquid smoke using a portable pyrolysator that can be assembled by yourself. The purpose of this activity is to provide awareness and understanding to farmer groups in Karang Indah Village so that they can process leftover biomass from agriculture and livestock into biochar and liquid smoke and implement it to increase agricultural productivity in acid sulfate soil which ultimately reduces the operational costs of plant cultivation activities. It has a direct impact on achieving the Village SDGs launched by the Ministry of Villages, Development of Disadvantaged Regions, and Transmigration and is in line with the World SDGs. Dissemination of research results and technology diffusion initiated by applying the Participatory Rural Appraisal (PRA) method turned out to be effective in encouraging science and technology penetration to farmers. The results of the activity showed an increase in knowledge about the function of biochar and liquid smoke by 54.1%, an understanding of how to process organic biomass into biochar and liquid smoke, and the ability to reconstruct/invent science and technology of pyrolysator equipment using the observe-copy-modification method experienced a successive increase of 31.1 % and 52.6% so that the accumulated average percentage of increased understanding of participants for all achievement indicators after the activity was 45.93%

    Efikasi Asap Cair Hasil Pirolisis Pelepah Sawit untuk Pengendalian Kutu Kebul dan Pengaruhnya Terhadap Tanaman Cabai Merah

    No full text
    Bemisia tabaci Genn merupakan vektor hama begomovirus CMV, TMV, ChiVMV, PepYLCV pada tanaman cabai. Berbagai penelitian telah memastikan efektivitas asap cair menurunkan jumlah serangga dan mampu mengendalikan kerusakan yang diakibatkannya. Pelepah kelapa sawit merupakan bahan baku lokal yang melimpah yang dapat dipirolisis menjadi asap cair dan diduga dapat mengendalikan intensitas serangan serangga pada tanaman cabai. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh asap cair pelepah kelapa sawit terhadap jumlah nimfa kutu kebul, intensitas serangannya terhadap tanaman, mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, dan mengetahui hubungan dosis pemberian asap cair terhadap ketahanan tanaman. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan acak lengkap dengan 32 percobaan ulangan di dalam screen UV Politeknik Hasnur dari Desember 2021 hingga Mei 2022. Analisis data menggunakan model uji Tukey's HSD dengan 5% α. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 mL per 1000 mL asap cair yang terbuat dari pelepah sawit mengurangi jumlah nimfa dan intensitas serangan, tetapi pertumbuhan tanaman menjadi tercekam dengan korelasi negatif (R2 = 35%) terhadap ketahanan tanaman pada setiap peningkatan dosis. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan asap cair harus bersentuhan langsung dengan organisme pengganggu tumbuhan

    PENYULUHAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN OBAT DI PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA KETAHANAN KELUARGA TERHADAP COVID-19 DI KECAMATAN ALALAK

    No full text
    Pencegahan dan pengobatan gejala Covid-19 terus diupayakan oleh semua pihak melalui berbagai tindakan, salah satunya mengkonsumsi hasil tanaman yang dikatagorikan sebagai tanaman obat. Hal ini dipercaya dapat meningkatkan imunitas maupun menyembuhkan gejala yang dirasa menyerupai gejala Covid-19 seperti demam, batuk, bersin, diare serta kelelahan letih dan lunglai. Tingginya minat terhadap hasil dan produk turunan dari tanaman tersebut membuat sebagian produk cukup sulit untuk ditemukan, oleh karena itu perlunya melakukan budidaya secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk yang dijual dipasaran. Kecamatan Alalak juga menjadi wilayah transit yang ingin melakukan perjalanan ke Marabahan, Banjabaru, Banjarmasin dan wilayah Kalimantan Tengah, sehingga mudahnya masyarakat setempat berinteraksi langsung dengan orang dari luar daerah. Oleh karena itu, dengan kondisi yang demikian perlu dilakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada pemanfaatan pekarangan sebagai tempat bertani sederhana, terlebih meninjau letak Kecamatan Alalak yang menjadi bagian wilayah strategis khusus Provinsi dan mewabahnya pandemi Covid-19 pada wilayah transmisi, guna membangun dan memperkuat ketahanan kesehatan keluarga. Tujuan kegiatan ini untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman obat dan menilai kebermanfaatannya melalui metode analisis kualiatif - kuantitatif dengan pengisian angket pra dan pasca kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat respon positif terhadap tingkat pengetahuan dan kebermanfaatan pasca kegiatan

    Teknik Budidaya Iler (Coleus atropurpureus. L. Benth) sebagai Herba untuk Penanganan Gejala (Demam dan Batuk) Penyintas Covid-19

    No full text
    Iler or jewer kotok is known as an ornamental plant because it has an attractive color and shape, but the research reported that the Iler extracts have secondary metabolite compounds that are beneficial for health recovery, especially relieving wounds, fever, and coughs. In addition, Iler extract can also be an organic insecticide for horticultural crops. The reported of Iler should be cultivated in the yard or agricultural land as an insert between the main crops. The purpose of this activity is to disseminate the benefits, propagation techniques, and processing of Iler into herbs to the symptoms of COVID-19 with the agricultural extension. The results of the benefit extension activities, propagation techniques, and processing of Iler parts for herbs were an understanding and increased knowledge about the benefits of leaf, cultivation techniques, and the stages of young stems for herbs
    corecore